Anda di halaman 1dari 34

IMUNISASI

DISKUSI SENTRAL KELOMPOK 2


Divisi Pediatrik Sosial

C014 17 2176 Muh. Anugrah Prasetya


C014 17 2164 Hanis Naziha Binti Hasan Hamidi
C014 17 2038 Fitri Febrianti Mustamin
IDENTITAS PASIEN

– Nama : By RA
– Jenis kelamin : Laki-laki
– Tanggal Lahir : 25-4-2018
– Usia : 3 bulan 27 hari
– Alamat : Luwuk
– No. RM : 844605
ANAMNESIS

Pasien konsul dari divisi infeksi dengan diagnosis mix


developmental delay + infeksi cytomegalovirus. Anak belum bisa
menahan kepala, anak belum bisa tengkurap, anak menatap muka
pemeriksa, tersenyum spontan. Tampak kuning seluruh tubuh.
Pasien saat ini menjalani pengobatan gancyclovir minggu ketiga.
Riwayat penyakit sekarang : tampak kuning seluruh tubuh, tidak
demam, tidak kejang, tidak sesak, tidak muntah
Riwayat kehamilan : ibu rutin kontrol di bidan, mendapat vitamin
dan tablet penambah darah
Riwayat persalinan : bayi lahir secara sectio caesaria indikasi
ketuban pecah dini, di tolong dokter, segera menangis, cukup
bulan, berat lahir 3000 gram, panjang badan 50 cm
STATUS NEONATAL

– Tempat lahir : RS
– Ditolong Oleh : Dokter
– Lahir : SC
– Segera Menangis : Iya
– BBL : 3000 gram
– PBL : 50 cm
– Riwayat IMD : Iya
– Vitamin K : Iya
– Bayi Cukup Bulan, Sesuai Masa Kehamilan
PEMERIKSAAN FISIS

– Keadaan Umum: – Status Gizi:


– Tanda Vital: – BB :5 kg
– Nadi : 130x/ menit – PB : 59 cm
– Napas : 42x/ menit – LK :37 cm
– Suhu : 36,8 – BB/TB : antara -1 dan -2
(gizi baik)
– BB/U : antara -2 dan -3
(kurus)
– TB/U : antara 0 dan -2
(perawakan normal)
Status Imunisasi
Status Lahir 1 2 3 4 5
imunisasi
BCG 25-5-2018/25-6-2018
HEPATITIS B 25-4-2018 25-6-2018 25-7-2018

POLIO 25-4-2018/25-5-2018 25-6-2018 25-7-2018


DPT 25-6-2018 25-7-2018

CAMPAK
HIB 25-6-2018 25-7-2018
IPD/PNEUMO
KOKUS
VARICELLA
THYPHOID
LAIN-LAIN
- Pasien telah diberikan vaksin Hepatitis B pada
tanggal 25-4-2018 saat lahir.

- Saat ini pasien telah berusia 3 bulan 27 hari


dan belum mendapatkan vaksin BCG, DPT, Hib,
dan Polio serta tidak melanjutkan vaksin
hepatitis B.
Pada jadwal yang tertinggal maka:
(1) Pemberian vaksin melewati jadwal dan
belum pernah sama sekali  langsung
berikan yang tertinggal dan tentukan jadwal
berikut
(2) Pemberian vaksin sudah pernah namun
tidak lengkap  lanjutkan pemberian vaksin,
tidak perlu mengulang dari awal dan
tentukan jadwal berikut
Jadwal Imunisasi Baru
Status 4 5 6 7 8 9
imunisasi
BCG 25- 8- 2018
HEPATITIS B 25-8-2018 25-9-2018 25-10-2018

POLIO 25-8-2018 25-9-2018 25-10-2018 25-11-2018


DPT 25-8-2018 25-9-2018 25-10-2018
Tidak diberikan
CAMPAK menunggu 25-1-2019
terapi
HIB Citomegalovirus 25-8-2018 25-9-2018 25-9-2018
IPD/PNEUM selesai
OKOKUS
VARICELLA
THYPHOID
LAIN-LAIN
DISKUSI
IMUNISASI
Usaha memberikan kekebalan kepada bayi dan
anak dengan memasukkan vaksin ke dalam
tubuh agar tubuh membuat zat antibodi untuk
mencegah terhadap penyakit tertentu
MANFAAT
• Menurunkan mortilitas dan morbiditas
• Proteksi terhadap individu
• Perlindungan terhadapt masyarakat
• Pengendalian penyakit
• Eleminasi penyakit
PEMBAGIAN VAKSIN
Imunisasi yang Imunisasi yang
diwajibkan dianjurkan

• Hepatitis B • Pneumokokus
• Poliomyelitis • Influenza
• BCG • MMR
• Tifoid
• DPT
• Hepatitis A
• Hib • Rotavirus
• Campak • Japanese Encepalitis
• Varisella
• HPV
• Dengue
JENIS VAKSIN

VAKSIN HIDUP VAKSIN INAKTIF

- BCG - Difteri
- Tetanus
BAKTERI
- Pertusis
- Hib
- Campak - Influenza
- Rubella - Hepatitis B
VIRUS
- Varisela - Hepatitis A
- OPV - IPV
JADWAL IMUNISASI 2017
• Pada pasien ini, jadwal imunisasi yang baru akan
diberikan bermula dari pasien berusia 4 bulan.

• Pasien akan diberikan vaksin BCG pada usia 5


bulan, Pentabio (DPT, Hib dan Hepatitis B) dan
Polio pada usia 5 bulan, 6 bulan dan 7 bulan.
Polio yang terakhir akan diberikan pada usia 8
bulan.

• Vaksin campak akan diberikan pada usia 9 bulan


sesuai dengan jadwal imunisasi 2017 oleh IDAI.
Vaksin BCG
• Vaksin BCG merupakan vaksin baku kering yang
mengandung Mycobacterium bovis hidup yang
dilemahkan (Bacillus Calmette Guerin), strain Paris.

• Komposisi
Tiap ampul mengandung:
- Bacillus Calmette Guerin hidup 1,5 mg
Pelarut mengandung
- Natrium klorida 0,9%

• Cara pemberian:
– Diberikan 0-2 bulan (satu kali)
– Bila di atas 3 bulan diawali dengan tes tuberkulin
– Dosis 0,05 ml diberikan secara intrakutan/intradermal
• Kontraindikasi :
– HIV, Imunokompromais, pengobatan steroid,
imunosupresif, radioterapi, keganasan sumsum
tulang atau limfe, gizi buruk, demam tinggi, infeksi
kulit luas

• KIPI :
- Ulkus superficial (3 minggu)
- Krusta yang akan membentuk skar 4-8mm
- Limfadenitis BCG-itis
- Disseminated BCG-it is (untuk anak immunodefisiensi
berat)
Vaksin Pentabio
(DPT-HB-Hib)
• Pentabio adalah Vaksin DTP-HB-Hib berupa suspensi
homogen yang mengandung toksoid tetanus dan difteri
murni, bakteri pertusis inaktif, antigen permukaan hepatitis
B (HBsAg) murni yang tidak infeksius, dan komponen Hib
sebagai vaksin bakteri sub unit berupa kapsul polisakarida
Haemophilus influenzae tipe b tidak infeksius yang
dikonjugasikan kepada protein toksoid tetanus.

• KOMPOSISI
Tiap dosis (0,5 mL) mengandung
– Zat aktif
– Toksoid Difteri murni 20 Lf (k. 30 IU)
– Toksoid Tetanus murni 5 Lf 60 IU)
– B. pertussis inaktif 12 OU (k 4 IU)
– HBsAg 10 mcg
– Konjugat Hib 10 mcg
– Zat tambahan
– sebagai aluminium fosfat 0,33 mg
– Thimerosal 0,025 mg
• Cara Pemberian :
Vaksin harus disuntikkan secara intramuskular. Penyuntikan
sebaiknya dilakukan pada anterolateral paha atas.
Penyuntikan pada bagian bokong anak dapat menyebabkan
luka saraf siatik dan tidak dianjurkan. Suntikan tidak boleh
diberikan ke dalam kulit karena dapat meningkatkan reaksi
lokal. Satu dosis anak adalah 0,5 mL.

• KIPI
• Syok anafilaktik
• Neuritis bracialis
• Ensepalopati
• Komplikasi akut : kecacatan&kematian
• Kontraindikasi DPT :
- ABSOLUT :
1. Riwayat reaksi anafilaksis
2. Ensefalopati (penyakit saraf akut berat dengan kejang
lama dan/atau gangguan kesadaran dan/atau
gangguan neurologis fokal)
- PERHATIAN KHUSUS
1. Riwayat hiperpirexia
2. Hypotonic hyporesponsiveness dalam 48 jam
3. Menangis terus menerus >3 jam
4. Riwayat kejang dalam 3 hari setelah imunisasi

• Kontraindikasi Hepatitis B :
- Tidak ada
VAKSIN POLIO
Vaksin Polio Injeksi
Vaksin Polio Oral (OPV) (Injectable / inactivated Polio Vaccine
= IPV)
Poliomyelitis Oral
Vaksin Polio Oral (OPV) adalah vaksin tri- valen merupakan cairan
berwarna kuning kemerahan dikemas dalam vial gelas yang
mengandung suspensi dari tipe 1,2, dan 3 virus Polio hidup (strain
Sabin) yang telah dilemahkan. Vaksin Polio Oral ini merupakan
suspensi “drops” untuk diteteskan melalui droper (secara oral).

KOMPOSISI
 Tiap dosis (2 tetes = 0,1 mL) mengandung :
Zat berkhasiat :
 Virus Polio hidup dilemahkan (strain Sa- bin) tipe 1 ≥
10 6.0 CCID 50 * tipe 2 ≥ 10 5.0 CCID 50 tipe 3 ≥ 10 5.8 CCID 50
Zat tambahan :
• Eritromisin tidak lebih dari 2 mcg
• Kanamisin tidak lebih dari 10 mcg
• Sukrosa 35 % (v/v) (sebagai zat penstabil)
* CCID50 = Cell Culture Infective Dose 50
Introduksi Inactivated Polio Vaccine (IPV)
• Jadwal pemberian : 1 dosis, diberikan pada usia 4
bulan bersamaan dengan DPT-HB-Hib dan OPV
• Vaksin IPV tidak menggantikan vaksin OPV,
namun menambah

• Peran IPV
– Mengurangi resiko terkait penarikan OPV tipe 2 :
• Mencegah polio bila terpapar dengan VDPV2 atau WPV2
• Mengurangi transmisi reintroduksi tipe 2
– Meningkatkan respon mOPV2 sewaktu KLB
– Meningkatkan imunitas melawan polio tipe 1 & 3
• Apabila lahir di rumah segera berikan OPV-0.
Apabila lahir di sarana kesehatan, OPV-0
diberikan saat bayi dipulangkan. Selanjutnya,
untuk polio-1, polio-2, polio-3, dan polio booster
diberikan OPV atau IPV. Paling sedikit harus
mendapat satu dosis vaksin IPV bersamaan
dengan pemberian OPV-3.

• Bila terlambat jangan mengulang pemberian dari


awal tetapi lanjutkan dan lengkapi imunisasi
seperti jadwal
• Cara Pemberian :
OPV diberikan sebanyak 1 dosis (2 tetes) secara oral
sedangkan IPV diberikan dosis o,5 ml secara subkutan

• Kontraindikasi :
– Suhu >38,5 oC
– Kortikosteroid, radiasi
– Keganasan
– Infeksi HIV
– Saudara atau keluarga yang kontak dengan anak
imunokompromais

• KIPI :
– Polio paralisis
Vaksin Campak
• Vaksin campak adalah vaksin virus hidup yang
dilemahkan, merupakan vaksin beku kering berwarna
kekuningan pada vial gelas, yang harus dilarutkan hanya
dengan pelarut vaksin campak kering produksi PT Bio
Farma yang telah disediakan secara terpisah. Vaksin
campak ini berupa serbuk injeksi.

• KOMPOSISI
Tiap dosis (0,5 mL) vaksin yang sudah dilarutkan mengandung:
Zat aktif:
• Virus Campak strain CAM 70 tidak kurang dari 1.000 CCID50*
* CCID50 = Cell Culture Infective Dose 50
Zat tambahan:
• Kanamisin sulfat tidak lebih dari 100 mcg
• Eritromisin tidak lebih dari 30 mcg
Pelarut mengandung :
• Air untuk injeksi
• Cara Pemberian :
Vaksin diberikan pada umur 9 bulan dengan dosis 0.5 ml
secara subkutan. Diberikan ulangan pada umur 5-7 tahun

• Kontraindikasi :
demam tinggi, immunosupresi, immunoglobulin atau
pemberian komponen blood.

• KIPI :
- Demam 5-15% pada hari 5-6 pasca imunisasi, selama 2
hari
- Rash 5% hari 7-10 selama 2-4 hari
- Ensefalitis and ensefalopati = 1 : 1 juta dosis dalam 30 hari
pasca imunisasi
Kesimpulan
• Jadwal imunisasi seterusnya pada pasien ini
adalah pada tanggal 25-9-2018 yaitu saat pasien
berusia 5 bulan, pasien akan diberikan 3 jenis
vaksin yaitu:
- Vaksin BCG (dilakukan mantoux test terlebih dahulu)
- Vaksin Pentabio (DPT-HB-Hib)
- Oral Polio Vaccine (OPV)

• Vaksin BCG dan Polio bisa diberikan secara serentak


walaupun keduanya merupakan vaksin hidup karena
vaksin tersebut diberikan dengan rute yang berbeda
Pertanyaan
1. Nadya
•Kemungkinan masalah yang timbul jika terlambat
•Kalau pasien HIV tidak bisa sama sekali diberikan TBC
•DPT jika ada riwayat anafilaksisnya bagaimana?
2. Diat
•Kalau pasiennya sudah terjangkit penyakit maka di vaksin lagi?
•Kenapa Polio diberikan sampai 3 kali?
3. Jein
•Apakah IPV bisa diberikan langsung pada bayi ini?
4. Lulu
•Vaksin Hepatitis B harusnya 3 kali, vaksin kedua dan ketiga kalinya
bagaimana?

Anda mungkin juga menyukai