Anda di halaman 1dari 100

Bagaimana menghadapi ujian

komprehensip
Kelompok Besar Pertanyaan
 Rumah Sakit

 Apotek

 Pabrik farmasi/ Kosmetika

 Instansi Pemerintah ( Badan POM/Dirjen


Yanfar )
Masuk ruang sidang komprehensip
 Ucapkan salam
 Duduk dan tandatangi berita acara sidang
 Ketua Sidang akan mempersilahkan penguji
untuk bertanya.
 Dengarkan dengan tenang pertanyaan
 Apabila kurang jelas , minta diulang
pertanyaan.
Pertanyaan Apotek
Pertanyaan awal
 Selalu didahului dengan tulisan yang
dibuat dari hasil PKL

 Kuasai materi yang ada dalam laporan


PKL.
Ada istilah yang anda buat
sendiri
Misalnya : aanmakt , HV artinya apa .
 Aanmakt : obat yang dibuat oleh apotek
sendiri
( OBH,OBP, salep 2-4 dll )

 HV ( handverkoop )– istilah Belanda dari


penjualan langsung ( penjualan bebas )
Kelompok pertanyaan Apotek
 1. Perijinan apotek
 2. Inventori
 3. Pelayanan
 4. KIE
 5. Pharmaceutical care
 6. Organisasi apotek dan SDM
 6. Penggolongan jenis obat, cara
pembelian, prosedur pembelian,
penyimpanan, penyerahan
 7. Manfaat, dosis , effek samping
Perijinan Apoteker
Perijinan apoteker
 Apabila anda lulus sebagai apoteker , apa
yang anda lakukan :
 Mendaftarkan ijazah dan surat sumpah ke
Dep Kes / Bagian Kepegawaian untuk
memperoleh Surat Penugasan.

 Surat penugasan adalah surat ijin kerja


sementara yang memberi kewenangan
bekerja sebagai apoteker di fasilitas yang
ditunjuk.
Apakah Ijin Apoteker
berlangsung seumur hidup
 Tidak
 Tiap lima tahun sekali diperbaharui di
Dinas Kesehatan Tk 2
 Apa prasyarat pembaharuan ijin :
 Telah lulus uji kompetensi yang
diselenggarakan oleh IAI ( Ikatan
Apoteker Indonesia )
Mengapa perlu ujian
kompetensi
 Karena ilmu dan praktek farmasi
berkembang dan harus terus diikuti oleh
apoteker sesuai dengan sumpah jabatan
dan kode etik
 Bagaimana dengan apoteker yang baru
lulus
 Tidak perlu mengikuti ujian kompetensi
karena dianggap telah mengikuti ilmu
dan praktek farmasi di fakultasnya
masing masing
Apakah anda boleh berpraktik
sebagai apoteker pengelola apotek
 Boleh dimanapun
Apa yang anda lakukan , apabila mengajukan ijin
apotek
 1. Mengajukan permohonan apotek dengan
formulir khusus yang dapat diminta di
Sudinkes/Dinas Kesehatan Tingkat 2.
 2.Sudinkes/Dinas Kesehatan Dati 2 akan
menulis surat ke Balai POM untuk permintaan
pemeriksaan lokasi
 3. Balai POM akan membuat SP Pemeriksaan
lokasi dan akan mendatangi lokasi bersama
pemohon
 4.Apabila kelengkapan permohonan
sudah lengkap maka Badan POM
akan menulis hasil pemeriksaan ke
Sudinkes/Dinas Kesehatan Dati 2.
 4. Apabila belum lengkap, maka hasil
pemeriksaan diserahkan kepada
pemohon untuk dilengkapi.
 5. Ijin apotek akan dikeluarkan oleh
Kepala Sudinkes/Ka Dinas Kesehatan
Dati 2 atas nama Menteri Kesehatan.
( Surat Ijin Apotek /SIA )
Dasar Hukum Ijin Apotek
 Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1332 /
Menkes / SK / X / 2002
 Menteri melimpahkan wewenang pemberian
izin apotik kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten / Kota
 Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota selambat-lambatnya 6 (enam )
hari kerja setelah menerima permohonan dapat
meminta bantuan teknis kepada Kepala Balai
POM untuk melakukan pemeriksaan
Bagaimana menentukan lokasi
yang cocok untuk apotek
 Dilakukan perhitungan feasibility study
dengan melihat jumlah penduduk ,
jumlah fasilitas kesehatan yang
menjamin keberlangsungan usaha.
Bagaimana kalau permohonan
ternyata tidak diproses
 Apoteker Pemohon dapat membuat surat
pernyataan siap melakukan kegiatan
kepada Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota setempat dengan
tembusan kepada Kepala Dinas Propinsi
dengan menggunakan contoh Formulir
Model APT-4

Apotek langsung dibuka.


Bagaimana kalau lupa akan istilah
yang ditanyakan
Misalnya : Apa arti Just in Time Inventory
 Anda menanyakan kembali apakah berkaitan

dengan cara penyediaan obat di apotek


 Kalau dijawab ya , berarti anda menjawab
dengan menggunakan logika.
 Just in Time ( tepat waktu ) – berarti penyediaan

obat yang tepat waktu.


Taktik Profesor Cacing
Bagaimana kalau anda lupa tentang
materi yang ditanya
Solusi :
1.Menjawab saya lupa , nilai rendah
2. Gunakan taktik profesor cacing
 Misalnya : Pertanyaan urutan penyelesaian resep
, dijawab mulai dengan analisa ,pemberian harga
dan perhitungan dosis.
Didalam menghitung dosis dikenal dengan
perhitungan berdasarkan umur atau
berdasarkan berat badan. Di apotek biasanya
digunakan perhitungan berdasarkan umur.
Inventori
Inventori
Anda melakukan PKL di Apotek Kimia
Farma , anda melihat ada apotek
koordinator dan apotek pelaksana.
Apa bedanya antara apotek koordinator dan
apotek pelaksana.
Apotek pelaksana melaksanakan pelayanan
langsung dan tidak perlu melakukan
pembelian obat sendiri.
Akibatnya : apotek lebih fokus melayani
pelanggan.
Apotek koordinator – mendukung apotek
pelaksana dalam pengadaan obat dan
administrasi
Strategi Apotek
• Mengembangkan peluang coverage pelayanan
dengan mengurangi kelemahan apotek.
Sistim inventori di apotek pelaksana
 Just in time inventori , jumlah obat yang tersedia
secukupnya saja, tetapi mampu melayani pasien.
Keuntungan :
 Tidak memerlukan gudang dan modal kerja
untuk pengadaan obat menurun.
 Kemungkinan obat rusak , kadaluwarsa, hilang
kecil.
Bagaimana mengembangkan JIT
 Menentukan jumlah rata2 obat yang digunakan
 Melakukan pemesanan obat pada saat persediaan
menipis dilihat dari kartu stelling/ buku defecta
 Membuat jangka pemesanan obat dan datangnya
obat pendek ( ½ - 1 hari )
 Menerima obat dan langsung dicatat dalam kartu
stelling
Apa beda kartu stelling dengan kartu
stok
 Kartu stelling diletakkan didekat obat
 Kartu stelling mencatat setiap transaksi

 Kartu stok diletakkan terpisah dari obat


 Kartu stok mencatat pengeluaran obat dari
guang ke ruang racik
Apakah sistim FIFO
 Sistim penyimpanan obat dimana yang diterima
lebih dahulu akan dikeluarkan lebih dulu.

 Manfaat :
 Mengurangi kemungkinan obat rusak dan
kadaluwarsa, karena disimpan terlalu lama.
Cara Kerja menggunakan sistim
FIFO
 Obat yang diterima dimasukkan dalam kartu stok

 Obat disimpan digudang dengan menggeser obat


lama kedepan dan obat baru ditaruh dibelakang

 Pengambilan obat mulai dari obat lama


Apakah sistim FEFO
 Sistim penyimpanan obat dimana obat yang
expired date lebih dekat dikeluarkan lebih dulu
Mengapa diperlukan :
 Obat yang dikirim lebih dahulu kadang2
mempunyai exp date yang lebih panjang dari obat
yang dikirim belakangan
 Apabila menggunakan sistim FIFO maka
kemungkinan exp date dilewati.
Cara kerja sistim FEFO
 Setiap obat yang diterima dicatat masa exp date
dalam kartu stok

 Obat yang digudang dicek , mana yang lebih


lama exp date dibandingkan obat baru

 Urutan penyusunan diatur , obat yang exp date


nya dekat ditaruh didepan.
Pelayanan Apotek
Pelayanan apotek
 Pelayanan resep

 Pelayanan OTC ( Over the Counter )

 Pelayanan swa medikasi.


