– Nama : By RA
– Jenis kelamin : Laki-laki
– Tanggal Lahir : 25-4-2018
– Usia : 3 bulan 27 hari
– Alamat : Luwuk
– No. RM : 844605
ANAMNESIS
– Tempat lahir : RS
– Ditolong Oleh : Dokter
– Lahir : SC
– Segera Menangis : Iya
– BBL : 3000 gram
– PBL : 50 cm
– Riwayat IMD : Iya
– Vitamin K : Iya
– Bayi Cukup Bulan, Sesuai Masa Kehamilan
PEMERIKSAAN FISIS
CAMPAK
HIB 25-6-2018 25-7-2018
IPD/PNEUMO
KOKUS
VARICELLA
THYPHOID
LAIN-LAIN
- Pasien telah diberikan vaksin Hepatitis B pada
tanggal 25-4-2018 saat lahir.
• Hepatitis B • Pneumokokus
• Poliomyelitis • Influenza
• BCG • MMR
• Tifoid
• DPT
• Hepatitis A
• Hib • Rotavirus
• Campak • Japanese Encepalitis
• Varisella
• HPV
• Dengue
JENIS VAKSIN
- BCG - Difteri
- Tetanus
BAKTERI
- Pertusis
- Hib
- Campak - Influenza
- Rubella - Hepatitis B
VIRUS
- Varisela - Hepatitis A
- OPV - IPV
JADWAL IMUNISASI 2017
• Pada pasien ini, jadwal imunisasi yang baru akan
diberikan bermula dari pasien berusia 4 bulan.
• Komposisi
Tiap ampul mengandung:
- Bacillus Calmette Guerin hidup 1,5 mg
Pelarut mengandung
- Natrium klorida 0,9%
• Cara pemberian:
– Diberikan 0-2 bulan (satu kali)
– Bila di atas 3 bulan diawali dengan tes tuberkulin
– Dosis 0,05 ml diberikan secara intrakutan/intradermal
• Kontraindikasi :
– HIV, Imunokompromais, pengobatan steroid,
imunosupresif, radioterapi, keganasan sumsum
tulang atau limfe, gizi buruk, demam tinggi, infeksi
kulit luas
• KIPI :
- Ulkus superficial (3 minggu)
- Krusta yang akan membentuk skar 4-8mm
- Limfadenitis BCG-itis
- Disseminated BCG-it is (untuk anak immunodefisiensi
berat)
Vaksin Pentabio
(DPT-HB-Hib)
• Pentabio adalah Vaksin DTP-HB-Hib berupa suspensi
homogen yang mengandung toksoid tetanus dan difteri
murni, bakteri pertusis inaktif, antigen permukaan hepatitis
B (HBsAg) murni yang tidak infeksius, dan komponen Hib
sebagai vaksin bakteri sub unit berupa kapsul polisakarida
Haemophilus influenzae tipe b tidak infeksius yang
dikonjugasikan kepada protein toksoid tetanus.
• KOMPOSISI
Tiap dosis (0,5 mL) mengandung
– Zat aktif
– Toksoid Difteri murni 20 Lf (k. 30 IU)
– Toksoid Tetanus murni 5 Lf 60 IU)
– B. pertussis inaktif 12 OU (k 4 IU)
– HBsAg 10 mcg
– Konjugat Hib 10 mcg
– Zat tambahan
– sebagai aluminium fosfat 0,33 mg
– Thimerosal 0,025 mg
• Cara Pemberian :
Vaksin harus disuntikkan secara intramuskular. Penyuntikan
sebaiknya dilakukan pada anterolateral paha atas.
Penyuntikan pada bagian bokong anak dapat menyebabkan
luka saraf siatik dan tidak dianjurkan. Suntikan tidak boleh
diberikan ke dalam kulit karena dapat meningkatkan reaksi
lokal. Satu dosis anak adalah 0,5 mL.
• KIPI
• Syok anafilaktik
• Neuritis bracialis
• Ensepalopati
• Komplikasi akut : kecacatan&kematian
• Kontraindikasi DPT :
- ABSOLUT :
1. Riwayat reaksi anafilaksis
2. Ensefalopati (penyakit saraf akut berat dengan kejang
lama dan/atau gangguan kesadaran dan/atau
gangguan neurologis fokal)
- PERHATIAN KHUSUS
1. Riwayat hiperpirexia
2. Hypotonic hyporesponsiveness dalam 48 jam
3. Menangis terus menerus >3 jam
4. Riwayat kejang dalam 3 hari setelah imunisasi
• Kontraindikasi Hepatitis B :
- Tidak ada
VAKSIN POLIO
Vaksin Polio Injeksi
Vaksin Polio Oral (OPV) (Injectable / inactivated Polio Vaccine
= IPV)
Poliomyelitis Oral
Vaksin Polio Oral (OPV) adalah vaksin tri- valen merupakan cairan
berwarna kuning kemerahan dikemas dalam vial gelas yang
mengandung suspensi dari tipe 1,2, dan 3 virus Polio hidup (strain
Sabin) yang telah dilemahkan. Vaksin Polio Oral ini merupakan
suspensi “drops” untuk diteteskan melalui droper (secara oral).
KOMPOSISI
Tiap dosis (2 tetes = 0,1 mL) mengandung :
Zat berkhasiat :
Virus Polio hidup dilemahkan (strain Sa- bin) tipe 1 ≥
10 6.0 CCID 50 * tipe 2 ≥ 10 5.0 CCID 50 tipe 3 ≥ 10 5.8 CCID 50
Zat tambahan :
• Eritromisin tidak lebih dari 2 mcg
• Kanamisin tidak lebih dari 10 mcg
• Sukrosa 35 % (v/v) (sebagai zat penstabil)
* CCID50 = Cell Culture Infective Dose 50
Introduksi Inactivated Polio Vaccine (IPV)
• Jadwal pemberian : 1 dosis, diberikan pada usia 4
bulan bersamaan dengan DPT-HB-Hib dan OPV
• Vaksin IPV tidak menggantikan vaksin OPV,
namun menambah
• Peran IPV
– Mengurangi resiko terkait penarikan OPV tipe 2 :
• Mencegah polio bila terpapar dengan VDPV2 atau WPV2
• Mengurangi transmisi reintroduksi tipe 2
– Meningkatkan respon mOPV2 sewaktu KLB
– Meningkatkan imunitas melawan polio tipe 1 & 3
• Apabila lahir di rumah segera berikan OPV-0.
Apabila lahir di sarana kesehatan, OPV-0
diberikan saat bayi dipulangkan. Selanjutnya,
untuk polio-1, polio-2, polio-3, dan polio booster
diberikan OPV atau IPV. Paling sedikit harus
mendapat satu dosis vaksin IPV bersamaan
dengan pemberian OPV-3.
• Kontraindikasi :
– Suhu >38,5 oC
– Kortikosteroid, radiasi
– Keganasan
– Infeksi HIV
– Saudara atau keluarga yang kontak dengan anak
imunokompromais
• KIPI :
– Polio paralisis
Vaksin Campak
• Vaksin campak adalah vaksin virus hidup yang
dilemahkan, merupakan vaksin beku kering berwarna
kekuningan pada vial gelas, yang harus dilarutkan hanya
dengan pelarut vaksin campak kering produksi PT Bio
Farma yang telah disediakan secara terpisah. Vaksin
campak ini berupa serbuk injeksi.
• KOMPOSISI
Tiap dosis (0,5 mL) vaksin yang sudah dilarutkan mengandung:
Zat aktif:
• Virus Campak strain CAM 70 tidak kurang dari 1.000 CCID50*
* CCID50 = Cell Culture Infective Dose 50
Zat tambahan:
• Kanamisin sulfat tidak lebih dari 100 mcg
• Eritromisin tidak lebih dari 30 mcg
Pelarut mengandung :
• Air untuk injeksi
• Cara Pemberian :
Vaksin diberikan pada umur 9 bulan dengan dosis 0.5 ml
secara subkutan. Diberikan ulangan pada umur 5-7 tahun
• Kontraindikasi :
demam tinggi, immunosupresi, immunoglobulin atau
pemberian komponen blood.
• KIPI :
- Demam 5-15% pada hari 5-6 pasca imunisasi, selama 2
hari
- Rash 5% hari 7-10 selama 2-4 hari
- Ensefalitis and ensefalopati = 1 : 1 juta dosis dalam 30 hari
pasca imunisasi
Kesimpulan
• Jadwal imunisasi seterusnya pada pasien ini
adalah pada tanggal 25-9-2018 yaitu saat pasien
berusia 5 bulan, pasien akan diberikan 3 jenis
vaksin yaitu:
- Vaksin BCG (dilakukan mantoux test terlebih dahulu)
- Vaksin Pentabio (DPT-HB-Hib)
- Oral Polio Vaccine (OPV)