Meeting 5-6
1. Pendahuluan Vektor
2. Norm Vektor
3. Perkalian titik dan Proyeksi
4. Hasil Kali Silang
5. Garis dan Bidang pada Ruang-3
Definisi
Vektor ialah besaran yang memiliki arah.
Kecepatan, gaya dan pergeseran merupakan contoh
– contoh dari vektor karena semuanya memiliki
besar dan arah walaupun untuk kecepatan arahnya
hanya positif dan negatif.
Vektor dikatakan berada di ruang – n ( Rn ) jika
vektor tersebut mengandung n komponen. Jika
vektor berada di R2 maka dikatakan vektor berada
di bidang, sedangkan jika vektor berada di R3
maka dikatakan vektor berada di ruang.
Secara geometris, di bidang dan di ruang vektor merupakan segmen
garis berarah yang memiliki titik awal dan titik akhir. Vektor biasa
dinotasikan dengan huruf kecil tebal atau huruf kecil dengan ruas
garis. Contoh :
v+w=w+v
Vektor yang panjangnya nol disebut vektor nol dan dinyatakan
dengan 0.
Jika v adalah sebarang vektor tak nol, maka –v, negatif dari v,
didefinisikan sebagai vektor yang besarnya sama dengan v, tetapi
arahnya terbalik.
v + (-v) = 0
Jika v dan w adalah dua vektor sebarang,
maka selisih w dari v didefinisikan sebagai :
v – w = v + (-w)
Jika v adalah suatu vektor tak nol dan k adalah suatu
bilangan real tak nol (skalar), maka hasil kali kv
didefinisikan sebagai vektor yang panjangnya k kali panjang
v dan arahnya sama dengan arah v jika k > 0 dan berlawanan
arah dengan v jika k < 0. Kita definisikan kv = 0 jika k = 0
atau v = 0.
Hitunglah !
(i) v1+v2 dan v2+v3
(ii) v1 -v2 dan v3 -v2
(iii) k.v1 , k.v2 , dan k.v3 jika k = 3
Vektor-vektor dalam ruang berdimensi 3
x
Translasi Sumbu
Diketahui pada gambar sumbu xy ditranslasi
menghasilkan sumbu 𝑥 ′ 𝑦 ′ sehingga titik
O(x, y) = (k,l)
Titik P pada ruang-2 memiliki koordinat (x, y)
dan 𝑘𝑜𝑜𝑟𝑑𝑖𝑛𝑎𝑡 (𝑥 ′ , 𝑦′)
Karena 𝑂’𝑃= (𝑥 − 𝑘, 𝑦 − 𝑙) sehingga
𝒙′ = 𝒙 − 𝒌, 𝒚′ = 𝒚 − 𝒍 (persamaan translasi)
Pada ruang-3 persamaan translasinya ialah
𝒙′ = 𝒙 − 𝒌, 𝒚′ = 𝒚 − 𝒍, 𝒛′ = 𝒛 − 𝒎
dimana menghasilkan sumbu 𝑥 ′ 𝑦 ′ 𝑧′ sehingga titik
O(x, y, z) = (k, l, m)
Example
Misalkan koordinat sistem xy di translasi sehingga didapat
sistem koordinat x’y’ dimana titik origin yang baru
(k, l) = (4, 1)
1. Carilah koordinat xy dimana P(2,0)
x’ = x – 4, y’ = y – 1.
koordinat x’y’ dari P adalah (-2,-1)
2. Carilah koordinat x’y’ Q(-1,5)
x = x’+4, y = y’+1
Koordinat xy dari Q adalah (3, 6)
1. Pendahuluan Vektor
2. Norm of a vector
3. Perkalian Titik dan Proyeksi
4. Hasil Kali Silang
5. Garis dan Bidang pada Ruang-3
Teorema (Sifat-sifat Vektor)
Jika u, v dan w adalah vektor pada ruang-2 atau ruang-3
dan k dan l merupakan skalar, maka hubungannya ialah
a. u + v = v + u
b. (u + v) + w = u + (v + w)
c. u + 0 = 0 + u = u
d. u + (-u) = 0
e. k(lu) = (kl)u
f. k(u + v) = ku + kv
g. (k + l)u = ku + lu
h. 1u = u
Proof of part (b) (analytic)
Jika u = (u1, u2, u3), v = (v1, v2, v3), w = (w1, w2, w3) maka ;
2008/10/
8
Jarak
Jika P1(x1, y1, z1) dan P2(x2, y2, z2) adalah dua titik pada
Ruang-3 maka jarak d antara titik tersebut adalah norm
dari vector 𝑃1 𝑃2
Contoh
𝒖 ∙ 𝒗 = 𝒖𝟏 𝒗𝟏 + 𝒖𝟐 𝒗𝟐 + 𝒖𝟑 𝒗𝟑
Contoh
𝑢 ∙ 𝑣 = 𝑢1 𝑣1 + 𝑢2 𝑣2 + 𝑢3 𝑣3
= 2 1 + −1 1 + (1)(2)
=3
Tentukan sudut yang terbentuk antar vektor dari u = (1, -2, 3), v = (-3, 4, 2),
dan w = (3, 6, 3)
Solusi :
𝑢 ∙ 𝑣 = 1 −3 + −2 4 + 3 2 = −5
𝑣 ∙ 𝑤 = −3 3 + 4 6 + 2 3 = 21
𝑢 ∙ 𝑤 = 1 3 + −2 6 + 3 3 = 0
Sehingga, sudut antara u dan v adalah sudut tumpul, antara v dan w adalah
sudut lancip, dan antara u dan w saling tegak lurus.
Vektor Orthogonal
Jika u, v, dan w adalah vektor pada ruang-2 dan ruang-3 and k adalah
skalar, maka
a) u ∙ v = v ∙ u
b) u ∙ (v + w) = u ∙ v + u ∙ w
c) k(u ∙ v) = (ku) ∙ v = u ∙ (kv)
d) v ∙ v > 0 jika v ≠ 0, dan v ∙ v = 0 jika v = 0
Proyeksi Orthogonal
Kita dapat menguraikan vektor u : jatuhkan tegak lurus u melalui a,
dan buat vektor w1 dari Q tegak lurus terhadap w1.
𝑤2 = 𝑢 − 𝑤1
Vektor w1 sejajar dengan a, vektor w2 tegak lurus terhadap a, dan
𝑤1 + 𝑤2 = 𝑤1 + 𝑢 − 𝑤1 = 𝑢
Jika u dan a adalah vektor pada ruang-2 dan ruang-3 dan jika a ≠ 0, maka
𝒖 ∙ 𝒂 = 2 4 + −1 −1 + 3 2 = 15
2
𝒂 = 42 + (−1)2 +22 = 21
Sehingga vektor proyeksi orthogonal u terhadap a,
𝒖∙𝒂 𝟏𝟓 𝟐𝟎 𝟓 𝟏𝟎
projau = 𝒂 = 𝟒, −𝟏, 𝟐 = ( ,− , )
𝒂 2 𝟐𝟏 𝟕 𝟕 𝟕
𝟐𝟎 𝟓 𝟏𝟎 𝟔 𝟐 𝟏𝟏
u - projau = (2, -1, 3) − ,− , = − ,− ,
𝟕 𝟕 𝟕 𝟕 𝟕 𝟕
Jarak titik ke garis
Jarak D suatu titik P0(x0, y0) ke garis ax + by + c = 0 ialah
𝑎𝑥0 + 𝑏𝑦0 + 𝑐
𝐷=
𝑎2 + 𝑏 2
Contoh :
C A xB
Contoh :
Tentukan w u v,
dimana u 1, 2, 2 v (3, 0, 1)
Jawab :
iˆ ˆj kˆ
w u1 u2 u3
v1 v2 v3
iˆ ˆj kˆ
1 2 2
3 0 1
a. u u x v 0
b. v u x v 0
u v u u v
2 2 2 2
c. v
Dari sifat ke-3 diperoleh
u v u u v
2 2 2 2
v
u v u v cos
2 2 2
u
2
v
2
u
2
v
2
cos 2
u
2
v
2
1 cos
2
u v sin
2 2 2
Jadi, u x v u v sin
Perhatikan ilustrasi berikut :
v
v sin
u u
2iˆ 13 ˆj 10kˆ
Luas segitiga ABC yang berimpit di A adalah
1
Luas 4 169 100
2
1
273
2
Orientasi pada titik B
iˆ ˆj kˆ
BA BC 3 2 2 2iˆ 13kˆ 10 ˆj
2 2 3
1
273
2
=
Latihan Bab 4
1. Tentukan cos sudut yang terbentuk oleh
pasangan vektor berikut :
1 6
a. u dan v
2 8
1 8
b. u 3 dan v 2
7 2
2 1
b. a 1 dan b 2
3 2
3. Tentukan dua buah vektor satuan di bidang
yang tegak lurus terhadap
3
u
2
4. Tentukan vektor yang tegak lurus terhadap vektor
7 2
u 3 dan v 0
1 4
5. Tentukan luas segitiga yang mempunyai titik sudut
P (2, 0, –3), Q (1, 4, 5), dan R (7, 2, 9)
Definisi
Jika u = (u1, u2, u3) dan v = (v1, v2, v3) adalah vektor pada Ruang-3,
maka hasil kali silangnya 𝑢 × 𝑣 adalah
𝑢 × 𝑣 = (𝑢2 𝑣3 − 𝑢3 𝑣2 , 𝑢3 𝑣1 − 𝑢1 𝑣3 , 𝑢1 𝑣2 − 𝑢2 𝑣1 )
Pada notasi determinan nya adalah
𝑢2 𝑢3 𝑢3 𝑢1 𝑢1 𝑢2
𝑢×𝑣 = 𝑣2 𝑣3 , − 𝑣3 𝑣1 , 𝑣1 𝑣2
atau dengan cara lain
𝑢1 𝑢2 𝑢3 Untuk mencari komponen pertama dari 𝑢 × 𝑣
𝑣1 𝑣2 𝑣3 tutup kolom pertama dan cari determinannya,
komponen kedua, tutup kolom kedua dan cari
negatif determinannya, dan komponen ketiga,
tutup kolom ketiga dan cari determinannya.
Contoh
Solusi :
2 −2 1 −2 1 2
𝑢×𝑣 = ,− ,
0 1 3 1 3 0
i j k
ab 1 3 4
2 7 5
3 4 1 4 1 3
i j k
7 5 2 5 2 7
(15 28)i (5 8) j (7 6)k
43i 13 j k
Teorema
Hubungan Perkalian titik dan perkalian silang
Solusi
= 2i -3j + 4k
Perkalian Silang
Teorema
u v
The Cross Product of Two Vectors in ℜ3 (Cont.)
The cross product can be represented symbolically in
the form of a 3 x 3 determinant:
i j k
uxv= u2 u3 u1 u3 u1 u2
u1 u2 u3 i j k
v2 v3 v1 v3 v1 v2
v1 v2 v3
u u3 u1 u3 u1 u2
2
, ,
v2 v3 v1 v3 v1 v2
𝑢 ∙ (𝑣 × 𝑤)
ialah perkalian rangkap tiga skalar u, v, dan w.
Jika terdapat satu bidang yang melalui titik P (x0,y0,z0) dan memiliki
vektor normal n = (a,b,c), maka bila ingin mencari persamaan dari
bidang tersebut diperlukan suatu titik sembarang Q(x,y,z) yang
terletak pada bidang tersebut.
𝒏 ∙ 𝑃𝑄 = 0
𝑃𝑄 = (𝑥 − 𝑥0 , 𝑦 − 𝑦0 , 𝑧 − 𝑧0 )
Sehingga ;
a(𝑥 − 𝑥0 ) + 𝑏(𝑦 − 𝑦0 ) + 𝑐(𝑧 − 𝑧0 )
=0
Dinamakan ini bentuk normal titik dari
persamaan bidang.
Selanjutnya dari persamaan tersebut,dengan mengkalikan dan mengumpulkan
suku-sukunya,maka :
𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐𝑧 + (−𝑎𝑥0 – 𝑏𝑦0 – 𝑐𝑧0) = 0
𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐𝑧 + 𝑑 = 0
dimana a, b, c, dan d adalah kostanta, dan a,b,c tidak semuanya nol.
Mencari titik
Teorema
𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 + 𝑐𝑧 + 𝑑 = 0
Carilah jarak D antara titik (1, −4, −3) and the plane
2𝑥 − 3𝑦 − −1.
Solution
To apply (9), we first rewrite the equation of
the plane in the form
2𝑥 − 3𝑦 + 6𝑧 + 1 = 0
Then,
2 1 + −3 −4 +6 −3 +1 −3 3
𝐷= = =
22 +(−3)2 +62 7 7