Pelayanan resep
 Bagaimana pelayanan resep yang menjamin
keamanan pelayanan.
 Resep dikerjakan menurut urutan :
 Analisa resep ( teknis dan administrasi )
 Pengerjaan resep
 Pemeriksaan obat sebelum diserahkan
 Penyerahan dengan informasi
Urutan Pelayanan Resep yang
menghormati hak pasien
 Analisa Resep
 Penjelasan manfaat tiap R/
 Penjelasan harga obat keseluruhan
 Permintaan persetujuan Pasien
 Pembayaran
 Peracikan
 Penyerahan dengan informasi
 Konsultasi terhadap jenis obat/ jenis
penyakit khusus.
Mengapa harga harus
dimintakan persetujuan
 Menghormati hak konsumen sesuai dengan UU
Perlindungan Konsumen

 Memungkinan penggantian obat patent menjadi


generik

 Menyesuaikan jumlah obat yang diambil sesuai


dengan kemampuan pasien
Konsultasi Obat
Obat apa yang
memerlukan konsultasi
1.Obat yang pemakaiannya lama ( obat penyakit
degeneratif )
2.Obat yang mempunyai effek samping yang dapat
menyebabkan keraguan pasien
 Contoh :
 Rifampicin menyebabkan air seni merah
 Anti histamin / depresant menimbulkan rasa
mengantuk
 Antibiotika dapat menimbulkan allergi.
3.Obat yang pertama kali digunakan pasien
Tujuan konsultasi obat
 Memberi keyakinan bahwa dengan
meminum obat secara teratur , penyakit
akan sembuh

 Mengurangi keraguan pasien apabila terjadi


effek samping

 Memberi informasi bahwa obat tersebut


aman meskipun digunakan dalam jangka
lama.
Apabila pasien mengalami
effek samping , apa yang anda
anjurkan
1.Effek samping yang menyangkut effek
mengantuk , dianjurkan untuk tidak
mengendarai kendaraan dulu.
2.Effek samping yang menyangkut ekresi obat ,
dijelaskan tidak berbahaya.
3.Effek samping yang menyangkut allergy , obat
dihentikan dan konsultasi ke dokter.
Resep apa yang tidak
boleh diulang
 Resep yang mengandung Narkotika.
 Copy resep apa yang tidak boleh dilayani :
 Copy resep yang mengandung narkotika
 Copy resep obat mengandung psikotropika
dalam jumlah yang meragukan.
 Solusi :
 Tilpun apotek yang mengeluarkan copy
resep
Apa yang disebut HTKP
Cap / lembaran yang ditempel / diklip
dibelakang resep untuk menentukan siapa
yang bertanggung jawab terhadap pengerjaan
resep.
Manfaat :
1.Meningkatkan tanggung jawab pelaksana
pengerjaan resep.
2.Memudahkan meneliti siapa yang
bertanggung jawab setiap tahapan
penyiapan resep.
Apa Arti HTKP dan
jelaskan maknanya
 Harga : petugas yang memberi harga
memparaf , sehingga apabila ada kekeliruan
penghargaan dapat langsung diketahui.
 Timbang : petugas yang membuat racikan
puyer/capsul/syrup paraf.
 Kemas : petugas yang menulis etiket,
memasukkan obat dalam kantong paraf
 Penyerahan : petugas yang menyerahkan obat
dan memberi informasi paraf.
Pelayanan OTC ( Over the
Counter )
 Obat yang dapat diserahkan langsung
kepada pasien tanpa resep.
 Jenis OTC :
Obat bebas – obat yang dapat dijual
langsung tanpa adanya tanda peringatan.
 Logo :
lanjutan
 Obat bebas terbatas – obat keras dalam
kadar atau jumlah tertentu dinyatakan
sebagai obat yang dapat dijual langsung
dengan tanda peringatan.
 Logo :

 Dikenal dengan obat daftar W (


warschuwing – peringatan )
Jenis tanda peringatan
 1 – 6 jenis , anda harus mengetahui masing2
tanda peringatan dan contoh untuk masing2
obat dengan tanda peringatan.

Contoh Obat Bebas
Terbatas
 Decolgen Tablets ( P1 )
 Daktarin Krem Anti Jamur ( P2 )
 BETADINE OBAT KUMUR ( P3 )
 Anusol ( P5 )
Pelayanan swa medikasi
 Pelayanan obat keras yang dilakukan oleh
apoteker
 Pengobatan sendiri adalah suatu perawatan
sendiri oleh masyarakat terhadap penyakit yang
umum diderita, dengan menggunakan obat-obatan
yang dijual bebas di pasaran atau obat keras yang
bisa didapat tanpa resep dokter dan diserahkan
oleh apoteker di apotek.
 Jenis obat keras :
 Obat daftar Wajib Apotek ( DOWA )
 Obat apa saja yang termasuk DOWA
Peraturan tentang swa
medikasi
 Keputusan Menteri Kesehatan nomor
347/MenKes/SK/VII/ 1990 tentang Obat Wajib
Apotek, berisi Daftar Obat Wajib Apotek No. 1

 Keputusan Menteri Kesehatan nomor 924 / Menkes


/Per / X / 1993 tentang Daftar Obat Wajib Apotek
No. 2

Keputusan Menteri Kesehatan nomor
1176/Menkes/SK/X/ 1999 tentang Daftar Obat Wajib
Apotek No. 3
Keputusan Menkes RI No.
347/MENKES/SK/VII/1990
 Keputusan Menkes RI No.
347/MENKES/SK/VII/1990 tentang obat wajib
apotek No 1 yang terdiri dari 7 kelas terapi yaitu
oral kontrasepsi, obat saluran cerna, obat mulut
dan tenggorokan, obat saluran napas, obat
yang mempengaruhi sistem neuromuscular,
antiparasit, dan obat kulit topikal.
Keputusan Menkes RI No.
924/MENKES/PER/IX/1993
 Keputusan Menkes RI No. 924/MENKES/PER/IX/1993 tentang
daftar obat wajib apotek No. 2 yang terdiri dari 34 jenis obat
generik sebagai tambahan lampiran Keputusan Menkes RI No.
347/MENKES/SK/VII/1990 tentang obat wajib apotek No 1. 34
jenis obat tambahan tersebut yaitu :
 albendazol, bacitracin, benorilats, bismuth subcitrate,
carbinoxamin, clindamicin, dexametason, dexpanthenol,
diclofenac, diponium, fenoterol, flumetason, hydrocortison
butyrat, ibuprofen, isoconazol, ketokonazole, levamizole,
methylprednisolon, niclosamide, noretisteron, omeprazole,
oxiconazole, pipazetate, piratiasin kloroteofilin,
pirenzepine, piroxicam, polymixin B sulfate, prednisolon,
scopolamin, silver sulfadiazin, sucralfate, sulfasalazine,
tioconazole,
Keputusan Menkes RI No.
1176/MENKES/SK/X/1999
 Keputusan Menkes RI No.
1176/MENKES/SK/X/1999 tentang daftar obat
wajib apotek no. 3 yang terdiri dari 6 kelas
terapi yaitu : saluran pencernaan dan
metabolisme, obat kulit, antiinfeksi umum,
sistem muskuloskeletal, sistem saluran
pernafasan, dan organ-organ sensorik.
Apa manfaat Swa Medikasi
 Untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam
menolong dirinya sendiri guna mengatasi masalah
kesehatan, perlu ditunjang dengan sarana yang dapat
meningkatkan pengobatan sendiri secara tepat, aman dan
rasional.

 Peningkatan pengobatan sendiri secara tepat, aman dan


rasional dapat dicapai melalui peningkatan penyediaan
obat yang dibutuhkan disertai dengan informasi yang tepat
sehingga menjamin penggunaan yang tepat dari obat
tersebut.

 Peran apoteker di apotek dalam pelayanan KIE


(Komunikasi, Informasi dan Edukasi) serta pelayanan obat
kepada masyarakat perlu ditingkatkan dalam rangka
peningkatan ketepatan pengobatan sendiri.
Bagaimana prosedur pelayanan obat
wajib apotek di Kimia Farma
 Ada formulir permintaan khusus yang
dibuat oleh pasien.
 Apoteker mempertimbangkan perlu/
tidaknya obat bagi pasien dengan
wawancara singkat.
 Apoteker akan memberikan obat yang
diminta dengan penjelasan tentang
pemakaian dan effek samping.
Informasi Obat
Informasi obat
 Informasi apa saja yang dapat diberikan kepada pasien
 Khasiat

 Cara penyimpanan

 Cara pemakaian

 Effek samping yang dapat menimbulkan keraguan atau


kerugian pasien ( mengantuk / urine berwarna merah
dll )
 Tujuan informasi :

1.Memberi keyakinan pasien agar patuh menggunakan


obat
2.Memberi keterangan agar pasien dapat menggunakan
obat secara benar.
Obat apa saja yang menyebabkan
mengantuk
 Obat depresant _ Obat yang menekan sistim
syarat pusat.
 Contoh :Phenobarbital , Obat traquilizer (
minor/mayor )
 Contoh : Valium,
Chlordiazepoxid,chlorpromazine
 Obat tranquilizer yang kurang effek kantuk :
 Frisium
 Obat anti histamin :
 CTM , Diphenhydramine ( Benadryl )
 Obat anti histamin yang kurang effek
mengantuknya
 Incidal, Claritin.
Obat menyebabkan mengantuk
Obat yang kurang rasa kantuk
Apa bedanya informasi dan konsultasi
 Informasi bersifat umum dan dapat
diberikan secara terbuka
 Konsultasi – informasi dalam bentuk
interaksi yang bersifat khusus sehingga
diperlukan tempat yang khusus.( bisa
dengan pasien/ petugas kesehatan )
Edukasi Obat
 Penjelasan lisan maupun tulisan yang
diberikan untuk kalangan luas
Pharmaceutical care
 Keterlibatan langsung apoteker dalam
mendesain, melaksanakan, memonitor
regimen pengobatan sehingga
menghasilkan outcome
 Artinya
 Dokter melakukan diagnosa penyakit
sehingga diketemukan jenis penyakit
pasien dan apoteker yang merencanakan
terapi obat dan memonitor hasil dan
apabila hasil tidak sesuai dengan harapan
maka konsultasi dengan dokter diperlukan
untuk mereview diagnosa atau therapi
Aspek outcome
 Kesembuhan
 Pencegahan penyakit

 Menghilangkan atau mengurangi


gejala yang timbul
 Menekan kegawatan penyakit

 Penanganan Drug Related Problem


Drug related problem
 Untreated indications
 Improper drug selection
Dapat diatasi
 Subtherapeutic dosage Dengan
Pharmaceutical
 Failure to receive drugs care

 Overdosage

 Adverse drug reactions

 Drug interactions

 Drug use without indication


Apa arti Untreated indication
 Indikasi penyakit yang nampak,
tetapi tidak diberi obat
 Contoh :

 Pasien mengeluh diarhe , tetapi tidak ada


resep oralit
 Solusi :

 Konsultasi dokter melalui tilpon


Apa arti improper drug selection
 Pasien tidak mampu diberi obat patent
yang mahal, sehingga tidak menebus
resep
 Solusi :

 Tawarkan obat yang lebih murah

 Beritahu dokter yang menulis resep


Sub Therapi Doses
 Antibiotika diberi dalam satu hari, akan
menimbulkan resistensi dan pasien tidak
sembuh.
 Solusi :

 Konsultasi ke dokter penulis resep


Failure to receive drug
 Anak diberi resep tablet yang susah
ditelan
 Solusi :

 Buatkan menjadi puyer

 Beritahu keputusan kepada dokter


Adverse Drug Reaction
 Effek diluar effek utama yang dapat
dialami pasien
 Contoh :

 Mengantuk ( Depressant, obat allergy )

 Mual ( Obat Kanker )

 Meriang ( Obat TBC )

Solusi :
Beri penjelasan agar pasien tetap
meminum obat ( penjelasan jangan
menimbulkan rasa takut minum )
Drug Use without indication
 Pemberian obat yang tidak berkaitan
dengan penyakit yang diderita pasien
 Contoh :

 Pasien diberi amphetamine agar bisa


bergadang semalaman.
Organisasi apotek dan SDM
 Apa beda Apoteker pengganti dengan Apoteker
pendamping.
 Apoteker Pendamping adalah Apoteker yang
bekerja di Apotik disamping Apoteker Pengelola
Apotik dan / atau menggantikannya pada jam-
jam tertentu pada hari buka Apotik.
 Apoteker Pengganti adalah Apoteker yang
menggantikan Apoteker pengelola Apotik
selama Apoteker Pengelola Apotik tersebut
tidak berada ditempat lebih dari 3 bulan
SDM Apotek
 Unsur SDM apotek :
 Asisten Apoteker
 Juru racik
 Penjualan bebas
 Kasir
 Administrasi pembukuan.
 Tugas dan tanggung jawab masing2 apa ?
Penggolongan Obat
 Obat Narkotika :
 Jenis : Kelompok Codein, Doveri
 Kelompok Pethidine & Morphin
 Cara pemesanan , kemana dipesan
 Cara penyimpanan
 Cara pelaporan antara codein dan Pethidine
/morphin berbeda
 Kemana laporan dikirim : Dinas Kesehatan Tk II
dng tembusan ke Dinas Kesehatan Tk I dan
Balai POM
Obat psikotropika

 Kelompok : Stimulant – artinya ,contohnya


 Depresant - artinya ,contohnya
 Cara pemesanan – surat pesanan khusus
terpisah dari pesanan obat keras lain.
 Kemana dipesan : PBF
 Cara penyimpanan : didalam ruang racik ,
tidak dipisah dari obat keras
Definisi
 Zat atau obat psikotropika ini dapat
menurunkan aktivitas otak atau merangsang
susunan syaraf pusat dan menimbulkan
kelainan perilaku
 Obat yang menurunkan aktivitas susunan
syaraf pusat : depressant
 Obat yang merangsang aktivitas susunan
syaraf pusat : Stimulant
Golongan psikotropika
 Golongan I
 Golongan II
 psikotropika yang berkhasiat terapi tetapi
dapat menimbulkan ketergantungan.
 Golongan III
 psikotropika dengan efek
ketergantungannya sedang dari kelompok
hipnotik sedatif
 Golongan IV
 psikotropika yang efek ketergantungannya
ringan
Psikotropika golongan I
 psikotropika yang tidak digunakan
untuk tujuan pengobatan karena
potensi ketergantungan yang sangat
kuat ( Ectacy /MDMA )
Psikotropika golongan II

 Amphetamine ( Stimulant )
 ((±)-alpha-methylphenethylamine)
 Secobarbital ( Depressant )
 (5-allyl-5-(1-methylbutyl)barbituric acid)
Psikotropika golongan III
 Amobarbital ( Depressant )
 (5-ethyl-5-isopentylbarbituric acid)
 Flunitrazepam ( Depressant )
 (5-(o-fluorophenyl)-1,3-dihydro-1-methyl-7-nitro-2H-
1,4-benzodiazepin-2-one)
Psikotropika golongan IV

 Barbital (5,5-diethylbarbituric acid)


 Chlordiazepoxide (7-chloro-2-(methylamino)-
5-phenyl-3H-1,4-benzodiazepine-4-oxide)
( Depresant / Tranquilizer )
 Diazepam (7-chloro-1,3-dihydro-1-methyl-5-
phenyl-2H-1,4-benzodiazepin-2-one)
(Depresant / Tranquilizer )
Psikotropika golongan IV
Obat keras : daftar G

 Cara pemesanan : surat pesanan apotek


ditandatangani APA.
 Kemana dipesan : PBF
 Cara penyimpanan : ruang racik
 Cara pelaporan : tidak perlu dilaporkan.
lanjutan
 Obat bebas dan bebas terbatas.
 Cara pemesanan : melalui tilpun tanpa perlu
surat pesanan apotek.
 Kemana dipesan : PBF / Toko Obat Berijin
 Cara penyimpanan : di simpan diruangan
tunggu.
Cara pemusnahan Obat
 Obat Narkotika :
 Buat berita Acara yang memuat nama obat,
satuan , jumlah dan cara pemusnahan :
ditanam / dibakar.
 Ditandatangani APA dengan saksi 2 AA dan
petugas Balai POM.
 Cara pemusnahan :
 Dikeluarkan dari botol/kaleng
 Dibakar/ ditanam
Cara pemusnahan Obat keras
 Buat berita acara ditandatangani APA
dengan saksi 2 AA tanpa perlu disaksikan
oleh Balai POM.
Cara pemusnahan resep
 Berita Acara yang menyatakan tgl awal resep dan
tanggal akhir resep , berat resep dalam Kg
 ditanda tangani oleh APA dan 2 saksi AA.
 Tgl akhir resep paling cepat 3 tahun sebelum
waktu pemusnahan.
 Mengapa perlu berita acara:
 Resep merupakan barang bukti apabila ada
masalah hukum sehingga perlu dibuat berita
acara.
Dosis Obat
 Jelaskan bedanya dosis maksimal, dosis
toxis dan dosis lethal.
 Obat yang aman apabila jarak antara dosis
maksimal dan dosis toksis jauh.
Ini untuk menjelaskan mengapa :
 Morphin boleh digunakan untuk pengobatan
 Heroin tidak boleh digunakan untuk
pengobatan.
Morphin Heroin
Darimana anda mendapat data
tentang dosis
Dalam Pharmacopea Indonesia.

Dosis apa saja yang tercantum dalam


Pharmacopea

Dosis Pemakaian untuk dewasa dan anak


Dosisi Maksimal
Bagaimana kalau dosis maksimal
dilampaui dalam resep
 Konsultasi kedokter
 Apabila dokter teguh pada pendiriannya ,
maka kasih tanda peringatan pada resep
 Resep dilayani.
!
Khasiat Obat secara pharmakologi

 Anda diharapkan dapat menjawab khasiat obat


yang biasa digunakan :
 Anti tussive – bagaimana kerjanya dalam menekan
batuk.
 Expectorant – bagaimana kerjanya sehingga dapat
mengeluarkan lendir.
 Analgetika – bagaimana kerjanya sehingga bisa
mengurangi rasa sakit.
 Antipyretika – bagaimana kerjanya sehingga dapat
menurunkan panas.
 Antibiotika – bagaimana kerjanya sehingga dapat
membunuh bakteri.
Antitussive
 Centrally acting
antitussives primarily
act on the brainstem
cough center.
 Beraksi menekan pusat
batuk di brain stem
Expectorant
 Obat yang dapat
mengeluarkan lendir
dari paru, saluran
nafas dengan cara
mencairkan lendir dari
dinding saluran
pernafasan.
Analgesika
 Obat yang menghilangkan rasa nyeri dengan cara
meningkatkan nilai ambang nyeri di susunan
syaraf pusat tanpa menekan kesadaran
Antipyretika

 Obat yang dapat


menurunkan
temperatur tubuh dari inhibit warm-sensitive cells that act as a
demam thermostat.

Pusat Kontrol
Temp Tubuh
Mekanisme Kerja Antibiotika
Mekanisme kerja
 Merusak sintesa dinding sel kuman
( Penicilline/ cephalosporine )
 Mencegah metabolisme asam folat bakteri
(Sulfonamide )
 Merusak sel membrane bacteri
(Polymixin )
 Mengganggu sintesa protein bakteri
(Tetracyclin, Stretomycin , chorampenicol)
 Merusak DNA Polymerase
(Rifampicin )
Effek samping
 Pengertian effek samping
 Peranan apoteker dalam pelaporan effek
samping
 Formulir laporan effek samping diisi apabila
dalam konsultasi pasien dijumpai adanya
effek samping
 Laporan ditujukan langsung ke Badan POM
Selamat mengikuti Ujian
Komprehensip

Anda mungkin juga menyukai