Anda di halaman 1dari 33

BIOMEKANIKA TRAUMA

Kelompok
1. Kardana
2. Sri Wahyuni
3. Verra
4. Aryani
5. Deva
6. Sri Sundari
7. Merry
Pengertian
Biomekanika Trauma adalah ilmu yang
mempelajari kejadian cidera pada suatu jenis
kekerasan atau kecelakaan. Biomekanik
trauma adalah proses / mekanisme kejadian
kecelakaan pada saat sebelum, saat dan
sesudah kejadian.
PROSES TERJADINYA ->
CIDERA YANG DIAKIBATKAN ->
ORGAN TUBUH YANG CIDERA
TABARAKAN KENDARAAN RODA 4
1. TABRAKAN FRONTAL
Penderita tanpa sabuk pengaman :
Fase 1
• Bagian bawah penderita tergeser kedepan,
biasanya lutut akan menghantam dash
board dengan keras.
• Kemungkinan cedera :
Patah tulang paha, dislokasi sendi pinggul,
dislokasi lutut, patha tulang lutut.
Fase 2
• Bagian atas penderita turut tergeser
kedepan sehingga dada dan atau perut
akan menghantam setir.
• Kemungkinan cedera :
Cedera abdomen (bisa perdarahan), cedera
dad (ex: patah tulang rusuk, dada), ancaman
pada organ vital seperti paru-paru dan
jantung.
Fase 3
• Tubuh penderita akan naik, lalu kepala
membentur kaca mobil bagian depan atau
bagian samping.
• Kemungkinan cedera :
Cedera kepala, patah tulang leher.
Fase 4
• Setelah muka membentur kaca, penderita
kembali terpental ketempat duduk. Bisa
semakin parah apabila tidak ada head rest dan
penderita terpental keluar dari kendaraan.
• Kemungkinan cedera :
Patah tulang belakang, patah tulang leher,
multiple trauma.
2. TABRAKAN BELAKANG / REAR
COLLITION
• Tabrakan seperti ini terjadi ketika kendaraan berhenti atau
pada kendaraan yang kecepatannya lebih lambat.
• Kendaraan tersebut berikut penumpangnya mengalami
percepatan (akselerasi) kedepan oleh perpindahan energi dari
benturannya.
• Badan penumpang akan terakselerasi kedepan sedangkan
kepalanya seringkali tidak terakselerasi sehingga akan
mengakibatkan hiperekstensi leher.

Kemungkina cedera : fraktur servikal.


3. TABRAKAN SAMPING / LATERAL
COLLITION
• Benturan lateral adalah tabrakan / benturan pada
bagian samping kendaraan, yang mengakselerasi
penumpang menjauhi titik benturan.
• Pengemudi yang tertabrak pada posisi
pengemudi kemungkinan terbesar mengalami
trauma pada sisi kanan tubuhnya demikian juga
sebaliknya pada penumpang.
• Kemungkinan cedera :
Fraktur servical, Fraktur iga, Trauma paru, Trauma
hati / limpa, Trauma pelvis, Trauma skeletal
4. TERBALIK / ROLL OVER
• Pada kendaraan yang terbalik,
penumpangnya dapat mengenai / terbentur
pada semua bagian dari kompartemen
penumpang.
• Lebih berbahaya pada penumpang yang tidka
menggunakan sabuk pengaman.
• Kemungkinan cedera :
Multiple trauma, waspadai cedera tulang
belakang dan fraktur servikal
5. TERLEMPAR
• Kemungkinan terjadinya trauma meningkat
kalau penumpang terlempar keluar.
• Petugas gawat darurat yang memeriksa
penderita yang terlempar keluar harus lebih
teliti dalam mencari trauma yang tidak
tampak.
• Kemungkinan cedera :
Multiple trauma, Trauma kepala, Trauma
organ dalam, Fraktur servikal
TABRAKAN / BENTURAN ORGAN
1. Benturan Langsung
• Trauma organ dalam terjadi ketika terjadi
benturan langsung terhadap pelindung organ
tersebut.
• Misalnya benturan terhadap kepala dapat
mengakibatkan perlukaan pada otak berupa
memar atau robekan.
2. Decceleration & acceleration injury
• Pada decceleration injury ketika terjadi
benturan organ dalam melaju kedepan (pada
tabrakan frontal) dan robek pada ikatan yang
mengikatnya. (Ex : jantung akan terlepas dari
ikatannya dan terjadi ruptur aorta)
• Sedangkan pada acceleration injury contohnya
adalah wiplash injury pada benturan /
tabrakan dari belakang.
3. Trauma Kompresi
• Trauma kompresi terjadi bila bagian depan
dari badan berhenti bergerak, sedangkan
bagian dalam tetap bergerak kedepan.
4. Trauma Karena Sabuk Pengaman
• Tekanan safety belt pada perut bisa
mengakibatkan rupture organ dalam
perut.
• Sabuk pengaman bisa berfungsi sebagai
tampon. Apabila dibuka secara mendadak
artinya tampon dibuka sehingga akan terjadi
perdarahan hebat.
TRAUMA PADA PENGENDARA
RODA 2
1. Benturan Frontal
• Bila roda depan menabrak suatu objek dan berhenti
mendadak maka kendaraan akan berputar
kedepan,dengan momentum mengarah kesumbu depan.
• Momentum kedepan akan tetap, sampai pengendara
dan kendaraannya dihentikan oleh tanah atau benda lain.
• Pada saat gerakan kedepan ini kepala, dada atau perut
pengendara mungkin membentur stang kemudi.
• Bila pengendara terlempar keatas melewati stang
kemudi, maka tungkainya mungkin yang akan
membentur stang kemudi, dan dapat terjadi fraktur
femur bilateral.
2. Benturan Lateral
• Pada benturan samping, mungkin akan terjadi
fraktur terbuka atau tertutup tungkai bawah.
• Kalau sepeda / motor tertabrak oleh
kendaraan yang bergerak maka akan rawan
untuk menglami tipe trauma yang sama
dengan pemakai mobil yang mengalami
tabrakan samping.
3. Laying the Bike Down
• Untuk menghindari terjepit kendaraan atau
objek yang akan ditabraknya pengendara
mungkin akan menjatuhkan kendaraannya
untuk memperlambat laju kendaraan dan
memisahkanny dari kendaraan.
• Cara ini dapat menimbulkan cedera
jaringan lunak yang sangat parah.
4. Helm
• Secara umum petugas gawat darurat harus
berhati-hati dalam melepas helm korban
kecelakaan roda dua, terutama pada
kecurigaan adanya fraktur servical harus tetap
menjaga kestabilan kepala dan tulang
belakang dengan cara teknik fiksasi yang
benar.
TRAUMA LEDAKAN (Blast Injury)
“Ledakan terjadi sebagai hasil perubahan
yang sangat cepat dari suatu bahan dengan
volume yang relatif kecil, baik padat, cairan
atau gas, menjadi produk-produk gas. Produk
gas ini yang secara cepat berkembang dan
menempati suatu volume yang jauh lebih
besar dari pada volume bahan aslinya.
Bilamana tidak ada rintangan,
pengembangan gas yang cepat ini akan
menghasilkan suatu gelombang tekanan
(shock wave).”
1. Trauma Ledak Primer
• Merupakan hasil dari efek langsung
gelombang tekanan dan paling peka terhadap
organ – organ yang berisi gas.
• Jaringan paru akan menunjukan suatu kontusi,
edema dan rupture yang dapat menghasilkan
pneumothoraks.
• Ruptur alveoli dan vena pulmonaris dapat
menyebabkan emboli udara dan kemudian
kematian mendadak.
2. Trauma Ledak Sekunder
• Merupakan hasil dari objek-objek yang
melayang dan kemudian menmbentur orang
disekitarnya.
3. Trauma Ledak Tersier
• Terjadi bila orang disekitar ledakan terlempar
dan kemudian membentur suatu objek atau
tanah.
• Trauma ledak sekuder dan tertier dapat
mengakibatkan trauma baik tembus maupun
tumpul secara bersamaan.
TRAUMA TEMBUS
(PENETRATING INJURY)
1. Senjata dengan Energi Lemah
• Contoh : pisau, alat pemecah es.
• Cedera pada penderita dapat diperkirakan
dengan mengikuti alur senjata pada tubuh.
2. Senjata dengan Energi Menengah
dan Tinggi
• Contoh : pistol (menengah), senjata militer dan
berburu (tinggi)
• Semakin banyak jumlah mesiu, maka akan semakin
meningkat kecepatan peluru dan energi kinetiknya.
• Kerusakan jaringan tidak hanya daerah yang dilalui
peluru tetapi juga pada daerah disekitar alurnya
akibat tekanan dan regangan jaringan yang dilalui
peluru.
• Semakin jauh jarak tembak, akan semakin mengurangi
kecepatan peluru, sehingga kerusakan yang
ditimbulkannya akan berkurang.
TRAUMA PADA PEJALAN KAKI
• Trauma yang dialami pejalan kaki pada umumnya
meliputi kepala, thorak, dan ekstremitas bawah.
• Terdapat 3 fase benturan yang dialami pada saat
pejalan kaki tertambrak :
Benturan dengan bemper ->kaca depan dan
tutup mesin -> tanah
• Kemungkinan cedera :
Trauma pada kepala, fraktur servikal dan tulang
belakang, kompresi organ.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai