• Nama : Tn. JA
• Usia : 53 tahun
• Alamat : Ds. Sukajadi, Prabumulih Timur
• Pekerjaan : Karyawan Swasta
• Pendidikan : S1
• Status : Menikah
• MRS IGD : 12 Desember 2018 jam 15.35 WIB
• MRS Bangsal : 13 September 2018 jam 15.00 WIB
Rupit 1.1 kamar 4 bed 1
ANAMNESIS
Autoanamnesis
• Keluhan utama : Sesak sejak 1 hari SMRS
• Keluhan tambahan : Nyeri ulu hati sejak 8 hari SMRS
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT
± 8 Hari SMRS
• Pasien mengeluh nyeri ulu hati(+), terasa perih seperti
ditusuk tusuk, nyeri muncul bila pasien terlambat makan,
nyeri tak berkurang dengan istirahat, berkurang dengan
obat maag antasid, mual(+), muntah(-), penurunan nafsu
makan(+), cepat merasa kenyang(+), kembung(+), sering
sendawa(+)
• Pasien mengaku berat badan menurun 3 kg dalam 1 bulan.
• Pasien mengaku BAB hitam konsistensi seperti aspal,
banyaknya 1 gelas/BAB, frekuensi 1x hari, badan lemas(-)
• Sesak(-), batuk(-), keringat malam(-),nyeri dada(-), demam(-
), penurunan berat badan (+), BAK seperti teh tua(-).
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT
Lanjutan
• Pasien berobat ke RS Swasta di Prabumulih. Di sana
dilakukan endoskopi dan dikatakan terdapat luka pada
lambung pasien. Pasien dirawat selama 5 hari. Pasien
pulang dengan perbaikan
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT
± 2 hari SMRS
• Pasien mengeluh batuk berdahak(+), darah(-), dahak
berwarna putih kental, banyaknya 1 sendok teh, pasien sulit
tidur karena batuk. Sesak (+), tidak disertai mengi, sesak
bertambah saat batuk, berkurang dengan istirahat. Pasien
tidur dengan 1 bantal, sembab di kaki(-), nyeri dada (-).
• Demam(+) terus menerus, berkurang dengan obat
parasetamol, berkeringat malam tanpa aktifitas(-).
• Nyeri ulu hati kembali timbul (+), seperti ditusuk-tusuk,
mual(+), penurunan nafsu makan (+), keluhan berkurang
sedikit dengan obat prosogan dan inpepsa
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT
± 1 hari SMRS
• Pasien mengeluh batuk berdahak(+) semakin bertambah,
warna dahak agak kehijauan, banyaknya 1 sendok teh tiap
batuk. Pasien tidak bisa tidur karena batuk Sesak semakin
hebat, disertai mengi(+), tidak dipengaruhi aktifitas cuaca
dan emosi.
• Pasien mengeluh nyeri ulu hati, mual(+), muntah(+) tiap kali
makan, isi apa yang dimakan.
• Pasien dibawa keluarga berobat ke dokter penyakit dalam di
Palembang dan disarankan untuk dirawat di RSMH
ANAMNESIS
Riwayat kebiasaan
• Riwayat olahraga rutin disangkal
• Pasien adalah seorang perokok, menghabiskan 20
batang/hari dalam 30 tahun. Indeks Brinkman 600 kesan
perokok berat
Riwayat gizi
• Pasien makan 3x/hari dengan lauk, kadang sayur dan buah
• Pasien minum 4-5 gelas/hari
Riwayat psikologis
• Pasien masih optimis sakitnya bisa disembuhkan
PEMERIKSAAN FISIK IGD
(12 Desember 2018: 15:20 WIB)
S :Sesak
O : Keadaan umum: kesan sakit sedang Sensorium compos
mentis
TD 120/70mmHg N 78 x/m RR 26 x/m Temp 36,7 C , BSS 109
SpO2 97% dengan O2 4Lpm dengan nasal kanul
Kepala: konjungtiva pucat (-), sklera ikterik (-), mukosa mulut
basah, mata cekung(-)
Leher : JVP (5-2) cmH20, struma tak teraba, pembesaran KGB(-)
Cor : HR 78 x/m, S1 S2 normal, reguler, murmur (-), gallop (-)
Pulmo : vesikuler +/+, Ronki basah halus lapang paru kiri,
wheezing+/+
Abd. : datar, lemas, NT(+) epigastrium, hepar tak teraba dan lien
tak teraba, Shifting dullness(-), BU(+)
Ekstr. : akral hangat,, palmar pucat, edema pretibial (-/-)
Kulit : turgor baik, diaforesis (-), ptekie(-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
(EKG, IGD RSMH 12 Desember 2018)
1. PPOK eksaserbasi
2. Pneumonia
3. Gastritis erosif
TATALAKSANA IGD
S : batuk berdahak
O :
Kea umum : kesan sakit sedang
Sensorium : compos mentis
TD : 110/70 mmHg
N : 80 x /menit
RR : 22 x/menit
Temp : 36,9 C
SpO2 : 99% dengan O2 4 Lpm via nasal kanul
BB : 50 kg
TB : 160 cm
IMT : 19,5 (normoweight)
KEADAAN SPESIFIK
Kepala:
• Mata: konjungtiva pucat (-/-), sklera tidak ikterik
• Mulut: mukosa lidah basah, atrofi papil lidah (-)
• Leher: JVP (5-2) cmH2O, struma tidak ada, pembesaran KGB(-)
Toraks:
Cor:
• I: iktus kordis tidak terlihat
• P: Ictus cordis teraba di ICS V LMC sinistra
• P: batas atas ICS II LMC sinistra, batas kanan LS dextra, kiri LMC
sinistra ICS V
• A: HR 80x/menit, S1 S2 normal, reguler, murmur(+) di mitral , gallop
tidak ada
KEADAAN SPESIFIK
Paru: Barrel chest, sela iga melebar, retraksi otot bantu nafas(-)
Anterior
• I: statis kanan = kiri, dinamis pergerakan kanan = kiri
• P: Stemfremitus kanan = kiri
• P: sonor kedua paru, batas paru hati ICS VI LMC dekstra
• A: vesikuler, (+/+) ekspirasi memanjang, Rhonki basah halus di lapang
bawah paru kiri, Wheezing (-)
Posterior
• I: statis kanan = kiri, dinamis pergerakan kanan = kiri
• P: Stemfremitus kanan = kiri
• P: sonor kedua paru
• A: vesikuler, (+/+) ekspirasi memanjang, Rhonki basah halus di lapang
bawah paru kiri, Wheezing (-)
KEADAAN SPESIFIK
Abdomen:
• I: datar
• P: Lemas, NT(+) epigastrium, hepar dan lien tidak teraba
• P: timpani, shifting dullness(-)
• A: bising usus normal
Ekstrimitas : akral hangat, pucat (-), sianosis (-), edema pretbial (-/-)
RONSEN TORAKS IGD RSMH (13/12/ 18)
• Identitas ada
• Kualitas film baik
• Tidak ada tube atau kabel
• Trachea di tengah
• Tulang-tulang dan jar lunak baik
• Sela iga melebar (+)
• Sudut kostofrenikus kiri dan kanan
tajam
• Tenting diafragma (-), diafragma
mendatar
• Cor: CTR >50%
• Elongasi aorta (-)
• Parenkim : perselubungan di lapang
bawah paru kiri, corokan
bronkovaskular meningkat
• Kesan : pneumonia, kardiomegali
DAFTAR MASALAH DI BANGSAL
1. Gastritis erosif
2. Pneumonia
3. PPOK stabil
PENGKAJIAN MASALAH
Masalah
1. Gastritis erosif
• Ada keluhan nyeri ulu hati, cepat kenyang, mual, muntah, riwayat BAB
hitam seperti aspal
• Dari PF didapatkan nyeri tekan ulu hati
• Dari pemeriksaan penunjang endoskopi didapatkan kesan: gastropati
erosifa Class Lanza III di antrum
• Kami diagnosa dengan gastritis erosif
DIAGNOSIS BANDING
• Gastritis erosif, HAP, PPOK stabil
• Gastritis erosif, HAP, Asma bronkiale
• Gastritis erosif, kasus baru TB paru, corpulmonale
TATALAKSANA BANGSAL
Terapi non-farmakologi
• Edukasi mengenai penyakit pasien, pemeriksaan yang akan dilakukan,
tatalaksana yang akan diberikan
• O2 4 Lpm via nasal kanul
Terapi farmakologi
• IVFD asering gtt XX/ mnt makro
• Lansoprazol 2x30 mg IV
• Sucralfat 4x1 C PO
• Nebulisasi ventolin ipatropium bromid prn
• Tiatropium bromide 1x2,5 mcg
• Nasetilsistein 3x200 mg PO
• Ceftriaxon 2x1 gr IV
Rencana monitoring
• TTV dan SPO2/ 8 jam
TATALAKSANA BANGSAL