Dibawakan oleh:
Pahroni
1710029080
2
Identitas pasien
Nama : An. NA
Usia : 11 Bulan
Jenis Kelamin : Laki – laki
Berat Badan : 4,6 Kg
Tinggi Badan : 68 centimeter
Anak ke : Kedua dari dua bersaudara
Agama : Islam
Alamat : Maratua Teluk Harapan RT 02 ,
Berau
Keluhan Utama
Sesak nafas 14 hari
Riwayat Perkembangan
0 – 6 bulan : mampu tengkurap, mengangkat kepala
6 – 9 bulan :
9 – 12 bulan :
Riwayat Imunisasi
N
Nila
Jenis Pemeriksaan Normal
i i
i
9,
1. Hemoglobin 13,4 -19,8 gr/dL
3
1.0
1. Berat Jenis 1.003 – 1.300
05 2. Leukosit 23 6,00 – 17,50 x109/L
,3
2. Protein - (-) Limfosit 3 19 – 48 %
Parameter 0 1 2 3
Kontak TB X
Uji Mantoux X
BB/Keadaan Gizi X
Demam x
Pembesaran KGB X
Batuk Kronis x
Pembengkakan Sendi X
Foto thoraks x
Jumlah 7
Diagnosis Kerja IGD
Susp. TB + Gizi Buruk (marasmus) + KEP
Penatalaksanaan IGD
Konsul ke dr. Sp.A
Drip KCL 2,2 cc dalam RL 210 cc dalam 3 jam
D10% bolus 4 cc
Cefotaxime 2 x 220 mg
Sugestam 2 x 13 mg
OAT : 1 x 1
Rifampisin 50 mg
Pyrazinamide 90 mg
Vit B 45 mg
Sanmol drop 3 x 0,5 cc
Zink syrup 1 x 20 mg
Formula F75 55 cc tiap 2jam
Tanggal Pemeriksaan Terapi
25 Juli 2018 S: Sesak (+), batuk (+) A : pneumonia + TB paru + marasmus
(perawatan H ke 6) O: + failure to thrive+ laringomalaesia
N: 130 x/menit, reguler,kuat angkat P:
RR:30 x/Menit, KAEN 1B 400cc/ 24jam
MLP 3x100cc
F100 2x100cc
26 Juli 2018 S: Sesak (+), batuk (+) A : pneumonia + TB paru +
(perawatan H ke O: marasmus + failure to thrive+
7) N: 130 x/menit, reguler,kuat laringomalaesia
angkat P:
RR:30 x/Menit, KAEN 1B 400cc/ 24jam
MLP 3x100cc
F100 2x100cc
28 Juli 2018 S: Sesak (+), batuk (+) A : pneumonia + TB paru +
(perawatan H ke 9) O: marasmus + failure to thrive+
N: 130 x/menit, reguler,kuat laringomalaesia
angkat P:
RR:30 x/Menit, KAEN 1B 400cc/ 24jam
F100 2x100cc
TKTP 4x100cc
Pirazinamid pulv 1 x
11,5mg
MLP 3x100cc
F100 2x100cc
MLP 3x100cc
F100 2x100cc
ANATOMI LARING
Laring:
Merupakan bagian terbawah saluran nafas atas.
Bentuk menyerupai limas segitiga yang terpancung
(bagian atas > bagian bawah).
Batas-batas:
Superior : Aditus Laryngis
Inferior : batas caudal Cartilago Cricoidea
Kerangka Laring tersusun dari:
Os Hyoid yg bbtk huruf U
Beberapa tulang rawan yakni :
Cartilago Thyroidea
Cartilago Cricoidea
Cartilago Arythenoidea
Cartilago Corniculata (Santorini)
Cartilago Cuneiformis (Wrisbergi)
Cartilago Epiglottica
Os Hyoid dan Cartilago Thyroidea
A. Os Hyoid:
Permukaaan atas dihubungkan dengan lidah, mandibula &
tengkorak oleh tendon dan otot-otot dgn fungsi :
Menarik laring keatas waktu menelan
Membuka mulut dan membantu menggerakkan lidah ketika
relaksasi
B. Cartilago Thyroidea
Hanya satu (tidak sepasang).
D. Cartilago Arythenoid
Sepasang (dua buah) dekat permukaan belakang Laring.
Merupakan tulang rawan hyaline kecuali pada processus
vocalis dan apex yang terdiri dari tulang rawan elastik.
Membentuk Articulatio Crico-arythenoid dengan Cartilago
Cricoidea.
E. Cartilago Corniculata
Sepasang (ki & ka) melekat pd Cart. Arythenoid di apeks.
Merupakan tulang rawan elastik.
Laringomalasia adalah suatu keadaan dimana
akibat terdapat flaksiditas dan inkoordinasi
kartilago supraglotik dan mukosa aritenoid,
plika ariepiglotik dan epiglotis. Gejala utama
pada pasien dengan laringomalasia adalah
stridor inspirasi dan gangguan pemberian
makan. Kelainan ini dapat hilang dengan
sendirinya
Defenisi
Laringomalasia :
Teori anatomi
Teori neurogenik
Teori model embriologi
Perbedaan kecepatan pertumbuhan
lengkung brakial ke 3 dan ke 4
sehingga epiglotis melengkung
ke dalam
Teori Anatomi
Abnormalitas kelenturan tulang rawan
laring yang menyebabkan kolapsnya
struktur supraglotis
Teori Neuromuskuler
Terlambatnya perkembangan kontrol
neuromuskuler sehingga terjadi kolaps
struktur supraglotis
Tipe Laringomalasia :
Primer
Terjadi karena
abnormalitas dinding
trakea
Trakeomalasia :
Sekunder
Karena penekanan dari luar trakea
Laringomalasia
Stridor inspirasi
Makan lambat, kadang-kadang muntah
Apneu
Laringomalasia
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
Laringomalasia
Anamnesis
Riwayat stridor inspirasi, tanpa adanya
sekret nasal, bertambah jika terlentang
dan menangis
Laringomalasia
Pemeriksaan fisik
Bayi dapat berinteraksi normal, takipneu,
stridor terdengar jelas di sekitar angulus
sternalis
Laringomalasia
Pemeriksaan penunjang
Laringoskopi fleksibel
Trakeomalasia :
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang:
Trakeobronkoskopi,
esofagogram,
CT-scan, MRI
Setiap kelainan yang menyebabkan
obstruksi pada laring dan trakea
Laringomalasia
Hampir 90 % bersifat ringan dan tidak
memerlukan tindakan bedah
Informasi kepada orang tua
Pada laringomalasia berat diperlukan
tindakan operasi supraglotoplasti
Menurut Jackson, trakeostomi diperlukan
untuk mengatasi obstruksi jalan nafas
yang berat sampai masalah teratasi.
Indikasi :
• Obstruksi jalan nafas yang berat
• Tidak bisa makan
• Cor pulmonale
• Gagal tumbuh kembang
Supraglotoplasti :
• Tipe 1 : eksisi jaringan mukosa yang
berlebihan pada bagian postolateral
• Tipe 2 : memotong plika ariepiglotika
yang pendek.
• Tipe 3 : eksisi melewati ligamen
glosoepiglotika untuk menarik epiglotis
ke depan
1 2 3
• Prognosis laringomalasia umumnya baik
dan dapat sembuh sendiri
• Sebagian besar gajala hilang pada usia
2 tahun
• Beberapa kasus gejala sdh menghilang
tapi kalainan tetap ada, biasanya stridor
muncul saat beraktifitas
BAB IV
PEMBAHASAN
Anamnesis
Fakta Teori
Sesak nafas 14 hari Obstruksi jalan napas
Demam sejak 2 minggu Tangis abnormal yang dapat berupa tangis
Kejang kurang dari 5 menit tanpa suara (muffle)
dengan seluruh badan kaku Stridor inspiratoar
Asupan makan dan minum susu Masalah makan sering terjadi akibat
kurang obstruksi napas yang berat
Berat badan menurun Dipresipitasi oleh infeksi saluran nafas
Pada pasien didapatkan keluhan
muntah dan BAB cair 2 minggu
Pasien memiliki riwayat TB dan
Pneuomoniaa
Pemeriksaan Fisik
Fakta Teori
pernafasan Stridor
Thoracoabdominal (+) Retraksi sternum, interkosta, dan
(+)
stridor (+/+)
Diagnosis
Fakta Teori
Stridor inspiratoar Stridor inspiratoar
Sesak napas Tanda klinis berupa retraksi
Retraksi suprasternal dan intercostal
subcostal Terlihat takipneu ringan
Bayi Kesulitan saat diberi Bayi kadang tersedak atau batuk
makan ketika diberi makan jika ada
refluks pada bayi
Pemeriksaan penunjang
Fakta Teori
Pemeriksaan laring dengan
Darah Lengkap
menggunakan laringoskop serat fiber
Hb : 9,3 fleksibel selama periode pernapasan
spontan. Penemuan endoskopik yang
Leu : 23,33 paling sering adalah kolapsnya plika
HT : 27,9% ariepiglotik dan kartilago kuneiform
ke sebelah dalam
Trombosit 227000 Visualisasi langsung memperlihatkan
epiglotis berbentuk omega selama
LED : 5 inspirasi
Radiologi
Fakta Teori
Drip KCL 2,2 cc dalam RL 210 cc dalam 3 jam Jika bayi mengeluarkan stridor yang
D10% bolus 4 cc lebih keras dan mengganggu tidur, hal
Cefotaxime 2 x 220 mg ini dapat diatasi dengan menghindari
Sugestam 2 x 13 mg tempat tidur, bantal atau selimut yang
OAT : 1 x 1 terlalu lembut, sehingga akan
- Rifampisin 50 mg memperbaiki posisi bayi sehingga dapat
- Pyrazinamide 90 mg mengurangi bunyi
- Vit B 45 mg Jika terjadi hipoksemia berat (saturasi
Sanmol drop 3 x 0,5 cc oksigen <90%) diberikan tambahan
Zink syrup 1 x 20 mg oksigen
Formula F75 55 cc tiap 2jam Sebagian besar anak dengan kelainan ini
dapat ditangani secara konservatif
Trakeostomi merupakan prosedur
pilihan untuk laringomalasia berat
Supraglotoplasti dapat dilakukan pada
kasus-kasus yang lebih ringan
Prognosis
Fakta Teori