Anda di halaman 1dari 28

1.

Shelvi Ovi Lestari (P2782144160)


2. Zahrani Karbella (P2782144160)
3. Lailatur Rohma (P2782144160)
4. Ramadhana Larasati (P2782144160)
5. Rosalita Eka Hidayati (P278214416071)
Manajemen sumber daya manusia (MSDM) adalah: Suatu proses berbagai masalah pada ruang lingkup
karyawan, pegawai, buruh, manager dan tenaga kerja lain nya untuk dapat menunjang aktifitas organisasi
atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah di tentukan. ( Sya’roni,2013).

Manajemen sumber daya manusia adalah penerikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan
sumber daya manusia untuk mencapai baik tujuan-tujuan individu maupun organisasi. (Hani Handoko,2011:3).
Terdapat beberapa macam fungsi utama MSDM. Dikemukakan 5 fungsi,
yaitu:

• Perencanaan untuk kebutuhan SDM


• Staffing sesuai dengan kebutuhan organisasi
• Staffing sesuai dengan kebutuhan organisasi
• Perbaikan kualitas pekerja dan lingkungan kerja
• Pencapaian efektifitas hubungan kerja
Menurut Cushway, tujuan MSDM meliputi:
• Memberi pertimbangan rnanajernen dalam membuat kebijakan SDM untuk
memastikan bahwa organisasi memiliki pekerja yang bermotivasi dan berkinerja
tinggi, memiliki pekerja yang selalu siap mengatasi perubahan dan memenuhi
kewajiban pekerjaan secara legal.
• Mengimplementasikan dan menjaga semua kebijakan dan prosedur SDM yang
memungkinkan organisasi mampu mencapai tujuannya.
• Membantu dalam pengembangan arah keseluruhan organisasi
dan strategi, khususnya yang berkaitan dengan implikasi SDM.
• Memberi dukungan dan kondisi yang akan membantu manajer lini
mencapai tujuannya.
• Menangani berbagai krisis dan situasi sulit dalam hubungan antar
pekerja untuk meyakinkan bahwa mereka tidak menghambat
organisasi dalam mencapai tujuannya.
• Menyediakan media komunikasi antara pekerja dan manajemen
organisasi.
Menurut Schuler et al setidaknya MSDM
memiliki 3 tujuan utama yaitu :

• Memperbaiki tingkat produktifitas


• Memperbaiki kualitas kehidupan kerja
• Meyakinkan bahwa organisasi telah memenuhi aspek-aspek legal
suatu proses yang khas yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan
pelaksanaan, dan pengendalian yang di lakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah di
tentukan dengan memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber saya lainnya.
1. Tujuan operasional : tujuan operasional agar tersedia barang / bahan dalam jumlah yang tepat dan
mutu yang memadai.

2. Tujuan keuangan : tujuan keuangan operasional dapat terlaksana dengan biaya yang serendah-
serendahnya.

3. Tujuan pengamanan
1. Fungsi Perencanaan
Pengertian umum perencanaan adalah proses untuk merumuskan sasaran dan menentukan
langkah-langkah yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

2. Fungsi Penganggaran
Penganggaran (budgetting), adalah semua kegiatan dan usaha untuk merumuskan perincian
penentu kebutuhan dalam suatu skala tertentu/skala standar yaitu skala mata uang dan jumlah
biaya. Dalam fungsi penganggaran, semua rencana-rencana dari fungsi perencanaan dan
penentu kebutuhan dikaji lebih lanjut untuk disesuaikan dengan besarnya biaya dari dana-dana
yang tersedia
3. Fungsi Pengadaan
Pengadaan adalah semua kegiataan dan usaha untuk menambah dan memenuhi kebutuhan barang dan jasa
berdasarkan peraturan yang berlaku dengan menciptakan sesuatu yang tadinya belum ada menjadi ada.

4. Fungsi Penyimpanan
Penyimpanan merupakan suatu kegiatan dan usaha untuk melakukan pngelolaan barang persediaan di tempat
penyimpanan. Penyimpanan berfungsi untuk menjamin penjadwalan yang telah ditetapkan dalam fungsi-fungsi
sebelumya dengan pemenuhan setepat-tepatnya dan biaya serendah-rendahnya

5. Fungsi Penyaluran (Distribusi)


Penyaluran atau distribusi merupakan kegiatan atau usaha untuk mengelola pemindahan barang dari satu
tempat ke tempat lainnya
6. Fungsi Penghapusan
Penghapusan adalah kgiatan atau usaha pembebasan
barang dari pertanggungjawaban sesuai peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku

7. Fungsi Pengendalian
Pengendalian adalah sistem pengawasan dari hasil
laporan, penilaian, pemantauan dan pemeriksaan
terhadap langkah-langkah manajemen logistik yang
sedang atau telah berlangsung
Perubahan adalah respon terencana atau tak terencana terhadap tekanan-tekanan
dan desakan-desakan yang ada. Manajemen Perubahan adalah upaya yang
dilakukan untuk mengelola akibat-akibat yang ditimbulkan karena terjadinya
perubahan dalam organisasi.
Perubahan terdiri dari 3 tipe yang berbeda, dimana setiap tipe memerlukan
strategi manajemen perubahan yang berbeda pula. Tiga macam perubahan
tersebut adalah:
1. Perubahan Rutin, dimana telah direncanakan dan
dibangun melalui proses organisasi;
2. Perubahan Peningkatan, yang mencakup
keuntungan atau nilai yang telah dicapai organisasi;
3. Perubahan Inovatif, yang mencakup cara
bagaimana organisasi memberikan pelayanannya.
Tahap 1  yang merupakan tahap identifikasi perubahan,
diharapkan seseorang dapat mengenal perubahan apa yang
akan dilakukan /terjadi.
Dalam tahap ini seseorang atau kelompok dapat mengenal
kebutuhan perubahan dan mengidentifikasi tipe perubahan.

Tahap 2  adalah tahap perencanaan perubahan. Pada


tahap ini harus dianalisis mengenai diagnostik situasional
tehnik, pemilihan strategi umum, dan pemilihan.
Dalam proses ini perlu dipertimbangkan adanya faktor
pendukung sehingga perubahan dapat terjadi dengan baik.
Tahap 3  merupakan tahap implementasi perubahan dimana terjadi proses
pencairan, perubahan dan pembekuan yang diharapkan. Apabila suatu
perubahan sedang terjadi kemungkinan timbul masalah. Untuk itu perlu
dilakukan monitoring perubahan.

Tahap 4  adalah tahap evaluasi dan umpan balik. Untuk melakukan


evaluaasi diperlukan data, oleh karena itu dalam tahap ini dilakukan
pengumpulan data dan evaluasi data tersebut.
Perubahan dalam
struktur organisasi

Perubahan prosedur
kerja.

Perubahan Dalam
Hubungan Kerja Antar
Personal.
Perubahan dalam
struktur organisasi Komponen organisasi yang amat sering dijadikan sebagai salah satu
sasaran perubahan organisasional adalah stuktur organisasi.
Perubahan dalam struktur organisasi meliputi:

• Perumusan dalam rumusan atau segi-segi tertentu pada tujuan yang


telah ditetapkan.

• Perubahan dalam mision yang hendak diemban. Seperti misalnya


mission suatu Angkatan Bersenjata yang dirumuskan dengan gaya
tertentu dalam suasana damai yang perlu diubah apabila negara
dalam keadaan perang.

• Perubahan dalam rumusan, sifat dan jenis tugas pokok, tugas dan
kegiatan operasional.

• Perubahan dalam beban kerja yang dipikul oleh organisasi sebagai


keseluruhan atau komponen-komponen tertentu dari organisasi.
Perubahan dalam bidang prosedur kerja dapat saja terjadi dengan atau
tanpa perubahan dalam struktur organisasi. Perubahan dalam prosedur
Perubahan prosedur kerja dapat terjadi secara menyeluruh dan mencakup seluruh peroses
kerja. administrasi, ataupun terjadi secara inkeremental artinya hanya mencakup
sebagian proses administrasi. Perubahan prosedur kerja meliputi:

• Perubahan prosedur kerja dalam kegiatan investigatif dalam rangka


analisa dan perumusan kebijaksanaan.
• Perubahan prosedur kerja dalam perumusan kebijaksanaan. Hal ini
berkaitan dengan manajemen dan gaya kepemimpinan para pemimpin
organisasi
• Perubahan prosedur kerja dalam proses pengambilan keputusan.
Sebagaimana halnya dengan proses perumusan kebijaksanaan, proses
pengambilan keputusan juga berkaitan dengan manajemen dan gaya
kepemimpinan para pemimpin organisasi
• Perubahan prosedur dalam perencanaan.
• Perubahan prosedur kerja dalam pengorganisasian. Hal ini berkaitan
dengan perubahan yang bersifat struktural dalam organisasi.
• Perubahan perubahan prosedur kerja dalam pergerakan bawahan.
• Perubahan prosedur kerja dalam melaksanakan tugas operasional.
• Perubahan prosedur kerja dalam hal melakukan pengawasan
Perubahan Dalam
Hubungan Kerja Antar
Personal.

Hubungan yang serasi antara semua orang dalam organisasi adalah


suatu hal yang sangat penting, oleh karena itu suasana demokratis dan
partisipatif perlu dikembangkan dan dipelihara dalam organisasi

Dibawah ini adalah hal-hal yang perlu mendapat perhatian dalam hal
perubahan dalam hubungan kerja antar personal:

• Loyalitas kelembagaan. Yang perlu ditumbuhkan dalam organisasi


adalah loyalitas para anggotanya kepada organisasi bukan kepada
orang tertentu.

• Kebijaksanaan tentang sifat hubungan kerja hendaknya dinyatakan


secara tertulis. Pentingnnya kebijaksaaan tentang hubungan kerja itu
dinyatakan secara tertulis terlihat bukan saja dalam rangka
kontinuitas.
• Manajemen Kebidanan adalah metode dan pendekatan pemecahan
masalah kesehatan ibu dan anakyang khusus dilakukan oleh bidan di dalam
memberikan asuhan kebidanan kepada individu, keluarga, dan masyarakat.
Penggunaan kata manajemen di sini berfokuskan kepada proses yang
sistematis.
• Model PIE (Planning, Implementation, dan Evaluation)
• Model POAC (Planning, Organizing, Actuating dan Controling)
• Model p1-p2-p3 (Perencanaan, penggerakkan , pelaksanaan, pengawasan,
pengendalian, penilaian)
P1, Perencanaan berbentuk perencanaan tingkat pukesmas(PTP)
P2, Penggerakkan pelaksanaan berbentuk lok karya mini pukesmas dan
P3, Pengawasan, pengendalian, dan penilaian berbentuk pemantuan
wilayah setempat dan statifikasi pukesmas
• ARRIF (analisis, rumusan , rencana, immplementasi dan forum komunikasi )
• ARRIME (analisis, rumusan, rencana, implementasi, monitoring, dan evaluasi)
• ARRIMES (analisis, rumusan, rencana, implementasi, monitoring, evaluasi, dan sosialisasi)
PIE POAC P1-P2-P3 ARRIF ARRIME ARRIMES

A A A
P
P P1 R R R
0 R R R
I I I
I P2
A
F M M
E P3 E
C
E S
Langkah manajemen pada kegiatan senam
lansia :

1. P1 (Perencanaan) :
Perencanaan adalah proses untuk merumuskan masalah kegiatan,
menentukan kebutuhan dan sumber daya yang tersedia, menetapkan
tujuan kegiatan yang paling pokok dan menyusun langkah-langkah
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan :

a. Pembuatan jadwal umtuk senam lansia


b. Berkoordinasi dengan tempat posbindu, puskesmas, dan juga PMB
c. Persiapan materi dan peralatan yang di perlukan
d. Persiapan tempat yang akan digunakan
e. Pembuatan poster tentang senam lansia
2. P2 (Pengorganisasian)
Pengorganisasian adalah suatu langkah untuk menetapkan
menggolong-golongkan, dan mengatur berbagai kegiatan, penetapan
tugas-tugas dan wewenang seseorang dan pendelegasian wewenang
dalam rangka pencapaian tujuan layanan kebidanan.

a. Melaksanakan senam lansia di posbindu dan gedung


serbaguna dengan sebelumnya telah meyiapkan ruangan,
alat, peserta serta adminitrasi

b. Melaksanakan Penyuluhan di PMB pada ibu nifas yang


melakukan kontrol atau kunjungan ulang.
3. P3 (Penggerakan dan Pelaksanaan, Pengawasan dan
Pengendalian)
Penggerakan dan Pelaksanaan adalah suatu usaha untuk
menciptakan iklim kerja sama di antara pelaksanaan program
pelayanan kebidanan sehingga tujuan dapat tercapai secara
efektif dan efisien.

Fungsi manajemen ini lebih menekankan bagaimana seseorang manajer pelayanan


kebidanan mengarahkan dan menggerakkan semua sumber daya yang ada untuk mencapai
tujuan pelayanan kebidanan yang telah di sepakati.

a. Melakukan pelaporan pada puskesmas dengan melampirkan hasil administrasi berupa


absensi dan lampiran foto
b. Survei yang didapatkan dari feedback partisipan pada saat kunjungan ulang atau
kunjungan rumah.
c. Mengidentifikasi masalah
d. Melakukan evaluasi berdasarkan hasil yang didapatkan. Apabila dapat meningkatkan
kesehatan lansia maka kegiatan akan dipertahankan

Anda mungkin juga menyukai