Anda di halaman 1dari 57

ANTI MIKROBA

Dr. Kadek Apik Lestari, M.Biomed, Sp.A


Pendahuluan
• Penggunaan Antibiotik me.
• Perkembangan IPTEK  pengembangan
dan penemuan Antibiotik smakin maju.
• Pemilihan Antibiotik beragam  penggunaan
irasional resistensi
Pendahuluan
• Penemuan Penicillin dan gol Sulfa 1930an
•  perkembangan antibiotik makin pesat
•  tonggak kemajuan dunia pengobatan
•  berbagai penyakit infeksi dapat diobati
• Perkembangan dunia kedokteran lain,
misalnya transplantasi organ,
pemasangan protesa.. dll, ini tidak lepas
dari Antibiotik
Pendahuluan
• Antimikroba (AM)  obat pembasmi mikroba,
mikroba yg merugikan bagi manusia.
• Antibiotik  zat yg dihasilkan oleh suatu mikroba,
terutama fungi, yg dpt menghambat atau dpt
membasmi mikroba jenis lain  antibiotik dpt
dibuat scr semisintetik atau sintetik penuh.
• AM  harus memiliki sifat toksisitas selektif
setinggi mungkin.
Artinya  obat harus bersifat sangat toksik utk
mikroba, tp relatif tdk toksik utk hospes.
BERDASAR SIFAT TOKSISITAS SELEKTIF

• Aktivitas bakteriostatik  bersifat menghambat


pertumbuhan mikroba. Jadi sangat tergantung
daya tahan tubuh penderita. misal tetrasiklin,
eritromicin, kloramphenicol, lincomicin
• Aktivitas bakterisid  bersifat membunuh
mikroba.
• kadar hambat minimal (KHM) dan kadar
bunuh minimal (KBM).
= Kadar minimal yg diperlukan utk menghambat
pertumbuhan mikroba atau membunuhnya
BERDASAR SPEKTRUM AKTIFITAS …
– Spektrum sempit
• Antibiotik efektif untuk gram negatif
• Antibiotik efektif untuk gram positif

– Spektrum luas
• Antibiotik berspektrum luas  cenderung
menimbulkan superinfeksi oleh kuman atau jamur
yang resisten.
Berdasar Mekanisme Kerja
• Berdasarkan mekanisme kerjanya, AB dibagi
dlm 5 kelompok:
1. AB yg menghambat metabolisme sel mikroba
2. AB yg menghambat sintesis dinding sel mikroba
3. AB yg mengganggu permeabilitas membran sel
mikroba
4. AB yg menghambat sintesis protein sel mikroba
5. AB yg menghambat sintesis atau merusak asam
nukleat sel mikroba.
• AB yg menghambat metabolisme sel
mikroba.
Contoh : sulfanomid, trimetoprim, asam p-
aminosalisilat (PAS) dan sulfon  diperoleh
efek bakteriostatik.
• AB yg menghambat sintesis dinding sel
mikroba. Contoh : penisilin, sefalosporin,
basitrasin, vankomisin, dan sikloserin.
• AB yg mengganggu keutuhan membran
sel mikroba.
contoh : polimiksin, golongan polien
Cont…
• AB yg menghambat sintesis protein sel
mikroba.
– Contoh : aminoglikosid, makrolid, linkomisin,
tetrasiklin dan kloramfenikol.
– Sintesis protein dihambat  akan menganggu
pertumbuhan bakteri.
• AB yg menghambat sintesis asam
nukleat sel mikroba.
Contoh : rifampisin, dan gol. kuinolon.
Resistensi
• Suatu sifat tidak terganggunya kehidupan
sel mikroba oleh AB  suatu mekanisme
alamiah utk bertahan hidup.
• Sifat genetik  menyebabkan mikroba
sejak awal resisten terhadap suatu AB
(resistensi alamiah).
Mekanisme resistensi
• Ada 5 mekanisme resistensi kuman thd AB
yaitu :
1) perubahan tempat kerja (target site) obat pd mikroba;
2) mikroba menurunkan permeabilitasnya shg obat sulit
masuk ke dalam sel;
3) inaktivasi obat oleh mikroba;
4) mikroba membentuk jalan pintas untuk menghindari
tahap yg dihambat oleh antimikroba;
5) meningkatkan produksi enzim yg dihambat oleh
antimikroba.
Mekanisme resistensi
• Faktor2 yg memudahkan berkembangnya
resistensi di klinik, sbb:
– Penggunaan AB yg sangat sering
– Penggunaan AB yg irasional
– Penggunaan AB baru yg berlebihan
– Penggunaan AB utk jangka waktu yg lama
– Penggunaan AB utk ternak
Efek Samping
• REAKSI ALERGI :
– dpt ditimbulkan oleh semua AB  melibatkan sistem imun tubuh hospes 
tdk bergantung pd besarnya dosis obat. Manifestasi gejala bervariasi.
• REAKSI IDIOSINKRASI :
– rx abnormal yg diturunkan scr genetik thd pemberian AB tertentu.
– Contoh: 10% pria berkulit hitam akan mengalami anemia hemolitik berat bila
mendapat primakuin  kekurangan enzim G6PD.
• REAKSI TOKSIK :
– toksik-selektif, tp sifat ini relatif.
– Yg mungkin dpt dianggap relatif tdk toksik sampai kini ialah gol. penisilin.
• PERUBAHAN BIOLOGIK DAN METABOLIK :
– pd tubuh hospes  tdpt populasi mikroflora normal.
– Penggunaan AB  berspektrum luas  dpt mengganggu keseimbangan
ekologik mikroflora  jenis mikroba yg meningkat jumlah populasinya dpt
menyebabkan patogen.
Superinfeksi :
– suatu infeksi baru yg tjd akibat tx infeksi primer dg suatu AB  kandidiasis 
akibat penggunaan AB berspektrum luas spt tetrasiklin.
Cont…
• Faktor2 yg memudahkan timbulnya superinfeksi :
– Adanya faktor atau penyakit yg mengurangi daya tahan
pasien
– Penggunaan AB terlalu lama
– Luasnya spektrum aktivitas obat AB, baik tunggal
ataupun dalam kombinasi.
• Makin lebar spektrum AB  makin besar
kemungkinan suatu jenis mikroflora ttt mjd
dominan.
• Tindakan utk mengatasi superinfeksi:
– Menghentikan terapi dg AB yg sedang digunakan
– Melakukan biakan mikroba penyebab
– Memberikan AB yg efektif thd mikroba tsb.
Faktor pasien yg mempengaruhi Farmakodinamik
dan Farmakokinetik:

• Umur. Neonatus  organ atau sistem tubuh belum


berkembang sepenuhnya  fungsi glukuronidasi oleh hepar
belum lancar  mudah terjadi efek toksik.
• Kehamilan. Ibu hamil  umumnya lebih peka terhadap
pengaruh obat tertentu, termasuk AB.
Pemberian streptomisin pd ibu yg hamil tua  dpt
menimbulkan ketulian pd bayi yg dilahirkan.
• Genetik. Contoh defisiensi enzim G6PD dapat menimbulkan
hemolisis akibat pemberian sulfonamid, kloramfenikol, dapson,
atau nitrofurantoin.
• Keadaan patologik tubuh hospes. Keadaan patologik tubuh
hospes dpt mengubah farmakodinamik dan farmakokinetik.
Keadaan fungsi hati dan ginjal penting diketahui dlm
pemberian obat, termasuk pemberian AB, sebab kedua organ
tsb berpengaruh besar thd farmakokinetik obat.
Kombinasi Antibiotik
• Kombinasi AB jika digunakan menurut
indikasi yg tepat dpt memberi manfaat
klinik yg besar.
• Tx kombinasi AB yg tdk terarah:
– meningkatkan biaya
– meningkatkan efek samping
– menyebabkan resisten thd banyak AB
– tdk meningkatkan efektivitas terapi.
Indikasi Penggunaan Kombinasi :
• Pengobatan infeksi campuran.
Mis infeksi pascabedah abdominal o.k kuman
anaerob (metronidazol) dan kuman aerob gram-
negatif yg peka thd AB yg berbeda (gentamisin)
• Pengobatan awal pd infeksi berat yg etiologinya
belum jelas.
– Contoh : septikemia, meningitis purulenta dan infeksi berat
lainnya memerlukan kombinasi AB  keterlambatan dpt
membahayakan jiwa meskipun kuman penyebab belum
diketahui.
– Bila hasil pemeriksaan mikrobiologi telah diperoleh  AB
yg tdk diperlukan  dihentikan pemberiannya.
Indikasi Penggunaan Kombinasi :
• Mendapatkan efek sinergi  kombinasi
AB menghasilkan efek yg lebih besar.
• Memperlambat timbulnya resistensi.
Kombinasi tetap AB  dewasa ini hanya
ada sedikit sekali kombinasi tetap AB yg
dianggap rasional yaitu sulfonamid-
trimetroprim (kotrimoksazol), asam
klavulanat-amoksisilin.
PROFILAKSIS ANTIBIOTIK

• Uji klinik membuktikan bahwa pemberian


profilaksis  bermanfaat utk bbrp indikasi
ttt, sedangkan utk indikasi lain sama sekali
tdk bermanfaat atau kontroversial.
• Contoh : profilaksis sebelum bedah
Beberapa golongan
ANTIBIOTIK
• Sulfonamid : komb Cotrimoxasol (Trimethoprim-
Sulfamethoxazol)
• Penicillin: mis Amoxicillin, Ampicillin
• Quinolon: mis Ciprofloxazin, Ofloxazin,
Levofloxazin
• Makrolida: mis Erythromycin, Clarithromicin,
Spiramicin
• Cephalosporin: mis Cefadroxil, Cefuroxim,
Cefixim, Ceftriaxon
• Chloramphenikol mis Thiamphenikol,
Chloramphenikol
SULFONAMID
• Sulfonamid  AB berspektrum luas, yaitu untuk
bakteri gram negatif dan bakteri gram positif.
• Scr umum, sulfonamid berefek bakteriostatik. Tapi
penggunaanya smkn brkurangbnyk kuman
resisten, bnyk AB yg efektif.
• Mikroorganisme yg sensitif thd sulfonamid a.l:
Streptococcus pneumoniae, Haemophilus
influenzae, Chlamydia trachomatis, Escherichia coli,
Corinebacterium diptheriae
SULFONAMID
MEKANISME AKSI

• Agen aktif berefek sinergis dg


trimetoprim. Cotrimoxazol
• Trimetoprim poten menghambat secara
selektif kompetitif thd dihidrofolat
reduktase  enzim yg mereduksi
dihidrofolat mjd tetrahidrofolat.
SULFONAMID
ABSORPSI DAN METABOLISME

• Diabsorpsi cepat dari GI track, BA 70% - 100% dosis


oral
• Ditemukan di urin 30’ stlh diminum  eksresi cepat
• Sisi absorpsi obat terutama di usus kecil.
• Terikat dg plasma protein (albumin)  obat asam,
Sulfonamid yg tdk terikat protein akan didistribusikan
ke seluruh tubuh.
• Dpt menembus plasenta  masuk sirkulasi fetal 
shg dpt menyebabkan efek toksik ataupun efek
antibakterial.
• Dikeluarkan sebagian dlm btk utuh dan sebagian lagi
dlm btk termetabolisme  kmd diekskresikan lewat
urin.
SULFONAMID
EKSRESI

• Pd urin asam pH 6 sulfonamid tdk dpt larut 


mengendap  deposit kristal  obstruksi saluran urin.
• Untuk mengatasi :
- minum air dlm volume besar
- meningkatkan pH urin  dg antasid atau Na bikarbonat
• Berdasarkan kecepatan absorbsi dan eksresi, sulfonamid
dibagi tiga kategori :
1. Agen diabsorbsi dan dieksresi cepat  sulfisoxazole dan
sulfadiazine.
2. Agen diabsorbsi sangat jelek per oral aktif di bowel lumen 
sulfasalazine.
3. Agen yg digunakan topikal  sulfasetamid, silver sulfadiazine.
Indikasi Sulfonamid
• Gastrointestinal Infection  utk terapi
shigellosis dan S. thypii  banyak resisten
• Infeksi mata  sulfasetamid Na (Albucid
Na)  konjungtivitas ringan karena H.
aegyptius, S. pneumoniae, S. aureus
• Efek samping : jarang terjadi, biasanya
berupa mual muntah, diare, gangguan
darah misal agranulositosis.
TRIMETOPRIM-SULFAMETOKSAZOL
(cotrimoksazol)
Trimoxul,Bactrim, Septrin, Sanprima
• Kombinasi Trimetoprim-Sulfametoksazol = 1:5
• Indikasi: ISK, Bronkitis akut atau kronis,
• ES: mual, muntah, ruam (stevens Johnson sindrom),
gangguan darah misal agranulositosis, kerusakan hati dan
ginjal.
• Indikasi :
– UTI (Urinary Track Infection)
dosis tunggal 1920 / 2 x sediaan forte 960 mg
atau 3 hari dg dosis 480 mg 3 x sehari.
– Respiratory Track Infection, efektif untuk bronchitis akut.
Pemberian 960-1440 mg cotrimoxazol 2 x sehari  menurunkan
demam, purulen dan volume sputum.
Efektif untuk otitis media yg disebabkan H. influenza dan S.
pneumonia.
COTRIMOXAZOL
• Sediaan :
– Pediatrik 100/20 atau 120mg
– Dewasa 400/80 atau 480 mg
– Forte 800/160 atau 960 mg
QUINOLON
• Contoh : Ofloxazin, Ciprofloxazin, Levofloxazin,
Moxifloxazin, Nalidixic acid dsb
• Fluoroquinolon efektif utk bakteri E. coli dan jg
berbagai spesies spt salmonella, shigella,
enterobacter.
• Quinolon  terabsorbsi dg baik dan distribusikan
ke seluruh jaringan tubuh.
• Makanan , tdk mempengaruhi jumlah diabsorbsi
• Fluoroquinolon  diekresikan oleh ginjal, dosis
disesuaikan pd pasien dg kerusakan ginjal.
Macam Antibiotik Kuinolon
• Dosis oral dewasa Ofloksasin 200-400 mg/12
jam
• Ciprofloksasin 250-750 mg/12 jam.
• Konsentrasi quinolon di LCS, tulang, dan
cairan prostatik lebih rendah dibanding di
serum.
• Ciprofloksasin, ofloksasin, dan pefloksasin
terdeteksi di ASI.
• Pefloksasin dan moxifloksasin dimetabolisme
oleh hati dan tdk boleh digunakan pd pasien
dg kerusakan hati.
KEGUNAAN TERAPETIK
1. UTI : Asam nalidiksat
2. Prostatitis : norfloksasin, ciprofloksasin, ofloksasin
3. STD : untuk terapi infeksi karena N. Gonorrhoeae
digunakan single dose Ciprofloksasin atau ofloksasin
4. Gastrointestinal and Abdominal Infections : untuk infeksi
karena E. Coli, shigellosis, S. Typhi digunakan ofloksasin
atau siprofloksasin minimal 5 hari.
5. Respiratory Tract Infections : gatifloksasin dan
mofifloksasin efektif untuk pneumonia dan bronchitis.
6. Bone, Joint, and Soft Tissue Infections : untuk terapi
osteomielitis karena S. aureus dapat digunakan
siprofloksasin 500-750 mg 2 x sehari selama 4-6 minggu.
7. Siprofloksasin dpt digunakan utk pencegahan anthrax.
PENISILIN
• Mekanisme kerja AB beta laktam sbb :
– obat mempunyai nukleus asam amino
penicilinat (cincin beta lactam)bergabung dg
penicillin-binding protein pd kuman
– tjd hambatan sintesis dinding sel kuman karena
proses transpeptidase antar rantai
peptidoglikan terganggu
– tjd aktivasi enzim proteolitik pd dinding sel.
PENISILIN
mekanisme kerja
• Bersifat bakterisid  menghambat sintesis
dinding sel.
• Berdifusi baik ke semua jaringan &cairan
tubuh, tp penetrasi ke cairan otak kurang
baik, kecuali infeksi selaput.
• Diekskresi melalui urin dalam kadar
terapetik.
Mekanisme resistensi thd penisilin:

1. Pembentukan enzim betalaktamase,


misalnya pd kuman S. aureus, H.
influenza, gonokokus. Pembentukan
enzim betalaktamase dihasilkan melalui
kendali genetik oleh plasmid.
2. Enzim autolysin kuman tdk bekerja shg
timbul sifat toleran kuman thd obat
3. Kuman tidak mempunyai dinding sel
EFEK SAMPING

• Reaksi alergi ringan - sedang  urtikaria


kemerahan kulit, dermatitis kontak, glositis,
serta gangguan lain pd mulut, demam yg
kadang2 disertai mengigil.  kdg2 bisa fatal
krn reaksi anafilaktik
• Tindakan thd reaksi alergi  menghentikan
pemberian obat dan memberi tx simptomatik
dg adrenalin, bila perlu diberikan tambahan
antihistamin dan kortikosteroid.
PENICILLIN
macam SEDIAAN
• Penisilin G
– Kuat untuk kuman gram positif
– Rusak o.k asam lambung , so tdk diberikan oral  parenteral.
– Sediaan dlm bentuk penisilin G larut air.
• Ampisilin
– Spektrum luas kuman gram positif& negatif
- tablet atau kapsul sbg ampisilin trihidrat atau anhidrat 250 mg, 500 mg,
dan 1000 mg.
– bubuk suspensi mengandung 125 atau 250 mg/5 ml.
– suntikan dlm ukuran 100 mg, 250 mg, 500 mg, dan 1000 mg per vial.
• Amoksisilin
– Spektrum luas kuman gram positif& negatif
– Kombinasi dengan asam klavulanat  lebih efektif untuk bakteri
penghasil enzim penicilinase.
– kapsul atau tablet berukuran 125, 250, atau 500 mg
– sirup 125 mg dan 250 mg/5 ml.
Penicillin G (benzil penicillin)
• Efektif untuk : streptokokus, pneumokokus, gonokokus,
meningokokus, antraks, difteri dll.
• Bisa rusak o.k enzim penicilinase  tidak mempan.
• Rusak o.k asam lambung  tidak per oral, diberikan
parenteral.
• Penicillin V spektrumnya =, tapi efektivitasnya lemah
• Dosis : iv lambat, im atau infus.
– 1,2gr/hari dlm dosis terbagi 4. Bisa di 2,4gr/har.
– Bayi : 50 -75 mg/kgBB/hari dlm dosis dibagi 3.
– Anak: 100mg/kgBB/hari dlm dosis dibagi 4
– Meningokokus : injeksi tunggal im atau iv.
Penicillin spektrum luas
:Ampisilin, Amoxicillin
• Indikasi : ISK, otitis media, sinusitis, bronkitis, gonore..dll
• Rusak o.k penisilinase termasuk yg dhslkan Stafilokokus Aureus, E
Coli.  resisten.
• Ampicilln Oral : absorbsi kurang baik o.k makanan. Amoxicillin 
lebih baik.

• Kombinasi Amox-asam klavulanat: menghambat enz beta


laktamase &enz penicilinase  lebih mempan
• Efek samping : Diare, mual, urtikaria,
• Dosis : Oral : 0,25- 1mg tiap 6jam 30mnt sblm makan
– Gonore : 2-4mg dosis tunggal
– Injeksi : im,iv,infus 500mg tiap 6jam.
Sediaan syrup dlm bentuk kering=dry syrup, tahan thdp suhu kamar.
PENICILLIN
PENGGUNAAN KLINIK
• Infeksi Kokus Gram-Positif
– Infeksi pneumokokus (pneumonia, meningitis, endokarditis)
– Infeksi streptokokus (faringitis, demam reumatik, otitis media akut)
• Infeksi Kokus Gram-Negatif
– Infeksi meningokokus (N. meningitidis)
– Infeksi gonokokus (N. gonorrheae)
• Sifilis
• Infeksi Batang Gram-Positif
– Difteri
– Antraks
• Infeksi Batang Gram-Negatif
– Salmonella dan Shigella
– Haemophilus Influenza
SEFALOSPORIN
• Spt AB betalaktam lain  menghambat sintesis
dinding sel mikroba.
• Spektrum gram positif dan negatif, tp spektrum msg2
derivat bervariasi baiknya digunakan u pengobatan
infeksi berat / yg tdk dpt diobati dg AB lainnya
EFEK SAMPING
• Rx alergi  efek samping yg paling sering tjd 
mirip dg rx alergi yg ditimbulkan oleh penisilin.
• Rx mendadak  anafilaksis dg spasme bronkus
dan urtikaria.
• Sefalosporin mrpk zat yg nefrotoksik, tapi kurang
toksik dibandingkan dg aminoglikosida dan
polimiksin.
SEFALOSPORIN
• Farmakokinetik:
– Per oral : Cefaleksin, Cefaklor, Cefadroksil.
•  diabsorbsi sal cerna
– Parenteral : yang lainnya
– Generasi ketiga : mencapai kdr tertinggi dlm
LCS bagus untuk meningitis.
– Diekskresi utuh di urin. Dosis hati-hati untuk
penderita ginjal.
SEFALOSPORIN GENERASI PERTAMA
• Golongan ini efektif thd gram positif . Sebagian besar S. aureus,
Streptococcus pneumonia. Streptokokus anaerob, clostridium
perfringens, Corinobakterium difteri.
• Indikasi : ISK yang tdk respon trhdp AB lain. ISPA, sinusitis, infeksi
kulit dan jaringn lunak.
• Contoh : Cefadroksil, Cefaleksin, Cefaloridin, Cefapirin
• Cefaleksin
– kapsul 250 mg, 500 mg dan suspensi oral 125 mg dan 250 mg/5 ml.
– Dosis oral: dewasa 1-4 gram sehari yg dibagi dlm 4 dosis.
– anak 25-50 mg/kgBB sehari yg terbagi dlm 4 dosis.
• Cefadroksil
– kapsul 500 mg, tablet 1000 mg, serta suspensi oral 125 dan 250 mg/5
ml.
– Dosis : 0,5 – 1gr x2/hari. Anak : 25mg/kgBB/hari dalam dosis terbagi.
– Anak 1-6thn : 250mgx2/hari.
SEFALOSPORIN GENERASI
KEDUA
• Golongan ini kurang aktif thd bakteri gram-positif dibandingkan dg generasi
pertama, tp lebih aktif thd kuman gram-negatif misalnya H. influenza, E.
coli, dan Klebsiella.
• Contoh : Cefaclor, Cefoxitin, Cefuroxim, Cefmetazol
• Cefaklor (Cloracef®)
- ES: diare, kolitis, mual muntah, reaksi alergi sperti urtikaria, ruam, pruritus.
- Hati-hati gangguan ginjal, positif palsu pada glukosa urin.
- Dosis: 250mg tiap 8jam. Max 4gr/hari.
bayi : <1thn 62,5mg tiap 8jam. Bayi>1thn 20mg/kgBB/hari.
Anak 1-5thn:∞ 125mgx3/hr. >5thn: 250mgx3/hr
• Cefuroksim
– Indikasi: profilaksis tindakan bedah,
– Dosis : 250mgx2/hr, Anak: 125mgx/hr. Gonore 1gr dosis tunggal.
• Inj im, iv, infus : 750mg-1500mg tiap6-8jam. >750mg harus iv.
• Gonore: 1,5gr im boka boki
• Untuk meningitis: 3gr iv tiap 8jam
SEFALOSPORIN GENERASI KETIGA
• Golongan ini kurang aktif dibandingkan dg generasi
pertama thd kokus gram-positif, tp jauh lebih aktif thd
enterobacteriaceae, termasuk strain penghasil
penisilinase.
• Cefotaksim
– Indikasi : profilaksis pembedahan.
– Dosis: im, iv 1gr tiap 12jam.
– tersedia dlm btk bubuk obat suntik 0,5gr. 1gr. 2gr
• Ceftriakson
– tersedia dlm btk bubuk obat suntik 0,25; 0,5; dan 1 gram.
• Cefiksim (Cefspan®)
– Dosis: dws anak>10thn : 200-400mg/hr dosis tungal ato terbagi
– Bayi : 8mg/kgBB/hari dosis tunggal atau terbagi.
– Tersedia dalam bentuk oral 100 mgkapsul, dry syr.
AMINOGLIKOSIDA
• Bersifat baktericid. Aktif untuk gram negatif,
namun juga bisa gram positif.
• Farmakokinetik : tidak terserap sal cerna: 
parenteral. Ekskresi di ginjal.
• ES: ototoksisitas, nefrotoksik p.u pasien org tua
dan ggn ginjal.
• Tidak boleh diberika brsama diuretik.
• Mengganggu transmisi saraf.
• Contoh : Gentamicin, Kanamicin, Amikacin,
Tobramicin, Neomicin
Gentamicin
(garamicin®)
• Kurang efektif trhdp bakteri anaerob.
• ES: ggn pendengrn, vestibuler,
nefrotoksik, kolitis.
– Hati-hati penderita ggn ginjal, ggn
pndengaran dan keseimbangn. Penggunaan
jgk pnjg.
• KI: Miastenia gravis, hamil.
• Dosis: im, ivlambat/ infus: 2-5mg/kgBB/hr
dosis terbagi 3.
Kanamicin
• Dosis: im 250mg tiap 6jam. Atau 500mg
tiap 12jam. Iv 15-30mg/kgBB/hr dosis
terbagi tiap8-12jam.
Aminoglikosid lain
• Amikasin: Aktif untuk gram negatif terut
yang resisten gentamicin
• Dosis: im,ivlambat/infus 15mg/kgBB/hr
terbagi dlm 2
• Tobramicin: lebih aktif thdp pseudomonas
auroginosa.
• Neomicin: toksik untuk parenteral.
– Lbh diberikan u infeksi kulit, mukosa.
MAKROLIDA
• Contoh : erythromicin, Roxitromicin, Azitromicin,
Claritromicin, Spiramicin
• Spektrum = penicilin.
• ERITHROMICIN
• Indikasi: ISPA, pertusis, pneumonidll. Bisa juga untuk
anaerob, klamidia, mikoplasma. Kurang efektif Hemofilus
influenza.
• ES : mual, muntah, diare, urtikaria.
• Hati-hati ggn fungsi hati , ginjal, hamil menyusui
• Dosis: 250-500mgx4/hr max 4gr/hr.
– Anak: <2thn 125mgx4/hr. >2thn 250mgx4/hr
– Sediaan : kapsul 250mg, 500mg. Dry syr.
MAKROLIDA
• Clarithromicin :
• Indikasi :ISPA, infeksi ringan-sedang kulit,
jar lunak. Terapi tambahan untuk tukak
lambng o.k Helicobacter pylori.
• Azitromicin :
• Indikasi :ISPA, otitis media, klamidia
genital. Lbh aktif u Hemofilus influenza.
• ES kedua obat ini pada sal cerna lbh
ringan drpd Erytromicin.
GOLONGAN FENIKOL
• Contoh : Cloramphenikol, Thiampenikol,
• Spektrum luas. Bersifat toksik.
• Efektif untuk tifoid. Infeksi berat o.k Hemofilus
influenza, demam tifoid, meningitis, abses otak.
• Hati-hati pmberian jk pnjg  ggn fungsi ginjal,
hati.hamil menyusui.
• ES: kelainan darah mis anemia aplastik, neuritis
perifer, mual muntah diare.
• Dosis: oral, im, iv 50mg/kgBB/hr dosis terbagi 4
– Ada dlm bntuk tetes mata untuk konjungtivits bakterial
GOLONGAN FENIKOL
GOLONGAN FENIKOL
Semoga sukses selalu

Anda mungkin juga menyukai