Traumathorax 131125065828 Phpapp01
Traumathorax 131125065828 Phpapp01
Kelompok IV:
❖ Herlina
❖ Huswatun Hasanah
❖ Nina Yulina
► Trauma adalah trauma tajam atau tembus thorax
yang dapat menyebabkan tampo nada jantung,
perdarahan, pneumothoraks,
hematompneumothoraks.
Di dalam thorax terdapat dua organ yang sangat
vital bagi kehidupan manusia, yaitu paru-paru dan
jantung.
Paru-paru sebagai alat pernapasan dan jantung
sebagai alat pemompa darah.
Jika terjadi benturan atau trauma dada, kedua
organ tersebut bisa mengalami gangguan atau
bahkan kerusakan.
a. Dinding Dada
Dinding dada merupakan bungkus untuk
organ di dalamnya, yang terbesar adalah
jantung dan paru-paru. Tulang-tulang iga
(kosta 1-12) bersama dengan otot
interkostal, serta diafragma pada bagian
caudal membentuk rongga thorax.
Etiologi
► Kontusio paru-cedera tumpul dada akibat
kecelakaan kendaraan atau tertimpa benda
berat.
► Pneumothorak terbuka akibat kekerasan
(tikaman atau luka tembak)
► Fraktur tulang iga
► Tindakan medis (operasi)
► Pukulan daerah torak.
anatomi
a. Dinding Dada
Dinding dada merupakan bungkus untuk
organ di dalamnya, yang terbesar adalah
jantung dan paru-paru. Tulang-tulang iga
(kosta 1-12) bersama dengan otot
interkostal, serta diafragma pada bagian
caudal membentuk rongga thorax.
b. Pleura
c. Paru-Paru
d. Mediasinum
1. Pernapasan
Pernapasan terdiri dari inspirasi (menarik
napas) dan ekspirasi (mengeluarkan napas)
Pernafasan normal umumnya berkisar antara
12¬20 kali/menit. Pernafasan yang lebih dari 24
kali/menit dikenal sebagai tachypnoe. Apabila
pernafasan buatan dibuat lebih dari 24 <ali/menit,
maka dikenal sebagai hiperventilasi.Tachypnoe
dapat sebagai akibat keadaan fisiologi (ketakutan,
kecapaian, dsb) tetapi juga dapat merupakan
indikator bahwa ada yang tidak beres dengan
masalah breathing.
Manifestasi klinis
1. Aktivitas / istirahat
Gejala : dipnea dengan aktivitas ataupun istirahat
2. Sirkulasi
Tanda : Tachikardia ; disritmia ; irama jantunng gallops, nadi
apical berpindah, tanda Homman ; TD : hipotensi/hipertensi.
3. Integritas ego
4. Makanan dan cairan
Tanda : adanya pemasangan IV vena
sentral/infuse tekanan.
5. Nyeri/ketidaknyamanan
Gejala : nyeri uni laterl, timbul tiba-tiba
selama batuk atau regangan, tajam dan nyeri,
menusuk- nusuk yang diperberat oleh
napas dalam, kemungkinan menyebar ke leher,
bahu dan abdomen. Tanda : berhati-hati
pada area yang sakit, perilaku distraksi,
mengkerutkan wajah.
6. Pernapasan
Gejala : kesulitan bernapas ; batuk ; riwayat bedah
dada/trauma, penyakit paru kronis, inflamasi,/infeksi
paaru, penyakit interstitial menyebar, keganasan ;
pneumothoraks spontan sebelumnya.
8. Penyuluhan/pembelajaran
Gejala : riwayat factor risiko keluarga,
TBC, kanker ; adanya bedah
intratorakal/biopsy paru.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan pola pernapasan
berhubungan dengan ekpansi paru yang tidak
maksimal karena akumulasi udara/cairan.
2. Insfektif bersihan jalan napas berhubungan
dengan peningkatan sekresi sekret dan
penurunan batuk sekunder akibat nyeri dan
keletihan.
3. Perubahan kenyamanan : Nyeri akut
berhubungan dengan trauma jaringan dan
reflek spasme otot sekunder.
4. Kerusakan integritas kulit berhubungan
dengan trauma mekanik terpasang bullow
C. Intervensi Dan Implementasi
Intervensi adalah penyusunan rencana tindakan
keperawatan yang akan dilaksanakan
untuk menanggulangi masalah sesuai
dengan diagnosa keperawatan.