Anda di halaman 1dari 41

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN

MASALAH UTAMA HALUSINASI

1
PENDAHULUAN

Data : 60-70% pasien gangguan


jiwa ditandai dengan halusinasi

2
PENGERTIAN HALUSINASI
 Cook dan Fotaine (1987) : persepsi sensorik
tentang suatu objek, gambaran dan pikiran
yang sering terjadi tanpa adanya rangsangan
dari luar yang dapat meliputi semua sistem
penginderaan (pendengaran, penglihatan,
penciuman, perabaan atau pengecapan).

 Wilson (1983) : gangguan


penyerapan/persepsi panca indera tanpa
adanya rangsangan dari luar yang dapat
terjadi pada sistem penginderaan dimana
terjadi pada saat kesadaran individu itu 3

penuh dan baik.


 Distorsi
persepsi yang muncul dari
berbagai indera (Stuart & Laraia, 2001)

 Pencerapan oleh panca indra tanpa


adanya stimulus/rangsang dari luar
(Maramis, 1998).

4
JENIS HALUSINASI
 Halusinasi pendengaran (70%)
 Halusinasi penglihatan (20%)

 Halusinasi penghidu
 Halusinasi pengecapan
 Halusinasi perabaan
10%
 Halusinasi kinestetik (pergerakan yg
tidak realita)
 Halusinasi cenesthetic 5
Jenis Karakteristik
Halusinasi
Pendengaran Mendengar suara kebisingan, paling sering suara orang. Suara
berbentuk kebisingan yang kurang jelas sampai kata-kata yang
jelas berbicara tentang klien, sampai ke percakapan lengkap
antara dua orang atau lebih. Pada kondisi tertentu ada halusinasi
yang isinya berupa menyuruh klien utk mengikutinya, hingga
melakukan suatu hal yg membahayakan.

Penglihatan Stimulus visual dalam bentuk kilatan cahaya, gambar geometris,


gambar karton, bayangan yang rumit atau kompleks. Bayangan
bisa menyenangkan atau menakutkan seperti melihat monster.

Penghidu Membaui bau-bauan tertentu seperti bau darah, urin, atau feses,
umumnya bau-bauan yang tidak menyenangkan. Halusinasi
penghidu sering akibat stroke, tumor, kejang atau demensia.6
Pengecapa Merasa mengecap rasa seperti rasa darah, urin
n atau feses

Perabaan Mengalami nyeri atau ketidaknyamanan tanpa


stimulus yang jelas. Rasa tersetrum listrik yang
datang dari tanah, benda mati, atau orang lain.

Cenesthetic Merasakan fungsi tubuh seperti aliran darah di


vena atau arteri, pencernaan makanan, atau
pembentukan urin.

Kinesthetic Merasakan pergerakan sementara berdiri tanpa


bergerak
7
FASE HALUSINASI
•Tersenyum/tertawa sendiri
•Menggerak-gerakkan bibir •Ansietas sedang
•Respon verbal lambat •Halusinasi menyenangkan
Comforting
•Diam/asyik sendiri

•Tanda syaraf otonom •Ansietas berat


•Perhatian menyempit Comdemning •Halusinasi menjijikkan
•Asyik dg pengalaman sensori
•Tdk mampu membedakan hal & realita
•Ansietas berat
•Lebih mengikuti halusinasi •Pengalaman sensori
•Sukar berinteraksi berkuasa
Controlling
•Perhatian menyempit
•Tanda fisik ansietas
•Panik
•Melebur dalam pengaruh
halusinasi
•Perilaku teror Conquering
•Risiko suicide dan homicide
•Aktivitas fisik mengikuti halusinasi 8
•Tdk berespon thd perintah
•Tdk mampu berespon lebih dr 1 org
Fase halusinasi Karakteristik Perilaku pasien
Fase I: Klien mengalami perasaan Tersenyum atau tertawa yang
Comforting mendalam (ansietas, kesepian, rasa tidak sesuai
Ansietas bersalah, dan takut ) lalu mencoba Menggerakkan bibir tanpa suara
Sedang untuk berfokus pada pikiran Pergerakan mata yang cepat
Halusinasi menyenangkan untuk meredakan Respon verbal yang lambat jika
menyenangkan ansietas. Individu mengenali bahwa sedang asyik.
pikiran dan pengalaman sensori Diam dan asyik sendiri
berada dalam kendali kesadaran jika
ansietas dapat ditangani.
Non Psikotik

Fase II: Pengalaman sensori menjijikkan dan Meningkatnya tanda-tanda


Condemning menakutkan sistem syaraf otonom akibat
Klien mulai lepas kendali dan ansietas seperti peningkatan
Ansietas Berat mungkin mencoba untuk mengambil denyut jantung, pernafasan, dan
Halusinasi jarak dirinya dengan sumber yang tekanan darah.
menjadi dipersepsikan. Klien mungkin Rentang perhatian menyempit
menjijikkan merasa dipermalukan oleh Asyik dengan pengalaman9
pengalaman sensori dan menarik diri sensori dan kehilangan
dari orang lain. kemampuan membedakan
Fase III: Klien berhenti Kemauan mengikuti isi halusinasi
Controlling menghentikan perlawanan Kesukaran berhubungan dengan
terhadap halusinasi dan orang lain
Ansietas berat menyerah pada halusinasi Rentang perhatian hanya beberapa
Pengalaman tersebut. Isi halusinasi detik atau menit.
sensori menjadi menjadi menarik. Klien Adanya tanda-tanda fisik ansietas
berkuasa mungkin mengalami berat: berkeringat, tremor, tidak
pengalaman kesepian jika mampu mematuhi perintah.
sensori halusinasi berhenti.
Psikotik
Fase IV: Klien mengikuti perintah Perilaku teror akibat panik.
Conquering halusinasi. Potensi kuat suicide atau homicide
Halusinasi berakhir dari Aktivitas fisik merefleksikan isi
Panik beberapa jam atau hari jika halusinasi seperti perilaku
Umumnya tidak ada intervensi kekerasan, agitasi, menarik diri,
menjadi melebur terapeutik. atau katatonia.
dalam Psikotik Berat Tidak mampu berespon terhadap
halusinasinya perintah yang komplek. 10
Tidak mampu merespon orang lain
RENTANG RESPON
1. Respon adaptif adalah respon individu dalama
penyeleseian masalah yang
masih dapat diterima oleh
norma-norma sosial dan
budaya yang umumnya
berlaku, dengan kata lain
individu tersebut masih dalam
batas-batas normal dalam
menyeleseikan maslahnya
 Pikiran logis
 Persepsi akurat
 Emosi konsisten dengan pengalaman
 Perilaku sesuai
 Hubungan sosial harmonis Hubungan sosial
harmonis 11
2. Respon psikososial
 Distorsi pikiran ilusi

Workshop aksepjiwa Babel Mei 2013


 Reaksi emosi berlebihan

 Perilaku aneh atau tidak biasa

 Menarik diri

12
3.Respon maladaptif adalah respon individu dalam
menyelesaikan masalah
yang menyimpang dari

Workshop aksepjiwa Babel Mei 2013


norma-norma sosial
budaya dan lingkungan
o Gangguan pikir/delusi

o Halusinasi

o Sulit merespon emosi

o Perilaku disorganisasi

o Isolasi sosial

13
RENTANG RESPON NEUROBIOLOGI

Respon Adaptif Respon Maladaptif

Pikiran logis Distorsi pikiran Gangguan pikir / delusi


Persepsi akurat Ilusi Halusinasi
Emosi konsisten Reaksi emosi berlebihan Sulit berespon emosi
dengan pengalaman atau kurang Perilaku disorganisasi
Perilaku sesuai Perilaku aneh/tidak biasa Isolasi sosial
Berhubungan sosial Menarik diri
14
PROSES KEPERAWATAN HALUSINASI

Pengkajian

Evaluasi

Dx Keperawatan

Implementasi/
evaluasi

15
Perencanaan
Faktor predisposisi:
• Faktor genetis
• F. neurobiologi
• Neurotransmiter
• Teori virus
• Psikologis

Faktor presipitasi:
Pengkajian • Proses informasi berlebihan
• Mekanisme koping abnormal
• Pemicu : kesehatan, lingk, sikap

Mekanisme Koping:
• Regresi
• Proyeksi
•Waktu ? • Menarik diri
•Isi ? • Keluarga mengingkari
•Frekuensi ?
Perilaku:
•Respon ?
• Tertawa/bicara sendiri 16
• Marah-marah tanpa sebab
• Asyik sendiri
POHON MASALAH

Risiko mencedrai diri, org lain dan


lingkungan DX KEPERAWATAN

1. Halusinasi
Gangguan sensori persepsi: 2. Isolasi sosial
halusinasi ….. 3. Harga Diri Rendah

Isolasi sosial

Gangguan Konsep diri: 17


Harga Diri Rendah
TUJUAN TINDAKAN
KEPERAWATAN

1. Klien dpt membina hubungan saling


percaya
2. Klien mengenal halusinasi
3. Klien dapat mengontrol halusinasi
4. Klien mendapat dukungan keluarga utk
mengontrol halusinasi
5. Klien memanfaatkan obat sesuai program

18
TINDAKAN KEPERAWATAN
 Bina hubungan saling percaya
 Diskusikan tentang isi halusinasi, waktu
terjadinya, frekuensi, respon klien jika
halusinasi muncul.
 Latih klien mengendalikan halusinasi.

 Fasilitasi klien menggunakan obat

19
Membina Hubungan saling Percaya

• Mengucap salam
• Berkenalan dg klien
• Buat kontrak asuhan yang jelas
• Dengarkan ungkapan klien dg empati
• Tidak menentang atau menyetujui
ungkapan klien
• Jujur dan tepati janji
• Penuhi kebutuhan dasar klien

Workshop aksepjiwa Babel Mei 2013 20


Bantu klien mengenal halusinasi

• Kontak singkat dan sering


• Jika klien sedang halusinasi:
– Klarifikasi apa yg dialami
– Katakan perawat percaya
klien, namun tdk mengalami
sensasi serupa.
– Katakan ada klien yang
mengalami hal yang sama
– Katakan, perawat akan
membantu klien.
Workshop aksepjiwa Babel Mei 2013 21
Bantu mengenal halusinasi
• Jika klien tdk sedang mengalami
halusinasi:
– Diskusikan isi, waktu, frekuensi
– Diskusikan hal yg menimbulkan
atau tdk menimbulkan halusinasi
• Diskusikan apa yg dilakukan jika
halusinasi timbul
• Diskusikan dampak jika klien
menikmati halusinasi
• Diskusikan perasaan klien saat
mengalami halusinasi

Workshop aksepjiwa Babel Mei 2013 22


Melatih klien mengontrol halusinasi
• Identifikasi cara yg dilakukan klien untuk
mengendalikan halusinasi
• Diskusikan cara yg digunakan, bila adaptif berikan
pujian
• Diskusikan cara mengendalikan halusinasi
– Menghardik halusinasi
– Berbincang dg orang lain
– Mengatur jadwal aktivitas
– Menggunakan obat secara teratur

Workshop aksepjiwa Babel Mei 2013 23


Menghardik halusinasi

• Dilakukan saat sedang mengalami


halusinasi.
• Katakan pada diri “Saya tak mau
dengar/ lihat kamu”
• Untuk meningkatkan kendali diri;
tidak mengikuti isi halusinasi

Workshop aksepjiwa Babel Mei 2013 24


Berbincang dg orang lain

• Dilakukan menjelang
halusinasi muncul (tanda-
tanda awal halusinasi)
• Berbicara dg org lain
memaparkan pada stimulus
eksternal.
• Menurunkan fokus perhatian
pada stimulus internal
(halusinasi)

Workshop aksepjiwa Babel Mei 2013 25


Mengatur jadwal aktivitas

• Halusinasi terjadi karena


banyak waktu luang.
• Mengatur jadwal aktivitas;
meminimalisasi waktu luang
• Membuat jadwal harian,
menepati jadwal.

Workshop aksepjiwa Babel Mei 2013 26


Penkes Keluarga untuk Merawat Klien
Halusinasi
• Buat kontrak
• Jelaskan:
– Apa halusinasi?
– Tanda dan gejala halusinasi
– Proses terjadinya
– Cara memutus halusinasi
– Obat utk klien
– Cara merawat di rumah
– Waktu kontrol

Workshop aksepjiwa Babel Mei 2013 27


Bimbing minum obat secara teratur

• Diskusikan manfaat obat, akibat jika


tdk minum obat.
• Jelaskan jenis obat, warna, dosis,
cara minum, efek terapi, efek
samping.
• Pantau saat menggunakan obat
• Diskusikan dampak putus obat
• Anjurkan klien untuk berkonsultasi
dg tenaga kesehatan

Workshop aksepjiwa Babel Mei 2013 28


Tindakan Keperawatan Pasien Halusinasi

Tujuan :
1. Pasien mengenali halusinasi yang dialaminya
2. Pasien dapat mengontrol halusinasinya
3. Pasien mengikuti program pengobatan
secara optimal

Workshop aksepjiwa Babel Mei 2013 29


Tindakan Keperawatan Pasien
Halusinasi
Tindakan Keperawatan:
1. Membantu pasien mengenali halusinasi
2. Melatih pasien mengontrol halusinasi
- Menghardik
- Bercakap-cakap
- Aktivitas terjadwal
- Menggunakan obat
Workshop aksepjiwa Babel Mei 2013 30
Tindakan Keperawatan Kepada Keluarga

• Tujuan:
– Keluarga dapat terlibat dalam perawatan pasien
baik di di rumah sakit maupun di rumah
– Keluarga dapat menjadi sistem pendukung yang
efektif untuk pasien.

Workshop aksepjiwa Babel Mei 2013 31


Tindakan Keperawatan Kepada Keluarga

Tindakan:
1. Berikan pendidikan kesehatan tentang pengertian
halusinasi, jenis halusinasi yang dialami pasien,
tanda dan gejala halusinasi, proses terjadinya
halusinasi, dan cara merawat pasien halusinasi.
2. Berikan kesempatan kepada keluarga untuk
memperagakan cara merawat pasien dengan
halusinasi langsung dihadapan pasien.
3. Buat perencanaan pulang bersama keluarga

Workshop aksepjiwa Babel Mei 2013 32


Evaluasi pada pasien:
• Pasien mengenal halusinasi
• Pasien mampu menggunakan cara mengontrol
halusinasi:
– Menghardik
– Bercakap-cakap
– Membuat jadwal kegiatan
– Melakukan kegiatan sesuai jadwal
– Menggunakan obat secara teratur

Workshop aksepjiwa Babel Mei 2013 33


Evaluasi kemampuan keluarga:
• Menyebutkan pngertian halusinasi
• Menyebutkan jenis halusinasi
• Menyebutkan tanda dan gejala halusinasi
• Memperagakan cara memutus halusinasi
• Mengajak bercakap-cakap saat halusinasi
• Memantau aktivitas sehari-hari sesuai jadwal
• Memantau dan memenuhi obat untuk pasien
• Menyebutkan sumber pelayanan kesehatan yang
tersedia
• Memanfaatkan sumber yankes terdekat

Workshop aksepjiwa Babel Mei 2013 34


Pendokumentasian
Persepsi :
Halusinasi
 Pendengaran

 Penglihatan

 Perabaan

 Pengecapan

 Penghidu

Jelaskan:
 Isi halusinasi : …………………………………………………………….

 Waktu terjadinya: ………………………………………………………….

 Frekuensi halusinasi: ………………………………………………………

 Respons pasien: …………………………………………………………….

Masalah keperawatan: …………………………………………………………….

Workshop aksepjiwa Babel Mei 2013 35


Asuhan keperawatan kepada kelompok
pasien halusinasi

• Dengan terapi aktivitas kelompok stimulasi


persepsi

• Lihat buku TAK untuk panduan

Workshop aksepjiwa Babel Mei 2013 36


TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
• Sesi I: Mengenal halusinasi
• Sesi II: Mengontrol dengan menghardik
• Sesi III: Mengontrol halusinasi dengan
melakukan kegiatan
• Sesi IV: Mencegah halusinasi dengan
bercakap-cakap
• Sesi V: Mengontrol halusinasi dengan patuh
minum obat

Workshop aksepjiwa Babel Mei 2013 37


Pertemuan Kelompok Keluarga
• Kelompok Besar:
– Membahas tentang halusinasi, proses terjadinya,
dan cara penangannya
– Diskusi tentang pengalaman menangani halusinasi
• Kelompok kecil:
– Sharing cara merawat pasien di rumah

Workshop aksepjiwa Babel Mei 2013 38


Psikofarmakoterapi
• Anti psikotik:
– Chlorpromazine (Promactile, Largactile)
– Haloperidol (Haldol, Serenace, Lodomer)
– Stelazine
– Clozapine (Clozaril)
– Risperidone (Risperdal)
• Anti parkinson:
– Trihexyphenidile
– Arthan

Workshop aksepjiwa Babel Mei 2013 39


Workshop aksepjiwa Babel Mei 2013 40
Terimakasih
Workshop aksepjiwa Babel Mei 2013 41

Anda mungkin juga menyukai