TIM CMHN
Halusinasi merupakan salah satu tanda
gangguan jiwa yang banyak ditemukan.
Halusinasi ditandai dengan adanya
perubahan perilaku seperti sering tertawa
sendiri, mendengar sesuatu, dan berbicara
sendiri.
Asuhan keperawatan halusinasi perlu
dilakukan agar pasien mampu mengontrol
halusinasi dan keluarga mempuyai
kemampuan merawat pasien halusinasi di
rumah dan di lingkungan sekitar.
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU):
Setelah megikuti pembelajaran ini peserta
mampu melakukan asuhan keperawatan
halusinasi
Setelah megikuti pembelajaran ini peserta mampu:
1. Memahami konsep halusinasi
2. Melakukan langkah-langkah proses keperawatan
halusinasi:
2.1 Melakukan pengkajian halusinasi
2.2 Menetapkan diagnosis halusinasi
2.3 Melakukan tindakan pada pasien halusinasi
2.4 Melakukan tindakan keperawatan kepada keluarga
2.5 Mengevaluasi kemampuan pasien dan keluarga
2.6 Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan
3. Mempraktikkan asuhan keperawatan halusinasi
Halusinasi adalah persepsi atau
tanggapan dari proses panca
indera tanpa adanya rangsangan
eksternal.
Halusinasi merupakan gangguan
persepsi dimana pasien
mempersepsikan sesuatu yang
sebenarnya tidak ada.
a. Biologis
Herediter atau genetika, riwayat
penyakit, trauma kepala, dan riwayat
penggunaan NAPZA.
b. Psikologis
Kegagalan berulang, korban kekerasan,
kurangnya kasih sayang, atau
overprotektif.
c. Sosiobudaya dan lingkungan
Penolakan yang berulang, sosial ekonomi
rendah, perceraian, perpisahan, terisolasi
oleh lingkungan, dan tidak bekerja.
Riwayat penyakit infeksi, penyakit
kronis atau kelainan struktur otak
Kekerasan dalam keluarga
Kegagalan-kegagalan dalam hidup
Kemiskinan
Adanya aturan atau tuntutan di
keluarga atau masyarakat yang sering
tidak sesuai dengan pasien
Konflik antar masyarakat
Tidak patuh minum obat
TANDA DAN GEJALA
Jenis Data Objektif Data Subjektif
Halusinasi
Halusinasi Bicara atau tertawa sendiri Mendengar suara-suara atau kegaduhan.
Dengar/suara Marah-marah tanpa sebab Mendengar suara yang mengajak bercakap-
Menyedengkan telinga ke arah cakap.
tertentu Mendengar suara menyuruh melakukan
Menutup telinga sesuatu yang berbahaya.
Halusinasi Menunjuk-nunjuk ke arah Melihat bayangan, sinar, bentuk geometris,
Penglihatan tertentu bentuk kartoon, melihat hantu atau monster
Ketakutan pada sesuatu yang
tidak jelas.
Halusinasi Menghidu seperti sedang Membaui bau-bauan seperti bau darah, urin,
Penghidu membaui bau-bauan tertentu. feses, kadang-kadang bau itu menyenangkan.
Menutup hidung.
Halusinasi Sering meludah Merasakan rasa seperti darah, urin atau feses
Pengecapan Muntah
Halusinasi Menggaruk-garuk permukaan Mengatakan ada serangga di permukaan kulit
Perabaan kulit Merasa seperti tersengat listrik
1. Wawancara (data subjektif)
Data penting yang perlu didapat:
a. Jenis halusinasi
b. Isi halusinasi
c. Waktu munculnya halusinasi
d. Frekuensi munculnya halusinasi dalam sehari
e. Situasi munculnya halusinasi
f. Respons pasien terhadap halusinasi
g. Upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi
halusinasi
Bicara atau tertawa sendiri
Marah-marah tanpa sebab
Menutup telinga
Sering meludah
Muntah
KELUARGA PASIEN
1.Perawat menemui
pasien :
• Lakukan pengkajian
• Latih dua cara untuk
Pertemuan I dengan mengatasi masalah
Keluarga: Pertemuan II dengan yang dialami pasien.
•Perawat menemui Keluarga: 2. Jika pasien
keluarga Perawat kembali mendapatkan terapi
•Identifikasi masalah menemui keluarga : psikofarmaka, maka
yang dialami pasien • Latih keluarga untuk hal pertama yang
dan keluarga merawat pasien dilatih perawat
•Perawat menemui • Sampaikan hasil adalah tentang
pasien tindakan yang telah pentingnya
dilakukan terhadap kepatuhan minum
pasien obat.
• Diskusikan tugas yang
perlu keluarga lakukan
Pasien
1. Membina hubungan saling percaya
2. Membantu pasien mengenal halusinasi
3. Melatih pasien mengontrol halusinasi
3.1 Menjelaskan cara mengontrol halusinasi dengan:
- Melawan : menghardik
- Mengendalikan : minum obat
- Distraksi : bercakap-cakap dan
melakukan kegiatan
3.2 Melatih cara mengontrol halusinasi:
- Menghardik, minum obat, bercakap-cakap dan
melakukan kegiatan di rumah
4. Memberikan kesempatan pasien
mempraktekkan cara mengontrol dengan
menghardik, minum obat, bercakap-cakap
dan melakukan kegiatan di rumah
5. Memberi Pujian
6. Siap mendengarkan ekspresi pasien setelah
melakukan tindakan
1.1. Salam :
“Selamat pagi, saya Cr, perawat Puskesmas A. Nama mbak
siapa?”
“Oo… S, senang dipanggil apa?”
“Baik… Jadi senangnya dipanggil S ya?”
1.2. Evaluasi :
“Apa yang S rasakan?
“Oo.. S merasa takut? Apa yang menyebabkan S merasa takut?”
“Oo.. Jadi S merasa takut karena ada suara-suara yang
mengganggu”.
“Sudah berapa lama S mendengar suara-suara?”
1.3. Validasi :
“Apa yang telah S lakukan untuk mengatasi suara-suara yang
mengganggu?”
“Bagaimana hasilnya?”
1.4. Kontrak
Evaluasi Manfaat:
“Apa manfaat yang S rasakan dengan melakukan latihan mengontrol
suara-suara?”
“Dan apa manfaat yang S rasakan dengan menghardik suara-suara saat
suara muncul?”
1.4. Kontrak
1.4.2. Waktu:
“Waktunya selama 3o menit dari sekarang”
1.4.3. Tempat:
“Kita berbicara di tempat ini”
2.1. Tindakan Keperawatan
2.1.1. Latihan mengontrol halusinasi dengan cara
melakukan kegiatan terjadual
1.4. Kontrak
1.4.1. Tindakan dan Tujuan: jelaskan
tindakan & tujuan
1.4.2. Waktu : jelaskan lama pertemuan
1.4.3. Tempat: sepakati tempat berinteraksi
2.1. Penjelasan tentang halusinasi
(menggunakan leaflet)
2.1.1. Pengertian halusinasi
2.1.2. Tanda & Gejala halusinasi
2.1.3. Penyebab halusinasi
2.1.4. Akibat jika halusinasi tidak diatasi
2.1.5. Cara keluarga merawat anggota
keluarga yang mengalami halusinasi
2.2. Peran Keluarga
2.2.1. Menjelaskan latihan yang telah
dilatihkan pada pasien untuk
mengontrol halusinasi
2.2.2. Menjelaskan apa yang harus
dilakukan keluarga untuk membantu
anggotanya mengontrol halusinasi :
• Memberi pujian setelah pasien
melakukan jadual latihan.
• Mengingatkan jika pasien lupa
melakukan jadual latihan.
3.1. Evaluasi subjektif:
“Apa yang ibu rasakan dengan penjelasan
tadi?”
3.2. Evaluasi objeyang ibu ktif :
“Apa saja cara yang dapat ibu lakukan
untuk membantu anak ibu mengontrol
halusinasinya?”
Data
Pasien: O: (pasien dan keluarga)
Keluarga:
Diagnosis Keperawatan A:
Tindakan Keperawatan
Pasien: P:
Keluarga: P pasien:
P keluarga: