Pelatihan Pendamping
Akreditasi FKTP
Program Indonesia Sehat
Jaminan Kesehatan
Paradigma Sehat Penguatan Yankes Nasional
Standar mutu
(Donabedian) Menurut Donabedian: perlu dilakukan
standardisasi agar pelayanan yang kita berikan
• Standar struktur bermutu. Standar meliputi: standar
struktur/input, standar proses, dan standar
• Standar proses outcome/hasil
• Standar outcome
14 1. Peningkatan mutu merupakan tujuan yang secara konsisten hendak dicapai
Keefektifan
Efisiensi
Keamanan
Kelangsungan layanan
Kompetensi tehnis
Kenyamanan
Kepemimpinan
Keterlibatan personil
Pendekatan proses
Peningkatan berkesinambungan
Kepedulian timbal balik dengan mitra/pihak ketiga (pihak-pihak yang diajak kerjasama dlm
pelayanan)
Mutu pelayanan puskesmas
mutu
SISTEM SISTEM
MANAJEMEN PELAYANAN
MUTU
SISTEM
MANAJEMEN
Penyebab masalah mutu:
Variasi Proses
1 Proses tidak diukur dg baik
• a. Human error:
• Slips: error sebagai akibat kurang/teralihnya perhatian atau salah
persepsi)
• Lapses: error yang terkait dengan kegagalan memori lupa/tdk ingat)
• Mistakes: Kesalahan yang terkait dengan proses mental dalam
assessment informasi yang tersedia, kesalahan dalam merencanakan
asuhan, kesalahan dalam menetapkan tujuan, kesalahan dalam
mengambil keputusan klinis
• b. Violation (pelanggaran)
• c. Sabotage (sabotase)
P1 – P2 – P3
SESUAI DENGAN STANDAR
PERENCANAAN OPERASIONAL ,meliputi
: PLAN – DO – CHECK -- ACTION
- Dasar perencanaan
- SDM
- Tata kelola Sarana dan Prasarana BAB 1 Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas
- Keuangan
Bab 2 Kepemimpinan dan Manajemen
- Alat
Puskesmas
- Lingkungan
- Data Bab 3 Peningkatan Mutu Puskesmas
- Mutu dan Kinerja
Bab 4 Upaya Kesehatan Masyarakat yg
Berorientasi Sasarsn
PENGGERAKAN PELAKSANAAN KEGIATAN Bab 5 Kepemimpinan dan Manajemen UKM
- Pengorganisasian, pengelolaan
- Komunikasi dan Koordinasi Bab 6 Sasaran Kinerja UKM
- Monitoring
Bab 7 Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien
18
(PMK 46/2015)
KONSEP DASAR AKREDITASI PUSKESMAS
2
STANDAR PUSKESMAS 1
Wakil
Manajemen
Mutu
SEKRETARIS
TIM MUTU
MANAJER
REPRESENTATIF
SEKRETARIS
ISO
KOORDINATOR
KOORDINATOR AUDIT SURVEY KEPUASAAN
INTERNAL & anggota PELANGGAN &
Anggota
ADIMINISTRASI MANAJEMEN
PUSKESMAS UKM
LAYANAN KLINIS
ADIMINISTRASI MANAJEMEN
KLINIK
LAYANAN KLINIS
ADIMINISTRASI MANAJEMEN
DPM
LAYANAN KLINIS
24
25
TAHAPAN PENYELENGGARAAN AKREDITASI
( SURVEI & PENETAPAN )
KOMISI 5
KOMISI MEMERINTAHKAN KOORDINATOR
SURVEIOR UNTUK MEMBENTUK
AKREDITASI TIM SURVEI
MENERUSKAN
4 PERMOHONAN
AKREDITASI
10
KOMISI MELAKUKAN RAPAT
PEMBERITAHUAN PENETAPAN KELULUSAN
KELULUSAN
BERDASARKAN
DINKES PROV REKOMENDASI
9
KOORDINATOR SURVEIOR
6
DI PROVINSI MEMBENTUK TIM
MENGUSULKANN
SURVEI
3 PERMOHONAN
AKREDITASI
MENERUSKAN
PEMBERITAHUAN
11
YA KELULUSAN KE KAB/KOTA
TIM SURVEIOR
MENYERAHKAN
8 REKOMENDASI HASIL
SYARAT
SURVEI TIM SURVEIOR
TERPENUHI
TIDAK MELAKUKAN
SURVEI/PENILAIAN
7
MELAKUKANPERBAIKAN
DINKES KAB/KOTA MELAKUKAN
VERIFIKASI DOKUMEN &
2 LAPANGAN
FKTP
ALUR SURVEI
27
BAB I. Penyelenggaraan Pelayanan Pukesmas
BAB II. Kepemimipinan dan Manajemen Puskesmas
BAB VII. Layanan Klinis yang berorientasi Pasien
BAB III. Peningkatan Mutu dan Manajemen Risiko
BAB VIII. Manajmen Penunjang Layayanan Klinis
BAB IV. UKM yang berorientasi sasaran
BAB IX. Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien
BAB V. Kepemimpinan dan Manajemen UKM
BAB VI . Sasaran Kinerja UKM
28
KATEGORI KELULUSAN AKREDITASI FKTP
PARIPURNA
KLINIK PRATAMA
PUSKESMAS
PARIPURNA
Dokter/Drg
UTAMA
MADYA TERAKREDITASI
MADYA
TIDAK
DASAR TERAKREDITASI
DASAR
TIDAK
TERAKREDITASI
TIDAK
TERAKREDITASI
1. ADIMINISTRASI
1. ADIMINISTRASI MANAJEMEN 1. ADIMINISTRASI MANAJEMEN
MANAJEMEN
2. UKM 2. LAYANAN KLINIS
2. LAYANAN KLINIS
3. LAYANAN KLINIS
503 EP 234 EP
776 EP
30
AKREDITASI PUSKESMAS
BAB
21 STANDAR, 381
UKP VII,VIII,IX EP
42 STANDAR,
JUMLAH 9 BAB
776 EP
31
STRUKTUR STANDAR AKREDITASI
Standar akreditasi terdiri dari Bab,
setiap bab akan diuraikan dalam Standar,
tiap standar akan diuraikan dalam Kriteria,
tiap kriteria diuraikan dalam Elemen Penilaian
untuk menilai pencapaian kriteria tersebut.
BAB
STANDAR POKOK
PIKIRAN
KRITERIA
ELEMEN
PENILAIAN
Cara penilaian
Eksternal
Internal (UU, pedoman yg
(disusun & diberlakukan ol
ditetapkan oleh Kemenkes, Dinkes
FKTP) Prop, Dinkes Kab/Kota
& organisasi Profesi)
DOKUMEN AKREDITASI
berdasarkan Jenis
Admen
Kebijakan Kepala
UKM UKP
Puskesmas Kebijakan Kepala Kebijakan Kepala
Rencana 5 tahunan Puskesmas Puskesmas (pelayanan
Puskesmas klinis)
Pedoman
Manual Mutu Pedoman Pelayanan
Klinis
Pedoman teknis terkait
SOP
Admen
SOP SOP
Rencana tahunan
PTP (RUK, RPK) Kerangka
Kerangka Acuan Kerangka acuan AcuanKegiatan Yan
Kegiatan Kegiatan Klinis dan PMKP
DokumenUKM (Pedoman, Rencana Tahunan, KAK) disiapkan untukmasing-masing UKM ygdijalankan, baik
esensial maupunpengembangan
MANAJEMEN
1. Kebijakan Ka Pusk
2. Rencana Lima Tahunan
3. Pedoman/manual mutu
4. Pedoman/panduan tehnis yang
terkait dengan manajemen
5. Standar Operasional Prosedur (SOP)
6. Perencanaan Tingkat Puskesmas
(PTP)= RUK, RPK
7. Kerangka Acuan
UKM
1.Kebijakan/SK
2.Pedoman masing-masing UKM
3.SOP
4.Rencana Tahunan UKM
5.Kerangka Acuan kegiatan pada
tiap-tiap UKM
UKP
1. Kebijakan tentang pelayanan
klinis
2. Pedoman Pelayanan Klinis
3. SOP klinis
4. Kerangka Acuan terkait
dengan Program/kegiatan
pelayanan klinis dan
Peningkatan Mutu dan
Keselamatan pasien
Dokumen apa saja yang perlu
disediakan oleh di Klinik Pratama &
Praktik Dokter/Drg?
1. Rencana strategis/rencana lima
tahunan
2. Rancana Tahunan
3. Kebijakan Ka FKTP
4. Pedoman/panduan mutu
5. SOP
6. Panduan-panduan tehnis
7. Kerangka Acuan kegiatan
Dokumen apalagi yg
perlu disiapkan?
• Rekam Implementasi
(bukti tertulis
kegiatan yang
dilaksanakan)
• Dokumen pendukung
lain (fc ijazah,
sertifikat pelatihan,
sertifikat kalibrasi dll)
LANGKAH PERSIAPAN
AKREDITASI FKTP
Nakes :
1 dokter umum dan
2 nakes lain minimal D3
Kompeten bidang manajemen kesehatan,
UKP dan UKM di Puskesmas )
Sertifikat lulus pelatihan pendamping
akreditasi FKTP
Pernyataan siap jadi pendamping selama 3
tahun
Ditetapkan oleh Kadinkes Kab/Kota
44
Pendampingan Pra
Akreditasi
2 Tahap
Pendampingan
Pendampingan Pasca
Akreditasi
TAHAP I :
PENDAMPINGAN PRA AKREDITASI
MEMINTA PENDAMPINGAN DARI DINKES KOTA
LOKAKARYA
IMPLEMENTASI
2 Hari Efektif
2 Hari Efektif
Identifikasi dokumen
Audit internal
• Pertemuan yang dilakukan oleh manajemen secara periodic untuk meninjau kinerja system manajemen mutu, dan
kinerja pelayanan/upaya Puskesmas untuk memastikan kelanjutan, kesesuaian, kecukupan, dan efektifitas system
manajemen mutu dan system pelayanan
DIPIMPIN
KARAKTERISTIK
• Berkala
• Direncanakan dengan baik
• Didokumentasikan dengan baik
• Mengevaluasi efektivitas penerapan sistem manajemen mutu dan dampaknya pada mutu dan kinerja
• Membahas perubahan yang perlu dilakukan
• Hasil pertemuan ditindak lanjuti
• Tindak lanjut dipantau pelaksanaannya
• Pihak manajemen dan pelaksana yang terkait diundang dalam rapat
• Pertemuan diawali dengan pembahasan hasil dan tindak lanjut pertemuan tinjauan manajemen sebelumnya
• Dilaksankan dengan agenda yang jelas
• Menghasilkan luaran:
• Rencana perbaikan
• Rencana peningkatan kepuasan pelanggan
• Rencana pemenuhan sumber daya yang diperlukan
• Rencana perubahan-perubahan untuk mengakomodasi persyaratan produk/layanan/pelanggan
TINJAUAN MANAJEMEN
INPUT
Hasil audit internal OUTPUT
Umpan balik pelanggan
Kinerja proses Keputusan dan tindakan yang berhubungan dengan:
Pencapaian sasaran-sasaran mutu/indikator-indikator • peningkatan efektivitas system manajemen mutu dan
kinerja system pelayanan
Status tindakan koreksi dan pencegahan yang dilakukan • peningkatan pelayanan terkait dengan persyaratan
pelanggan,
Tindak lanjut tehadap hasil tinjauan manajemen yang lalu
• identifikasi perubahan-perubahan yang diperlukan
Kebijakan mutu dan kebijakan pelayanan/upaya Puskesmas baik pada system manajemen mutu maupun system
Perubahan yang perlu dilakukan terhadap system pelayanan
manajemen mutu dan system pelayanan/penyelenggaraan • penyediaan sumber daya yang perlu dilakukan agar
upaya Puskesmas SMM dan system pelayanan efektif
AGENDA RAPAT TINJAUAN MANAJEMEN
• Pembukaan oleh Wakil Manajemen Mutu
• Arahan dari Kepala Puskesmas
• Tinjauan terhadap pertemuan tinjauan manajemen yang lalu
• Pembahasan hasil audit internal
• Permbahasan umpan balik/keluhan pelanggan
• Hasil penilaian kepuasan pelanggan
• Hasil penilaian kinerja
• Masalah-masalah operasional yang terkait dengan penerapan sistem
manajemen mutu, penyelenggaraan pelayanan (klinis dan UKM)
• Rencana perbaikan/perubahan yang perlu dilakukan baik pada sistem
manajemen mutu maupun sistem pelayanan (klinis dan UKM)
• Rekomendasi untuk perbaikan
• Penutup
Langkah langkah pertemuan
tinjauan manajemen
• Penanggung jawab manajemen mutu bersama Kepala FKTP
mempersiapkan pertemuan tinjauan manajemen: rencana
waktu, tempat, agenda, dan siapa saja yang akan diundang
• Penanggung jawab manajemen mutu mengundang peserte
pertemuan
• Penanggung jawab manajemen mutu memimpin pertemuan
tinjauan manajamen: melaksanakan sesuai agenda,
memimpin proses paparan/diskusi selama pertemuan
berlangsung
• Penanggung jawab manajemen mutu memberikan umpan
balik/simpulan rapat tinjauan manajemen
• Penanggung jawab manajemen mutu melakukan pemantauan
perbaikan sesudah pertemuan tinjauan manajemen
AUDIT
Perencanaan audit internal
Tujuan audit internal : Instrument bagi manajemen utk
membantu mencapai visi,misi, & tujuan Puskesmas
Lingkup audit: seluruh aspek manajemen Puskesmas
yang telah dikembangkan dan diimplementasikan:
komitmen, strategi, tujuan, kebijakan, sasaran mutu/
kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen dasar,
telusur, dan termuat dalam daftar induk dokumen
Objek audit: menjelaskan apa saja yang perlu diaudit
Alokasi waktu: berapa lama akan dilakukan & jadwal
Metoda audit: komunikasi internaksi secara langsung,
metoda survei, dsb
Persiapan audit: persiapan auditor, kriteria,
instrumennya
Auditor handal
9 Bab.Akreditasi Puskesmas
Standard/pedoman/ SPO, yang berlaku
Peraturan-peraturan
Yang terkait
Lingkup audit
Rencana audit
BP puskesmas ………
1 Unit yang akan diaudit
Proses pelayanan pasien
2 Lingkup audit rawat jalan di BP
Identifikasi kesesuaian
3 Tujuan audit pelayanan pasien rawat jalan
thd standar pelayanan
4 Auditor
5 Auditee
Wawncara, observasi,
6 Metoda audit peninjauan dokumen dan
rekaman
7 Waktu
Check list setiap bab/ kriteria,
8 Instrumen audit survei pasien rawat jalan, SPO
Rawat jalan
MAKSUD & TUJUAN
• Upaya perbaikan mutu dan kinerja perlu dievaluasi apakah mencapai sasaran-
sasaran/indikator-indikator yang ditetapkan. Hasil temuan audit internal
disampaikan kepada Pimpinan Puskesmas, Penanggungjawab manajemen
mutu, Penanggungjawab Program/Upaya Puskesmas dan pelaksana kegiatan
sebagai dasar untuk melakukan perbaikan.
