Terdiri dari
Ginjal
Ureter
Vesika urinaria
Urethra
GINJAL
URETER
VESIKA URINARIA
PEMERIKSAAN IMAJING
UIV
USG
CT Scan.
Arteriografi.
MRI.
TRAUMA GINJAL
I. Kontusio/hematom subkapsuler
yang tidak meluas dan tanpa
lacerasi.
II. Hematom perirenal yang tidak
meluas atau lacerasi kortek kurang
dari 1 cm, tanpa ekstravasasi urin.
III. Hematom perinefrik lebih luas,
lacerasi lebih dari dari 1 cm, tanpa
ekstravasasi urin.
IV. Laserasi melampaui
corticomedullary junction dan sampai
ke collecting system atau arteri/vena
renalis segmental dengan perdarahan
di dalamnya.
V. Ruptur ginjal/avulsi pedikel ginjal.
INTRAVENOUS PYELOGRAFY
Gejala Klinis :
Sering tidak spesifik.
Nyeri suprapubik.
Ketidakmampuan kencing.
Hematuria.
Urografi intravena.
Sistografi.
Ultrasonografi ( USG ).
Computed Tomografi ( CT Scan ).
Angiografi.
MRI.
Imaging trauma vesika urinaria
Urografi Intravena:
Tidak adekuat untuk evaluasi ruptur
vesika urinaria.
Tekanan vesika urinaria yang terlalu
rendah untuk membuktikan robekan
kecil.
Akurasi 15 – 25 %.
Negativ palsu yang tinggi 64 – 84 %.
Imaging trauma vesika urinaria
Sistografi :
Supaya vesika urinaria terdistensi ,minimal
kontras yang masuk 300 ml, sebaiknya
dibuat foto pos miksi.
Akurasi 85 – 100 %.
Negative palsu dapat terjadi pada trauma
tembus. ( karena tertutup hematom atau
mesenterium ).
Imaging trauma vesika urinaria
Ultrasonografi :
Tidak digunakan secara rutin.
Diagnosis dengan ultrasonografi tidak
akurat.
Cairan bebas pada kavum peritoneum.
Tidak tampak gambaran vesika
urinaria setelah memasukkan cairan ke
vesika urinaria curiga ruptur vesika
urinaria.
Imaging trauma vesika urinaria
CT SCAN ( CT Sistografi ):
Metode pemeriksaan terpilih untuk evaluasi
trauma tumpul atau trauma tembus vesika
urinaria.
Dapat terlihat cairan intraperitoneal maupun
ekstraperitoneal
Gambaran kurat, cepat dan efektif, dibanding
sistografi konvensional.
Imaging trauma vesika urinaria
Angiografi :
Jarang digunakan.
Gejala klinis :
darah pada meatus, ± 37% - 93% kasus
distensi bladder disertai ketidakmampuan berkemih
serta hematoma di perineum
rectal toucher elevasi / displace dari glandula
prostat (± 34% kasus), tetapi dapat tidak teraba
sebagai akibat hematoma yang mengelilingi prostat
trias dari fraktur pelvis, darah pada meatus, dan
ketidak-mampuan untuk berkemih adalah diagnostik
dalam mengindikasikan adanya trauma
prostatomembranous urethra.
Trauma urethra
Pemeriksaan radiologis
Retrograde urethrography pilihan utama
dalam mendiagnosis
CT scan traktus urinarius bagian atas dan
trauma bladder
MRI tidak memiliki peran dalam
pencitraan urethra terutama dalam
kasus trauma
Ultrasonografi membantu menempatkan
kateter suprapubik
Retrograde urethrography yang normal. Anterior urethra memiliki
kontur yang halus. Panah melengkung memperlihatkan bulbous urethra
yang normal dan berakhir sebagai bagian yang mengerucut pada
bulbomembranous junction. (Panah lurus) memperlihatkan
verumontanum dan prostatic urethra. Kontras dapat terlihat memancar
pada saat memasuki vesika urinaria melalui bladder neck (panah hitam)
Goldman system, klasifikasi trauma urethra berdasarkan
urethrography
Intak tetapi urethra pars posterior meregang (stretching) (tipe I).
(a) Retrograde urethrogram memperlihatkan stretching dari
urethra pars posterior. Terdiagnosis dengan diastasis simfisis
pubis. (b) Memperlihatkan ilustrasi trauma urethra tipe I
Ruptur urethra pars posterior di atas dari urogenital diaphragm akibat trauma
tumpul (tipe II). (a) Tipe II trauma urethra partial. Retrograde urethrogram
memperlihatkan ekstravasasi kontras pada daerah di atas proksimal bulbous
urethra. Namun, kontras masih mengalir melalui lumen prostatic urethra ke
dalam kandung kemih. Terdiagnosis dengan fraktur ramus pubis kiri. (b)
Trauma urethra tipe II komplit. Retrograde urethrogram memperlihatkan
sejumlah besar ekstravasasi kontras tanpa adanya aliran ke dalam prostatic
urethra maupun bladder. Terdiagnosis dengan fraktur ramus pubis. (c)
Memperlihatkan ilustrasi trauma urethra tipe II
Urethra pars posterior ruptur meluas sampai urogenital diaphragm dan
melibatkan bulbous urethra akibat trauma tumpul (tipe III). (a)
Retrograde urethrogram memperlihatkan ekstravasasi kontras pada
membranous urethra (panah). Kontras meluas sampai bagian bawah
dari urogenital diaphragm dan mengelilingi bulbous urethra bagian
proksimal. (b) Memperlihatkan ilustrasi trauma urethra tipe III
Trauma urethra tipe IV akibat trauma tumpul. (a) Retrograde
urethrogram memperlihatkan ekstravasasi ekstraperitoneal
periurethral pada bladder neck (panah). Kandung kemih berbentuk
seperti buah pir, mengindikasikan hematoma perivesica.
Terdiagnosis dengan diastasis simfisis pubis. (b) Memperlihatkan
ilustrasi trauma urethra tipe IV
Retrograde urethrogram pada seorang pria 32-tahun dengan trauma
bagian dasar bladder akibat trauma tumpul (tipe IVa)
memperlihatkan ekstravasasi kontras ekstraperitoneal yang meluas
dari dasar bladder dan mengelilingi urethra bagian proksimal.
Terdiagnosis dengan fraktur rami pubis superior dan inferior
bilateral. (b) Memperlihatkan ilustrasi trauma uretra tipe IVa
Trauma urethra pars anterior akibat trauma tumpul (tipe V) (a)
Retrograde urethrogram memperlihatkan disrupsi komplit dari
bulbous urethra dengan ekstravasasi. (b) Memperlihatkan
ilustrasi trauma urethra tipe V