Struktur Organ
Terkait
Makroskopi
k Mikroskopik
Vaskularisas
i
HIPOTESIS
Fraktur pada os temporal
mengakibatkan hematoma pada
pelipis kanan dan disertai epidural
haemorrhagie
Pelindung Otak
Tulang tengkorak
Meninges (Selaput Pelindung Otak)
Cairan cerebrospinalis (CSS)
Sawar Darah Otak
Tulang Tengkorak
Os Temporal
Bagian skuamosa. Bagian terbesar. Merupakan
lempeng tipis dan pipih yang membentuk pelipis.
Bagian petrous terletak didalam dasar tengkorak.
Bagian ini berisi struktur telinga tengah dan telinga
dalam.
Bagian mastoid terletak dibelakang dan dibawah liang
telinga. Prosesus mastoid adalah tonjolan membulat
yang mudah teraba dibelakang telinga.
Bagian timpani terletak disisi interior bagian
squamosa dan sisi anterior dari bagian mastoid.
Meninges (Selaput Pelindung
Otak)
Duramater
Arachnoid
Piamater
Cairan Cerebrospinalis (CSS)
sebagai bantalan untuk jaringan
lunak otak dan medulla spinalis, serta
berperan sebagai media pertukaran
nutrien dan zat buangan antara
darah dan otak serta medulla
spinalis.
Sawar Darah Otak
Sawar darah otak merupakan suatu lapisan
yang menseleksi pemasukan zat-zat atau
material ke dalam parenkim otak.
Fungsinya melindungi SSP dari perubahan
konsentrasi ion yang terjadi secara tiba-tiba
di cairan ekstraselular dan mencegah
masuknya molekul-molekul dari sirkulasi ke
dalam LCS yang dapat mengganggu fungsi
normal neuron di dalam SSP
Vaskularisasi otak
Arteri karotis interna memberikan vaskularisasi pada
regio sentral dan lateral hemisfer. Arteri serebri media
memberikan vaskularisasi pada korteks lobus
frontalis, parietalis dan temporalis.
Arteri vertebralis memberikan vaskularisasi pada
batang otak dan medula spinalis atas.
Arteri basilaris memberikan vaskularisasi pada pons.
Arteri serebri posterior memberikan vaskularisasi
pada lobus temporalis, oksipitalis, sebagian kapsula
interna, talamus, hipokampus, korpus genikulatum
dan mamilaria, pleksus koroid dan batang otak bagian
atas.
JARINGAN SARAF
Sistem saraf adalah salah satu dari dua sistem
regulatorik utama SSP menyortir dan memproses
masukan ini. Banyak dari aktivitas yang dikontrol oleh
saraf ini ditujukan untuk mempertahankan homeostasis.
Secara umum sistem saraf bekerja melalui sinyal listrik
(potensial aksi) untuk mengontrol respon cepat tubuh
Sistem saraf dibagi menjadi dua yaitu susunan saraf
pusat (SSP) dan susunan saraf tepi (SST). Sistem saraf
eferen dibagi menjadi sistem saraf somatik yang terdiri
dari serat-serat neuron motorik yang menyarafi otot
rangka, dan sistem saraf otonom.
LOBUS TEMPORAL
lobus temporalis adalah area asosiasi primer untuk informasi
auditorik dan mencakup area Wernicke tempat interpretasi
bahasa.
Pada lobus temporal, terdapat area 18 & 19 yaitu korteks visual
primer dan asosiasi visual yang berfungsi sebagai area
penerimaan visual.
Terdapat juga area 22 yaitu korteks pendengaran primer berfungsi
sebagai penerima suara dan menjadi korteks asosiasi
pendengaran (daerah penerimaan pendengaran), lobus temporalis
merupakan area sensorik reseptif untuk impuls pendengaran.
Fraktur Os Temporal
Fraktur tulang temporal dibedakan menjadi
dua kelompok, yaitu fraktur longitudinal dan
fraktur transversal serta fraktur campuran.
Fraktur longitudinal berawal dari
foramenmagnum dan berjalan keluar menuju
linag telinga, telinga berdarah dan terjadi
gangguan pendengaran konduktif.
Fraktur tranversal sering menyebabkan
cedera labirin dan nervus fasialis karena garis
fraktur melintasi apeks petrosus atau labirin.
Kesimpulan
hal itu dapat terjadi karena kemungkinan adanya
kerusakan pada pelindung otak yaitu selaput otak
yang sering disebut sebagai meninges. Selain itu,
terjadi juga fraktur os temporal yang melindungi
otak paling luar. fraktur os temporal tersebut
diserta epidural hemorragie dapat disebabkan
karena adanya gangguan vaskularisasi pada otak
sehingga terjadi pendarahan pada selaput otak,
serta hematoma yang merupakan kondisi fisik
kebiru-biruan yang dimana terdapat pembuluh
darah yang pecah pada pemuda yang terjatuh
dari sepeda motor tersebut.