Anda di halaman 1dari 9

BATU SALURAN KEMIH

1. Diana Apriyana
2. Dina Lydiani
3. Dion Mulia Anggara Putra
4. Elly Safitri
Definisi:
Batu saluran kemih merupakanbatu yang terbetuk dari berbagai
macam proses kimia di dalam tubuh dan terletak di dalam ginjal
serta saluran kemih pada manusia seperti ureter.

Etiologi:
gangguan cairan urine, gangguan metabolik, infeksi saluran
kemih dehidrasi dan keadaan lain yang masih belum terungkap
(idopatik).

Manifestasi Klinis:
• Kolik renal dan non kolik renal
• Hematuria
• Infeksi
• Demam
• Mual-muntah
Klasifikasi:
• Ukuran batu, lokasi batu melalui karakteristik X-ray
• Ukuran Batu, bisa dikelompokkan panjangnya hingga 5mm,
>5-10 mm, > 10-20 mm dan > 20 mm
• Lokasi Batu , berdasarkan posisi anatomi pada saluran kemih
pada diagnosa: upper calyx, middle calyx atau lower calyx,
renal pelvis, upper ureter, middle ureter ataudistal ureter,
urinary bladder
• Batu saluran kemih bervarisai berdasarkan komposisi mineral

Komplikasi:
- Pembendungan & pembengkakan ginjal
- Kerusakan dan gagal fungsi ginjal,
- Infeksi saluran kemih
- Timbulnya batu berulang
Pengkajian berfokus pada:
Pemeriksaan sistem abdomen :
I: abdomen kanan atas
A:nyeri ketok pada pinggangdan saluran perkemihan.
P: adanya nyeri tekan pada abdomen
P: teraba massa keras atau batu

Pemeriksaan pada saluran perkemihan:


adanya oliguria, disuria, gross hematuria, menjadi ciri khas dari
urolithiasis, nyeri yang hebat, nyeri ketok pada pinggang, distensi
vesika pada palpasi vesika , teraba massa keras/batu
(uretrolithiasis). Nilai frekuensi buang air kecil dan jumlahnya.

Diagnosa Keperawatan:
- Nyeri akut
- Gangguan eleminasi urine
- Retensi urine
Jurnal BSK
Sumber : Elly, T (2018). Konsumsi Makanan Yang Beresiko
Terhadap Kejadian Batu Saluran Kemih.Jurnal Vokasi
Kesehatan,46-50
D:\KEL 4 BU YENNY\JURNAL
BSK.pdf
Analisa Jurnal Berdasarkan PICO:

• PROBLEM/POPULATION
Batu Saluan Kemih (BSK) merupakan masalah kesehatan yang sudah lama
dikenal dan menempati urutan ketiga di bidang Urologi, di Indonesia
penderita batu saluran kemih masih banyak, tetapi data kejadian penyakit ini
masih belum banyak dilaporkan. Berdasarkan data di RSUD Dr. Soedarso
Pontianak data kasus BSK selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya,
yaitu sebanyak 31,236% tahun 2014, sebanyak 36,182% tahun 2015 dan se
banyak44,75% pada bulan Januari-November 2016. Pembentukan BSK
dipengaruhi oleh banyak faktor, secara g aris besar BSK dipengaruhi oleh
faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor intrinsik adalah faktor yang
berasal dari dalam individu sendiri antara lain umur, jenis kelamin dan
keturunan. Faktor ekstrinsik adalah faktor yang berasal dari luar individu
antara lain kondisi geografis, iklim, kebiasaan makan, zat atau bahan kimia
yang terkandung dalam air dan lain sebagaianya. Konsumsi sayuran hijau
merupakan faktor pemicu terbentuknya BSK. Sayuran hijau kaya akan vitamin
dan serat ini juga mengandung oksalat dalam jumlah tinggi, jika dikonsumsi
terlalu banyak makanan tinggi oksalat akan meningkatkan jumlah oksalat
dalam urine, yang berikatan dengan kalsium dalam urine sehingga
membentuk BSK kalsium oksalat.
• INTERVENSI / TINDAKAN
Dalam penelitian ini digunakan desain penelitian yaitu kasus kontrol. Teknik
pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Jumlah
reponden sebanyak 96 orang (48 kasus baru dan 48 kontrol) yang telah
memenuhi kriteria padamasing-masing kelompok. Instrumen penelitian
yang digunakan adalah kuesioner FFQ (Food Frequency Quesioner) semi
kuantitatif untuk identifikasi jenis dan frekuensi konsumsi makanan. Teknik
analisis data dengan menggunakan uji statistik Chi-Square.

• COMPARISON
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
sulistiyowati (2013) dengan judul faktor risiko yang berhubungan dengan
kejadian kristal batu saluran kemih di desa Mrisi Kecamatan Tanggungharjo
Kabupaten Grobogan yang menunjukan bahwa terdapat hubungan yang
bermakna antara konsumsi sayuran yang mengandung oksalat tinggi dengan
kejadian batu saluran kemih, dengan nilai P Value = 0,040. Dan penelitian
yang lainnya dilakukan oleh Krisna (2011) dengan judul Faktor risiko penyakit
batu ginjal didapatkan bahwa adanya hubungan yang bermakna antara
konsumsi sumber oksalat tinggi dengan kejadian batu ginjal.
• OUTCOME / HASIL
Hasil penelitian ini menunjukan faktor yang menjadi risiko
terbentuknya BSK adalah konsumsi konsumsi sumber protein (p value
= 0,051, OR: 2,616 (1,083-6,321)), konsumsi sayur ( p-value = 0,040,
OR: 2,571(1,124-5,884)). Berdasarkan uraian dari hasil penelitian
tersebut dapat disimpulkan bahwa konsumsi sayuran mengandung
oksalat secara berlebihan akan berdampak negatif terhadap
kesehatan tubuh salah satunya adalah terbentuknya batu saluran
kemih. Oleh sebab itu, dianjurkan kurangi frekuensi konsumsi sayuran
yang mengandung oksalat tinggi untuk menghindari terbentuknya
batu saluran kemih. Untuk meningkatkan komunikasi, informasi dan
edukasi (KIE) tentang faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian
Batu Saluran Kemih maka dilakukan Penyuluhan Kesehatan kepada
pasien yang dapat dilakukan secara langsung seperti dapat mengatur
pola konsumsi sumber protein, konsumsi sayuran, maupun tidak
langsung melalui media informasi seperti televisi yang ada di ruangan
tunggu pasien dengan menyiarkan iklan tentang kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai