Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN KASUS

FIXED DRUG ERUPTION


Nydya Parahita 0910710011
Shochibul Kahfi 0910710014

Pembimbing :
dr L. Kusbandono, Sp.KK

RSUD dr. Iskak Tulungagung


Fakultas Kedokteran Universitas
Brawijaya Malang
Juli 2013
Latar Belakang
respon abnormal seseorang
terhadap bahan obat atau
metabolitnya yang terjadi
selama atau setelah
pemakaian obat dalam
rentang dosis normal

Barlianto,, 2010; Lee, 2000; Krahenbuh-Melcher et. al., 2007


Latar Belakang
Fixed drug eruption (FDE):
perkembangan satu atau lebih plak eritematous
sebagai akibat dari paparan sistemik suatu obat

PREVALENSI
•16—21% dari seluruh erupsi obat pada kulit
• 2—5% pasien rawat inap dan lebih dari 1% pasien rawat jalan

Barlianto,, 2010; Lee, 2000; Krahenbuh-Melcher et. al., 2007


TUJUAN
1. Mengetahui diagnosis dari fixed drug eruption.
2. Mengetahui penatalaksanaan dari fixed drug
eruption.

MANFAAT
1. Dapat memberikan tambahan khasanah ilmu
pengetahuan tentang fixed drug eruption.
2. Dapat menjadi referensi dan rujukan untuk
mendiagnosis serta melakukan penatalaksanaan
fixed drug eruption bagi para tenaga kesehatan.
FIXED DRUG ERUPTION
FDE menunjukkan satu atau lebih ruam makula
eritema sebagai hasil dari paparan sistemik
suatu obat dimana reaksi erupsi ini normalnya
berakhir dengan kondisi hiperpigmentasi pada
kulit dan bisa terjadi erupsi lagi pada tempat
yang sama jika terpapar dengan obat yang
sama
ETIOLOGI
Penyebab dari Fixed Drug Eruption
kebanyakan adalah golongan antibiotik,
antiepilepsi, NSAID, dan fenotiazin

Penyebab tersering adalah antibiotik


trimethoprim-sulfamethoxazole
PATOFISIOLOGI

MENGUNDANG CD4 DAN CD8

EKSPRESI ICAM-1

KERATINOSIT BASAL

OBAT PENCETUS SBG HAPTEN


RESPON INFLAMASI SITOKIN TNF-α

KERUSAKAN JARINGAN OLEH CD8


EKSPRESI αEβ7 OLEH CD8

MENGUNDANG LIMFOSIT
PRODUKSI IL-15
MEMPERTAHANAKAN
KERUSAKAN JARINGAN OLEH CD8
PERUBAHAN MARKER
PADA KERATINOSIT
PRODUKSI IL-10
CD8
LESI ISTIRAHAT
CD4
REAKSI LEBIH CEPAT PADA TEMPAT YANG SAMA

SEL T MEMORI
PAPARAN SELANJUTNYA
GAMBARAN KLINIS
• Erupsi yang pertama kali muncul sering kali
soliter dan terletak di bibir atau genitalia
• Gejala-gejala lokal yang dirasakan bisa rasa
gatal, rasa terbakar dan nyeri
• Gejala sistemik jarang dirasakan, tetapi
beberapa pasien mengalami demam,
kelemahan, mual, diare, anoreksia dan
disuria
DIAGNOSIS
Anamnesis yang teliti mengenai :
• Obat-obat yang didapat, jangan lupa menanyakan tentang jamu-
jamuan
• Kelainan yang timbul secara akut atau dapat juga beberapa hari
sesudah masuknya obat
• Rasa gatal yang dapat disertai demam yang biasanya subfebril

Kelainan kulit yang ditemukan :


• Distribusi menyebar dan simetris, atau setempat (terlokalisir)
• Bentuk kelainan yang timbul bisa eritema, urtikaria, purpura,
eksantema, papul, eritroderma, eritema nodosum.
• Tanda yang khas adalah adanya hiperpigmentasi pada lesi
Diagnosis Banding

Herpes genitalis

Drug eruption jenis lain

Dermatitis kontak iritan

Gigitan serangga
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Test Laboratorium
Patch test dan oral test berguna untuk
mengidentifikasi obat penyebab yang dicurigai
serta untuk mengetahui ada tidaknya
sensitivitas silang terhadap pengobatan.

Biopsi kulit
Pada pemeriksaan histologi FDE, didapatkan gambaran
dermatitis disertai perubahan vacuolar dan Civatte bodies.
Selain itu, didapatkan juga infiltrasi limfosit pada
dermoepidermal junction, spongiosis, edema dermal,
eosinophil, dan neutrophil. Pada lesi yang sebelumnya bisa
didapatkan inkontinensia pigmen pada area papillary dermis.
PENATALAKSANAAN
Tujuan utama dari pengobatan adalah
untuk mengidentifikasi agen penyebab
dan berusaha untuk menghindarinya

Pengobatan FDE sendiri hanya bersifat


simtomatik

Biasanya digunakan antihistamin dan


kortikosteroid, baik sistemik maupun
topikal.
PROGNOSIS
• Sejauh ini, dari pengamatan sejumlah
penderita FDE, prognosisnya sangat bagus
• Tidak pernah ada kematian yang dilaporkan
akibat FDE
• Sisa-sisa hiperpigmentasi dari lesi sangatlah
umum, yang dapat menghilang seiring waktu
dan terkadang bisa menetap.
LAPORAN KASUS
• Nama : Bpk. D
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Umur : 39 tahun
• Alamat : Jati Prahu, Karangan, Trenggalek
• Status : Menikah
• Pekerjaan : Perangkat Desa
• Suku : Jawa
• Nomor RM : 06398XX
• Tgl Pemeriksaan : 03 Juli 2013
Anamnesis
• Keluhan Utama: rasa panas serta bengkak pada alat
kelamin
• Riwayat Penyakit Sekarang : Pasien mengeluh rasa panas
seperti terbakar pada alat kelaminnya sejak seminggu
yang lalu setelah malam sebelumnya duduk-duduk
lesehan menonton acara pagelaran wayang di desanya.
Pasien menduga rasa panas itu akibat gigitan semut atau
serangga sejenisnya. Setelah pasien mengeluh
merasakan panas pada alat kelaminnya, batang penisnya
mulai melepuh yang kemudian pecah dan mengeluarkan
air sehingga menyebabkan luka-luka kecil. Tiga hari
sebelum MRS, keluhan pasien bertambah parah dan alat
kelamin membengkak dan batang penis menjadi
kehitaman serta lukanya terus berair.
 Riwayat Penyakit Dahulu: pasien mengaku tidak
pernah menderita penyakit kelamin sebelumnya.
 Riwayat Pengobatan: salep Bioplacenton (Neomycin
Sulphate dan Extract placenta) dan Lotion merk
Citra (Ekstrak Bengkoang), Asam Mefenamat 500
mg, POLOFAR PLUS (Dexchlorpheniramine maleate
2 mg dan dexamethasone 0,5 mg), Methampyrone
500 mg dan Doxycycline 100 mg.
 Riwayat Alergi: : Pasien mengaku belum pernah
alergi terhadap obat apa pun
 Riwayat Keluarga: Pada anggota keluarga tidak ada
yang mempunyai riwayat penyakit serupa
Status Generalis
• Keadaan umum : Baik
• Kesadaran : Compos mentis
• Gizi : Cukup
• Tensi : 140/80 mmHg
• Nadi : 80x/menit
• Laju respirasi : 18x/menit
• Suhu aksila : 37oC
Status Dermatologis

• Pada alat kelamin, terutama


Lokasi pada batang penis

Distribusi •Terlokalisir
• Vesikel-vesikel yang sudah pecah dengan
dasar makula hiperpigmentasi
Ruam • Cairan yang keluar dari vesikel yang pecah
membentuk krusta berwarna kehitaman.
Foto lesi pasien hari pertama saat datang ke poliklinik bagian
Kulit dan Kelamin RSUD dr Iskak, tampak krusta kehitaman dan
makula hiperpigmentasi serta beberapa vesikel yang sudah
pecah.
Foto pasien hari keempat rawat inap di ruang anggrek RSUD dr
Iskak, lesi sudah mulai mengering dan gatal serta panas sudah
berkurang. Bagian kulit yang hiperpigmentasi serta krusta
kehitaman mulai mengelupas.
Diagnosis Banding
• Herpes genitalis
• Drug eruption jenis lain
• Dermatitis kontak iritan o.k. pelembab
• Gigitan serangga
Pemeriksaan Penunjang
Pada pasien ini hanya dilakukan pemeriksaan
darah lengkap dimana hasilnya masih dalam
batas normal
(data tidak ditampilkan)
DIAGNOSIS

FIXED DRUG ERUPTION


PENATALAKSANAAN
• Terapi Medikamentosa :
– Ringer Lactate 20 tetes per menit
– Injeksi IM Methylprednisolone 1 vial
– Injeksi IM Duradryl 2 cc
– Hydrocortisone cream 2,5%
EDUKASI
– Memberitahukan pasien untuk tidak menggaruk luka
agar luka tidak lecet, infeksi dan tambah menyebar.
– Menganjurkan pasien untuk banyak istirahat.
– Memberitahukan pasien untuk menjaga kebersihan
luka, terutama saat buang air kecil.
– Memberitahukan ke pasien bahwa penyakitnya
dapat kambuh kembali jika ada faktor pencetusnya,
misalnya pemakaian lotion yang dalam riwayat
digunakan sebelum sakit, atau obat-obatan yang
dapat memicu drug eruption.
PROGNOSIS

Prognosis akan baik jika pasien mematuhi


terapi pengobatan yang diberikan.
Follow Up
Tanggal Subyektif Obyektif Assesment Planning

3 Juli 2013 Terasa panas, bengkak TD : 140/80 mmHg Fixed drug eruption RL 20 tpm
belum berkurang N: 80 x / menit IM Methylprednisolone 1
RR : 18 x / menit vial
T.ax: 37°C Hydrocortisone cream
Lab : Darah Lengkap dbn 2,5%

L : batang dan glans penis


D : terlokalisir
R : vesikel yang sudah
pecah, krusta kehitaman
dan hiperpigmentasi

4 Juli 2013 Panas telah TD : 130/80 mmHg Fixed drug eruption RL 20 tpm
berkurang, N : 84 x / menit IM Duradryl 2 cc
bengkak masih T.ax: 37°C Hydrocortisone cream
L : batang dan glans penis 2,5%
belum berkurang
D : terlokalisir
R : vesikel yang sudah
pecah, krusta kehitaman
dan hiperpigmentasi
5 Juli 2013 Terasa gatal dan TD : 150/80 mmHg Fixed drug eruption RL 20 tpm
panas, bengkak N : 64 x / menit Injeksi
masih belum T.ax: 36°C Methylprednisolone 2x1
L : batang dan glans IM Duradryl 2 cc
berkurang, perih
penis Hydrocortisone cream
karena kulit D : terlokalisir 2,5%
terkelupas R : vesikel yang sudah
pecah, krusta
kehitaman dan
hiperpigmentasi,
ekskoriasi

6 Juli 2013 Panas telah TD : 130/80 mmHg Fixed drug eruption RL 20 tpm
berkurang, N : 88 x / menit IM Methylprednisolone 1
bengkak mulai T.ax: 37°C vial
L : batang dan glans penis Hydrocortisone cream
berkurang, nyeri
D : terlokalisir 2,5%
akibat kulit R : vesikel yang sudah
terkelupas, nyeri pecah, krusta kehitaman
berkemih, luka dan hiperpigmentasi,
sudah kering ekskoriasi
7 Juli 2013 Panas telah TD : 110/90 mmHg Fixed drug eruption RL 20 tpm
berkurang, N : 84 x / menit Injeksi
bengkak sudah T.ax: 36°C Methylprednisolone 2x1
L : batang dan glans Hydrocortisone cream
berkurang
penis 2,5%
banyak, luka D : terlokalisir Prednisone
sudah R : vesikel yang sudah Pemasangan kateter-uro
mengelupas pecah, krusta kehitaman bag
banyak, tidak dan hiperpigmentasi,
lagi terasa nyeri ekskoriasi

8 Juli 2013 Panas tidak lagi TD : 120/70 mmHg Fixed drug eruption RL 20 tpm
dirasakan, N : 78 x / menit Injeksi
bengkak sudah T.ax: 36°C Methylprednisolone 2x1
L : batang dan glans penis Hydrocortisone cream
berkurang, tidak
D : terlokalisir 2,5%
nyeri R : ekskoriasi dan sedikit Prednisone
hiperpigmentasi di batang
penis
9 Juli 2013 Sudah tidak ada TD : 130/80 mmHg Fixed drug eruption Methylprednisolone tab
keluhan, N : 80 x / menit 3x1
panas (-), T.ax: 36°C Hydrocortisone cream
L : batang dan glans 2,5%
bengkak (-), nyeri
penis CTM PO 4mg 3x1
(-), kateter terasa D : terlokalisir Rawat jalan (KRS)
tidak nyaman R : ekskoriasi dan krusta
PEMBAHASAN
Hal utama yang mendasari diagnosis
tersebut adalah adanya tanda dan
gejala yang khas pada fixed drug
eruption yaitu tempat predileksi lesi
pada alat kelamin, riwayat konsumsi
obat-obatan, rasa panas dan terbakar,
serta area lesi yang hiperpigmentasi
KESIMPULAN
Pasien bernama Bapak D berumur 39 tahun, datang ke
Poliklinik Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin RSUD dr.
Iskak Tulungagung pada tanggal 03 Juli 2013.
Pasien datang dengan keluhan utama rasa panas dan
bengkak pada alat kelaminnya sejak 1 minggu yang lalu.
Dari hasil anamnesis, pasien mengeluh rasa panas seperti
terbakar pada alat kelaminnya sejak seminggu yang lalu.
Pemeriksaan fisik menunjukkan adanya vesikel-vesikel yang
sudah pecah dengan dasar makula hiperpigmentasi, serta
terdapat krusta berwarna kehitaman.
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik tersebut, pada
pasien ini dapat ditegakkan diagnosis fixed drug eruption.
KESIMPULAN
Penatalaksanaan pada pasien Bapak D ini
meliputi terapi medikamentosa dan edukasi
Terapi medikamentosa yang diberikan yaitu
steroid topikal serta antihistamin dan
steroid sistemik
Prognosis pada pasien ini baik jika pasien
mematuhi aturan pengobatan yang
diberikan
SARAN
• Edukasi sangat penting dalam penatalaksanaan pada
pasien fixed drug eruption
• Apabila obat penyebab sudah diketahui, pasien harus
diberitahu agar tidak mengkonsumsi lagi obat
penyebab dan lebih cermat lagi dalam meminum obat
• Perlu juga dijelaskan bahwa hiperpigmentasi yang
terjadi pada lesi akan menghilang dalam jangka waktu
yang lama dan bisa juga menetap
• Kepatuhan pasien untuk mengikuti saran pengobatan
menentukan prognosis penyakit.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai