Anda di halaman 1dari 16

INDUSTRI KIMIA INDONESIA

Nama Kelompok 1:
• Ningsih Agustriani
• Ayodya Dwisepti Habel
• Muhammad Rijal
• Nur Annisa Wulandari
• A. Ghina Fharadillah
STRATEGI PEMBANGUNAN INDUSTRI
KIMIA DI INDONESIA
Strategi dasar pengembangan industri kimia
di Indonesia adalah rasionalisasi pengguanaan
potensi sumber alam nasional dan faktor-faktor
penunjang produksi lainnya. Atas dasar hal
tersebut usaha pengembangan industri kimia di
Indonesia dikonsentrasikan pada industri-industri
yang mempunyai potensi besar untuk
meningkatkan perekonomian nasional.
Industri kunci misalnya dapat disebut pula
sebagai industri kimia dasar diharapkan dapat
Ciri khusus industri kunci ini adalah : padat
modal, menggunakan teknologi tinggi yang teruji,
menggunakan tenaga terampil dan memenuhi
persyaratan skala ekonomis .
Adapun industri kunci yang mempunyai
potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia
adalah:
1. Industri pupuk dan petrokimia untuk
mengolah sumber alam minyak bumi dan gas
bumi
2. Industri pulp dan kertas untuk mengolah
bahan kayu dan limbah pertanian
SOSIO EKONOMI INDONESIA
Pertumbuhan ekonomi industri Indonesia
hingga kini mencapai tingkat yang sangat berarti
dengan kenaikan GNP dan GDP sebesar rata-rata
7,5% per tahun sementara pertumbuhan
penduduk rata-rata mencapai 7,5 % per tahun
berarti pendapatan per kapita telah meningkat
setiap tahunnya 5% . Akan tetapi dibanding
dengan negara terdekat Indonesia masih memiliki
GNP per kapita yang rendah.
Volume perdagangan luar negeri Indonesia
mencapai tingkat ekspor yang cukup tinggi
Kenyataan di atas mempunyai keterkaitan
yang sangat penting dengan usaha
pengembangan industri kimia yang pada
umumnya bercirikan padat modal dan teknologi
tinggi ini dilakukan kebijaksanaan luar negeri dan
penyertaan modal asing.
Atas dasar pernyataan di atas menjadi hal
yang wajar bila diharapkan industri kimia dasar di
Indonesia melaksanakan pada saat yang sama
peranan sebagai:
• satuan kegiatan ekonomi
• unsur pembangunan masyarakat
• unsur pemekaran kegiatan industri baik ke hulu
SUMBER ALAM INDONESIA
• Minyak bumi dan Gas Alam
Sumber alam yang penting untuk membuat bahan
organik adalah minyak bumi dan gas alam, daya tarik
minyak bumi sebagai bahan baku lebih menonjol dari
bahan baku lainnya.
• Timah
Timah merupakan komoditi tambang yang
memberikan hasil devisa terbesar untuk Indonesia setelah
minyak bumi dan gas alam.
• Nikel
Penambangan dilakukan oleh PT Aneka Tambang di
Pomala Sulawesi Tenggara, P Gebe, Maluku Utara,
mengolahnya menjadi ferronikel 21%Ni, di Pomala dan
• Bauxite
Digunakan sebagai bahan baku alumina dan
aluminium untuk dipakai sebagai absorber atau
senyawa-senyawa aluminium seperti aluminium
sulfat untuk pabrik kertas.
• Pasir besi
Diusahakan untuk memenuhi kebutuhan
pabrik semen. Ekspornya sejak terhenti kontrak
penjualan dengan Jepang masih sangat terbatas.
• Tembaga
Penambangan dilakukan oleh Freeport
Indonesia Co di Tembaga pura Irian Jaya yang
beroperasi sejak tahun 1973 .
Bahan-bahan non logam di Indonesia
• Sulfur:
Deposit sulfur di Indonesia seluruhnya vulkanik dan bukan
sedimen . dari 127 gunung berapi yang mengandung sulfur hanya
beberapa saja yang kadar sulfurnya ekonomis sekitar 30-70%.
Sehingga kebutuhan akan sulfur saat ini masih harus diimpor dan
dari produk proses desulfurisasi minyak bumi asal Timur Tengah.
• Kaolin dan Tanah liat
Diperlukan untuk pembuatan semen , bata, dan keramik.
Penambangannya dilakukan di Pulau Bangka dan Belitung.
• Batu Kapur
Didapat secara tersebar di seluruh Nusantara . Digunakan
terutama untuk pembuatan semen dan keramik .Sedangkan
penggunaanya dalam industri kimia masih sangat kecil.
• Batu Fosfat
Didapatkan hanya di Pulau Jawa di gunung kromong dekat
Cirebon sebagai batu fosfat kadar P2O5 nya 28% .
Dalam usaha pedayagunaan sumber alam di atas
dibedakan antara sumber alam yang tidak dapat
diperbarui dan sumber alam yang dapat diperbarui.
• Sumber alam yang tidak dapat diperbaharui
Sumber alam yang tidak dapat diperbaharui
diarahkan pemanfaatannya sejauh mungkin agar dapat
memberikan dampak nilai tambah sebesar-besarnya
melalui pengembangan industri-industri pengolahan di
dalam negeri dengan memperhatikan prinsip koservasi
dan efisiensi serta kelestrarian lingkungan hidup.
• Sumber alam yang dapat diperbaharui
Sumber alam yang dapat diperbaharui serta
merupakan keunggulan komparative penggunaannya
diarahkan untuk menumbuhkan industri dasar yang
mampu berorientasi ekspor di samping dapat
PENGELOMPOKAN INDUSTRI NASIONAL DI
INDONESIA

Kebijakan pengelompokan industri nasional


menunjuk:
• Kelompok industri dasar, yang terdiri atas
industri mesin dan logam dasar serta industri
kimia dasar.
• Kelompok industri hilir, yang merupakananeka
industri
• Kelompok industri kecil.
Adapun pembangunan industri ini secara
bertahap telah menyebabkan peningkatan
Pemanfaatan kapasitas nasional saat ini meliputi indsutri:
• Kertas
Meliputi kertas budaya ( kertas tulis/cetak, koran ),
kertas industri ( kertas sackcaraft, craft liner) dan kertas
tissue ( kertas sigaret, kertas rumah tangga ) .
• Soda Kostik
Terdapat sebelas unit pabrik dua diantaranya pabrik
terpisah sedangkan lainya terpadu dengan pabrik-pabrik
kertas dan bumbu masak.
• Soda Abu
Sampai saat ini belum diproduksi di
Indonesia,sehingga seluruh kebutuhannya untuk pabrik
gelas dan kaca masih harus di impor.
• Oksigen
• Nitrogen
Dihasilkan sebagai produk tambahan pabrik oksigen.
Tingkat kebutuhannya baru pada 14,9 juta m3 (1984). (
17,520 jt m3/tahun , 2017 ).
• Gas CO2 dan Es kering
Terdapat 9 pabrik CO2 dengan kapasitas terpasang
45,1 juta kg / tahun, pemanfaatannya baru
35%,sehingga perlu peningkatan pemakaian CO2 di
sektor-sektor non tradisional.
• Asetilen
Kapasitas terpasang 4,3 juta m3/tahun,
pemanfaatannya baru 35 %.
• Asam Sulfat
Terdapat 7 pabrik diantaranya merupakan unit
pendukung di pabrik pupuk, rayon dan ABS Kapasitas
• Asam Fosfat
Terdapat satu pabrik berkapasitas 317500 ton /
tahun yang seluruh produksinya digunakan untuk
pembuatan pupuk TSP.
• Gipsum
Mengingat tidak terdapat gypsum alam di Indonesia
maka gypsum sintetis dihasilkan sebagai hasil samping
pembuatan asam fosfat .
• Zn-khlorida
Terdapat dua pabrik dengan kapasitas total 9000
ton/ tahun , pemanfaatannya baru 8% saja , padahal
kebutuhannya untuk beterai kering saja sekitar 8000
ton/ tahun
• Calsium Karbonat
Terdapat tiga pabrik dengan kapasitas terpasang
13100 ton/ tahun, pemanfaatannya telah mencapai 56%
• Pupuk Urea
saat ini terdapat 12 unit pabrik pupuk urea dengan
kapasitas terpasang 4,47 juta ton/tahun dan pada tahun 1989
kapasitas terpasang ini akan mencapai 5,61 juta ton.tahun.
sedangkan kebutuhan pupuk urea pada tahu 1989
diperkirakan 5,27 juta ton/tahun sehingga sudah pada tingkat
ekspor.
• Serat Rayon
Terdiri atas rayon regular dan rayon pengganti kapas,
keduanya untuk kebutuhan pabrik tekstil. Terdapat 2 pabrik
rayon regular dengan kapasitas total 36000 ton/ tahun.
• Serat nylon
Terdiri atas nylon filament yard dengan kapsitas 12700
ton/ tahun untuk kebutuhan pabrik tekstil dan nylon tire cord
untuk pabrik ban .
• Kaca lembaran
Kapasitas terpasang saat ini 198000 ton/tahun yang
terdiri atas 7800 ton dengan drawing process dan 120000
ton/tahun denga proses floting.
• Kaca pengaman
Kapasitas terpasang saat ini sebesar 11,98 juta m2,
sementara kebutuhannya diperkirakan sekitar 13,18 juta
m2.
• Semen Portland
Kapasitas terpasang adalah 18,33 juta ton/tahun
pada tahun 1989 dan kapasitas ini akan meningkat terus
hingga saat ini, tetapi pemakaiannya hanya mencapai
85% untuk kebutuhan dalam Negeri, sehingga
berpeluang untuk ekspor.
• Peptisida
Terdapat 18 pabrik formulasi dengan jumlah
kapasitas terpasang sekitar 112530 ton/ tahun, sedang
tingkat pamanfatannya baru sekitar 50 % .
• Ban Kendaraan
Untuk keperluan ban mobil dan neavy duty
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai