Anda di halaman 1dari 27

EKONOMI DAN KEADILAN

(Keadilan dalam Bisnis

Materi Ke-4
Hubungan Ekonomi dan Keadilan
• Antara ekonomi dan keadilan terjalin hubungan erat,
karena :
• Keduanya berasal dari sumber yang sama, yaitu dari
masalah kelangkaan.
• Ekonomi timbul dari keterbatasan sumberdaya. Barang
yang tersedia selalu langka dan karena itu kita mencari
cara untuk membagikannya atau mendistribusikannya
dengan baik.
• Ekonomi adalah studi tentang cara bagaimana
masyarakat menggunakan sumberdaya yang langka
untuk memproduksi komoditas yang berharga dan
mendistribusikannya di antara orang-orang yang
berbeda.

Tanggap Tanggon Trengginas 2


• Seandainya tidak ada kelangkaan, tidak akan ada
ekonomi, demikian pula dengan keadilan; tidak perlu
keadilan. Selama sumberdaya berlimpah-limpah, tidak
mungkin muncul masalah keadilan.
• Kemakmuran tidak menjamin adanya keadilan, bila
kekayaan tidak terbagi dengan seimbang. Kemakmuran
dan keadilan saling melengkapi dan bersama-sama
mensyaratkan masyarakat yang diatur dengan baik.

Tanggap Tanggon Trengginas 3


HAKIKAT KEADILAN

• Celsus (orang romawi kuno 175M)


menggambarkan keadilan dengan singkat
sebagi “to give everybody his own” atau
dalam bahasa indonesia: “memberikan kepada
setiap orang yang menjadi haknya”.

Tanggap Tanggon Trengginas 4


Tiga unsur hakiki keadilan

1. Keadilan tertuju pada orang lain.


2. Keadilan harus
ditegakkan/dilaksanakan: keadilan
mengikat kita sehingga kita mempunyai
kewajiban.
3. Keadilan menuntut persamaan (equalit)
maksudnya memberikan hak setiap
orang tanpa kecuali.

Tanggap Tanggon Trengginas 5


PEMBAGIAN KEADILAN
1. Pembagian Klasik
2. Pembagian Modern
3. Keadilan Individual dan Keadilan Sosial
4. Keadilan Distributif pada Khususnya

Tanggap Tanggon Trengginas 6


Pembagian Klasik
Dasarnya adalah tiga kewajiban: individu kepada
masyarakat, masyarakat kepada individu dan individu
kepada individu
1. Keadilan Umum: anggota masyarakat diwajibkan untuk
memberi kepada masyarakat apa yang menjadi haknya.
2. Keadilan Distributif: Negara/masyarakat harus membagi
segalanya dengan cara yang sama kepada para
anggota masyarakat.
3. Keadilan Komutatif: setiap orang harus memberikan
kepada orang lain apa yang menjadi haknya. Berlaku
pada taraf individual maupun social.

Tanggap Tanggon Trengginas 7


• Contoh keadilan distributif: Andi seorang karyawan di
sebuah perusahaan , ia telah bekerja selama 25th , maka
ia wajar apabila mendapat kenaikan pangkat oleh
perusahaan tersebut.
• Contoh keadilan komutatif :Rani membeli sebuah tas
kepada tia sebesar Rp.250.000 , maka rani wajib
membayar Rp.250.000 kepada tia dengan harga yang
telah mereka sepakati.

Tanggap Tanggon Trengginas 8


Pembagian Modern
Dikemukan oleh John Boatright dan Manuel Velasquez:
1. Keadilan distributive: sama dengan pembagian klasik yaitu
Negara harus membagi dengan sama kepada anggota
masyarakatnya (benefit and burdens)
2. Keadilan retributive: berkaitan dengan terjadinya kesalahan.
Hukuman atau denda yang diberikan kepada orang yang
bersalah harus bersifat adil. Tiga syarat harus dipenuhi yaitu:
• orang atau instansi yang dihukum harus tahu apa yang
dilakukannya dan harus dilakukan dengan bebas.
• Harus dipastikan bahwa yang dihukum benar-benar melakukan
perbuatan yang salah dan dapat dibuktikan.
• Hukuman harus konsisten dan proporsional dengan pelanggaran
yang dilakukan.

Tanggap Tanggon Trengginas 9


Pembagian Modern (lanjutan)
3. Keadilan kompensatoris: menyangkut kesalahan, tatapi
dihubungankan dengan aspek moral untuk memerikan
konpensasi atau ganti rugi kepada orang atau instansi
yang dirugikan atau menjadi korban. Dengan syarat:
 Tindakan yang mengakibatkan kerugian harus salah atau
disebabkan kelalaian.
 Perbuatan seseorang harus sungguh-sungguh menyebabkan
kerugian.
 Kerugian harus disebabkan oleh orang yang bebas

Tanggap Tanggon Trengginas 10


Keadilan Individual dan Keadilan Sosial

Keadilan Individual Keadilan Sosial


Pelaksanaannya tergantung pada Tergantung dari struktur-struktur
kemauan atau keputusan satu masyarakat di bidang social
orang (atau bias juga beberapa ekonomi, politik, budaya dan
orang) sebagainya.

Terlaksana bilah hak-hak Terlaksana bila hak-hak sosial


individual terpenuhi terpenuhi

Dapat dilakukan secara sempurna Tidak pernah dapat dilakukan


secara sempurna karena
kompleksitas masyarakat modern.

Tanggap Tanggon Trengginas 11


• Hak individual disini menyangkut pertama-tama adalah
hak yang dimiliki individu-individu terhadap Negara.
Negara tidak boleh menghindari atau mengganggu
individu dalam mewujudkan hak-hak yang ia milki.
Contoh: hak beragama, hak mengikuti hati nurani, hak
mengemukakan pendapat, perlu kita ingat hak-hak
individual ini semuanya termasuk yang tadi telah kita
bahas hak-hak negative.
• Hak Sosial disini bukan hanya hak kepentingan terhadap
Negara saja, akan tetapi sebagai anggota masyarakat
bersama dengan anggota-anggota lain. Inilah yang
disebut dengan hak sosial. Contoh: hak atas pekerjaan,
hak atas pendidikan, hak atas pelayanan kesehatan.

Tanggap Tanggon Trengginas 12


Keadilan Distributif pada Khususnya

• Prinsip Formal
Menyatakan bahwa kasus-kasus yang sama harus
diperlakukan dengan cara yang sama, sedangkan
kasus-kasus yang tidak sama boleh saja
diperlakukan dengan cara tidak sama.
• Prinsip Material, melengkap prinsip formal
prinsip ini menunjuk kepada satu aspek relevan
yang bisa dijadi dasar untuk membagi dengan adil.
Ada 6 prinsip

Tanggap Tanggon Trengginas 13


6 Prinsip Material Keadilan Distributif
(oleh Beauchamp & Bowie)
Keadilan distributif terwujud, kalau diberikan kepada
setiap orang sesuai dengan …
1. Bagian yang sama  Teori Egalitarianisme
2. Kebutuhan individul  Teori Sosialistis
3. Hak
4. Usaha Teori
5. Jasa Liberalistis
6. Kontribusi kepada masyarakat

Tanggap Tanggon Trengginas 14


TEORI KEADILAN DISTRIBUTIF
Bedasarkan prinsip material
EGALITARIANISME SOSIALISTIS LIBERALISTIS
Membagi dengan ‘sama’ Teori sosialistis tentang Liberalistis menolak
= equal. keadilan distributif pembagian atas dasar
Menghilangkan status memilih prinsip kebutuhan sebagai tidak
kedudukan sosial, tidak kebutuhan sebagai adil. Karena manusia
ada pemisah antara dasarnya. Masyarakat adalah mahluk bebas,
kaya dan miskin. diatur dengan adil jika kita harus membagi
kebutuhan semua menurut usaha-usaha
warganya terpenuhi bebas dari individu-
Contoh: setiap orang individu bersangkutan.
layak mendapat Yang tidak berusaha
pekerjaan, termasuk tidak mempunyai hak
orang berkemampuan pula untuk memperoleh
khusus. Akan tetapi sesuatu.
gaji/upah diberikan
sesuai kebutuhan
pekerja

Tanggap Tanggon Trengginas 15


1. Teori Egalitarianisme
Teori Egalitarianisme didasarkan atas prinsip pertama
yaitu kita baru membagi dengan adil bila semua orang
yang mendapat bagian yang sama (Equal). Membagi
dengan adil berarti sama rata. Jika karena alasan apa
saja tidak semua orang mendapat bagian yang sama
menurut egalitarianisme pembagian itu tidak adil betul.

Tanggap Tanggon Trengginas 16


2. Teori Sosialistis
Teori Sosialistis tentang keadilan distributif
memilih prinsip kebutuhan sebagai dasarnya.
Masyarakat diatur dengan adil, jika kebutuhan
semua warga terpenuhi, seperti kebutuhan
akan sandang, pangan, papan.

Tanggap Tanggon Trengginas 17


3. Teori Liberalistis
Liberalisme menolak pembagian atas dasar
kebutuhan sebagai tidak adil. Karena manusia
adalah makhluk bebas, kita harus membagi
menurut usaha-usaha bebas dari individu-
individu bersangkutan. Yang tidak berusaha tak
mempunyai hak pula untuk memperoleh
sesuatu.
Teori liberalistis pada keadilan distributif
menggarisbawahi pentingnya prinsip hak dan
usaha, khususnya prinsip jasa atau prestasi.

Tanggap Tanggon Trengginas 18


4. John Rawls
Yang harus dibagi dengan adil dalam masyarakat adalah
the social primary goods (nilai-nilai sosial yang primer)
yaitu hal-hal yang sangat dibutuhkan untuk hidup layak
sebagai manusia dan warga masyarakat yaitu:
Kebebasan dasar seperti mengemukakan pendapat,
kebebasan hati nurani, kebebasan memilih profesi, kuasa
dan keuntungan yang berkaitan dengan jabatan-jabatan
dan posisi penuh tanggung jawab
• Prinsip Pertama: Kebebasan yang sedapat mungkin berlaku sama
untuk semua. Contoh kebebasan beragama.
• Prinsip Kedua: Persamaan peluang yang fair. Setiap orang harus
mendapat peluang yang sama dalam meraih sesuatu.

Tanggap Tanggon Trengginas 19


5. Robert Nozick
Keadilan ditegakkan jika diakui bakat-bakat
dan sifat-sifat pribadi beserta segala
konsekuensinya (contoh: hasil kerja).
Teorinya disebut “entitlement theory”.
Contoh: gaji sebagai hasil kerja dan
merupakan landasan hak (entitlement)

Tanggap Tanggon Trengginas 20


6. Keadilan Ekonomis

• Keadilan memiliki peran yang sangat penting


dalam ekonomi dan bisnis karena
menyangkut barang yang diincar banyak
orang untuk memiliki atau memakai.
• Masyarakat tidak mungkin dikatakan well
ordered (teratur dengan baik) kalau tidak ada
keadilan.
• Masyarakat akan hidup dengan baik jika
memberi tempat kepada nilai-nilai moral.

Tanggap Tanggon Trengginas 21


TEORI KEADILAN ADAM SMITH
Adam Smith hanya menerima satu konsep keadilan yaitu keadilan
komutatif.
Alasannya:
1. Keadilan sesungguhnya hanya punya satu arti, yaitu keadilan komutatif
yang menyangkut kesetaraan, keseimbangan, keharmonisan hubungan
antara satu orang dengan orang lain. Ketidakadilan berarti pincangnya
hubungan antar manusia karena kesetaraan yg terganggu.
2. Keadilan legal sudah terkandung dalam keadilan komutatif, karena
keadilan legal hanya konsekuensi lebih lanjut dari prinsip keadilan
komutatif. Demi menegakkan keadilan komutatif, negara harus bersikap
netral dan memperlakukan semua pihak secara sama tanpa terkecuali.
3. Juga menolak keadilan distributif, karena apa yg disebut keadilan selalu
menyangkut hak: semua orang tidak boleh dirugikan haknya. Keadilan
distributif justru tidak berkaitan dengan hak. Orang miskin tidak punya
hak untuk menuntut dari orang kaya untuk membagi kekayaannya kepada
mereka. Orang miskin hanya bisa meminta, tidak bisa menuntutnya
sebagai sebuah hak. Orang kaya tidak bisa dipaksa untuk memperbaiki
keadaan sosial ekonomi orang miskin.

Tanggap Tanggon Trengginas 22


Prinsip Komutatif Adam Smith:
1. Prinsip No Harm
2. Prinsip Non – Intervention
3. Prinsip Keadilan Tukar

Tanggap Tanggon Trengginas 23


Prinsip No Harm
• Prinsip paling pokok dari keadilan adalah
prinsip no harm, atau prinsip tidak merugikan
orang lain, khususnya tidak merugikan hak dan
kepentingan orang lain.
• Menurut Adam Smith, prinsip no harm adalah
prinsip paling minim dan karena itu paling pokok
yang harus ada untuk memungkinkan
kehidupan manusia bisa bertahan dan juga
relasi sosial manusia bisa ada dan bertahan.

Tanggap Tanggon Trengginas 24


• Prinsip ini pun berlaku dalam bidang bisnis dan
ekonomi. Bagi Smith prinsip ini merupakan
tuntutan dasar dan sekaligus niscaya (the
necessary principle) bagi kegiatan bisnis.
• Prinsip no harm lalu menjadi prasyarat yang
niscaya bagi berlangsungnya relasi bisnis yang
baik dan etis. Tanpa prinsip ini sulit diharapkan
akan bisa terwujud kegiatan bisnis yang baik
dan etis.

Tanggap Tanggon Trengginas 25


Prinsip Non Intervesion
 Prinsip keadilan komutatif yang kedua adalah prinsip tidak ikut
campur tangan. Prinsip ini menuntut agar demi jaminan dan
penghargaan atas hak dan kepentingan setiap orang tidak seorang
pun diperkenankan untuk ikut campur tangan dalam kehidupan dan
kegiatan orang lain.

 Prinsip ini juga berlaku bagi hubungan antara pemerintah dan


rakyat sedemikian rupa sehingga pemerintah tidak diperkenankan
untuk ikut campur tangan dalam kehidupan pribadi setiap warga
tanpa alasan yang dapat diterima. Karena itu campur tangan
pemerintahpun akan dianggap sebagai pelanggaran keadilan.

 Secara khusus dalam bidang ekonomi, campur tangan pemerintah


dalam urusan bisnis setiap warga tanpa alasan yang sah akan
dianggap sebagai tindakan yang tidak adil karena merupakan
pelanggaran atas hak individu tersebut, khususnya hak atas
kebebasan.

Tanggap Tanggon Trengginas 26


Prinsip Keadilan Tukar
Prinsip keadilan tukar atau prinsip
pertukaran dagang yang fair, terutama
terwujud dan terungkap dalam mekanisme
harga dalam pasar.

Tanggap Tanggon Trengginas 27

Anda mungkin juga menyukai