Oleh: Dr. Diah Permatasari RSUD Sumbawa Besar, 2018
Oleh: Dr. Diah Permatasari RSUD Sumbawa Besar, 2018
Perforasi Gaster
Oleh :
dr. Diah Permatasari
RSUD Sumbawa Besar, 2018
Identitas Pasien
• Nama : Tn S
• Umur : 48 tahun
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Alamat : Selante
• Status : Menikah
• Pekerjaan : Petani
• Pendidikan : SD
• No. RM : 10 89 93
• Tanggal masuk : 12 April 2018
Anamnesis
• Keluhan utama : Nyeri perut
Thorax
• Pulmo
• Inspeksi : Gerak dada simetris, retraksi tidak ada
• Palpasi : Taktil fremitus kanan dan kiri
simetris
• Perkusi : Sonor di seluruh lapang paru
• Auskultasi : Vesikuler di seluruh lapang paru,
rhonki -/-, wheezing-/-
Pemeriksaan fisik
Cor
• Inspeksi : Ictus cordis tidak Nampak
• Palpasi : Ictus cordis teraba
• Perkusi :
• Batas kiri atas ICS II MCL sinistra
• Batas kanan atas ICS II PSL dextra
• Batas kiri bawah ICS V MCL sinistra
• Batas kanan bawah ICS IV PSL dextra
• Auskultasi : Bunyi jantung I-II regular gallop (-),
murmur (-)
Pemeriksaan fisik
Abdomen
• Inspeksi : Distensi, simetris, tidak tampak hematoma,
warna kulit sama dengan sekitar, darm contour dan darm
steifung tidak tampak
• Auskultasi : Bising usus (-), metallic sound (-)
• Palpasi : Tidak teraba massa, didapatkan defans
muskuler, nyeri tekan (+) seluruh lapang perut, hepar dan
lien tidak teraba
• Perkusi : Hipertimpani seluruh lapang abdomen
• Ekstremitas
• Akral hangat, tak ada sianosis maupun edema, CRT <2 detik
Resume
• Keluhan utama nyri perut medadak yang
dirasakan semakin memberat, disertai perut
kembung, mual dan muntah. Kentut (-) BAB (-),
nafsu makan berkurang.
• Riwayat penyakit dahulu : riwayat maag, pasien
sering membeli obat di apotek
• Pemeriksaan fisik : keadaan umum tampak
kesakitan, pemeriksaan abdomen tampak
distensi, bising usus (-), defans muskuler (+), nyeri
seluruh lapang perut dan perkusi hipertimpani.
Pemeriksaan Penunjang :
• ANATOMI LAMBUNG
Setiap tahun penyakit ulkus peptikum menyerang
4 juta orang di seluruh dunia.
• Laboratorium
• Foto polos abdomen 3 posisi
• USG
• CT-scan tanpa kontras dan CT-scan dengan
kontras
Tatalaksana
• Perbaiki keadaan umum
• Pemberian cairan dan koreksi elektrolit, pemasangan pipa
nasogastrik, dan pemberian antibiotik mutlak diberikan
• Laparotomi dilakukan segera setelah upaya suportif
dikerjakan
Tujuan dari terapi bedah adalah :
• Koreksi masalah anatomi yang mendasari
• Koreksi penyebab peritonitis
• Membuang setiap material asing di rongga peritoneum
yang dapat menghambat fungsi leukosit dan mendorong
pertumbuhan bakteri (seperti darah, makanan, sekresi
lambung)
Komplikasi
• Infeksi Luka •Malnutrisi
• Kegagalan luka operasi •Sepsis
(kerusakan parsial atau •Diabetes mellitus
total pada setiap •Batuk yang berat
lapisan luka operasi)
dapat terjadi segera •Hematoma (dengan
atau lambat atau tanpa infeksi)
• Kegagalan multiorgan
Faktor-faktor berikut ini dan syok septik
dihubungkan dengan
kegagalan luka operasi :
Prognosis