KEPERAWATAN POST
OSTEOSARKOMA
Kelompok I :
1. Abdul Majid
2. Ani Maryani
3. Imam Subiyanto
4. M. Sodikin
5. Reni Devianti
6. Rohman
7. Sri Yanti
8. Umi Aisyiyah
Pendahuluan
• Osteosarkoma : neoplasma tulang primer yang
sangat ganas.
• Tumor ini tumbuh dibagian metastasis tulang.
• Tempat yang paling sering terserang tumor ini
adalah bagian ujung tulang panjang, terutama
lutut.
• Kasus paling banyak menyerang anak remaja
dan dewasa muda, pasien penyakit Paget yang
berusia lebih dari 50 tahun.
PENGKAJIAN OSTEOSARKOMA
DAN POST OSTEOSARKOMA
• Data dasar terdiri dari : nama, umur, tempat tanggal
lahir, jenis kelamin, ras, status perkawinan, alamat,
pekerjaan, nama anggota keluarga yang dapat
dihubungi, status ekonomi
• Pemahaman klien tentang penyakit
• Cara yang dilakukan klien dan keluarga dalam
mengatasi masalah
• Persepsi dan harapan klien sehubungan dengan
masalah kesehatan dapat mempengaruhi perbaiakan
kesehatan
• Bagaimana pasien mengatasi nyeri yang dirasakan
• Riwayat pemakaian obat-obatan
• Respon terhadap obat pereda nyeri
• Riwayat alergi
• Penggunaan tembakau, alkohol dan obat lainnya
Pemeriksaan Fisik
INSPEKSI
• Ukuran, tanda deformitas, asimetri kontur,
pembengkakan, edema, memar atau luka di
kulit.
• Observasi postur, gerakan, dan cara berjalan
pasien akan diperoleh data mengenai
perubahan mobilitas pasien dan adanya rasa
nyeri dan ketidaknyamanan atau gerakan
involunter (fasikulasi atau kedutan)
Data subjektif
• Nyeri yang dirasakan pada satu titik yang terus
bertambah
• Nyeri menyebar terdapat pada keadaan yang
mengakibatkan tekanan pada serabut saraf.
• Nyeri tulang, terutama yang sering terjadi pada
usia pertengahan dan usia tua
• Gejala hiperkalsemia meliputi kelemahan otot,
keletihan, anoreksia, mual, muntah, poliuria,
disritmia jantung, kejang, dan koma.
Perubahan penginderaan
• Parestesia (perasaan terbakar atau kesemutan)
dan kebas. Yang disebabkan oleh penekanan
pada serabut saraf ataupun gangguan
peredaran darah.
• Pembengkakan jaringan lunak atau trauma
langsung terhadap struktur tersebut dapat
mengganggu fungsinya.
• Kehilangan fungsi dapat terjadi akibat gangguan
struktur saraf dan peredaran darah yang terletak
sepanjang sistem muskuloskeletal
Status neurovaskuler
• Warna
• Suhu
• Denyut nadi
• Penyebaran rambut
• Keadaan kulit
• Respon terhadap pengubahan posisi
• Sensasi
• Nyeri
• Fungsi
• Evaluasi aliran darah arteri dengan menggunakan Doppler
• Keterbatasan rentang gerak dan kontraktur fleksi pinggul dan lutut,
karena dapat mempengaruhi fungsi dan kesesuaian prostesis
• Mobilitas dan kemampuan pasien melakukan aktifitas kehidupan
sehari-hari dievaluasi.
Post Amputasi, bila amputasi
traumatik :