• TUJUAN : Mendapatkan data dan informasi faktual dan signifikan berupa data
, hasil analisa, penilaian, rekomendasi auditor sebagai dasar pengambilan
keputusan, pengendalian manajemen, perbaikan dan atau perubahan
• MANFAAT : Pengambilan keputusan untuk perbaikan, meningkatkan efisiensi
dan efektifitas fungsi organisasi
JENIS AUDIT
Menghasilkan laporan
AKTIVITAS AUDIT
Memastikan (konfirmasi dan Menilai (mengevaluasi dan Merekomendasi (memberikan
verifikasi) mengukur), menelusur, saran/masukan)
•Membatu pengendalian mekanisme jaminan mutu baik pada tahap input, proses,
maupun output untuk inflow maupun outflow produk
Bagi unit pengelola mutu
•Audit mutu internal merupakan proses pendeteksian segala kemungkinan yang dapat
menciptakan ketidak puasan pelanggan dan dilanjutkan dengan tindakan perbaikan dan
Bagi pelanggan pencegahan sehingga komitmen untuk memberikan kepuasan pada pelanggan benar-
benar tercapai
FASILITATOR PENDAMPINGAN
FASILITAS KESEHATAN TINGKAT
PERTAMA
PENGERTIAN
FASILITASI
FASILITASI
FASILITATOR
Proses membuat orang lain (dlm
kelompok) agar mudah untuk Orang yang mampu
melakukan sesuatu melakukan fasilitasi,
Proses pembimbingan (yg dilakukan membuat orang lain (dlm
dgn sadar) thd klpk/org utk mencapai kelompok) mudah untuk
keberhasilan dlm melaksanakan tugas melakukan sesuatu dgn
melalui fungsi sbg klpk (Braakman, menyediakan dukungan
Lydia, 2002) atau
Proses untuk mendukung terjadinya membantu untuk
komunikasi dalam kelompok melalui memperoleh dukungan yang
tehnik komunikasi yang akan dibutuhkan dlm mengerjakan
membantu kelompok untuk mencapai sesuatu
serangkaian sasaran bersama
(Gerster, 2006)
www.themegallery.com
Faktor-faktor organisasi yang berkait dengan
kebutuhan pelatihan/fasilitasi
www.themegallery.com
Mengapa fasilitator dibutuhkan ?
• Terhadap individu karyawan:
– Mempercepat proses pembelajaran
– Meningkatkan efektifitas kinerja
– Membantu menyediakan sarana dan prasarana pedukung proses pembelajaran dan
pemahaman terhadap sesuatu
– Membantu membangun komitmen dalam kerja tim
– Membantu dalam proses pemecahan masalah
– Membantu dalam melakukan monitoring dan evaluasi
– Memberikan dukungan dalam peningkatan mutu pelayanan dan kinerja
– Menjadi tempat untuk berkonsultasi
• Terhadap perubahan sistem dalam organisasi
– Membantu mempercepat perubahan dalam organisasi
– Membantu mengidentifikasi permasalahan pada sistem dan memfasilitasi proses
perubahan atau disain ulang
www.themegallery.com
Tujuan fasilitasi
• Fasilitasi terhadap pembelajaran individu/kelompok:
– Membantu orang lain/kelompok untuk meningkatkan Pengetahuan, Sikap,
dan Kemampuan
– Membantu orang/kelompok agar mampu meningkatkan kinerja
individu/kelompok
– Membantu orang/kelompok untuk belajar
www.themegallery.com
Prinsip training and facilitating (Goad, 1997)
www.themegallery.com
Facilitator roles (Roger, 1996)
www.themegallery.com
Basic competency dari facilitator
(Gerster, 2006)
www.themegallery.com
Attitude dan skills yang harus dimiliki oleh Fasilitator yang
efektif
www.themegallery.com
