Anda di halaman 1dari 45

DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMERINTAHAN DESA

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

KEBIJAKAN UMUM
PENGELOLAAN ASET DESA
Oleh:
DR. Deddy Winarwan, SSTP, M.Si
KASUBDIT SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAN ASET
Curriculum Vitae
Nama : DR. Deddy Winarwan, SSTP, M.Si
TTL : Kotabumi-Lampung Utara / 3 Februari 1978
Jabatan : Kepala Sub Direktorat Sistem Informasi Keuangan dan Aset,
Direktorat Fasilitasi Keuangan dan Aset Pemerintahan Desa
Ditjen Bina Pemdes Kemendagri
HP : 081369920795
Email : deddywinarwansstp@gmail.com
Riwayat Jabatan :
• Camat Banjar Baru Kab. Tulang Bawang Tahun 2012.
• Kabag Tata Pemerintahan Kab. Tulang Bawang Tahun 2013.
• Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Kab. Tulang Bawang Tahun 2015
• Kepala Sub Direktorat Fasilitasi Kerjasama Pemerintahan Direktorat Kelembagaan & Kerjasama Desa
Ditjen Bina Pemerintahan Desa Kemendagri Tahun 2016.
• Kepala Sub Direktorat Sistem Informasi Keuangan dan Aset Direktorat Fasilitasi Keuangan dan Aset Pemerintahan Desa Ditjen Bina
Pemerintahan Desa Kemendagri Tahun 2017.
Riwayat Seminar/Diklat :
 International training course, Enhacing Village Apparatus Capacity, the Haque Institute, the Netherlands, 2015.
 International Seminar, New Law New Village – Changing Rural Indonesia, Leiden University, the Netherlands, 2016.
 Program Course on “Community Based Entrepreneurship for Rural Development”, in JICA Kyushu International Center Fukuoka Japan,
2016.
 Knowledge exchange and learning South to South on “Village Governance and Economic Development”, in West Bengal and Tamil Nadu,
India, 2017.
Undang-undang

Peraturan Pemerintah KETENTUAN LEBIH LANJUT


MENGENAI KEKAYAAN MILIK
PP. No. 43/2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang- DESA DIATUR DENGAN
Undang No.6 Tahun 2014 tentang Desa Jo PP. No. 47/2015 PERATURAN MENTERI YANG
tentang Perubahan atas PP. No. 43/2014 MENYELENGGARAKAN URUSAN
PP. No 17/2018 tentang Kecamatan PEMERINTAHAN DI BIDANG
Pasal 113 PP. 47/2015
PEMERINTAHAN DALAM NEGERI

Peraturan Menteri
 Permendagri No. 84 tahun 2015 tentang Struktur
Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa
 Permendagri No. 1 tahun 2016 tentang
Pengelolaan Aset Desa
 Permendagri Nomor 137 tahun 2017 tentang Kode
dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan
 Permendagri Nomor 20 Tahun 2018 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa
KEKAYAAN ASLI DESA

Kekayaan Asli Desa yang merupakan bagian dari aset desa


dapat berupa tanah kas Desa, tanah ulayat, pasar Desa,
pasar hewan, tambatan perahu, bangunan Desa, pelelangan
ikan, pelelangan hasil pertanian, hutan milik Desa, mata air
milik Desa,pemandian umum, dan aset lainnya milik Desa.

7.
Kekayaan Desa yang
diperoleh dari hibah dan
sumbangan atau sejenis

Kekayaan desa yang dibeli atau diperoleh atas beban Kekayaan Desa yang
APBN, APBD, serta APBDes diperoleh sebagai
pelaksanaan dari
perjanjian/kontrak dan lain-
Kekayaan Desa yang lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-
berasal dari undangan
Hasil Kerja sama Desa
perolehan lainnya
yang sah
Kepala Desa sebagai pemegang kekuasaan pengelolaan aset desa
berwenang dan bertanggungjawab atas pengelolaan aset desa.

Wewenang dan tanggung jawab Kades selaku pemegang kekuasaan


pengelolaan aset desa:
1. menetapkan kebijakan pengelolaan aset desa;
2. menetapkan pembantu pengelola dan petugas/pengurus
aset desa;
3. menetapkan penggunaan, pemanfaatan atau pemindahtanganan
aset desa;
4. menetapkan kebijakan pengamanan aset desa;
7.
LANJUTAN…

5. mengajukan usul pengadaan, pemindahtanganan dan atau


penghapusan aset desa yang bersifat strategis melalui
musyawarah desa;
6. menyetujui usul pemindahtanganan dan penghapusan aset
desa sesuai batas kewenangan; dan
7. menyetujui usul pemanfaatan aset desa selain tanah
dan/atau bangunan.

7.
LANJUTAN…

Aset Desa yg bersifat strategis adalah berupa tanah kas Desa,


tanah ulayat, pasar Desa, pasar hewan, tambatan perahu,
bangunan Desa, pelelangan ikan, pelelangan hasil pertanian,
hutan milik Desa, mata air milik Desa, pemandian umum, dan
aset lainnya milik Desa.

Dalam melaksanakan kekuasaan tersebut, Kepala Desa dapat


menguasakan sebagian kekuasaannya kepada Perangkat Desa,
yakni Sekdes selaku pembantu pengelola aset Desa dan kepala
urusan sebagai petugas/pengurus aset Desa.
7.
Lanjutan.....

 Meneliti rencana kebutuhan;


 Meneliti rencana kebutuhan pemeliharaan aset;
 Mengatur penggunaan, pemanfaatan, penghapusan dan
Tugas dan pemindahtanganan aset desa yang telah di setujui oleh Kepala
wewenang Sekdes Desa;
selaku pembantu  Melakukan koordinasi dalam pelaksanaan inventarisasi aset
pengelola aset Desa Desa;
 Melakukan pengawasan dan pengendalian atas pengelolaan
aset Desa.

 Mengajukan rencana Kebutuhan aset Desa;


Tugas dan  mengajukan permohonan penetapan penggunaan aset Desa yang
wewenang Kepala diperoleh dari beban APBDesa dan perolehan lainnya yang sah kepada
Urusan sebagai Kepala Desa;
petugas/pengurus  Melakukan inventarisasi aset Desa;
aset Desa  Mengamankan dan memelihara aset yg dikelolanya;
 Menyusun dan menyampaikan laporan aset Desa. 10.
1. Aset desa yang berupa tanah disertifikatkan atas nama Pemerintah Desa
2. Aset desa berupa bangunan harus dilengkapi dengan bukti status kepemilikan
dan ditatausahakan secara tertib
3. Aset desa dapat diasuransikan sesuai kemampuan keuangan desa dan
dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. Aset desa dilarang untuk diserahkan kepada pihak lain sebagai pembayaran atas
tagihan kepada pemerintah desa.
5. Aset desa dilarang digadaikan atau dijadikan jaminan untuk mendapatkan
pinjaman.
ADALAH TAHAPAN KEGIATAN SECARA SISTEMATIS UNTUK MERUMUSKAN
BERBAGAI RINCIAN KEBUTUHAN BARANG MILIK DESA.

• Analisis Kebutuhan di Desa :


- Jumlah atau volume dari aset dimaksud
- Speksifikasi yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhan desa
• Memasukkan rencana pengadaan dalam dokumen perencanaan di
desa yaitu RPJMDes, RKPDes, dan APBDes
KEGIATAN UNTUK MELAKUKAN PEMENUHAN KEBUTUHAN BARANG DALAM
RANGKA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA

• Analisis Kebutuhan di Desa :


- Jumlah atau volume dari aset dimaksud
- Speksifikasi yang sesuai dengan keadaan dan kebutuhan desa
• Memasukkan rencana pengadaan dalam dokumen perencanaan di
desa yaitu RPJMDes, RKPDes, dan APBDes
• Mekanisme pengusulan/penetapan rencana penambahan aset
• Mekanisme pengadaan (lelang) sesuai dengan ketentuan yg
berlaku
KEGIATAN YANG DILAKUKAN OLEH PENGGUNA BARANG DALAM
MENGGUNAKAN ASET DESA YANG SESUAI DENGAN TUGAS DAN FUNGSI

• Harus sesuai dengan kebutuhan lingkup kerja


• Ditetapkan dengan keputusan yang berwenang dalam rangka
mendukung penyelenggaraan Pemdes
• Status penggunaan ditetapkan setiap tahun dengan keputusan
Kades
• Kewajiban memelihara, menjaga, dan mengamankan
PENDAYAGUNAAN ASET DESA SECARA TIDAK LANGSUNG DIPERGUNAKAN DALAM RANGKA
PENYELENGGARAAN TUGAS PEMERINTAHAN DESA DAN TIDAK MENGUBAH STATUS KEPEMILIKAN

• Harus sesuai dengan kebutuhan lingkup kerja


• Ditetapkan dengan keputusan yang berwenang 1. Sewa
dalam rangka mendukung penyelenggaraan 2. Pinjam Pakai
Pemdes
3. Kerjasama Pemanfaatan
• Status penggunaan ditetapkan setiap tahun 4. Bangun Guna Serah Atau
dengan keputusan Kades Bangun Serah Guna
• Kewajiban memelihara, menjaga, dan
mengamankan
PEMANFAATAN ASET DESA (1)
NO PEMANFAATAN PENGERTIAN KETENTUAN
1 Sewa Penyerahan hak penggunaan atau 1. menguntungkan Desa
pemakaian barang kepada pihak 2. tidak merubah status kepemilikan aset desa.
ketiga dalam hubungannya dengan 3. jangka waktu paling lama 3 (tiga) tahun sesuai
sewa menyewa dengan ketentuan dengan bentuk aset desa dan dapat diperpanjang
pihak ketiga tersebut harus 4. Pelaksanaan dan penetapan tarif sewa
memberikan imbalan dalam jangka ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa
waktu tertentu. setelah mendapat persetujuan BPD (ditetapkan
dalam Peraturan Desa).
2 Pinjam pakai Pinjam pakai dilakukan oleh 1. dilaksanakan oleh Kepala Desa setelah mendapat
Pemerintah Desa dengan dengan persetujuan BPD.
Pemerintah Desa lainnya serta 2. Jangka waktu pinjam pakai paling lama 7 (tujuh)
Lembaga Kemasyarakatan Desa. hari dan dapat diperpanjang;
Pinjam pakai aset desa dapat
dilakukan kecuali terhadap tanah,
bangunan dan aset bergerak berupa
kendaraan bermotor.
PEMANFAATAN ASET DESA (2)
NO PEMANFAATAN PENGERTIAN KETENTUAN

3 Kerjasama Kerjasama pemanfaatan aset desa 1. tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dana
Pemanfaatan berupa tanah dan/atau bangunan dalam APBDes untuk memenuhi biaya
dengan pihak lain dilakukan atas operasional/pemeliharaan/perbaikan aset
dasar mengoptimalkan daya guna Desa;
dan hasil guna aset desa serta 2. Penetapan mitra kerjasama pemanfaatan
meningkatkan pendapatan desa berdasarkan musyawarah mufakat antara
Kepala Desa dan BPD;
Ctt: 3. ditetapkan oleh Kepala Desa setelah mendapat
1. Sekalipun ketentuan angka 1. persetujuan BPD;
tidak terpenuhi, namun 4. dilaksanakan setelah mendapat ijin tertulis dari
apabila dapat meningkatkan Bupati/Walikota.
PADes, kerjasama dapat 5. tidak dibolehkan menggadaikan/
dilakukan; memindahtangankan kepada pihak lain;
2. Perlu dirumuskan bentuk- 6. jangka waktu paling lama 15 (lima belas) tahun
bentuk kerjasamanya dan dapat diperpanjang
3. Dalam perjanjian, perlu diatur
apabila terjadi kerugian
PEMANFAATAN ASET DESA (3)
PEMANFAATAN PENGERTIAN KETENTUAN
NO

4 Bangun guna serah Pemanfaatan aset desa berupa tanah a. Pemanfaatan aset desa berupa Bangun Guna Serah
atau Bangun serah oleh pihak lain dengan cara dan Bangun Serah Guna dilakukan atas dasar:
guna. mendirikan bangunan dan/atau • Pemerintah desa memerlukan bangunan dan
sarana berikut fasilitasnya, kemudian fasilitas bagi penyelenggaraan pemerintahan
didayagunakan oleh pihak lain desa;
tersebut dalam jangka waktu tertentu • Tidak tersedia dana dalam APBDesa untuk
yang telah disepakati untuk penyediaan bangunan dan fasilitas tersebut.
selanjutnya diserahkan kembali tanah b. Dilaksanakan setelah mendapat ijin tertulis dari
beserta bangunan dan/atau sarana Bupati/Walikota.
berikut fasilitasnya setelah c. Jangka waktu pemanfaatan aset desa berupa
berakhirnya jangka waktu perjanjian. Bangun Guna Serah dan Bangun Serah Guna paling
lama 20 (dua puluh) tahun dan dapat diperpanjang
setelah terlebih dahulu dilakukan evaluasi oleh Tim
yang dibentuk Kepala Desa dan difasilitasi oleh
Pemerintah Kabupaten/Kota.
d. Dalam hal jangka waktu bangun guna serah atau
bangun serah guna diperpanjang, pemanfaatan
dilakukan melalui Kerjasama Pemanfaatan.
ISI PERJANJIAN PEMANFAATAN ASET DESA (4)
Sewa Pinjam pakai Kerjasama Pemanfaatan Bangun guna serah atau Bangun
serah guna
1. para pihak yang terikat 1. para pihak yang terikat 1. para pihak yang 1. Para pihak yang terikat dalam
dalam perjanjian; dalam perjanjian; terikat dalam perjanjian;
2. objek perjanjian sewa; 2. jenis atau jumlah barang perjanjian; 2. objek bangun guna serah;
3. jenis, luas atau jumlah yang dipinjamkan; 2. objek kerjasama 3. jangka waktu bangun para
barang, besaran sewa dan 3. jangka waktu pinjam pemanfaatan; pihak yang terikat dalam
jangka waktu; pakai; 3. jangka waktu; perjanjian;
4. tanggung jawab penyewa 4. tanggung jawab peminjam 4. hak dan kewajiban 4. penyelesaiaan perselisihan;
atas biaya operasional dan atas biaya operasional dan para pihak; 5. keadaan diluar kemampuan
pemeliharaan selama pemeliharaan selama 5. Penyelesaian para pihak (force majeure);
jangka waktu sewa; jangka waktu perselisihan; dan
5. hak dan kewajiban para peminjaman; 6. keadaan di luar 6. persyaratan lain yang di
pihak; 5. hak dan kewajiban para kemampuan para anggap perlu;
6. keadaan di luar pihak; pihak (force 7. Bangunan dan fasilitasnya yang
kemampuan para pihak 6. keadaan di luar majeure); dan menjadi bagian hasil dari
(force majeure); dan kemampuan para pihak 7. peninjauan pelaksanaan bangun guna
7. persyaratan lain yang di (force majeure); dan pelaksanaan serah atau bangun serah guna
anggap perlu. 7. persyaratan lain yang di perjanjian. harus dilengkapi dgn IMB atas
anggap perlu. nama Pemerintah Desa.
PROSES, CARA PERBUATAN MENGAMANKAN ASET DESA DALAM BENTUK FISIK, HUKUM, DAN
ADMINISTRATIF

Pengamanan Aset PENGAMANAN


Desa wajib Meliputi:
dilakukan oleh
Kepala Desa dan fisik > untuk
Perangkat Desa administrasi mencegah Hukum
terjadinya
penurunan fungsi
barang, penurunan
jumlah barang dan antara lain
pembukuan Inventarisasi Pelaporan penyimpana hilangnya barang dengan
n dokumen melengkapi
kepemilikan bukti status
kepemilikan
Tanah & Selain Tanah &
Bangunan Bangunan

Biaya Pengamanan
Aset Desa dilakukan dilakukan
dibebankan pada dengan cara dengan cara
pemagaran dan penyimpanan
APBDesa pemasangan dan
tanda batas pemeliharaan
KEGIATAN YANG DI LAKUKAN AGAR SEMUA ASET DESA SELALU DALAM KEADAAN BAIK DALAM RANGKA
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA

• wajib dilakukan oleh Kepala


Pemeliharaan Desa dan Perangkat Desa
aset Desa

Biaya
pemeliharaan • dibebankan pada APBDesa
aset Desa
KEGIATAN MENGHAPUS/MENIADAKAN
ASET DESA DARI BUKU DATA
INVENTARIS DESA DENGAN
KEPUTUSAN KEPALA DESA UNTUK
MEMBEBASKAN PENGELOLAAN
BARANG, PENGGUNA BARANG, DAN/
ATAU KUASA PENGGUNA BARANG DARI
TANGGUNG JAWAB ADMINISTRASI
DAN FISIK ATAS BARANG YANG
BERADA DALAM PENGUASAANNYA

Penghapusan aset desa yang bersifat


strategis terlebih dahulu dibuatkan
Berita Acara dan ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Desa setelah
mendapat persetujuan Bupati/Walikota
(7) PENGHAPUSAN

Aset milik desa


Aset milik desa yang Aset milik desa-desa yang desa-nya
desa-nya dihapus sebagai yang digabung sebagai dihapus
dampak pembangunan dampak pembangunan dan/atau
digabung dalam
seperti waduk seperti waduk rangka
penataan desa,
aset desa yang
uang penggantinya menjadi desa-nya
uang penggantinya diserahkan milik desa dan merupakan dihapus
kepada pemerintah pendapatan desa yang menjadi milik
Kabupaten/Kota sebagai penggunaannya diprioritaskan desa yang
pendapatan daerah untuk pembangunan sarana
digabung.
prasarana desa
PENGALIHAN KEPEMILIKAN ASET DESA

Pemindahtanganan aset Desa


terdiri dari:

2. Penyertaan
1. Tukar menukar modal
3. Penjualan
pemerintah
Desa
Pemindahtanganan Aset Desa berupa Tanah dan/atau
Bangunan milik Desa hanya dilakukan dengan :

• untuk kepentingan umum.


1. Tukar • bukan untuk kepentingan umum.
• tanah milik Desa yang berada di Berupa Tanah
menukar luar desa.
Kas Desa
(TKD)
• dilakukan dalam rangka dan/atau
2. Penyertaan pendirian, pengembangan dan bangunan
peningkatan kinerja Badan Usaha
modal Milik Desa (BUMDes). milik Desa
Tukar Menukar

Aset Desa berupa


Tanah

selain untuk
Bukan untuk
Untuk Kepentingan kepentingan umum
Kepentingan
Umum dan bukan untuk
Umum
kepentingan umum
Tukar Menukar

Untuk Kepentingan Umum

apabila lokasi
dilakukan setelah
tanah pengganti
terjadi
apabila tanah tidak tersedia di
kesepakatan
pengganti belum penggantian Desa setempat,
besaran ganti rugi
tersedia maka berupa uang tanah pengganti tanah pengganti
sesuai harga yang
terhadap tanah harus digunakan diutamakan dapat berlokasi
menguntungkan
pengganti untuk membeli berlokasi di Desa dalam satu
desa dengan
terlebih dahulu tanah pengganti setempat Kecamatan
menggunakan
dapat diberikan yang senilai dan/atau Desa
nilai wajar hasil
berupa uang dikecamatan lain
perhitungan
yang berbatasan
tenaga penilai
langsung
Pasal 10 UU 2/2012

Tanah untuk kepentingan umum digunakan untuk pembangunan (18 item):


 pertahanan dan keamanan nasional;
 jalan umum, jalan tol, terowongan, jalur kereta api,
stasiun kereta api, dan fasilitas operasi kereta api;
 waduk, bendungan, bendung, irigasi, saluran air
minum, saluran pembuangan air dan sanitasi, dan
bangunan pengairan lainnya;
 pelabuhan, bandar udara, dan terminal;
 infrastruktur minyak, gas, dan panas bumi;
 pembangkit, transmisi, gardu, jaringan, dan distribusi
tenaga listrik;
Lanjutan...
 jaringan telekomunikasi dan informatika Pemerintah;
 tempat pembuangan dan pengolahan sampah;
 rumah sakit Pemerintah/Pemerintah Daerah;
 fasilitas keselamatan umum;
 tempat pemakaman umum Pemerintah/Pemerintah
Daerah;
 fasilitas sosial, fasilitas umum, dan ruang terbuka
hijau publik;
 cagar alam dan cagar budaya
 kantor Pemerintah/Pemerintah Daerah/desa;
 penataan permukiman kumuh perkotaan dan/atau konsolidasi tanah,
serta perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah dengan
status sewa;
 prasarana pendidikan atau sekolah Pemerintah/Pemerintah Daerah;
 prasarana olahraga Pemerintah/Pemerintah Daerah;
 pasar umum dan lapangan parkir umum.
Tahapan tukar menukar TD untuk kepentingan
Umum (lokasi tanah pengganti di desa setempat)

GUBERNUR

Selanjutnya,
Menyampaikan
permohonan ijin tukar
menukar tanah milik
desa 3
BUP/WALIKOTA

2 Menyampaikan Surat Hasil


Menyampaikan Musdes ttg tukar menukar
permohonan ijin tukar Tanah Milik Desa dg lokasi
menukar tanah milik
1 tanah pengganti di desa
desa setempat

KADES
31
Tahapan tukar menukar TD untuk kepentingan Umum
(lokasi tanah pengganti tidak di desa setempat)

Sebelum memberikan
persetujuan, gubernur dpt
GUBERNUR melakukan kunjungan
lapangan dan verifikasi
melakukan tinjauan lapangan
dan verifikasi data utk
4 data
1. Tinjauan lapangan dilakukan
utk melihat dan mengetahui mendapatkan kebenaran
secara materiil kondisi fisik
lokasi tanah milik desa dan
materiil dan formil yg
dituangkan dlm berita acara
2.
lokasi calon pengganti
Verfikasi data dilakukan utk utk selanjutnya disampaikan 3
memperoleh bukti formil melalui Melaporkan hasil
kpd gubernur sebagai bahan BUP/WALIKOTA
pemdes dihadiri unsur Pemdes,
pertimbangan persetujuan
tukar menukar
BPD, pihak yg melakukan tukar
menukar, pihak pemilik tanah
6 kepada Mendagri
utk tanah pengganti, aparat
kec, pemda kab/kota dan prov
dan pihak dan/atau instansi
terkait lainnya Menyampaikan Surat
3. Hasilnya dimuat dalam berita
acara yg memuat hasil musdes,
Menyampaikan
2 Hasil Musdes ttg tukar
letak, luasan, harga wajar, tipe menukar Tanah Milik
permohonan ijin
tanah desa berdasar
penggunaannya, dan bukti tukar menukar tanah
1 Desa dg lokasi tanah
kepemilikan tanah yg ditukar dg
pengganti tidak di desa
tanah penggantinya
milik desa setempat

Setelah mendapat 5
persetujuan gub, kades KADES
menetapkan Perdes ttg
tukar menukar tanah 32
milik desa
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Tukar Menukar Yang Bukan Kepentingan Umum

Tukar menukar tanah milik desa bukan untuk pembangunan


kepentingan umum hanya dapat dilakukan apabila ada
kepentingan nasional yang lebih penting dan strategis
dengan tetap memperhatikan dan menyesuaikan rencana
tata ruang wilayah (RTRW)
Kepentingan nasional yang lebih penting dan strategis
seperti pengembangan kawasan industri dan perumahan
33
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Lanjutan .......

Ketentuan Tukar Menukar yg Bukan Untuk Kepentingan Umum


 Dapat dilakukan setelah terjadi kesepakatan besaran ganti rugi sesuai harga
yang menguntungkan desa dg menggunakan nilai wajar hasil perhitungan
tenaga penilai
 Tanah pengganti diusahakan berada di lokasi desa setempat, namun apabila tdk
tersedia dapat berlokasi dalam satu kecamatan dan/atau desa dikecamatan lain
yg berbatasan langsung;
 Sebelum Bupati mengajukan permohonan ijin kpd Gubernur, terlebih dahulu
membentuk Tim Kajian Kabupaten berdasarkan S.K. Bupati;
 Tim kajian keanggotaannya terdiri dari SKPD terkait sesuai kebutuhan, dan
mengikutsertakan tenaga penilai professional sesuai bidangnya;
 Tim mengkaji berupa peningkatan ekonomi desa, menguntungkan desa, & tdk
merugikan aset desa;
34
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Lanjutan .......

Proses Tukar Menukar yg Bukan Untuk Kepentingan Umum


 Ditetapkan dg Perdes;
 Ditetapkan setelah mendapat ijin dari Bup/Walikota, Gubernur, dan persetujuan
Menteri;
 Sebelum Bupati mengajukan permohonan ijin kpd Gubernur, terlebih dahulu
membentuk Tim Kajian Kabupaten /Kota;
 Tim kajian keanggotaannya terdiri dari SKPD terkait sesuai kebutuhan, dan
mengikutsertakan tenaga penilai;
 Tim mengkaji berupa peningkatan ekonomi desa, menguntungkan desa, & tdk
merugikan aset desa;
35
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Lanjutan .......

 Hasil kajian Tim Kabupaten/kota disampaikan kepada Gubernur utk permohonan


ijin ;
 Sebelum Gubernur mengeluarkan ijin, terlebih dahulu melakukan telaahan
berupa tinjauan lapangan dan verifikasi data di lokasi tanah kas desa maupun di
lokasi penggantinya;
 Kemudian hasil telaahan Provinsi yg dituangkan dalam berita acara beserta
kelengkapan dokumen hasil kajian Pemerintah Kabupaten, diajukan kepada
Menteri Dalam Negeri untuk mendapatkan persetujuan;

36
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Lanjutan .......

Selanjutnya Menteri Dalam Negeri melalui Dirjen Bina Pemdes


melakukan tinjauan lapangan dan verifikasi data guna
memperoleh kebenaran materiil dan formil yg dituangkan dlm
berita acara sebagai bahan pertimbangan utk menerbitkan
Surat Menteri Dalam Negeri

37
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Tukar Menukar Selain untuk kepentingan Umum dan


Yang Bukan untuk Kepentingan Umum

Tanah milik Desa berada di Luar Desa atau tanah milik desa
tidak satu hamparan yang terhimpit oleh hamparan tanah
pihak lain dan/atau tanah milik desa yang didalamnya terdapat
tanah pihak lain dapat dilakukan tukar menukar ke lokasi desa
setempat.

38
KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Ketentuannya..

tukar menukar tanah milik desa dimaksud harus senilai


dengan tanah penggantinya dan memperhatikan nilai wajar
ditetapkan dengan Peraturan Desa tentang tukar menukar
Tanah milik desa
Peraturan Desa dimaksud, ditetapkan setelah mendapat ijin
dari Bupati/Walikota.

39
3. Penjualan
Aset Desa
dapat dijual,
apabila:

Tidak memiliki nilai manfaat dan/atau nilai berupa tanaman tumbuhan dan ternak yang
ekonomis dalam mendukung penyelenggaraan dikelola oleh Pemerintahan Desa, seperti
Pemerintahan Desa; pohon jati, meranti, bambu, sapi, kambing

• Antara lain meja, kursi, komputer, mesin


Penjualan
langsung tik serta tanaman tumbuhan dan ternak;
dan/atau

• antara lain kendaraan bermotor,


Lelang peralatan mesin;
RANGKAIAN KEGIATAN YANG DI LAKUKAN MELIPUTI PEMBUKUAN, INVENTARISASI DAN
PELAPORAN ASET DESA SESUAI DENGAN KETENTUAN YANG BERLAKU
PENYAJIAN KETERANGAN BERUPA INFORMASI TERKAIT DENGAN KEADAAN OBJEKTIF ASET DESA

Menyusun dan •Kaur


menyampaikan laporan TataUsaha
aset Desa & Umum

Menerima laporan
aset Desa dari Kaur dan
melakukan pengawasan • SEKDES
dan pengendalian atas
pengelolaan aset Desa

Menerima laporan aset


Desa dari SEKDES dan
melakukan BINWAS
pengelolaan aset Desa •Kepala Desa
sesuai kebijakan
pengelolaan aset desa yang
telah ditetapkan
SUATU PROSES KEGIATAN PENGUKURAN YANG DIDASARKAN PADA DATA/FAKTA YANG OBYEKTIF
DAN RELEVAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE/TEKNIS TERTENTU UNTUK MEMPEROLEH NILAI
ASET DESA

Anda mungkin juga menyukai