Anda di halaman 1dari 28

HERNIA NUCLEUS

PULPOSUS
OLEH : Rizka Oktaviana
PEMBIMBING : dr. AA. Sagung
Mas Cahyandari, Sp.KFR
DEFINISI

• HNP (Hernia Nukleus Pulposus) yaitu keluarnya


nukleus pulposus dari discus melalui robekan
annulus fibrosus hingga keluar ke belakang/dorsal
menekan medulla spinalis atau mengarah ke
dorsolateral menekan radix syaraf sehingga
menimbulkan gangguan.
ANATOMI

Vertebrae dikelompokkan sebagai


berikut :
-Cervicales (7)
-Thoracicae (12)
-Lumbales (5)
-Sacroles (5)
-Coccygeae
ANATOMI
• Discus intervertebralis
terdiri dari lempeng
rawan hyalin (Hyalin
Cartilage Plate), nukleus
pulposus (gel), dan
annulus fibrosus
EPIDEMIOLOGI

• HNP paling sering terjadi pada pria dewasa, dengan


terbanyak pada umur 40 tahun ke atas. HNP lebih
banyak terjadi pada individu dengan pekerjaan yang
banyak membungkuk dan mengangkat.
PATOFISIOLOGI
• Jika beban pada discus
bertambah, annulus fibrosus
tidak kuat menahan nukleus
pulposus (gel) akan keluar,
akan timbul rasa nyeri oleh
karena gel yang berada di
canalis vertebralis menekan
radiks.
Faktor Resiko
Faktor risiko yang tidak dapat dirubah :
1.Umur: makin bertambah umur risiko makin tinggi
2.Jenis kelamin: laki-laki lebih banyak dari wanita
3.Riwayat cedera punggung atau HNP sebelumnya

Faktor risiko yang dapat dirubah :


1.Pekerjaan dan aktivitas: duduk yang terlalu lama, mengangkat atau menarik barang-barang
berat, sering membungkuk atau gerakan memutar pada punggung, latihan fisik yang berat.
2. Olahraga yang tidak teratur, mulai latihan setelah lama tidak berlatih, latihan yang berat
dalam jangka waktu yang lama.
3. Berat badan berlebihan
4. Batuk lama dan berulang
Etiologi

Hernia nukleus pulposus dapat disebabkan oleh


beberapa hal berikut :
• Degenerasi diskus intervertebralis
• Trauma minor pada pasien tua dengan degenerasi
• Trauma berat atau terjatuh
• Mengangkat atau menarik benda berat
DIAGNOSIS
Anamnesis
• Nyeri punggung bawah serta nyeri daerah bokong yang mendadak.
• Rasa kaku/tertarik pada punggung bawah.
• Nyeri khas yang menjalar atau seperti rasa kesetrum dan dapat disertai
kebas
• Rasa nyeri juga sering diprovokasi karena mengangkat barang yang berat,
batuk, bersin
• Jika dibiarkan maka lama kelamaan akan mengakibatkan kelemahan
anggota badan bawah/ tungkai bawah.
• Dapat terjadi gangguan defekasi, miksi dan fungsi seksual. Keadaan ini
merupakan kegawatan neurologis yang memerlukan tindakan pembedahan
untuk mencegah kerusakan fungsi permanen.
Pemeriksaan Fisik
• Tes Laseque positif ( radikular pain ), bragad, sicard, patrick,
kontrapatrick
• Gangguan sensorik, pada bagian lateral jari ke 5 (S1), atau bagian medial
dari ibu jari kaki (L5).
• Gangguan motorik, penderita tidak dapat dorsofleksi, terutama ibu jari
kaki (L5), atau plantarfleksi (S1).
Tes dorsofleksi (+)
Tes plantarfleksi (+)
• APR dan KPR menurun
Pemeriksaan Fisik
• Tes provokasi : tes valsava dan
naffziger untuk menaikkan
tekanan intratekal.

nafziger test
Pemeriksaan Penunjang

• Myelogram mungkin disarankan untuk menjelaskan


ukuran dan lokasi dari hernia.
• MRI tulang belakang bermanfaat untuk diagnosis
kompresi
• Foto : foto rontgen tulang belakang.
• CT Scan Spine
CONTOH GAMBARAN
RADIOLOGI
PENATALAKSANAAN

• Terapi Konservatif
1. Tirah baring
Tujuan tirah baring untuk mengurangi nyeri mekanik dan
tekanan intradiskal
2. Medikamentosa
Analgetik dan NSAID (Paracetamol, As. Mefenamat, Piroxicam)
Kortikosteroid oral (Prednison, Prednisolon)
terapi fisik dan
rehabilitasi

Diatermi/kompres panas/dingin
Tujuannya adalah mengatasi nyeri
dengan mengatasi inflamasi dan
spasme otot. keadaan akut biasanya
dapat digunakan kompres dingin.
• Korset lumbal
Korset lumbal digunakan untuk
mencegah timbulnya nyeri HNP kronis.
Sebagai penyangga korset dapat
mengurangi beban diskus serta dapat
mengurangi spasme.
• TENS
Sebuah unit transcutaneous
electrical nerve stimulator (TENS)
menggunakan stimulasi listrik
untuk mengurangi sensasi nyeri
punggung bawah
• Traksi
suatu teknik penerapan
kekuatan tarikan pada
salah satu bagian tubuh
untuk meregangkan
jaringan lunak dan
melebarkan ruang sendi.
Latihan
• Penatalaksanaan Fisioterapi
1. Static contraction
Pasien tidur terlentang dengan tangan terapis diletakkan
dibawah punggung, pasien diminta untuk menekan
tangan terapis sekuatnya.Tahan 6-10x hitungan.
2. Resisted active exercise
Pasien untuk menggerakkan fleksi dan ekstensi hip,
kemudian gerakan fleksi dan ekstensi knee, dan gerakan
dorsal fleksi dan plantar fleksi Resisted active exercise
Latihan
3. Passive exercise
Pasien tidur terlentang, kemudian terapis
menggerakkan fleksi dan ekstensi hip, gerakan
fleksi dan ekstensi knee, dan dorsal fleksi dan
plantar fleksi.
4. Mc. Kenzie
Pasien tidur tengkurap kedua tangan berada
diamping kemudian kepala menoleh keesamping
atur pernafasan dan ikuti rileksasi otot
punggung. Masih dengan posisi yang sama yaitu
tidur tengkurap bertumpu pada kedua siku,
pandangan lurus kedepan. Pertahankan kira-kira Mc. Kenzie
5 menit.
Passive exercise
Edukasi
• Pasien perokok, harus berhenti merokok
• Istirahat di tempat tidur, kasur harus yang padat.
Diantara kasur dan tempat tidur harus dipasang papan
agar kasur jangan melengkung.
• Berat badan yang berlebihan harus diturunkan karena
akan memperberat tekanan ke punggung bawah.
• Proper Body Mechanic (pergerakan tubuh yang benar)
Proper body mechanics
• Beberapa prinsip dalam menjaga posisi punggung:
• Dalam posisi duduk dan berdiri, otot perut ditegangkan, punggung
tegak dan lurus.
• Turun dari tempat tidur,Gunakan tangan dan lengan untuk
mengangkat panggul dan berubah ke posisi duduk.
• Saat duduk, akan berdiri badan diangkat dengan bantuan tangan
sebagai tumpuan.
• Mengangkat sesuatu dari lantai, posisi lutut ditekuk seperti hendak
jongkok.
• Jika hendak berubah posisi, kepala, punggung dan kaki harus
berubah posisi secara bersamaan
Terapi Operatif

• Tindakan operatif HNP harus berdasarkan alasan yang


kuat yaitu berupa:
−Defisit neurologik memburuk.
−Gangguan otonom (miksi, defekasi, seksual).
−Paresis otot tungkai bawah.

Tindakan Operatif yaitu : Laminectomy


Prognosis

Sebagian besar pasien akan membaik dengan terapi


konservatif. Sebagian kecil berkembang menjadi kronik
meskipun sudah diterapi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai