Anda di halaman 1dari 32

SANITASI DASAR DAN PERILAKU

HIDUP BERSIH SEHAT


HARVINA SAWITRI, SKM, MKM
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
DEFINISI

Sanitasi adalah
- Usaha kesehatan masyarakat yang menitik beratkan pada pengawasan
faktor lingkungan.
- Mengutamakan pencegahan sehingga penyakit dapat dihindari.
 Sanitasi dan perilaku kebersihan yang buruk serta air
minum yang tidak aman berkontribusi terhadap 88
persen kematian anak akibat diare di seluruh dunia.

 Bagi anak-anak yang bertahan hidup, seringnya


menderita diare berkontribusi terhadap masalah gizi,
sehingga menghalangi anak-anak untuk dapat
mencapai potensi maksimal mereka. Kondisi ini
selanjutnya menimbulkan implikasi serius terhadap
kualitas sumber daya manusia dan kemampuan
produktif suatu bangsa di masa yang akan datang.
SANITASI DASAR , Meliputi:

1. Penyediaan Air Bersih


2. Pembuangan kotoran Manusia
3. Pengelolaan Pembuangan Sampah
4. Pembuangan Air Limbah
5. Sanitasi Makanan
6. Perumahan Sehat
7. Pengawasan Vektor
1. AIR BERSIH

Hanya 48,69% masyarakat Indonesia


mengakses air bersih (Sukartini,
2016)
Penyediaan Air

Jenis Standar
peruntukannya Kualitas

Mencegah
penyakit
menular
Air minum
Mencegah
penyakit tidak
Air Bersih menular
Proses produksi Menjaga
(standar kualitas
khusus) lingkungan
Waterborne Diseases
Penyebaran penyakit melalui media air
Virus
Hepatitis A
Polymyolitis
Diare pada anak
dll
Hepatitis A
Bakteri
Polio (myelitis anterior
Vibrio colera
Human secreta acutaCholera
Escherichia coli enteropatogenik
Binatang (rodent, serangga, Diare / dysenterie
Salmonella typhi
lalat, dsb) Thypus abdominalis
Salmonella paratyphi
Makanan dan Minuman Paratyphus
Shigella dysen
Dysenterie
teriae
Dysentrie amoeba
Protozoa
Balantidiasis
Entamoeba histolytica
Giardiasis
Balantidia coli
Giardia lamblia
Parameter Kimia:
Parameter Fisika: Bau,
Anorganik  Hg,Al, As, Ba,
Kekeruhan, Rasa, Suhu,
dll
Warna
Dan
Organik  Aldrin, Dieldrin,
Benzena, dll
Standar Air minum
Permenkes 416/1990

Parameter Biologi:
Parameter Radioaktiv:
Koliform Tinja dan Total
Aktivitas alpha dan Beta
Koliform
2. PEMBUANGAN KOTORAN
MANUSIA

Sekitar 17% rumah tangga di Indonesia


masih membuang kotoran ditempat terbuka
(Unicef, 2012).
Efek Pengelolaan Pembuangan
Tinja
 Efek Langsung
Mengurangi angka penyakit.

 Efek tidak langsung


Meningkatkan kondisi Hygiene lingkungan.
Jamban Sehat

Adapun syarat jamban yang sehat :

1. Bangunan tersebut memiliki ventilasi sehingga terjadi pertukaran


udara dan sinar matahari dapat masuk.
2. Tidak menjadi sarang serangga
3. Selalu dibersihkan agar tidak menimbulkan bau yang tidak sedap.
4. Tersedia alat pembersih (air) yang cukup.
5. Lubang resapan sekurang-kurangnya 10 meter dari sumber air.
6. bentuk/ model leher angsa, lantai pijakan kuat, dan lantai tersebut
tidak licin.
7. Tidak mengkontaminasi sumber air tanah.
8. Tidak mengkontaminasi air permukaan.
9. Tidak dapat dicapai lalat atau binatang lain.
10. Terlindung dari penglihatan orang lain dan tidak berbau.
 Kontaminasi feses terhadap tanah dan air merupakan hal yang
umum di daerah perkotaan, hal ini diakibatkan oleh kepadatan
penduduk yang berlebihan, toilet yang kurang sehat dan
pembuangan limbah mentah ke tempat terbuka tanpa diolah.

 Sebagian besar rumah tangga di perkotaan yang


menggunakan pompa, sumur atau mata air untuk persediaan
air bersih mereka memiliki sumber-sumber air ini dengan jarak
10 meter dari septik tank atau pembuangan toilet.

 Di Jakarta, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah


(BPLHD) Jakarta menunjukkan bahwa 41 persen sumur gali
yang digunakan oleh rumah tangga berjarak kurang dari 10
meter dari septik tank. Septik tank jarang disedot dan kotoran
merembes ke tanah dan air tanah sekitarnya.

 Laporan Bank Dunia tahun 2007 menyebutkan bahwa hanya


1,3 persen penduduk memiliki sistem pembuangan kotoran.
3. PEMBUANGAN AIR LIMBAH
Limbah B3 (Bahan Berbahaya & Beracun) -
PP No. 74 TAHUN 2001
 Bahan Berbahaya dan Beracun yang
selanjutnya disingkat dengan B3 adalah
bahan yang karena sifat dan atau
konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik
secara langsung maupun tidak langsung,
dapat mencemarkan dan atau merusak
lingkungan hidup, dan atau dapat
membahayakan lingkungan hidup,
kesehatan, kelangsungan hidup manusia
serta makhluk hidup lainnya
Pengelolaan Limbah Industri

Limbah &
Bahan baku Proses Produksi
Pollutants

Gangguan
Kesehatan Pencemaran
Manusia & Lingkungan
Lingkungan
Persyaratan Pembuangan Air
Limbah
1. Tdk mengotori sumber air
2. Tdk mencemari permukaan tanah
3. Tdk menjadi tempat berkembangbiaknya
vektor penyakit
4. Tdk menganggu pemandangan
5. Tdk menimbulkan kecelakaan
4. PENGELOLAAN SAMPAH
Hubungan Sampah Dengan Kesehatan
Masyarakat & Lingkungan
1. Pengotoran udara
2. Pengotoran air permurkaan & air tanah
3. Ganguan estetika
4. Menimbulkan kecelakaan
5. Penyumbatan sal.air, got, air parit dan
sungai
6. Gangguan lalat, tikus, nyamuk, kecoak yg
dpt menyebabkan penyakit
PENGOLAHAN SAMPAH :
Pengumpulan dan Pengangkutan Sampah

 Pengumpulan sampah menjadi tanggung jawab dari masing-


masing rumah tangga atau institusi yang menghasilkan
sampah. Oleh sebab itu, mereka ini harus membangun atau
mengadakan tempat khusus untuk mengumpulkan sampah.
Kemudian dari masing-masing tempat pengumpulan
sampah tersebut harus diangkut ke tempat penampungan
sementara (TPS) sampah, selanjutnya ke tempat
penampungan akhir (TPA).
PENGELOLAAN SAMPAH :
Pemusnahan dan Pengolahan Sampah

 Pemusnahan dan/atau pengolahan sampah padat ini dapat


dilakukan melalui berbagai cara, antara lain sebagai berikut :
a. Ditanam (landfill) yaitu pemusnahan sampah dengan
membuat lubang ditanah kemudian sampah dimasukkan
dan ditimbun dengan tanah.
b. Dibakar (inceneration) yaitu memusnahkan sampah
dengan jalan membakar didalam tungku pembakaran
(incenerator).
c. Dijadikan pupuk (composting) yaitu pengolahan sampah
menjadi pupuk (kompos), khususnya untuk sampah organik
daun-daunan, sisa makanan, dan sampah lain yang dapat
membusuk.
5. SANITASI MAKANAN
Faktor yang mempengaruhi Sanitasi
Makanan minuman
Faktor makanan

a. Sumber bahan makanan


b. Penyimpanan bahan makanan
c. Pengolahan makanan
d. Pengangkutan makanan
e. Penyimpanan makanan
f. Penyajian makanan
Hal-hal yang harus diperhatikan
dalam sanitasi Mamin:
A. Tempat pengolahan makanan
- Dapur
- Ada cerobong asap
- Ventilasi
- Pencahayaan
Hal-hal yang harus diperhatikan
dalam sanitasi Mamin:
B. Pengangkutan makanan
- alat/ tempat pengangkutan bersih

C. Penyimpanan makanan
- Disimpan dgn baik, jauh dari pencemaran

D. Penyajian makanan
Adalah makanan siap dihidangkan untuk
dimakan.
Pengaruh Makanan terhadap
Kesehatan
-- Dapat menimbulkan penyakit pada
manusia.
-- Untuk menjaga agar makanan tetap sehat
dan tdk mendatangkan penyakit, maka perlu
diperhatikan dan dipelihara keadaan
kebersihannya, mulai dari:
- Keadaan bhn makanan
- Cara mengolahnya
- Cara menyimpan makanan
- Cara pengangkutan makanan
- Cara penyajian makanan
6. PERUMAHAN SEHAT

Hanya 25% rumah sehat di indonesia


(riskesdas, 2010)
PERSYARATAN KESEHATAN Lingkungan
Perumahan

1. Lokasi
2. Kualitas Udara, Kebisingan dan Getaran
3. Kualitas Tanah
4. Kualitas Air Tanah
5. Sarana dan Prasarana Lingkungan
6. Binatang Penular Penyakit
7. Penghijauan
 Dalam Riskesdas 2010 ini, kriteria ‘rumah
sehat’ yang digunakan bila memenuhi tujuh
kriteria, yaitu atap berplafon, dinding
permanen (tembok/papan), jenis lantai bukan
tanah, tersedia jendela, ventilasi cukup,
pencahayaan alami cukup, dan tidak padat
huni (lebih sama dengan 8m2/orang).
7. Pemberantasan Vektor

Memutus siklus hidup

Membasmi langsung vektor dewasa

Mengendalikan media penyebarannya


Penyebaran Penyakit Karena
Vektor

Darah,
selaput
Hewan lendir,
Pembawa makanan/
Penyakit: minum
tikus,
Bibit penyakit: nyamuk, lalat,
Virus, kecoa, lipas,
Bakteria, dll
Protozoa
PHBS
 7 INDIKATOR PHBS
1. Pertolongan persalinan dengan tenaga kesehatan
2. Bayi diberi ASI ekslusif adalah bayi termuda usia 0 - 6
bulan
3. Mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan.
4. Ketersediaan Air Bersih
5. Ketersediaan Jamban Sehat
6. Kesesuaian Luas Lantai dengan Jumlah Penghuni
7. Lantai Rumah Bukan Tanah

Anda mungkin juga menyukai