Anda di halaman 1dari 7

TEORI AKUNTANSI

KELOMPOK : 2
JESICA 123011801039
SILVIA PRIMADANI NILZAM 123011801072
ANTONIUS JUNIARTO 123011801004
NOVERDI PUTRA 123011801059
Biaya dapat didefinisikan sebagai berikut:
 Menurut ATB.No.4, biaya dalam arti yang lebih luas adalah semua cost yang
dibiayakan yang dapat dikurangkan pada revenue. Definisi tersebut
mempergunakan pendekatan revenue-expenses tradisional.
 Menurut APB statement No.4, biaya adalah penurunan bruto aset atau peningkatan
bruto dalam liabilities yang diakui dan diukur sesuai PABU yang merupakan hasil
aktivitas yang berorientasi pada laba. Definisi tersebut mempergunakan
pendekatan revenue-expenses.
 Menurut FASB dalam SFAC No, 6 biaya adalah arus keluar atau penggunaan lain
dari harta atau terjadinya kewajiban (atau kombinasi keduanya) selama satu
periode dari penyerahan atau produksi barang, penyerahan jasa, atau kegiatan lain
yang merupakan operasi utama suatu entitas bisnis. Definisi tersebut
menggunakan pendekatan asset-liabilities.
 Losses didefinisikan sebagai penurunan asset bersih selain penurunan dalam expense
dan perubahan dalam modal. Jadi gains dan losses dianggap sebagai bagian dari
earning yang tidak dijelaskan oleh revenue dan expenses. Menurut pandangan
revenue dan expense, gains didefinisikan sebagai kelebihan hasil di atas cost asset
terjual, atau keuntungan yang tidak diduga, atau manfaat lain yang diperoleh tanpa
cost atau pengorbanan.
 Atau Losses adalah rugi transaksi tertentu yang sifatnya insidentil yaitu turunnya nilai
equity dan dari transaksi yang sifatnya insidentil dan bukan kegiatan utama
perusahaan dan dari seluruh transaksi kejadian lainnya yang mempengaruhi entity
selama periode tertentu kecuali yang berasal dari biaya atau pemberian kepada
pemilik.
 Kerugian merupakan pengurangan aset bersih, tetapi posisinya tidak seperti biaya
atau transaksi capital. Sebagaimana halnya dengan keuntungan, perbedaan antara
biaya dan kerugian tidaklah penting dalam konsep all inclusive income.
 Proses pelaporan dalam akuntansi melibatkan data historis
dan kejadian masa lalu yang tidak bisa dilepaskan dengan
masa yang akan datang. Memahami masalah-masalah yang
berhubungan dengan peristiwa di masa depan akan
berhasil apabila dapat memahami sifat asset dan
kewajiban. Menurut SFAC No.6, asset merupakan
kemungkinan manfaat masa depan yang diperoleh atau
dikendalikan oleh suatu entitas bisnis yang dihasilkan dari
transaksi di masa lalu.
Ada beberapa aspek di masa depan yang perlu diperhatikan karena memberi pengaruh pada
cara penanganan kejadian ekonomis oleh suatu entitas, antara lain:
 Persepsi Terhadap Peristiwa Masa Lalu. Terkadang pengakuan atas kejadian masa lalu
diatur oleh kondisi yang berhubungan dengan apakah “one event view atau dual event views”.
 Probabilitas Sifat Peristiwa Masa Depan. Probabilitas sifat peristiwa masa depan
merupakan masalah utama yang berpengaruh pada pengakuan suatu kejadian. Banyak pihak
yang berpandangan bahwa pengakuan biaya depresiasi bertujuan untuk menutupi kos
operasi asset di masa depan. Dalam kasus yang berkaitan dengan hutang ditempatkan asumsi
bahwa hutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Keduanya merupakan permasalahan
probabilitas yang tidak jelas.
 Nilai Pasar. Menurut Beaver (1991), nilai pasar merupakan gudang informasi mengenai
kondisi masa depan yang mengacu pada harga-harga sekuritas yang sering dianggap sebagai
suatu konsensus atas nilai saat ini dari future cash flow securities yang disesuaikan dengan
memasukkan pertimbangan risiko. Namun informasi tersebut masih mengandung kelemahan,
yaitu banyak harga pasar yang berasal dari perdagangan sekuritas yang kecil atau rendah
serta keandalan dari angka-angka nilai pasar yang dihasilkan.
 Konservatisme. Beaver manyatakan, barangkali diperlukan perbandingan yang
menekankan pada pelaporan konservatisme lewat pelaporan keuangan dengan
sumber lain dalam rangka penyebaran informasi keuangan. Konservatisme dalam
akuntansi dapat menambah keseimbangan informasi keuangan secara menyeluruh
untuk para pemakai.
 Kondisi Ekonomi Masa Depan. Perubahan pada kondisi ekonomi di masa depan
dapat meningkatkan dan menurunkan nilai asset yang dimiliki oleh suatu entitas.
Jika nilai asset saat ini menurun karena kondisi ekonomi apakah penurunan
tersebut akan dipecahkan dan jika demikian, pada asset mana pengaruh
penurunan tersebut dicatat.

Anda mungkin juga menyukai