Anda di halaman 1dari 12

ANEMIA

KELOMPOK 4
• D E V I S I LV I A N A M A L I K
• D I TA A N N I S A P U T R I
• E DWA R D S A FA R N A S E
• E R R I N A H U R N I AT I
• E VA W I D I YA N T I
• FA C H L U F I AT I N I N G S I H

TINGKAT 1I-B
DEFINISI ANEMIA
Anemia adalah pengurangan jumlah sel darah
merah, kuantitas hemoglobin, dan volume pada sel
darah merah (hematokrit) per 100 ml darah (Price,
1996).
ETIOLOGI ANEMIA
Berkurangnya sel darah merah dapat disebabkan oleh
kekurangan kofaktor untuk eritropoesis, seperti :
• Asam folat
• Vitamin B12
• Zat besi
Produksi sel darah merah juga dapat turun apabila sum-sum
tulang tertekan (oleh tumor atau obat) atau rangsangan yang
tidak memadai karena kekurangan eritropotein, seperti pada
penyakit ginjal kronis.
MEKANISME KOMPENSASI
Pada anemia, karena semua system organ dapat terlibat,
maka dapat menimbulkan manifestasi yang luas bergantung pada
hal-hal sebagai berikut :
1. Kecepatan timbulnya anemia
2. Usia individu
3. Mekanisme kompensasinya
4. Tingkat aktivitasnya
5. Keadaan penyakit yang mendasari
6. Parahnya anemia
KLASIFIKASI
1. Anemia Aplastik
Suatu gangguan sel-sel induk di sum-sum tulang yang dapat menimbulkan
kematian. Pada keadaan ini klien kekurangan sel-sel darah yaitu sel darah merah,
sel darah putih dan trombosit.
Manifestasi : onset anemia aplastic biasanya khas, yaitu bertahap ditandai oleh
 Kelemahan
 Pucat,
 Sesak Nafas Pada Saat Latihan
 Manifestasi anemia lainnya.
Gejala lainnya yang berkaitan adalah defisiensi trombosit dan sel darah
putih. Defisiensi sel darah putih mengakibatkan lebih mudahnya terkena infeksi.
2. Anemia Defisiensi Besi
Keadaan dimana kandungan besi tubuh total turun dibawah tingkat normal.
Anemia defisiensi besi merupakan jenis anemia paling sering pada semua
kelompok umur.
Manifestasi Klinis :
1. Adanya tanda dan gejala yang ditunjukan anemia
2. Klien dengan defisiensi yang berat mempunyai rambut yang rapuh dan halus
serta kuku tipis, rata, mudah patah, dan berbentuk seperti sendok.
3. Atrofi papilla mengakibatkan lidah tampak pucat, licin, mengkilat, berwarna
merah daging, meradang dan sakit.
4. Stomatitis angularis, pecah-pecah dengan kemerahan dan rasa sakit disudut-
sudut mulut.
5. Pemeriksaan darah menunjukan jumlah sel darah normal atau hamper normal
dan kadar hemoglobin berkurang.
3. Anemia pada penyakit ginjal kronis
Umum terjadi pada klien dengan penyakit ginjal tahap
akhir dengan radar nitrogen urea darah (BUN) yang lebih dari
10 mg/dl.
Manifestasi Klinis :
1. Adanya penurunan kelemahan
2. Peningkatan tingkat energi
3. Peningkatan perasaan sehat
4. Perbaikan toleransi terhadap latihan
5. Toleransi yang lebih baik terhadap penanganan dialisis
TALASEMIA
Merupakan sekelompok kelainan turunan yang
berhubungan dengan defek sintesis rantai hemoglobin.
Manifestasi Klinik :
1.Penurunan produksi sel darah merah kadar
2.Terjadi anemia hemolitik kronis
ANEMIA SEL SABIT
Salah satu dari hemoglobinopati sekunder karena kelainan
struktur hemoglobin. Gangguan struktur terjadi pada fraksi globin
dari molekul hemoglobin
Manifestasi Klinis :
1. Infark pada berbagai organ seperti ginjal, paru-paru dan SSP
2. Pada anak berupa kegagalan tumbuh normal, serta sering terserang
infeksi bakteri.
3. Limfa membesar
4. Tangan dan kaki bengkak, rasa sakit dan meradang
5. Krisis sel sabit
6. Tanda-tanda pada jantung akibat anemia seperti takikardi
atau bising
7. pada ginjal terjadi kemampuan pemekatan urine
8. Pada paru terjadi infeksi paru yang berulang
9. Infark SSP (stroke)
10. Tukak tungkai kronis diatas mata kaki dan sepanjang
permukaan medial tibia
11. Ikterus, peningkatan pemecahan sel darah merah.

Anda mungkin juga menyukai