Implementasi Mutu Di FKTP, 30 April 2018, Ok
Implementasi Mutu Di FKTP, 30 April 2018, Ok
2 Access
Quality planning
Quality control
Quality improvement
Donabedian
Paso
#1
Quality Management
Quality Planning
Quality Control
Quality Improvement
Cost Containment
Mutu (Kemenkes)
KINERJA YANG MENUNJUK PADA TINGKAT KESEMPURNAAN PELAYANAN KESEHATAN, YANG DISATU PIHAK DAPAT
MENIMBULKAN KEPUASAN PADA SETIAP PASIEN (PELANGGAN) SESUAI DENGAN TINGKAT KEPUASAN RATA-RATA
PENDUDUK, SERTA DIPIHAK LAIN TATA CARA PENYELENGGARAANNYA SESUAI DENGAN STANDAR DAN KODE ETIK PROFESI
YANG TELAH DITETAPKAN ( Prof Asrul Azwar)
Quality
Dimensions
Access
Efficacy
Eficiency
Safety
Continuity of care
Competency
Amenities
H u m a n Re l at i o n s
Menurut Institute
of Medicine (IOM)
IOM Six dalam tulisan yang
Dimensions berjudul Crossing
the Quality Chasm:
A New Health
System for the 21st
Century.
Washington, D.C:
National Academy
Press tahun 2011,
DIMENSI MUTU YANKES
1. FOKUS PADA PASIEN (PERSON CENTERED)
Pelayanan kesehatan berfokus pada pasien artinya memberikan pelayanan yang
menghormati dan merespon keinginan pasien, kebutuhan pasien, nilai-nilai dan
memastikan nillai – nilai tersebut dihormati dalam proses pelayanan. Pelayanan
kesehatan juga berusaha meningkatkan aksepbilitas masyarakat (1.1.1.. & 4.1.1.)
Menurut Institute of Medicine (IOM) dalam tulisan yang berjudul Crossing the Quality Chasm: A New Health System for the 21st
Century. Washington, D.C: National Academy Press tahun 2011, dimensi mutu layanan kesehatan ada 6, yaitu:
DIMENSI MUTU YANKES
5. Adil (Equitable) Bab I, VII
Dalam memberikan pelayanan kesehatan, Mutu pelayanan kesehatan harus sama
tanpa membedakan individu, gender, agama, etnis, lokasi geografis, dll. Pemberi
layanan kesehatan berupaya meningkatkan pemerataan jumlah dan penyebaran
fasilitas serta SDM kesehatan sehingga masyarakat dapat menerima pelayanan dengan
kualitas yang sama.
6. Tepat waktu (Timely) Bab I, IV, VII, VIII
Mengurangi waktu tunggu dan penundaan pelayanan yang membahayakan pasien dan
pemberi layanan.
Menurut Institute of Medicine (IOM) dalam tulisan yang berjudul Crossing the Quality Chasm: A New Health System for the 21st
Century. Washington, D.C: National Academy Press tahun 2011, dimensi mutu layanan kesehatan ada 6, yaitu:
Mutu pelayanan
mutu
SISTEM SISTEM
MANAJEMEN PELAYANAN
MUTU
Sistem
Manajemen
VARIASI MASALAH
PROSES MUTU
Penyebab masalah mutu:
Variasi Proses
Memonitor
Standar/
Mengendalikan
SOP
CQI:
Menyempurnakan
Siklus PDCA
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK
1 • STANDAR PELAYANAN DAN MAKLUMAT PELAYANAN
2 • SDM PROFESIONAL
3 • SARANA PRASARANA
4 • PENGELOLAAN PENGADUAN
• INOVASI
7
KASUBBAG
TU
PELAKSANAAN
1. Adanya pertemuan tim mutu yang rutin dilaksanakan dalam
rangka proses pemantauan dan evaluasi keberhasilan
pencapaian indikator mutudan KP
2. Adanya kegiatan identifikasi dan prioritas masalah terkait
dengan peningkatan mutu layanan kesehatan di FKTP , Adanya
rencana upaya pengendalian dan peningkatan mutu di FKTP
setiap bulan
3. Terlaksananya upaya pengendalian dan peningkatan mutu di
FKTP setiap bulan
4. Adanya rumusan alternatif penyelesaian masalah terkait
peningkatan mutu
C D
P
C
PENINGKATAN KUALITAS SECARA TERUS
P D MENERUS & BERKESINAMBUNGAN
C A MELALUI SIKLUS PDCA
A P P D
C A
C D P D
A
D
Siklus PDCA ibarat mesin yang terus
bergerak untuk mencapai tujuan perbaikan
dan peningkatan mutu dengan berupaya
mencapai indikator-indikator mutu secara
Kementerian Kesehatan Republik Indonesiabertahap dan terus menerus
3/2/2018 16
44
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 12/12/2018
PENDEKATAN USE PDS/CA DALAM “TOPS” UNTUK
PENYELENGGARAAN UKP & UKM PUSKESMAS YG BERKUALITAS
• U = UNDERSTAND QUALITY IMPROVEMENT NEED(s)
• S = STATE THE QUALITY PROBLEM(s)
• E = EVALUATE THE ROOT CAUSE(s)
• P = PLAN THE SOLUTION
• D = DO, OR IMPLEMENT THE SOLUTION
• S/C = STUDY/CHECK THE SOLUTION RESULT
• A = ACT TO STANDARDIZED THE SOLUTION; dalam…….
“TOPS” = TEAM ORIENTED PROBLEM SOLVING 12
1. IDENTIFIKASI HASIL PENYELENGGARAAN UPAYA
PUSKESMAS, UMPAN BALIK PELANGGAN
2. DESKRIPSIKAN PROSES PENYELENGGARAAN 1. LAKSANAKAN UPAYA PENYELESAIAN MASALAH,
PELAYANAN YG BERJALAN SAAT INI LAKUKAN TRIAL/UJI COBA
3. PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS UNTUK 2. MELAKUKAN RENCANA YANG TELAH
MENENTUKAN GAP MASALAH DITETAPKAN SEBELUMNYA SESEGERA
PLAN 4. ANALISIS AKAR MASALAH MUNGKIN. DO
5. IDENTIFIKASI PELUANG PENINGKATAN MUTU 3. MEMANTAU PROSES PELAKSANAANNYA
6. MENCARI DAN MEMILIH PENYELESAIAN MASALAH .
7. MEMBAUT RENCANA SOLUSI
PERMASALAHAN/PERBAIKAN KUALITAS
SMART D S
MEMPELAJARI 5W2H
Penggunaan kata MELAKSANAKAN HASIL
kerja ; Misal RENCANA PERBAIKAN
PERBAIKAN MUTU Apa masalah yg mendesak ut
Specific Menurunkan , MUTU What
diselesaikan ?
mengilangkan,
meningkatkan P A
Where Dimana akan diselesaikan ?
STANDARISASI
Menggunakan MEMBUAT RENCANA HASIL
Measurable indikator PERBAIKAN PERBAIKAN
keberhasilan MUTU MUTU When Kapan dilaksanakan
Harus dapat
Achievable Who Siapa yang bertanggungjawab
dicapai
49
Berdasarkan pembobotan masalah yang ada di
Puskesmas didapatkan hasil bahwa “lamanya waktu
PLAN tunggu pasien di Farmasi” sebagai masalah yang
dianggap prioritas untuk diperbaiki.
LANGKAH KETIGA :
PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS UNTUK
MENENTUKAN GAP MASALAH
50
PLAN
51
Berdasarkan pembobotan masalah yang ada di
Puskesmas didapatkan hasil bahwa “lamanya waktu
PLAN tunggu pasien di Farmasi” sebagai masalah yang
dianggap prioritas untuk diperbaiki.
PLAN
52
SETELAH DIKETAHUI AKAR PERMASALAHAN PENYEBAB
PLAN LAMANYA WAKTU TUNGGU PASIEN DI FARMASI
PUSKESMAS PURWAKARTA, TIM PENINGKATAN MUTU
LANGKAH KE ENAM : MENCARI DAN SELANJUTNYA MENCARI BEBERAPA SOLUSI SEBAGAI
MEMILIH PENYELESAIAN MASALAH RENCANA PERBAIKAN MASALAH, YAITU:
KLASIFIKASI MANFFAT YG
MASALAH RENCANA PERBAIKAN PIC WAKTU BIAYA
PENYEBAB DIPEROLEH
Kurangnya pengetahuan petugas Memberikan pelatihan kepada petugas
MANUSIA
Farmasi tentang pengelolaan obat
Tidak ada SOP Pembuatan dan sosialisasi SOP
METODE
Susunan obat tidak teratur Penyusunan ulang tata kelola obat
Pemisahan loket penerimaan resep dan
Loket hanya satu
penyerahan obat
53
Setelah membuat rencana perbaikan, tim peningkatan
55
CHECK
(EVALUASI HASIL) Tim melakukan evaluasi terhadap hasil perbaikan yang
dilakukan setelah dilakukan uji coba selama kurang
lebih 3 bulan.
LANGKAH KE SEMBILAN : EVALUASI HASIL Dari hasil evaluasi tersebut didapatkan hal-hal berikut:
1. Tidak lagi terjadi penumpukan pasien di depan loket
Farmasi baik untuk pemberian resep maupun
pengambilan obat
2. Petugas sudah lebih mudah mencari obat sehingga
pelayanan lebih cepat
3. Proses pelayanan obat sudah berjalan sesuai SOP
dimana alur resep berjalan satu arah First In First
Out (FIFO)
56
CHECK Dari pemantauan tim perbaikan mutu Puskesmas diketahui
bahwa ternyata pelayanan obat di Farmasi dengan
(EVALUASI HASIL) menggunakan metode satu arah menjadi faktor paling
dominan dalam perbaikan mengurangi waktu tunggu pasien
di Farmasi. Dimana pasien yang pertama kali datang
LANGKAH KE SEPULUH : memberikan resep obat ke Farmasi adalah pasien yang lebih
dahulu dilayani dan menerima obat sehingga penumpukan
pasien dapat dihindari
BUAT KESIMPULAN
57
Aksi artinya melakukan evaluasi total terhadap tujuan dan proses serta
menindaklanjuti dengan perbaikan-perbaikan. Jika ternyata apa yang telah
ACT (AKSI) kita kerjakan masih ada yang kurang atau belum sempurna, segera
melakukan action untuk memperbaikinya. Tahap aksi ini sangat penting
artinya sebelum kita melangkah lebih jauh ke proses perbaikan
selanjutnya. Di tahap ini kita melakukan apa yang dibutuhkan untuk
melakukan perubahan positif dalam proses keseharian pelayanan pasien
LANGKAH KE SEBELAS : sampai pada akhirnya kita bisa melakukan peningkatan dan/atau perbaikan
dalam pelayanan kesehatan.
STANDARISASI PERUBAHAN
MISALNYA DALAM CONTOH KASUS DI ATAS, HASIL IMPLEMENTASI YANG ADA DAPAT DIAJUKAN UNTUK
MEMBUAT SK KEPALA PUSKESMAS SEHINGGA MENJADI LANDASAN PETUGAS PUSKESMAS UNTUK
BERANI MENGAMBIL TINDAKAN TERHADAP PELAYANAN KEPADA PASIEN. 58
CONTOH INDIKATOR MUTU
TAHAPAN
PENDEKATAN DONABEDIAN INDIKATOR UPAYA PERBAIKAN DAN PENINGKATAN MUTU
MANAJEMEN
Adanya penggalangan komitmen manajemen dan semua staf P1 (Perencanaan)
Adanya kebijakan mutu Puskesmas
Adanya tim mutu dan uraian tugas tim mutu di Puskesmas
STRUKTUR Adanya pedoman/manual mutu
Adanya rencana/program kerja peningkatan mutu yang disertai dengan indikator mutu
berdasarkan data yang diperoleh dari assessment
Adanya sumber daya (SPA) yang dialokasikan berkaitan dengan peningkatan mutu
Adanya pertemuan tim mutu yang rutin dilaksanakan minimal sebulan sekali P2 (pelaksanaan dan penggerakan)
Adanya kegiatan identifikasi dan prioritisasi masalah terkait dengan mutu layanan kesehatan di
FKTP.
PROSES Adanya rumusan alternatif penyelesaian masalah
Adanya rencana upaya perbaikan dan peningkatan mutu di FKTP setiap bulan
Terlaksananya upaya perbaikan dan peningkatan mutu di FKTP setiap bulan
Adanya hasil evaluasi pencapaian tingkat akses (seberapa jauh jumlah target sasaran dapat P3 (pengawasan, perbaikan dan
dijangkau atau menjangkau) dan tindak lanjutnya penilaian kinerja)
Adanya hasil evaluasi pencapaian tingkat upaya (tercapainya target UKM dan UKP) dan tindak
lanjutnya
Adanya hasil analisis dan tindak lanjut terhadap capaian tingkat mutu (service excelent)
Terlaksananya prinsip efektif dan efisien dalam penyelenggaraan upaya dengan tidak terjadinya
HASIL kehilangan peluang (missed opportunity) dalam penyelenggaraan pelayanan Puskesmas
Adanya keterkaitan antara prioritisasi masalah dan rencana perbaikan
Adanya kesesuaian antara pelaksanaan upaya perbaikan dan peningkatan mutu dengan rencana
perbaikan yang disusun
Peningkatan kepuasan pelanggan internal
Peningkatan kepuasan pelanggan eksternal
Terimakasih