Oleh:
DR. SYAHRUDDIN KASIM, S.Si., M.Si.
HP. 081 342 533 501
e-mail: kasimsyahruddin@yahoo.co.id
kasimsyahruddin@gmail.com
HIDROKARBON
1. Hidrokarbon jenuh adalah : Hidrokarbon
yang hanya mengandung ikatan tunggal
karbon-karbon dalam molekulnya.
• Ada dua kelompok utama Hidrokarbon jenuh :
1. Hidrokarbon alkana
2. Hidrokarbon sikloalkana
• Hidrokarbon jenuh adalah : Salah satu
kelompok utama hidrokarbon selain hidrokarbon
tak jenuh dan hidrokarbon aromatik.
ALKANA
• Alkana adalah : Hidrokarbon jenuh dengan
ikatan sp3 yang diturunkan dari metana (alkana
plg sederhana).
• Kelompok senyawa ini cukup stabil sehingga
disebut juga paraffin (parum afinis = afinitas
kecil).
• Rumus umum, CnH2n+2, n = Jumlah atom
karbon.
• Sudut ikatan atom karbon hibrida sp3 : 109,50
• Bentug geometri molekulnya tetrahedral.
Hibrida sp3 Atom Karbon
• Diagram
Nama Rms Struktur Ttk Lebur Ttk Didih Rms Molekul Isomer
Metana CH4 CH4 1
Etana CH3CH3 C 2H 6 1
Propana CH3CH2CH3 C3H8 1
Butana CH3(CH2)2CH3 C4H10 2
Pentana CH3(CH2)3CH3 C5H12 3
Heksana CH3(CH2)4CH3 C6H14 5
Heptana CH3(CH2)5CH3 C7H16 9
Oktana CH3(CH2)6CH3 C8H18 18
Nonana CH3(CH2)7CH3 C9H20 35
Dekana CH3(CH2)8CH3 C10H22 75
Contoh Hidrokarbon dan Namanya
1. 4-etil-2,2-dimetilheptana (IUPAC), nama
umum tidak ada.
p
p k s t s p
p s s p
R
Sifat Kimia Alkana
• Alkana : Hidrokarbon jenuh, cukup stabil atau
kurang reaktif, tidak bereaksi dgn kebanyakan
asam, basa, oksidator, dan reduktor.
• Namun demikian pada kondisi khusus alkana
dapat mengalami :
1. Reaksi subtitusi.
CH4 + Cl2 hv CH3Cl (metilklorida) + HCl
2. Reaksi oksidasi.
CH4(g) + 2O2(g) CO2(g) + 2H2O(l) + Energi
3. Pirolisis = Cracking (Pemecahan alkana
dengan pemanasan pd suhu tinggi 1000oC).
CH4 1000 C 2H2 + C
Sintesis Alkana
1 Cara khusus (untuk metana)
• metana diperoleh dari pemanasan unsur-unsurnya pada 12000C
C + 2 H2 CH4
• Metana diperoleh melalui metode Berthelot.
CS2 + 8Cu + 2 H2S 4 Cu2S + CH4
• Metana diperoleh dari pemberian air pada aluminium karbida
Al4C3 + 12 H2O 4 Al(OH)3 + 3CH4
• Reduksi katalis dari karbon monoksida dan hidrogen akan menghasilkan
metana
CO + 3 H2 CH4 + H2O
• Metana dihasilkan dari pemanasan sodium asetat dengan basa kuat tanpa air.
CH3COONa + NaOH CH4 + Na2CO3
2 Cara Umum
• Alkana diperoleh dari reduksi alkil halida dengan logam Zn.
C2H5Cl C2H6 + HCl
• Alkana diperoleh dari alkil halida melalui senyawa Grignard kemudian dihirolisis.
C2H5Br + Mg C2H5 – Mg – Br
C2H5 – MgBr + H2O C2H6 + Mg (OH) Br
• Alkana diperoleh dari alkil halida oleh logam Na (reaksi Wurtz).
2C2H5Cl + 2Na C2H5– C2H5 + 2 NaCl
HIDROKARBON TAK JENUH
• Hidrokarbon tak jenuh adalah : Hidrokarbon
yang selain mengandung ikatan tunggal karbon-
karbon dalam molekulnya juga terdapat ikatan
rangkap.
• Ada dua kelompok hidrokarbon tak jenuh :
1. Hidrokarbon alkena
2. Hidrokarbon alkuna
1. Alkena
• Alkena memiliki ikatan rangkap-dua karbon-karbon
dengan hiridisasi sp2.
• Memiliki ikatan “phi”( p ).
• Geometri molekulnya adalah trigonal planar dengan sudut
ikatan 1200.
• panjang ikatan karbon-karbon adalah 1,33 Ao.
• Rumus empirik CnH2n.
• Alkena mengandung lebih daripada satu ikatan rangkap,
dikenal sebagai alkadiena, -triena, -tetraena, dan -poliena.
• Jika suatu alkena memiliki lebih daripada satu ikatan
rangkap, maka strukturnya dapat dikelompokkan
berdasarkan letak ikatan-ikatan rangkap tersebut.
1. Terakumulasi : CH2 = C = CH2
2. Terkonjugasi : CH2 = CH - CH = CH2
3. Terisolasi : CH2 = CH – CH2- CH = CH2
Tata Nama Alkena
• Penamaan alkena menyerupai cara-cara penamaan alkana,
kecuali tambahan untuk menyatakan letak dari ikatan rangkap-
dua, sebagai berikut:
(a) Ikatan rangkap-dua diberi akhiran ena untuk satu ikatan
rangkap, diena dan triena, untuk dua dan tiga ikatan
rangkap-dua, begitu juga selanjutnya.
(b) Penomoran diberikan sedemikian rupa sehingga ikatan
rangkap terletak pada karbon dengan bilangan terendah.
(c) Nomor yang menunjukkan ikatan rangkap dituliskan di
depan nama senyawa.
Contoh :
CH2=CH-CH=CH-CH3 CH3-C=CH-CH3 CH3-C=CH-CH3
1,3-pentadiena 2-butena CH3
2-metil-2-butena
Isomer Alkena
Selain menghasilkan isomer struktur, alkena
dapat pula memiliki isomer geometrik, notasi cis
dan trans. Hal ini disebabkan karena ikatan
rangkap tidak dapat berputar secara bebas.
Contoh
1. Isomer struktur : 1-butena dan 2-metilpropena
2. Isomer geometrik : cis-2-butena dan trans-2-butena
sp3 sp2 sp
25%, s 33,3 %, s 50 %, s
75%, p 66,6 %, p 50 %, p
keasaman meningkat
Reaksi Alkuna
1. Subtitusi.
2. Addisi (Brominasi, Hidrogenasi dan hidrasi).
3. Polimerisasi.
Sintesis Alkuna
1. Asetilen dihasilkan dari Kalsium karbida dengan air
C + CaO CaC2 , lalu CaC2 + H2O HC≡CH + Ca(OH)2
2. Alkilhalida dengan KOH dalam alkohol
CH3–CH2–CH2Br + 2KOH CH3–CCH + 2KBr + 2H2O
3. Alkiltetrahalida dengan logam aktif
CH3–CBr2–CHBr2 + 2Zn CH3–CCH + 2ZnBr2
4. Dari Iodoform dengan perak
HIDROKARBON SIKLIK
• Hidrokarbon siklik adalah : Hidrokarbon yang
mengandung ikatan karbon-karbon siklik dalam
molekulnya.
• Ada dua kelompok hidrokarbon siklik :
1. Hidrokarbon siklik berdasarkan atom karbon
penyusunnya.
2. Hidrokarbon siklik berdasarkan jenis ikatan
karbon-karbon penyusunnya.
Pengelompokan Hidrokarbon Siklik
I. Berdasarkan atom karbon penyusunnya ada dua :
1. Jika atom-atom pembentuk cincin semuanya karbon maka
dikenal sebagai alisiklik.
2. Jika terdapat satu atau lebih atom lain selain karbon disebut
dengan heterosiklik.
CH3
CH3
CH3
1,1-dimetil 1,2-dimetil Trans 1,2-dimetil Cis 1,2-dimetil
siklopropana siklopropana siklopropana siklopropana
Tarikan dan Kestabilan cincin
Sikloalkana
• Umumnya sikloalkana mengalami tegangan dalam molekul karena
terjadinya deviasi sudut molekul dibandingkan sudut tetrahedron normal.
• Semakin jauh deviasi sudut molekul dari sudut 109,50 semakin besar
tegangan dalam molekul, semakin tidak stabil molekul tersebut.
• Berdasarkan ketentuan itu, siklopropana sangat tidak stabil dengan sudut
60o dan sangat mudah putus membentuk propana rantai lurus.
• Demikian pula penyebab ketidakstabilan siklobutana (sudut 90o).
• Siklopentana (108o) lebih stabil dari siklopropana dan siklobutana sebab
deviasi sudutnya lebih kecil.
• Jika sikloheksana palanar (datar) maka sudut-sudutnya 120o melampaui
sudut 109,5o dan juga atom-atom hidrogennya teroeklipskan antara satu
dengan yang lain, maka sangat tidak stabil.
• Kenyataanya sikloheksana ternyata mempunyai tegangan dalam molekul
paling kecil, hal ini karena adanya tarikan cincin maka sikloheksana
mengalami tekukan membentuk struktur konformasi kursi, sehingga sudut-
sudut molekulnya bukan 120o melainkan 109,50 lagi pula atom-atom
hidrogen pada sikloheksana dapat membentuk konformasi berkedudukan
steggered (goyang) antara satu dengan yang lainnya. Faktor-faktor
tersebut yang menyebabkan sikloheksana adalah sikloalkana yang
paling satabil dan paling banyak dijumpai pada senyawa bahan alam.
HIDROKARBON AROMATIK
Br
Asam
Asam bensensulfonat o-bromotoluena o-bromotoluena
benzoat p-bromotoluena
• Istilah orto (o), para (p) dan meta (m) digunakan untuk
benzen yang mengandung subtituen lebih daripada
satu.
• Orto digunakan untuk dua subtituen yang
berdampingan, meta jika subtituen tersebut berselang
satu atom karbon dan para jika berselang dua atom
karbon.
Gugus Pengarah o,m dan p
Pengarah Orto dan Para Pengarah Meta
36,0
55,4
85,8
49,8
28,6
Reaksi Pada Benzena
• Walaupun benzena memiliki tiga ikatan rangkap namun tidak
mengalami reaksi adisi sebagaimana pada alkena.
• Reaksi benzena adalah subtitusi menyerupai reaksi alkana
(reaksi subtitusi elektrofilik).
• Kenyataan ini karena adanya ikatan rangkap pada benzena
yang mengalami delokalisasi sepanjang resonansinya, hal ini
mengakibatkan benzena menjadi stabil dan tidak mengalami
adisi.
• Reaksi subtitusi benzena dapat berlangsung jika diolah dengan
katalisator di antaranya :
1. Brominasi, menggunakan Br2 katalis FeBr3
2. Nitrasi, reaksi dengan HNO3 katalis H2SO4
3. Sulfonasi, reaksi dengan H2SO4 katalis SO3
4. Metilasi, reaksi dengan CH3Cl katalis AlCl3
Sekian dan
Terimah Kasih
Selamat Belajar
MATERI BIOMEDIK II
• MATERI
1. STEREOKIMIA SENYAWA ORGANIK
2. ALKIL HALIDA
3. ALKOHOL FENOL DAN ETER
STEREOKIMIA SENYAWA ORGANIK
7
-Bro
m o
-2-k
loro
-2,7
-dim
etil-5
-iso
pro
piln
ona
na
5. Reaksi Oksidasi alkohol primer, sekunder dan tertier, dimana reaksi tersebut juga
dapat membedakan alkohol 1, 2, dan 3
6. Dehidrasi Alkohol
• Dehidrasi alkohol adalah reaksi pelepasan air dari alkohol menghasilkan karbon
ikatan rangkap-dua atau alkena (reaksi eliminasi), yang dapat berlangsung
dengan penambahan asam sulfat pekat. Urutan kemudahan dehidrasi :
Alkohol tersier > alkohol sekunder > alkohol primer. Reaksi ini juga dapat
digunakan untuk membedakan alkohol primer, sekunder, dan tersier.
2. Fenol
Fenol adalah kelompok alkohol aromatik yg lebih
asam dari pada etanol, diantara reaksi fenol :
1. Reaksi fenol dengan asil klorida
2. Reaksi fenol dengan NaOH
Perbedaan Alkohol dan Fenol
1. Fenol lebih bersifat asam, sedangkan alkohol
tidak asam (ion fenoksida lebih stabil daripada
ion etoksida, disebabkan karena resonansi).
2. Gugus –OH pada alkohol alifatik dapat
disubtitusi sedangkan -OH pada fenol tidak
dapat disubtitusi karena terikat pada cincin
aromatik.
3. ETER
• Bila kedua valensi atom oksigen mengikat atom
karbon, maka senyawa demikian termasuk oksida
organik yang lebih dikenal sebagai “eter” .
• Rumus umum R-O-R
• Eter banyak digunakan di laboratorium sebagai
pelarut organik dan dalam industri.
• Dibanding dengan alkohol dengan berat molekul yang
sama eter mempunyai titik didih jauh lebih rendah. Hal
tersebut dikarenakan eter tidak dapat membentuk
ikatan hidrogen sebagai mana pada alkohol.
Contoh C2H6O mempunyai isomer dengan titik didih
yang berbeda.
CH3-CH2-OH CH3-O-CH3
Etanol Dimetil eter
td. 78o C td. –24o C
Tata Nama dan Contoh Eter
1. Nama trivial menggunakan nama alkil eter
2. Nama sistematik menggunakan alkoksialkana
• MATERI
1. ALDEHID DAN KETON
2. ASAM DAN TURUNANNYA
3. LIPIDA
ALDEHID DAN KETON
• Aldehid dan keton adalah senyawa yg mengandung gugus
karbonil C=O, semua senyawa yang mengandung gugus
fungsi ini disebut senyawa karbonil.
R C=O (Aldehid) R C=O (Keton)
H R
• Gugus karbonil adalah gugus yang paling menentukan sifat
kimia aldehida dan keton, interaksi orbitalnya digambarkan
sbb :
2-butenal
Tata Nama Keton
• Nama IUPAC keton berasal dari nama alkana rantai induknya
dengan mengganti akhiran a dengan on. Posisi gugus kalbonil
keton terletak pada karbon dengan nomor serendah mungkin
dan diletakkan sebelum kata on pada rantai induk.
• Nama umum keton terbentuk dari dua gugus alkil yang terikat
pada gugus karbonil diikuti dengan kata keton.
• Gugus karbonil sebagai Asam dan basa Lewis
digambarkan :
2. Adisi air/hidrasi
R R OH
C O + H2O C
R R OH
3. Adisi alkohol
hemiasetal
7. Oksidasi
8. Halogenasi aldehid
OH
9. Kondensasi Aldol
asetaldehida 3-hidroksibutanal
ASAM DAN TURUNANNYA
• Asam karboksilat adalah asam organik yang dicirikan oleh
gugus fungsi karboksil yang terbentuk melalui perpaduan
antara gugus karbonil dengan gugus hidroksil yang terpaut
dalam satu karbon. Asam karboksilat dapat dituliskan dalam
beberpa cara, yaitu ;
R-CO2H atau RCOOH atau R-C=O
OH
• Ionisasi dari gugus karboksil menghasilkan ion karboksilat yang
distabilkan oleh resonansi dan muatan negatifnya tersebar
merata di antara kedua atom oksigen, hal inilah yang
menyebabkan besarnya kecenderungan asam asetat
terionisasi membentuk ion asetet denga melepaskan proton,
sebagai indikasi sifat keasaman asam karboksilat.
R-COO2H
A. Basa Amina
• Senyawa amina ditandai dengan gugus fungsi amino (-NH2),
dapat dianggap sebagai turunan dari amonia dengan
mengganti satu, dua atau tiga hidrogen dari amonia dengan
gugus organik.
NH3 NH2R NHR2 NR3
Amoniak Amina 10 Amina 20 Amina 30
• Berdasarkan gugus karbonnya maka amina
dibedakan atas :
1. Amina alifatik jika NH2 terikat pada karbon alifatik,
contoh : CH3-CH2-NH2 (etil amina).
2. Amina aromatik jika gugus karbonnya adalah karbon
aromatik, contohnya : C6H5-NH2 (anilin).
• Seperti halnya amoniak, senyawa amina bersifat
basa dan merupakan basa organik yang sangat
penting.
Tata Nama Amina
• Nama IUPAC polanya : Aminoalkana
• Nama umum polanya : Alkil amina
CH3
CH3
CH3–NH2 CH3 C NH2 CH3
CH3–CH2–CH–NH2 CH3
CH3–CH2–N–CH3
CH3 N(CH3)2
NH2
CH3–N–CH–CH2–CH3
H2N–CH2–CH2–CH2–COOH
CH3
dimetil sek. butil amina
As- -aminobutirat
(N,N-dimetil N-isobutil amina) N,N-dimetilanilin
anilin
NH2
Br Br
CH3–NH–CH(CH2)4CH3 H2N–CH2–CH2–OH
CH3NH2
CH3 SO2NHCH3
(CH3)2NH
CH3 CH3 SO2N(CH3)2
(CH3)3N
tidak bereaksi
2. Asam Karboksilat
• Asam karboksilat adalah asam organik yang dicirikan oleh
gugus fungsi karboksil yang terbentuk melalui perpaduan
antara gugus karbonil dengan gugus hidroksil yang terpaut
dalam satu karbon. Asam karboksilat dapat dituliskan dalam
beberpa cara, yaitu ;
R-CO2H atau RCOOH atau R-C=O
OH
• Ionisasi dari gugus karboksil menghasilkan ion karboksilat yang
distabilkan oleh resonansi dan muatan negatifnya tersebar
merata di antara kedua atom oksigen, hal inilah yang
menyebabkan besarnya kecenderungan asam asetat
terionisasi membentuk ion asetet denga melepaskan proton,
sebagai indikasi sifat keasaman asam karboksilat.
R-COO2H
Sifat Asam Karboksilat
1. Asam karboksilat aromatik mempunai sifat
keasaman cenderung lebih besar dari pada asam
karboksilat alifatik, karena cincin benzena
cenderung menarik elektron dari karboksil, akibatnya
memudahkan pelepasan proton sehingga lebih
asam, sedangkan asam karboksilat alifatik tidak
demikian.
2. Asam kloroasetat 100 kali lebih kuat dari pada asam
asetat dan asam trikloroasetat jauh lebih kuat lagi,
hal ini karena sifat keelektronegatifan gugus klor.
3. Asam karboksilat dapat berbentuk dimer dalam
larutannya karena terbentuk ikatan hidrogen dengan
sesama molekul asam karboksilat yang lain.
Tata Nama Asam Karboksilat
• Nama IUPAC asam karboksilat diambil dari
alkana dengan mengganti akhiran a dengan oat
dan menambahkan asam didepan alkanoatnya.
• Nama umumnya selaras dengan nama aldehid
dan biasanya berasal dari bahan ditemukannya
asam karboksilat tersebut.
Rumus Nama-nama biasa Nama-nama IUPAC
HCCOH (asam formiat) asam metanoat
CH3COOH (asam asetat) asam etanoat
CH3CH2COOH (asam propionat) asam propanoat
CH3(CH2)2COOH (asam n-butirat) asam butanoat
CH3(CH2)3COOH (asam n-valerat) asam pentanoat
O2N COOH Asam p-nitrobenzoat Asam-4-nitrofenilmetanoat
Sintesis Asam Karboksilat
• Beberapa cara yang umum dipakai untuk membuat
asam-asam karbosiklat sederhana di laboratorium,
antara lain :
(1) Oksidasi alkena
(2) hidrolisis suatu sianida
(3) reaksi dari suatu pereaksi grignard dengan CO2.
(4) Oksidasi alkohol dan atau aldehid
• Dalam industri banyak digunakan cara oksidasi,
terutama jika oksigen dalam udara dapat dipakai
sebagai oksidator.
• Dalam skala laboratorium banyak digunakan oksidator
KMnO4 atau Na2Cr2O7.
Turunan Asam Karboksilat
• Anhidrida asam karboksilat (penggabungan
dua molekul asam karboksilat membentuk
ester dan melepaskan molekul air).
• Ester (Asam karboksilat dapat bereaksi
dengan alkohol membentuk ester).
• Asil halida (turunan yang paling reaktif)
• Amida (turunan yang paling tidak reaktif). Bila
gugus hidroksil dari suatu asam diganti oleh
gugus -NH2, -NHR atau -NR2 maka
terbentuklah amida primer, sekunder dan
tertier.
Beberapa Asam Karboksilat Penting
1. Asam formeat : Banyak dipaki dalam industri
cat dan tekstil.
2. Asam asetat : Asam asetat dipakai dalam
pembuatan selulosa asetat dan untuk sistesis
dari sejumlah besar ester dan sintesis
herbisida 2,4-diklorofenoksi asetat .
3. Asam benzoat : Sebagai pengawet dan pada
industri obat.
4. Asam o-hidroksi benzoat (asam salisilat) :
Bentuk aktif dari asam asetilsalisilat.
5. Asam asetilsalisilat (aspirin) : Obat penawar
rasa sakit.
Sekian dan
Terimah Kasih
Selamat Belajar