Anda di halaman 1dari 22

PUSKESMAS

BY: KELOMPOK 1
SEJARAH PERKEMBANGAN
 Konsep puskesmas dilahirkan tahun 1968 ketika
dilangsungkan rapat kerja kesehatan nasional (
RAKERKESNAS) I di Jakarta. Waktu itu dibicarakan upaya
mengorganisasi system pelayanan kesehatan di tanah
air, karena pelayanan kesehatan tingkat pertama pada
waktu itu dirasakan kurang menguntungkan dan dari
kegiatan –kegiatan seperti BKIA, BP, P4M dan
sebagainya masih berjalan sendiri-sendiri dan tidak
saling berhubungan. Melalui Rakerkesnas tersebut
timbul gagasan untuk menyatukan semua pelayanan
tingkat pertama ke dalam suatu organisasi yang
dipercaya dan diberi nama pusat kesehatan masyarakat
(Puskesmas).
DEFINISI PUSKESMAS
Menurut Departemen Kesehatan RI (1987) ,
Puskesmas adalah sebagai pusat
pembangunan kesehatan yang berfungsi
mengembangkan dan membina kesehatan
masyarakat serta menyelenggarakan
pelayanan kesehatan terdepan dan terdekat
dengan masyrakat dalam bentuk kegiatan
pokok yang menyeluruh dan terpadu diwilayah
kerjanya
VISI DAN MISI
 Visi puskesmas (Visi pembangunan kesehatan yang
diselenggarakan oleh Puskesmas adalah tercapainya
Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat .
 Misi Puskesmas
a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di
wilayah kerjanya
b. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan
masyarakat di wilayah kerjanya
c. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan
d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan,
keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya
FUNGSI PUSKESMAS

a. Pusat penggerak pembangunan


berwawasan kesehatan
b. Pusat pemberdayaan masyarakat
c. Pusat pelayanan kesehatan strata
pertama
PROSES DALAM MELAKSANAKAN FUNGSINYA

1. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk


melaksanakan kegiatan dalam rangka menolong dirinya
sendiri
2. Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang
bagaimana menggali dan menggunakan sumber daya yang
ada secara efektif dan efisien
3. Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi
dan rujukan medis maupun rujukan kesehatan kepada
masyarakat dengan ketentuan bantuan tersebut tidak
menimbulkan ketergantungan
4. Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat
5. Bekerja sama dengan sector-sektor yang bersangkutan dalam
melaksanankan program puskesmas
KEDUDUKAN PUSKESMAS

1. Sistem Kesehatan Nasional


2. Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota
3. Sistem Pemerintah Daerah
4. Antar Sarana Pelayanan Kesehatan
Strata Pertama
SRUKTUR ORGANISASI

 Struktur organisasi puskesmas tergantung dari


kegiatan dan beban tugas masing-masing
puskesmas. Penyusunan struktur organisasi
puskesmas di satu kabupaten/kota dilakukan
oleh dinas kesehatan kabupaten/kota,
sedangkan penetapannya dilakukan dengan
Peraturan
TATA KERJA PUSKESMAS
a. Dengan Kantor Kecamatan
b. Dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Puskesmas
c. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Strata
Pertama
d. Dengan Jaringan Pelayanan Kesehatan Rujukan
e. Dengan Lintas Sektor
f. Dengan Masyarakat Sebagai penanggungjawab
penyelenggaraan pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya
KLASIFIKASI PUSKESMAS
 Dan puskesmas pada 1968 dibedakan dalam
empat macam yaitu :
a. Puskesmas tingkat desa
b. Puskesmas tingkat kecamatan
c. Puskesmas tingkat kewedanan
d. Puskesmas tingkat kabupaten
 Pada Rakerkesnas ke-2 tahun 1969 pembagian
puskesmas dibagi menjadi tiga kategori yaitu :
a. Puskesmas tipe A, dipimpin oleh dokter penuh
b. Puskesmas tipe B, dipimpin oleh dokter tidak penuh
c. Puskesmas tipe C, dipimpin oleh tenaga para medic
sejak itu puskesmas dibagi dalam 2
kategori seperti apa yang kita kenal
sekarang, yaitu :
a. Puskesmas kecamatan (puskesmas
Pembina)
b. Puskesmas kelurahan atau desa
(puskesmas pembantu)
Demi pemerataan dan perluasan jangkauan
pelayanan kesehatan maka puskesmas perlu
ditunjang dengan unit pelayanan kesehatan yang
lebih sederhana yang disebut dengan:
a. puskesmas pembantu adalah unit pelayanan
kesehatan yang sederhana dan berfungsi
menunjang dan membantu melaksanakan
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan puskesmas
dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil
b. puskesmas keliling: berfungsi menunjang dan
membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan
puskesmas dalam wilayah kerjanya yang belum
terjangkau oleh pelayanan kesehatan
KEGIATAN POKOK PUSKESMAS
1. Upaya kesehatan ibu dan 1. Upaya peningkatan kesehatan
anak kerja
2. Upaya keluarga berencana 2. Upaya kesehatan gigi dan mulut
3. Upaya peningkatan gizi 3. Upaya kesehatan jiwa
4. Upaya kesehatan
4. Upaya kesehatan mata
lingkungan
5. Upaya pencegahan dan 5. Labolatorium kesehatan
pemberantasan penyakit 6. Upaya pencatatan dan
menular pelaporan
6. Upaya pengobatan 7. Upaya pembinaan peran serta
7. Upaya penyuluhan masyarakat
8. Upaya kesehatan sekolah 8. Upaya pembinaan pengobatan
9. Upaya kesehatan olah raga tradisional
10. Upaya perawatan 9. Upaya kesehatan remaja
kesehatan masyarakat
AZAZ PENYELENGGARAAN PUSKESMAS

a. Azas pertanggungjawaban
wilayah
b. Azas pemberdayaan masyarakat
c. Azas keterpaduan
d. Azas rujukan
MANAJEMEN PUSKESMAS
1. Perencanaan
a. Perencanaan Upaya Kesehatan Wajib

b. Perencanaan Upaya Kesehatan Pengembangan

2. Pelaksanaan dan pengendalian


a. Pengorganisasian

b. Penyelenggaraan

c. Pemantauan

d. Penilaian

3. Pengawasan dan pertanggungjawaban


STRATIFIKASI PUSKESMAS

 Adalah upaya untuk melakukan penilaian


prestasi kerja puskesmas dalam rangka
perkembangan fungsi puskesmas sehingga
pembinaan dalam rangka fungsi puskesmas
dapat dilaksanakan lebih terarah.Hal ini
diharapkan lebih menimbulkan gairah kerja,
rasa tanggung jawab, dan kretifitas kerja yang
dinamis melalui pengembangan falsafah
mawas diri.
PERENCANAAN MIKRO (MICROPLANNING)

 Perencanaan mikro tingkat puskesmas adalah


penyusunan rencana tingkat puskesmas untuk
5 tahun, termasuk rincian tiap tahunnya.
LOKAKARYA MINI PUSKESMAS

Adalah upaya untuk menggalang kerja sama


tim untuk penggerakan dan pelaksanaan
upaya kesehtan puskesmas sesuai dengan
perencanaan yang telah disusun dari tiap-tiap
upaya kesehatn pokok puskesmas, sehingga
dapat dihindarkan terjadinya tumpang tindih
dalam pelaksaannya kegiatannya.
FAKTOR PENGHAMBAT PELYANAN
Faktor Internal Faktor Eksternal
a. Pelaksanaan a. Kondisi Geografis
Manajemen
b. Sarana dan Prasarana
b. Pemerintah daerah
c. Tenaga medis c. Keadaan Ekonomi
d. Sumber keuangan Penduduk
Puskesmas d. Kondisi Pendidikan
e. Psiko-sosial antara Penduduk
tenaga medis dengan
penduduk e. Dinas Kesehatan
SOLUSI UNTUK MENGATASI MASALAH
Untuk itu dibutuhkan komitmen dan kemauan untuk
meningkatkan/meratakan kualitas dan kuantitas pelayanan
kesehatan dengan :
a. melakukan revitalisasi sistem kesehatan dasar dengan
memperluas jaringan yang efektif dan efisien di Puskesmas,
b. peningkatan jumlah dan kualitas tenaga
kesehatan/revitalisasi kader PKK,
c. pembentukan standar pelayanan kesehatan minimum untuk
kinerja sistem kesehatan yang komprehensif, serta
memperbaiki sistem informasi pada semua tingkatan
pemerintah.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai