Jenis-jenis Agregat
Agregat seperti batu, material granular dan mineral agregat
adalah material keras yang dapat digunakan baik dalam
bentuk partikel atau fragmen sebagai bagian dari bahan
perkerasan jalan.
Agregat memberikan sifat struktural dan memberikan
konstribusi sebesar 90 - 95 % terhadap berat atau 75 - 85
% terhadap volume dari struktur perkerasan jalan, oleh
sebab itu sifat agregat sangat mempengaruhi kinerja dari
pada perkerasan.
Sebagai bahan perkerasan jalan agregat yang akan
digunakan harus memenuhi beberapa persyaratan tertentu
agar struktur perkerasan yang dihasilkan cukup kuat dan
stabil untuk menahan beban lalu lintas. Persyaratan ini
harus dipenuhi tidak saja oleh agregat alam tetapi juga oleh
agregat buatan
Batuan atau agregat untuk campuran beraspal umumnya
diklasifikasikan berdasarkan sumbernya, seperti contohnya
agregat alam, agregat hasil pemrosesan, agregat buatan
atau agregat artifisial.
Jenis-jenis Agregat
Agregat Buatan
Agregat buatan tidak terdapat di alam. Batuan ini
didapatkan dari proses kimia atau fisika dari beberapa
material sehingga menghasilkan suatu material baru yang
sifatnya menyerupai agregat. Beberapa jenis dari agregat
ini merupakan hasil sampingan dari proses industri dan
dari proses material mentah yang sengaja diproses agar
dapat digunakan sebagai mineral agregat pengisi (filler).
Banyak jenis agregat buatan yang dapat digunakan
sebagai bahan konstruksi jalan, salah satu contohnya
adalah AWLA dan SLAG. Blast furnace slag dan steel slag
(Gambar 1) adalah material buatan yang merupakan
produk sampingan dari industri baja yang telah banyak
digunakan untuk meningkatkan kinerja campuran beraspal
Agregat Agregat Diproses
Agregat yang diproses adalah agregat yang telah
dipecahkan dan disaring sebelum digunakan
Pemecahan agregat dilakukan karena tiga alasan :
untuk merubah tekstur permukaan partikel dari licin ke
kasar, untuk merubah bentuk partikel dari bulat ke
angular, dan untuk mengurangi serta meningkatkan
distribusi dan rentang ukuran partikel
Skematik Pemosesan Agregat di
Lapangan
Agregat Alam
Agregat alam adalah agregat yang digunakan dalam
bentuk alamiahnya dengan sedikit atau tanpa
pemrosesan sama sekali.
Agregat ini terbentuk dari proses erosi alamiah atau
proses pemisahan akibat angin, air, pergeseran es, dan
reaksi kimia.
Bentuk individual partikelnya merupakan hasil dari aksi
agen pada partikel itu sendiri. Aliran gletser dapat
menghasilkan bahan dalam bentuk bongkahan bulat dan
batu kerikil, sedangkan aliran air menghasilkan batuan
yang bulat licin.
Sifat, Jenis Pengujian dan Persyaratan Agregat Sifat, Jenis
Pengujian dan Persyaratan Agregat
D n = 0,35 – 0,45
Gradasi Senjang (Gap Graded)
Adalah gradasi agregat dimana ukuran agregat yang ada tidak lengkap atau
ada fraksi agregat yang tidak ada atau jumlahnya sedikit sekali, oleh sebab
itu gradasi ini disebut juga gradasi senjang. Campuran agregat dengan
gradasi ini memiliki kualitas peralihan dari kedua gradasi yang disebutkan di
atas.
Kelekatan
Kelekatan agregat terhadap aspal adalah kecenderungan
agregat untuk menerima, menyerap dan menahan film aspal.
Agregat hidrophobik (tidak menyukai air) adalah agregat
memiliki sifat kelekatan terhadap aspal yang tinggi, contoh dari
agregat ini adalah batu kapur dan dolomit. Sebaliknya, agregat
hidrophilik (suka air) adalah agregat yang memiliki kelekatan
terhadap aspal yang rendah. Sehingga agregat jenis ini
cenderung terpisah dari film aspal bila terkena air. Kuarsit dan
beberapa jenis granit adalah contoh agregat hidrophilik
Sampai Ketemu Pertemuan selanjutnya