Pembimbing:
Dr. Hj. Ridhayani, Sp.A
Bab 1 : Pendahuluan
Latar Belakang
ISPA -> penyebab utama kesakitan dan kematian balita di Indone
Keluhan Utama
Sesak Napas sejak ± 3 hari
SMRS
Keluhan
Tambahan
Demam dan Batuk Pilek
Riwayat Perjalanan
Penyakit
Os datang ke IGD dengan keluhan sesak nafas sejak ± 3
hari SMRS.
• Sesak nafas dirasakan hilang
timbul.
• Sesak bertambah ketika batuk
• tidak dipengaruhi oleh aktivitas,
suhu dan debu
• Sesak nafas juga tidak
dipegaruhi oleh posisi
• Keluhan sesak baru pertama kali
dialami
Os mengalami batuk berdahak sejak 2 minggu yang lalu. Pilek ada
• Dahak berwarna putih kental
• Tidak terdapat darah.
• Tidak ada bunyi ngik ngik maupun
bunyi seperti orang mengorok.
• riwayat sering bersin-bersin disangkal
Keluhan disertai demam sejak ± 1 minggu yang lalu
Riwayat
Imunisasi
Imunisasi
BCG 1 kali, umur 1 bulan, skar
positif.
Polio 4 kali, umur 0,2,4,6
bulan.
Hepatitis 3 kali, umur 2,4,6 bulan.
DPT 3 kali, umur 2,4,6 bulan
Campak 1 kali, umur 9 bulan
Kesan : Imunisasi dasar lengkap.
Riwayat Persalinan
Status Generalis
KEPALA
• Bentuk : Normosefali, simetris
• Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut
• Mata : Konjungtiva anemis (+) sclera ikterik (-),
palpebra edema (+/+), pupil isokor, refleks cahaya(+/+
Lagoftalmus (-/-)
• Hidung: Dismorfik (-),napas cuping hidung (+), sekret (+/+),
mimisan (-)
• Mulut : Sianosis (-), mukosa mulut dan bibir kering (-)
• Telinga: Dismorfik (-), cairan (-)
• Gigi : Gusi berdarah (-)
• Lidah : atrofi papil (-), hiperemis (-), selaput (-)
Faring : Hiperemis (-), edema (-), selaput (-)
Tonsil : Simetris, ukuran T1-T1, uvula ditengah,
THT hiperemis(-),
edema (-), selaput (-), detritus (-)
Inspeksi :
• Efloresensi primer dan sekunder (-)
• simetris kanan = kiri saat statis dan dinamiS
• tipe pernapasan abdominal-thorakal
• retraksi (+/+)minimal intercostal
• iktus kordis tidak terlihat.
Palpasi :
Nyeri tekan (-), thrill tidak teraba, sela iga tidak melebar
Perkusi : Hipersonor pada kedua lapang paru, nyeri
ketok (-)
JANTUNG
Perkusi :
Batas kiri : ICS IV linea midclavicularis sinistra
Batas kanan: ICS IV linea parasternalis dextra
Batas atas : ICS II linea parasternalis sinistra
Auskultasi :
HR 148x/menit, bunyi jantung I dan II normal,
irama reguler, murmur (-) gallop (-)
ABDOMEN
Inspeksi : Cembung, kencang, massa (-), efloresensi primer dan
sekunder(-)
Auskultasi : Bising usus (+) meningkat
Palpasi : Kencang, nyeri tekan (-), hepar tidak teraba,
lien dan ginjal tidak teraba, turgor kembali lambat (-)
Perkusi : Timpani, nyeri ketok (-), Ascites (-), shiftingdullness (-)
EKSTREMITAS
Akral hangat (+) , pucat (+), CRT < 2”, edema (-)
Diagnosis Kerja
Bronkiolitis Akut +
Sepsis
Rencana Terapi
2. Edukasi
• Penyebab & gejala yang timbul dan cara menghindarinya
• MENJELASKAN kapan harus dibawa ke RS
• prognosis penyakit pasien.
PREVEN PROMOT
TIF IF
• Menjaga hygiene dan • Meningkatkan daya
sanitasi ligkungan tahan tubuh
• Makan bergizi
• Menghindari kontak • Imunisasi
dengan penderita batuk • Membawa ke PelKes
pilek jika sakit
• Mencegah penyebarran • Ciptakan rumah yang
nosokomial sehat
Lain-lain
Globulin 2,9 g/dl
Tanggal Pemeriksaan Fisik Tindakan
22 September S : sesak nafas berkurang, batuk P:
2018 (+), pilek (+), demam (-), - IVFD D5% 1/4 NS gtt
20x/menit (mikro)
O: KU: Tampak sakit sedang
-Nadi: 112 x/m - Injeksi Ampicilin 3x530 mg
-RR: 54 x/m
o - Injeksi Ceftriaxone 1x640
-Temp: 37,2 C
Kepala: Conjungtiva anemis (-/-), mg
sklera ikterik (-/-), napas cuping
- Injeksi Dexametasone 3x2,5
hidung (-/-), edema palpebra (-)
Leher : pembesaran KGB (-) mg
Thorak: Simetris, retraksi minimal
- Ambroxol syrp 3 x ½ cth
intercostal (+).
Pulmo : vesikuler (+) normal, - Nebu ventolin 1 fls/8 jam
rhonki (-),wheezing (+) ekspirasi
- Oksigen 1-2 liter/ menit bila
memanjang.
Cor : bunyi jantung 1/ bunyi sesak
jantung 2 (+) normal, murmur (-),
- PCT bila demam
gallop (-)
Abdomen : datar, lemas, bising
usus (+) normal, turgor normal,
hepar lien tidak teraba, nyeri tekan
(-)
Genitalia: Hidrokel (+)
Ekstremitas : akral hangat, CRT <
2 detik, pucat (-)
32
BRONKIOLIT
IS
Definisi
• infeksi respiratorius bawah akut yang
ditandai dengan adanya inflamasi pada
bronkiolus
penyebab lain:
• Adenovirus
• virus influenza
• virus parainfluenza-3
• Rhinovirus,
• mikoplasma
Epidemiolog
i
penyakit infeksi pernapasan tersering
pada bayi.
respon inflamasi
ketidakseimbangan ventilasi-perfusi
(ventilation-perfusion mismatching)
ANAMNESIS
• Pilek Ringan Disertai Rinorea
• Batuk
• Demam (38,5oc Sampai 39oc) Atau Subfebris
• Sesak Napas Yang Makin Hebat (Bernapas
Dangkal Dan Cepat
• Wheezing
• Sianosis
• Merintih (Grunting)
• Napas Berbunyi
• Muntah Setelah Batuk
• Rewel, Dan Sulit Makan
PEMERIKSAAN FISIK
• Expiratory effort
• Takipnea
• Takikardia
• Usaha-usaha pernapasan , menimbulkan napas cuping
hidung, retraksi interkostal dan retraksi suprasternal.
• Peningkatan suhu di atas 38,5oc
• Menangis dan makan dapat memperberat tanda ini
• ekpirasi memanjang hingga wheezing
• Selama fase mengi, perkusi dada umumnya hipersonor
• auskultasi ditemukan mengi yang merata dan ronki kasar
selama siklus nafas
• Sianosis
PEMERIKSAAN Penunjang
o Dispneu
o Nch
o Retraksi
o Sianosis
o Nafas vesikuler meningkat
o Suara nafas tambahan RBHN
o Foto toraks:
o Infiltrat alveolar maupun interstisial
o Dapat ditemukan apda seluruh lapang paru.
Asma Bronchial
• gejala timbul secara episodik atau
berulang
• timbul akibat faktor pencetus
• riwayat alergi
6. Kortikosteroid
Preventif
EDUKASI Promotif
Rehabilitatif
PROGNOSIS
Namun,
bronkiolitis berkembang menjadi asma
SEPSIS
Sepsis adalah disfungsi organ yang mengancam
kehidupan (life-threatening organ dysfunction)
yang disebabkan oleh disregulasi imun
terhadap infeksi
BRONKIOLI
Pemeriksaan laboratorium ditemukan leukositosis dan CRP (+)
+
GEJALA SESAK
SEPSIS
Pada pasien ini diberikan tatalaksana berupa O2 dengan nasal
kanul 1-2 liter/menit, IVFD D5% 1/2 NS gtt 8x/menit, Injeksi
Ampicilin 3x 500 mg, Injeksi Ceftriaxone 1x640 mg, Injeksi
dexametasone 3x2,5 mg, PCT syr 4x1 cth a, Nebulisasi Ventolin 1
fls/8 jam dan ambroxol 3x1/2 cth.
Pemberian paracetamol
Edukasi
Prognosis pada kasus cukup baik.
Dilihat berdasarkan gambaran klinis
selama perawatan pasien sudah sangat
membaik.