Modal sosial • Secara umum modal sosial merupakan hubungan- hubungan yang tercipta dan norma-norma yang membentuk kualitas dan kuantitas hubungan sosial dalam masyarakat dalam spektrum yang luas, yaitu sebagai perekat sosial (sosial glue) yang menjaga kesatuan anggota masyarakat secara bersama-sama. GIZI • Gizi merupakan salah satu pilar pembangunan sosial dan ekonomi. Yang diartikan sebagai hasil proses dari organisme menggunakan makanan yang di konsumsi secara normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kahidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi STATUS GIZI • Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi, yang dibedakan antara kasus gizi buruk , kurang, baik, dan lebih. • Status gizi juga dapat diartikan sebagai keadaan yang diakibatkan oleh status keseimbangan antara jumlah asupan (intake) zat gizi dan jumlah yang dibutuhkan (requirement) oleh tubuh untuk berbagai fungsi biologis (pertumbuhan fisik, perkembangan, aktivitas, pemeliharaan kesehatan, dan lain sebagainya) (Supariasa et al.2002). • Jadi status gizi adalah tanda-tanda atas penampilan fisiologis yang diakibatkan oleh keseimbangan intake gizi dan penggunannya oleh organisme (Gibson, 2005) FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI 1. Tingkat Kecukupan Gizi 2. Kondisi medis balita 3. Sosio ekonomi rumah tangga 4. Sosial budaya masyarakat 5. Faktor lingkungan 6. Pendidikan orang tua Dampak kekurangan gizi • Secara perlahan kekurangan gizi akan berdampak pada tingginya angka kematian bayi, dan balita serta rendahnya umur harapan hidup. • Dampak kekurangan gizi juga terlihat pada rendahnya pertisipasi sekolah, serta lambatnya pertumbuhan ekonomi yang pada akhirnya mempengaruhi pembangunan bangsa Modal sosial dan tingkat resiprocity yang berhubungan dengan status gizi • Tingkat resiprocity yang tinggi, yang digambarkan pada semangat saling membantu dan kepedulian sosial yang tinggi. Semangat saling membantu berupa: 1. Apabila ibu balita yang berhalangan membawa balita ke posyandu, maka suami atau saudara bahkan tetangga bersedia membawa si balita 2. Tetangga yang bersedia menyuapi makan balita yang bukan anaknya satu piring bahkan satu sendok dengan anaknya 3. Orang tua ibu balita atau tetangganya yang memberikan wejangan kepada ibu si balita ayau ibu yang sedang hamil agar memakan makanan yang dapat memenuhi status gizi 4. Ayah yang membantu mengasuh anaknya ketika sang ibu sedang berkerja dirumah maupun diluar rumah