• Dilaksanakan pada saat penyusunan plan of action dan
persiapan implementasi (2-day training program):
www.themegallery.com
PROSES FASILITASI dalam PENDAMPINGAN AKREDITASI
FKTP (1)
Permintaan
Pendampingan
dari Puskesmas
SELF ASSESSMENT
WORKSHOP Menganalisis kondisi
LOKAKARYA Pelatihan / Workshop :
awal Puskesmas
Menemukan fakta-
Membangun Standar & instrumen fakta & rekomendasi
komitmen Pimpinan & akreditasi untuk perbaikan terkait
staf Puskesmas Penyusunan Dokumen kelengkapan persyaratan
Pemahaman thd Audit Internal akreditasi
Kebijakan & konsep Pasien safety & K3 Tindak Lanjut :
akreditasi Puskesmas Tindak lanjut : Pembahasan Pokja
Pembentukan Panitia mapping dok. Penyusunan Rencana
& Pokja Pembagian Tim utk SA aksi
Tindak Lanjut :
SK Panitia & Tim
Jadwal kegiatan
www.themegallery.com
PROSES FASILITASI dalam PENDAMPINGAN AKREDITASI FKTP (2)
Pengajuan
akreditasi ke
Dinkes
dari Puskesmas PENYUSUNAN DOKUMEN
IMPLEMENTASI Menganalisis kondisi
PENILAIAN PRA-SURVEI awal Puskesmas
Sosialisasi standar Menemukan fakta-
Mengetahui kesiapan Pelaksanaan kegiatan fakta & rekomendasi
Puskesmas untuk sesuai Standar untuk perbaikan terkait
diusulkan akreditasi Berjalannya Monitoring kelengkapan persyaratan
Mengetahui upaya proses & evaluasi akreditasi
perbaikan&peningkatan Tindak lanjut : Tindak Lanjut :
mutu pelayanan Penjadwalan AI - RTM Pembahasan Pokja
Tindak Lanjut : secara rutin Penyusunan Rencana
Pembahasan hasil pra Tindakan perbaikan & aksi
survei pencegahan
Pengajuan usulan Inovasi pelayanan
Persiapan Survei
www.themegallery.com
PROBING & Teknik Bertanya
• seni dalam mencari informasi tambahan dengan cara menggali informasi lebih mendalam.
• Hal-hal yang harus dihindari saat probing :
– kesan yang memojokkan responden, jangan bernada interrograsi seperti polisi
menginterrograsi pencuri
– mencecar dengan pertanyaan bertubi-tubi : situasi probing berlangsung secara rileks,
interaktif, komunikatif dan akrab
Teknik :
a.Mengulangi pertanyaan
responden tidak mendengar pertanyaan secara utuh atau kehilangan titik dari pertanyaan.
terlalu cepat saat membacakan pertanyaan.
b.Mengulangi jawaban responden
• Terkadang dengan mengulangi jawaban dari responden dapat merangsang pemikiran lebih
jauh dari responden sehingga mendapat jawaban yang sesuai dengan tujuan pertanyaan.
c.Menggunakan pertanyaan pancingan yang netral
• Seperti ‘bagaimana”, Apa yang anda maksud”, “mengapa seperti itu” atau pertanyaan
lainnya.
www.themegallery.com
PROBING
d.Mohon penjelasan
• Pewawancara boleh menyatakan belum memahami jawaban dari responden, maka meminta
responden menjelaskan kembali.
e.Jangan tergesa-gesa pindah ke pertanyaan lain.
f.Menghadapi jawaban “saya tidak tahu”
Jawaban tersebut dapat berarti salah satu dari berikut:
• Responden tidak mengerti apa yang ditanyakan
• Responden sedang memikirkan pertanyaan itu dan mengatakan saya tidak tahu untuk
mengisi kesunyian dan guna memperoleh waktu untuk berpikir.
• Responden berusaha menghindari pertanyaan karena ia takut salah menjawab atau ragu atau
karena pertanyaan itu menyinggung perasaan.
• Responden bisa jadi tidak tahu atau ia tidak memiliki pendapat. Penggunaan beberapa teknik
mungkin membantu pewawancara untuk menentukan kenyataan dan kesungguhan bahwa
responden tidak tahu.
www.themegallery.com
KOMISI AKREDITASI
FASILITAS KESEHATAN TINGKAT
PERTAMA
Komisi Akreditasi Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama
Fungsi : perencanaan, pelaksanaan, pengembangan,
pembimbingan, pelatihan dan monitoring evaluasi
akreditasi fasilitas kesehatan tingkat pertama di Indonesia
Sekretaris
Surveior
Surveior
Fungsi : melakukan survey akreditasi,
Tugas:
1). Memahami Standard an Instrumen Akreditasi
2). Melaksanakan Survei akreditasi:
a). Mempersiapkan rencana survei akreditasi.
b). Konfirmasi lokasi dan jadwal survei akreditasi.
c). Melakukan survei akreditasi sesuai jadual yang ditetapkan.
d). Mengukur tingkat kesesuaian terhadap standar akreditasi secara
objektif.
3). Menyampaikan hasil penilaian akreditasi kepada Komisioner
Akreditasi melalui Koordinator Surveior untuk ditetapkan status
akreditasi.
4). Melaporkan hasil survei secara tertulis kepada Komisioner Akreditasi.
Kode Etik Surveior
1. Bersikap ramah, santun dan terbuka.
2. Bersikap jujur dan tidak memihak.
3. Sadar akan kedudukannya, hak dan kewajibannya sebagai surveyor.
4. Menampilkan diri sebagai penasehat dan pembimbing.
5. Memegang teguh rahasia yang berkaitan dengan tugasnya.
6. Menjaga kondisi kesehatan dan menghilangkan kebiasaan tidak sehat.
7. Patuh terhadap ketentuan setempat di Puskesmas/Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama.
8. Menjaga penampilan dalam hal berpakaian.
9. Menguasai dan mengikuti perkembangan IPTEK, dalam bidang keahliannya
terutama dalam bidang pelayanan kesehatan, peningkatan mutu, praktek
klinis, manajemen Puskesmas dan Fasiltias Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama dan instrumen akreditasi.
10. Bekerja sesuai pedoman dan kode etik yang ditetapkan oleh Tim.
11. Tidak menggunakan Tim untuk kepentingan pribadi atau golongan tertentu
atau melakukan promosi diri dengan tujuan memperoleh imbalan.
Surveior Tidak Boleh :
• Berwajah sangar, supaya kelihatan berwibawa
• Menyatakan kelulusan atau ketidak lulusan selama survei
• Menakut-nakuti seolah olah tak lulus saat exit conference
• Membentak-bentak staf Puskesmas/Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama karena berbagai sebab (misal staf lambat dalam me-nyiapkan
dokumen dll)
• Meminta fasilitas di luar bidang akreditasi
• Meminta fasilitas untuk mengajak keluarga
• Meminta fasilitas hotel, restoran dan transportasi yang berlebihan diluar
kemampuan Puskesmas/Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
• Menyalahkan tanpa dasar dan tak memberi solusi
Surveior Tidak Boleh :
• Merokok (semua surveior harus memberikan contoh larangan merokok) selama
kegiatan survei
• Minum minuman keras
• Memakai baju seksi /seronok /tidak sopan/baju casual/jeans pada saat penilaian
• Menawarkan diri atau menjadi pembimbing diluar ketentuan Tim
• Meminta oleh-oleh
• Memangkas jumlah hari survei
• Meninggalkan Puskesmas/Fasiltias Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama disaat
jam kerja
• Menjanjikan kelulusan
• Meminta fasilitas yang tidak dimungkinkan oleh Puskesmas/Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama
• Memberikan komentar negatif terhadap pembimbing atau surveior lain
• Menerima uang dan/atau hadiah dari Puskesmas/Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama yang dinilai
PELAKSANAAN
AKREDITASI
KEGIATAN PERSIAPAN
H-3 : GLADI :