Anda di halaman 1dari 10

Desain Fasilitas Uji Kinerja Water-Cooled Chiller dan

Air-Cooled Chiller Berdasarkan Standar AHRI 551-591

Nama : Andrian Pratama


Nim : 2111151035
Latar Belakang

 Pengkondisian udara adalah sebuah kebutuhan dalam


sebuah bangunan gedung. Bahkan hampir sekitar 50% dari
seluruh kebutuhan energi listik pada gedung digunakan
untuk sistem pengkondisian udara. Pengkondisian udara
menggambarkan fungsi yang penting dari sistem HVAC
(Heat Ventilation and Air Conditioning) yang digunakan
pada berbagai macam gedung publik, seperti gedung
perkantoran, supermarket, pabrik, sekolah, maupun
kampus. Pada gedung-gedung besar lebih banyak
digunakan sistem HVAC dengan sistem sentral, mengambil
panas dari dalam gedung untuk kemudian dibuang ke
atmosfir. Sedangkan pada gedung-gedung kecil hingga
Tujuan

 Pemakalah dimaksudkan untuk adanya membuat makalah unit pengujian


kinerja chiller yang memenuhi standar internasional untuk industri atau
pabrikan chiller yang ada terutama di Indonesia. Dalam penelitian ini, penulis
menggunakan metode tinjauan literatur dan standar internasioal seperti
standar AHRI (Air Conditioning, Heating and Refrigeration Institute) 551-591,
ASHRAE (American Society of Heating, Refrigeration and Air Conditioning
Engineers).
Batasan Masalah

 batasan masalah yang di dapat dari penenelitian sistem pendingin pada


Water-Cooled Chiller dan Air –Cooled Chiller ialah agar makalah dapat
mencapai sasarannya serta sesuai dengan maksud dan tujuan yang ingin
dicapai yaitu “berupa spesifikasi alat pada sistem dan menentukan tata letak
pada sistem pengujian”
Dasar Teori

Chiller adalah peralatan yang menjadi media pendingin utama untuk bangunan
gedung. Fungsi Chiller dalam sistem tata udara adalah mendinginkan media air.
Air sebagai media pendingin dialirkan dari cooler/evaporator chiller menuju ke
AHU (Air Handling Unit) agar terjadi perpindahan kalor antara ruangan dan koil
pada AHU. Pada Chiller terdapat beberapa parameter yang menunjukkan unjuk
kerjanya, antara lain; suhu air masuk (inlet) ke cooler/evaporator dan suhu air
keluar (outlet) dari cooler/evaporator, tekanan discharge, serta tekanan suction.
Komponen-komponen dasar dari water chiller system antara lain kompresor,
pendingin air (cooler/evaporator), kondenser, motor penggerak kompresor, alat
pengatur aliran refrigerant dan panel kontrol
Sistem Kerja Chiller

Siklus refrigerasi dari water chiller system secara sederhana. Air masuk ke dalam
cooler/evaporator dan didinginkan oleh cairan refrigerant yang menguap pada
temperatur rendah. Uap refrigerant dihisap masuk ke kompresor dan tekanannya
dinaikkan sehinggadapat mencair kembali pada temperatur tinggi di kondenser.
Pada proses ini temperatur medium pendingin kondenser (air atau udara)
mengalami kenaikan. Refrigerant cair tersebut kemudian mengalir ke
cooler/evaporator melalui alat kontrol refrigerant (katup ekspansi) dan siklus
terus berulang seperti semula
Metodologi Penelitian

 Metode penelitian desain menggunakan tinjauan literatur seperti standar


internasioal AHRI (Air Conditioning, Heating and Refrigeration Institute) 551-
591, ASHRAE (American Society of Heating, Refrigeration and Air Conditioning
Engineers) dan lain sebagainya.Variabel dasar yang dijadikan acuan untuk
pemilihan instrumen dan alat adalah berdasarkan kebutuhan kapasitas dan
jumlahnya Skematik diagram awal berdasarkan keperluan alat dan instrumen
dapat digambarkan seperti pada gambar
Gamabar Skematik diagram kerja
Gambar Sistem panel surya
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai