Anda di halaman 1dari 20

BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR

(BBN-KB)
Dasar Hukum :

1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 101 Tahun


2014 tentang Penghitungan Dasar Pengenaan Pajak
Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor (BBN-KB) Tahun 2015;

2. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta


Nomor 3 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB)
Merupakan pajak yang dikenakan terhadap penyerahan hak milik
Kendaraan Bermotor (KB) sebagai akibat perjanjian dua pihak
atau perbuatan sepihak atau keadaan yang terjadi karena jual beli,
tukar menukar, hibah, warisan, atau pemasukan ke dalam badan
usaha.

Subjek dan Wajib Pajak BBN-KB


Subjek Pajak BBN-KB adalah orang pribadi atau badan yang
menerima penyerahan KB.

Wajib Pajak BBN-KB adalah orang pribadi atau badan yang


menerima penyerahan KB. Dalam hal Wajib Pajak badan,
kewajiban perpajakannya diwakili oleh pengurus atau kuasa
badan tersebut.
Objek Pajak BBN-KB
Objek Pajak BBN-KB adalah penyerahan KB.

Penyerahan KB adalah pengalihan hak milik KB sebagai akibat


perjanjian dua pihak atau perbuatan sepihak atau keadaan yang
terjadi karena jual beli, tukar menukar, hibah termasuk hibah
wasiat dan hadiah, warisan, atau pemasukan ke dalam badan
usaha.
Termasuk penyerahan KB adalah pemasukan KB dari luar negeri
untuk dipakai secara tetap di Indonesia, kecuali :
a. untuk dipakai sendiri oleh orang pribadi yang bersangkutan;
b. untuk diperdagangkan;
c. untuk dikeluarkan kembali dari wilayah pabean Indonesia;
d. digunakan untuk pameran, penelitian, contoh, dan kegiatan
olah raga bertaraf internasional.

Dasar Pengenaan BBN-KB


(1) Dasar pengenaan BBN-KB adalah Nilai Jual KB.
(2) Nilai Jual KB, ditentukan berdasarkan Harga Pasaran Umum
atas suatu KB.
(3) Dalam hal Harga Pasaran Umum suatu KB tidak diketahui, Nilai
Jual KB dapat ditentukan berdasarkan sebagian atau seluruh faktor-
faktor:
a. Harga KB dengan isi silinder dan/atau satuan tenaga yang
sama;
b. penggunaan KB untuk umum atau pribadi;
c. Harga KB dengan merek KB yang sama;
d. harga KB dengan tahun pembuatan KB yang sama;
e. harga KB dengan pembuat kendaraan bermotor;
f. harga KB dengan kendaraan bermotor sejenis; dan
g. harga KB berdasarkan dokumen Pemberitahuan impor Barang
(PIB).
(4) Perhitungan dasar pengenaan BBN-KB, dinyatakan dalam suatu
tabel yang ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri setelah mendapat
pertimbangan dan Menteri Keuangan.
(5) Perhitungan dasar pengenaan BBN-KB, ditinjau kembali setiap
tahun.
Tarif BBN-KB

1. Dasar pengenaan BBN-KB untuk KB bukan umum


ditetapkan 100 % (seratus persen) dari nilai jual dikalikan
dengan tarif BBN-KB yang berlaku.
2. Dasar Pengenaan BBN-KB untuk KB angkutan umum orang
ditetapkan 30 % (tiga puluh persen) dari nilai jual KB
dikalikan dengan tarif BBN-KB yang berlaku.
3. Pengenaan BBN-KB untuk KB angkutan umum barang
ditetapkan 50 % (lima puluh persen) dari nilai jual KB
dikalikan dengan tarif BBN-KB yang berlaku.
1. Pemberlakuan Pengenaan BBN-KB untuk KB angkutan
umum orang sebesar 30 % (tiga puluh persen) hanya
diberikan kepada kendaraan umum orang yang dimiliki oleh
badan hukum Indonesia yang bergerak di bidang angkutan
umum orang, memiliki izin penyelenggaraan angkutan
umum orang dan buku uji kendaraan yang masih berlaku.

2. Pemberlakuan Pengenaan BBN-KB untuk KB angkutan


umum barang sebesar 50 % (lima puluh persen) hanya
diberikan kepada kendaraan umum barang yang dimiliki
oleh badan hukum Indonesia yang bergerak di bidang
angkutan umum barang dan memiliki buku uji kendaraan
yang masih berlaku.
3. KB angkutan umum orang dan kendaraan angkutan umum
barang wajib berbadan hukum Indonesia sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

4. KB angkutan umum orang dan kendaraan angkutan umum


barang yang dimiliki secara perorangan wajib diubah
menjadi berbadan hukum Indonesia, dan diberikan
dispensasi sampai tanggal 31 Desember 2015.

5. KB angkutan umum orang dan kendaraan angkutan umum


barang yang berubah menjadi kendaraan bermotor bukan
umum dikenakan PKB dengan tarif 1,5% (satu koma lima
persen) dari dasar pengenaan PKB yang berlaku dan BBN-
KB dengan tarif 10% (sepuluh persen) dari NJKB yang
berlaku apabila perubahan tersebut diatas dilakukan
sebelum 5 (lima) tahun.
Pembayaran BBN-KB Terutang
Pembayaran BBN-KB Terutang dilakukan pada saat pendaftaran.
BBN-KB yang terutang dipungut di wilayah Daerah tempat
kendaraan bermotor didaftarkan.

Wajib Pajak BBN-KB wajib mendaftarkan penyerahan KB


dalam jangka waktu paling lambat 30 hari sejak saat penyerahan.

Besarnya pokok pajak BBN-KB yang terutang dihitung dengan


cara mengalikan tarif BBN-KB sesuai dengan jenis
penyerahannya dengan dasar pengenaan pajak atau nilai
penyerahan.
Orang pribadi atau badan yang menyerahkan KB melaporkan
secara tertulis penyerahan tersebut kepada Gubernur atau pejabat
yang ditunjuk dalam jangka waktu 30 hari sejak saat penyerahan.
Kepabeanan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan
pengawasan atas lalu lintas barang yang masuk atau keluar
daerah pabean serta pemungutan bea masuk dan bea keluar.
Daerah Pabean adalah wilayah Republik Indonesia yang
meliputi wilayah darat, perairan dan ruang udara diatasnya, serta
tempat-tempat tertentu di Zona Ekonomi Eksklusif dan Landas
Kontinen yang di dalamnya berlaku Undang-Undang ini.

Kawasan Pabean adalah kawasan dengan batas-batas tertentu di


pelabuhan laut, bandar udara, atau tempat lain yang ditetapkan
untuk lalu lintas barang yang sepenuhnya berada di bawah
pengawasan DirektoratJenderal Bea dan Cukai (DJBC).
CONTOH PERHITUNGAN BBN - KB

Penyerahan pertama (BBNKB I), ditetapkan : KB umum dan bukan


umum sebesar 10 % (sepuluh persen);

KENDARAAN ANGKUTAN UMUM ORANG

BBN-KB = Nilai Jual x Tarif x 30 %

SEDAN TOYOTA LIMO 1.5 STD TAHUN 2013

BBN-KB I = Rp. 131.000.000,- x 10% x 30%


= Rp. 3.930.000,-
KENDARAAN ANGKUTAN UMUM BARANG

BBN-KB = Nilai Jual x Tarif x 50 %

LIGHT TRUCK TOYOTA DYNA 110 ET TAHUN 2014

BBN-KB I = Rp. 205.000.000,- x 10% x 50%


= Rp. 10.250.000,-
KENDARAAAN BUKAN UMUM

BBNKB = Nilai Jual x Tarif

JEEP HONDA CR-V RM1 2WD 2.0 AT CKD TH. 2014

BBN – KB I = Rp.302.000.000,- x 10 %
= Rp.30.200.000,-
Penyerahan kedua dan selanjutnya termasuk hibah ditetapkan :

JEEP HONDA CR-V RE1 2WD 2.0 MT CKD TAHUN 2012

BBN – KB II = Rp.273.000.000,- x 1 %
= Rp.2.730.000,-
Untuk memperkirakan biaya pajak yang harus dibayar, dapat melihat di
STNK kendaraan sepeda motor yang ada.

Berikut perkiraan biaya pajak yang harus dikeluarkan saat ingin BBN-KB
sepeda motor:

1. BBN-KB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor)


Biaya BBN-KB untuk kendaraan off the road atau motor baru sebesar
10%. Sedangkan untuk motor bekas yaitu 2/3 dari Pajak Kendaraan
Bermotor (PKB).
Untuk mendapatkan total biaya BBN KB, mengacu pada besarnya PKB
di tahun sebelumnya.
Rumusnya BBN KB = 2/3 x PKB.
Jadi jika biaya PKB sebesar Rp 300 ribu. Maka biaya yang harus
dikeluarkan adalah sebesar Rp 2/3 x Rp 300 ribu = Rp 200 ribu.
2. PKB (Pajak Kendaraan Bermotor)
Pada STNK pasti terdapat kolom untuk biaya PKB dan biayanya pun
tidak berubah dari tahun sebelumnya. Bahkan seringkali justru
cenderung turun tergantung dari usia kendaraannya.
Jadi untuk biaya PKB bisa melihatnya dari STNK dan menjadi patokan
untuk biaya yang akan dikeluarkan.
3. SWDKLLJ (SumbanganWajib Dana Kecelakaan Lalu-Lintas
Jalan)
Biaya SWDKLLJ sebesar Rp 35 ribu untuk kendaraan roda dua di
bawah 250 CC dan ditangani oleh Jasa Raharja.
4. Biaya Administrasi STNK
Juga akan dikenakan biaya administrasi STNK untuk kendaraan sepeda
motor yaitu sebesar Rp 25 ribu.
5. Biaya Administrasi TNKB (Tanda Nomor Kendaraan
Bermotor)
Untuk administrasiTNKB ini akan dikenakan biaya sebesar Rp 60 ribu.
6. Biaya Pendaftaran
Untuk BBN-KB sepeda motor juga akan dikenakan biaya tambahan
buat pendaftaran. Besaran biayanya tergantung pada Samsat masing-
masing, tapi berkisar antara Rp 75 ribu – Rp 100 ribu.
Perkiraan biaya BBN-KB kendaraan motor yang harus dikeluarkan:
1. Biaya PKB yang tercantum di STNK = Rp 300.000
2. BBN KB (2/3 x PKB) = Rp 200.000
3. Biaya SWDKLLJ = Rp 35.000
4. Biaya Adm STNK = Rp 25.000
5. Biaya Adm TNKB = Rp 60.000
6. Biaya pendaftaran = Rp 75.000 +
Total biaya yang harus dikeluarkan Rp 695.000

Maka total biaya yang harus dikeluarkan untuk biaya BBN-KB sepeda
motor sekaligus perpanjang STNK sebesar Rp 695 ribu.
Akan tetapi, biaya tersebut belum termasuk denda, jika ada
keterlambatan.

Anda mungkin juga menyukai