Anda di halaman 1dari 17

Routing Statis VS Routing Dinamis

KELOMPOK 9
1. Aji Widianto 10217701 4. Bagas Farid Ramadhan 10216043
2. Fajar Ady Pamungkas 10216054 5. Farizky Salman Bachtiar 10216041
3. Yunus Agus Saputra 10216060
Routing
Routing adalah jalur (rute) yang digunakan untuk
pemindahan paket / data dari satu network ke network lain
melalui router.

Dalam proses pembuatan route network, router akan


menunjukkan tabel routing, yang pada dasarnya merupakan
peta, atau daftar route, dan network yang saling terhubung
(agar dapat menentukan route mana yang dapat diambil)
Routing Statis

Routing statis adalah metode routing yang menetapkan route


secara pasti, dan tidak akan berubah kecuali network admin
mengubah secara manual.
Metode ini dilakukan dengan menambahkan route secara manual
pada masing-masing router.
Routing Statis
Untuk melakukan routing static, pada router cisco gunakan sintaks :
Routing Statis
Salah satu contoh penggunaan sintaks routing statis :

Router(config)# ip route 172.16.3.0 255.255.255.0 192.168.2.4

Keterangan :
172.16.3.0 : Network ID tujuan [destination_network]
255.255.255.0 : Subnet mask [mask]
192.168.2.4 : Hop berikutnya [next-hop_address]
Routing Dinamik

Routing dinamik adalah metode routing yang menggunakan RIP


Interior Gateway Protocol (IGP) yang pada umumnya digunakan dalam
network internal.
Metode ini dapat dilakukan dengan menghidupkan (Enable) mode RIP
pada router.
KEKURANGAN DAN KELEBIHAN
Routing Statis
Kelebihan dari Routing statis tidak adanya overhead pada
CPU maupun bandwidth pada router, sehingga dapat
menggunakan router lebih murah. Selain itu menambah
keamanan, karena network admin dapat memilih untuk
memberi izin akses routing ke jaringan tertentu yang telah
ditentukan.
Sedangkan kekurangannya network admin harus
mengkonfigurasi tiap route secara manual yang dapat memakan
waktu lama. Dan apabila adanya penambahan jaringan baru,
network admin diharuskan menambahkan route ke semua
router secara manual
Routing Dinamik
Kelebihan dari Routing dinamik adalah tingkat kecocokan
yang tinggi untuk semua Topologi, mempersingkat pembuatan
network dikarenakan semua routing berjalan secara otomatis
dari routing protocol yang ada pada router, selain itu
menambah network baru tidak memperlukan setting seperti
halnya routing statis
Sedangkan kekurangannya, terdapat Overhead yang dapat
mempengaruhi CPU dan bandwidth dikarenakan penggunaan
routing protocol yang mengharuskan melakukan update route
secara berkala, dan juga menurunkan keamanan dikarenakan
Broadcasting dan Multicasting yang dilakukan oleh routing
protocol kepada seluruh router yang terhubung
Administrative Distances
Administrative distances (AD) digunakan untuk menilai tingkat
kepercayaan informasi dari route pengirim, bentuk dari
Administrative distances adalah bilangan bulat dari 0 – 255,
dimana 0 adalah paling terpercaya.
Jika router menerima 2 pembaruan remote entries yang sama,
akan dilakukan perbandingan nilai AD, dan jika salah satu
bernilai lebih rendah, maka rute tersebut akan di tempatkan
pada tabel routing.
Apabila nilai AD sama, maka routing metric protocol (jumlah
hop dan atau bandwidth) lebih rendah diantara itu akan
ditempatkan pada tabel routing
Administrative Distances
Berikut adalah tabel Administrative distances yang digunakan
oleh router Cisco:

Route Source Default AD

Connected interface 0
Static route 1
EIGRP 90
OSPF 110
RIP 120
External EIGRP 170
Unknown 255 (This route will never be used.)
ROUTING TABLE
Routing Table
Berikut adalah contoh Routing Table :
Routing Table
Direct Connected Entries
Adalah route yang secara langsung terhubung secara fisik
pada port router

Mengidentifikasi network route oleh router

Mengidentifikasi network tujuan dan bentuk koneksi pada router

Mengidentifikasi output interface router yang terhubung network tujuan


Routing Table
Remote Connected Entries
Adalah route yang terhubung melalui secara tidak langsung dengan router
lain. Berbeda dari Direct Connected Entries, Remote Connected Entries
mempunyai beberapa kode lain, yaitu:

S: Route dibentuk secara manual oleh Admin menuju ke network spesifik (static
route)
D: Route yang di dapat dari router lain menggunakan EIGRP routing protocol
O: Route yang di dapat dari router lain menggunakan OSPF routing protocol
R: Route yang di dapat dari router lain menggunakan RIP routing protocol
Routing Table
Remote Connected Entries
Daftar pustaka
Lammle, Todd. 2001. CCNA Routing and Switching Study
Guide. New York : John Wiley & Sons Inc
https://en.wikipedia.org/wiki/Administrative_distance , sumber
telah di bandingkan dengan buku CCNA Routing and
Switching Study Guide
https://en.wikipedia.org/wiki/Routing_table, sumber telah di
bandingkan dengan buku CCNA Routing and Switching Study
Guide
http://www.ciscopress.com/articles/article.asp?p=2180210&se
qNum=12
https://www.cisco.com/c/en/us/td/docs/switches/datacenter/ne
xus3000/sw/unicast/503_u1_2/nexus3000_unicast_config_gd
_503_u1_2/l3_route.html

Anda mungkin juga menyukai