Pertemuan Vi Ibadah Zakat
Pertemuan Vi Ibadah Zakat
Pengertian Zakat
1. Waktu yang di bolehkan yaitu dari awal ramadhan sampai hari penghabisan
ramadhan
2. Waktu wajib, yaitu mulai terbenam matahari penghabisan ramadhan
3. Waktu yang lebih baik (sunnat), yaitu dibayar sesudah shalat subuh
sebelum pergi sholat hari raya
“Dari Ibn Abbas, ia berkata: telah diwajibkan oleh rasulullah saw zakat
fitrah sebagai pembersih bagi orang puasa dan memberi makan bagi orang
miskin, barang siapa yang menunaikannya sebelum sholat hari raya maka
zakat itu diterima, dan barang siapa membayarnya sesudah sholat hari
raya maka zakat itu sebagai sedekah biasa”(HR Abu Dawud dan Ibn Majah)
4. Waktu makruh, yaitu membayar fitrah sesudah hari raya tetapi sebelum
terbenam matahari pada hari raya
5. Waktu haram, yaitu dibayar sesudah terbenam matahari pada hari raya
Adapun tujuan dari zakat fitrah adalah memenuhi kebutuhan orang-orang
miskin pada hari raya idul fitri dan untuk menghibur mereka dengan
sesuatu yang menjadi makanan pokok penduduk negeri tersebut.
Syarat-syarat wajib zakat fitrah terdiri atas:
1. Islam
2. Lahir sebelum terbenam matahari pada hari penghabisan
bulan ramadhan
3. Memiliki kelebihan harta dan keperluan makanan untuk
dirinya sendiri dan untuk yang wajib dinafkahinya
baik manusia ataupun binatang pada malam hari raya
dan siang harinya, sabda rasulullah
“Beritahukanlah kepada mereka (penduduk yaman),
sesungguhnya Allah telah mewajibkan kepada mereka
sedekah(zakat) yang diambil dari orang-orang kaya
diberikan kepada orang-orang fakir dikalangan mereka” (HR
Jamaah ahli hadits)
2. Zakat maal (harta)
Zakat kekayaan yang harus dikeluarkan dalam
jangka satu tahun sekali yang sudah memenuhi
nishab. Mencakup hasil ternak, emas & perak,
pertanian (makanan pokok), harta perniagaan,
pertambangan, hasil kerja (profesi), harta
temuan,. Masing-masing jenis memiliki
perhitungannya sendiri-sendiri.
Wajib Zakat
a. Merdeka
b. Islam
c. Baligh dan berakal
d. Mencukupi satu nisab
e. Harta itu milik sendiri secara sempurna
f. Sampai haul
Benda Yang wajib dizakatkan
1. Binatang ternak
Unta, sapi, kerbau, dan kambing:
Nabi Saw, bersabda :
”Seorang laki-laki yang mempunyai unta,sapi, atau
kambing yang tidak mengeluarkan zakatnya maka
binatang –bnatang itu nanti pada hari Kiamat akan
datang dengan keadaan yang lebih besar dan gemuk
dan lebih besar dari pada didunia, lalu hewan –hewan
itu menginjak-nginjak pemilik dengan kaki- kakinya.
Setiap selesai mengerjakan yang demikian, bintang-
binatang itu kembali mengulangi pekerjaan itu
sebagaimana semula, dan demikianlah terus menerus
sehingga sampai selesai Allah menghukum para
manusia. ” ( HR: Bukhari )
Zakat unta .
Zakat unta adalah memiliki 5 ekor unta ke atas wajib mengeluarkan zakatnya dengan
aturan .
1. 5-9 ekor unta zakatnya 1 ekor kambing
2. 10-14 ekor unta zakatnya 2 ekor kambing
3. 15-19 ekor unta zakatnya 3 ekor kambing
4. 20-24 ekor unta zakatnya 4 ekor kambing
5. 25-35 ekor unta zakatnya 1 ekor unta berumur 1-2 tahun
6. 36-45 ekor unta zakatnya 1 ekor unta berumur 2-3 tahun
7. 46-60 ekor unta zakatnya 1 ekor unta berumur 3-4 tahun
8. 61-75 ekor unta zakatnya 1 ekor unta berumur 4-5 tahun
9. 76-90 ekor unta zakatnya 2 ekor unta berumur 2-3 tahun
10. 91-120 ekor unta zakatnya 2 ekor unta berumur 2-3 tahun
11. 121 ekor unta zakatnya 3 ekor unta berumur 2-3 tahun
Kemudian untuk tiap tiap 40 ekor unta zakatnya 1 ekor unta yang berumur 2-3
tahun dan untuk tiap tiap 50 ekor zakatnya 1 ekor unta berumur 3-4 tahun.
Nishab dan zakat sapi atau kerbau
• Mulai dari 30 ekor ke atas dengan rincian sebagai
berikut:
1. 30-39 ekor sapi atau kerbau zakatnya 1 ekor anak
sapi atau kerbau yang berumur 1- 2 tahun.
2. 40-59 ekor sapi atau kerbau zakatnya 1 ekor anak
sapi atau kerbau betina yang berumur 2-3 tahun.
3. Untuk selajutnya tiap-tiap 40 ekor sapi atau kerbau
zakatnya seekor anak sapi atau kerbau betina yang
berumur 2-3 tahun
Nishab dan zakat kambing
Nishab kambing ialah mulai dari 40 ekor kambing dan zakatnya
adalah 1 ekor kambing berumur 2-3 tahun.
1. Orang fakir: orang yang amat sengsara hidupnya, tidak mempunyai harta dan
tenaga untuk memenuhi penghidupannya.
2. Orang miskin: orang yang tidak cukup penghidupannya dan dalam keadaan
kekurangan.
3. Pengurus zakat: orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan dan membagikan
zakat.
4. Muallaf: orang kafir yang ada harapan masuk Islam dan orang yang baru masuk
Islam yang imannya masih lemah.
5. Memerdekakan budak/ memerdekan budak : mencakup juga untuk melepaskan
muslim yang ditawan oleh orang-orang kafir.
6. Orang berhutang: orang yang berhutang karena untuk kepentingan yang bukan
maksiat dan tidak sanggup membayarnya. Adapun orang yang berhutang
untuk memelihara persatuan umat Islam dibayar hutangnya itu dengan
zakat, walaupun ia mampu membayarnya.
7. Pada jalan Allah (sabilillah): yaitu untuk keperluan pertahanan Islam dan kaum
muslimin. Di antara mufasirin ada yang berpendapat bahwa fisabilillah itu
mencakup juga kepentingan-kepentingan umum seperti mendirikan sekolah,
rumah sakit dan lain-lain.
8. Orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan maksiat mengalami
kesengsaraan dalam perjalanannya.
Faedah Zakat
Faedah Diniyah (segi agama)
• Dengan berzakat berarti telah menjalankan salah satu dari Rukun Islam
yang mengantarkan seorang hamba kepada kebahagiaan dan keselamatan
dunia dan akhirat.
• Merupakan sarana bagi hamba untuk taqarrub (mendekatkan diri) kepada
Rabb-nya, akan menambah keimanan karena keberadaannya yang
memuat beberapa macam ketaatan.
• Pembayar zakat akan mendapatkan pahala besar yang berlipat ganda,
sebagaimana firman Allah, yang artinya: “Allah memusnahkan riba dan
menyuburkan sedekah” (QS: Al Baqarah: 276). Dalam sebuah hadits yang
muttafaq “alaih Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam” juga menjelaskan
bahwa sedekah dari harta yang baik akan ditumbuhkan kembangkan oleh
Allah berlipat ganda.
• Zakat merupakan sarana penghapus dosa, seperti yang pernah disabdakan
Rasulullah Muhammad SAW.
Faedah Khuluqiyah (Segi Akhlak)
• Menanamkan sifat kemuliaan, rasa toleran dan kelapangan
dada kepada pribadi pembayar zakat.
• Pembayar zakat biasanya identik dengan sifat rahmah
(belas kasih) dan lembut kepada saudaranya yang tidak
punya.
• Merupakan realita bahwa menyumbangkan sesuatu yang
bermanfaat baik berupa harta maupun raga bagi kaum
Muslimin akan melapangkan dada dan meluaskan jiwa.
Sebab sudah pasti ia akan menjadi orang yang dicintai dan
dihormati sesuai tingkat pengorbanannya.
• Di dalam zakat terdapat penyucian terhadap akhlak.
Faedah Ijtimaiyyah (Segi Sosial Kemasyarakatan)
• Zakat merupakan sarana untuk membantu dalam memenuhi hajat
hidup para fakir miskin yang merupakan kelompok mayoritas
sebagian besar negara di dunia.
• Memberikan dukungan kekuatan bagi kaum Muslimin dan
mengangkat eksistensi mereka.
• Zakat bisa mengurangi kecemburuan sosial, dendam dan rasa
dongkol yang ada dalam dada fakir miskin
• Zakat akan memacu pertumbuhan ekonomi pelakunya dan yang
jelas berkahnya akan melimpah.
• Membayar zakat berarti memperluas peredaran harta benda atau
uang, karena ketika harta dibelanjakan maka perputarannya akan
meluas dan lebih banyak pihak yang mengambil manfaat.