Anda di halaman 1dari 81

Dasar Biomedik I

“Sistem Persarafan”

Kelompok 4
Dosen Pengampu : dr. Adila Kasni Astiena, MARS.

A1- Ilmu Kesehatan Masyarakat


2015
Anggota :
• Anne Sintia • Nidya Yulistira
(1210332007) (1511211037)
• Mesa Putri Shalmah • Muhammad Ibnu Dzaky
(1511211001) (1511211043)
• Silvi Camelia Sari • Muhammad Rinaldo
(1511211007) (1511211049)
• Putri Aldia Pratiwi • Mery Puspawita
(1511211013) (1511211055)
• Fadilla Rahmah • Ariffaldy Asdafi
(1511211019) (1511211061)
• Cindy Amanda Viola • Novi Putriana Dewi
(1511211025) (1511211067)
• Ulfah Adesty Ayuningtias • Nayla Karmi
(1511211031) (1511211073)
Sistem Persarafan

Definisi
Salah satu bagian yang menyusun sistem
koordinasi yang bertugas menerima
rangsangan, menghantarkan rangsangan ke
seluruh bagian tubuh, serta memberikan
respons terhadap rangsangan tersebut.
Sistem Saraf Pusat
Merupakan pusat pengolahan untuk sistem
saraf. Menerima informasi dari dan
mengirimkan informasi ke sistem saraf perifer.

Terdiri dari:
Otak, Sumsum Tulang Belakang, dan Neuron.
1. Otak
• Pusat kendali tubuh.
• Terdiri dariempat bagian, yaitu
a. otak besar,
b. otak tengah,
c. otak kecil, dan
d. sumsum lanjutan.
a. Otak Besar
• Wujudnya kenyal, lunak, ada banyak lipatan, serta
berminyak. .
• Terdapat banyak pembuluh darah yang berfungsi
memasok oksigen ke otak besar.
• Berat otak besar laki-laki = 1,6 kg
• Berat otak besar laki-laki = 1,45 kg.
b. Otak Tengah

 Terletak di antara pons vasoli dan diensefalon.


 Berhubungan dengan sistem penglihatan dan
pendengaran.
 Terdapat talamus dan hipotalamus.
c. Otak Kecil

 terletak di bagian belakang kepala dan dekat


leher.
 Fungsi utama adalah sebagai pusat koordinasi
gerakan otot yang terjadi secara sadar,
keseimbangan, dan posisi tubuh.
 merupakan pusat keseimbangan.
d. Sumsum Lanjutan
• terletak di persambungan antara otak dengan
tulang belakang.
• Fungsi adalah untuk mengatur suhu tubuh,
kendali muntah, pengatur beberapa gerak
refleks (seperti batuk, bersin, dan berkedip),
dan pusat pernapasan.
2. Sumsung Tulang Belakang
• Merupakan bundel serabut saraf berbentuk
silinder yang terhubung ke otak.
• Saraf tulang belakang mengirimkan informasi
dari organ-organ tubuh dan rangsangan
eksternal ke otak dan mengirimkan informasi
dari otak ke area lain dari tubuh.
3. Neuron
• Merupakan unit dasar dari sistem saraf.

• Terdiri dari:
• Akson : membawa sinyal dari sel tubuh.
• Dendrit : membawa sinyal ke arah badan sel.
• Neuron : neuron motorik, sensorik, atau
interneuron.
SISTEM SARAF PERIFER
• Sistem Saraf Sadar
(Kranial)
• Sistem Saraf Tidak
Sadar (Otonom)
Saraf Kranial
Merupakan saraf yang mengatur gerakan yang
dilakukan secara sadar.
Sistem saraf sadar dibagi menjadi dua macam, yaitu
kranial dan spinal.
1. Sistem saraf kranial atau kepala disusun oleh 42
pasang saraf yang keluar dari otak. Saraf kranial
berhubungan dengan reseptor dan efektor
untuk daerah kepala.
2. Sedangkan, saraf spinal disusun oleh 31 pasang
saraf yang keluar dari sumsum tulang belakang.
12 pasang saraf kranial berdasrkan nomor
romawi :

I. Saraf olfactory VII. Saraf facial


II. Saraf optik VIII. Saraf vestibulocholear
III. Saraf oculomotor IX. Saraf glossopharyngeal
IV. Saraf trochlear X. Saraf vagus
V. Saraf trigeminal XI. Saraf accesory
VI. Saraf abducens XII. Saraf hypoglossal
Setiap saraf dilekatkan pada sumsum tulang
belakang oleh dua akar yaitu dorsal dan ventral.

3 flexus utama :
1. cervical plexus
2. brachial plexus
3. lumbosacral plexus
Saraf Otonom
• Jalur simpatetik
• Jalur parasimpatetik
Secara garis besar lokasi bagian sistem saraf
otonom adalah sebagai berikut:

• Stimulasi kelenjar adrenal


• Pembesaran biji mata dan penurunan
kemampuan dalam melihat
• Bertambahnya tingkat kecepatan dan penuh
tekanan kontraksi jantung
• Bertambahnya tekanan darah sebagian
• Feinbesaran pips bronkial
• Bertambahnya metabolisme
12 pasang saraf kranial berdasrkan nomor
romawi :

I. Saraf olfactory VII. Saraf facial


II. Saraf optik VIII. Saraf vestibulocholear
III. Saraf oculomotor IX. Saraf glossopharyngeal
IV. Saraf trochlear X. Saraf vagus
V. Saraf trigeminal XI. Saraf accesory
VI. Saraf abducens XII. Saraf hypoglossal
Setiap saraf dilekatkan pada sumsum tulang
belakang oleh dua akar yaitu dorsal dan ventral.

3 flexus utama :
1. cervical plexus
2. brachial plexus
3. lumbosacral plexus
Saraf Otonom

• Jalur simpatetik
• Jalur parasimpatetik
Secara garis besar lokasi bagian sistem saraf
otonom adalah sebagai berikut:

• Stimulasi kelenjar adrenal


• Pembesaran biji mata dan penurunan
kemampuan dalam melihat
• Bertambahnya tingkat kecepatan dan penuh
tekanan kontraksi jantung
• Bertambahnya tekanan darah sebagian
• Feinbesaran pips bronkial
• Bertambahnya metabolisme
FISIOLOGI SISTEM
SARAF
PENGOLAHAN INFORMASI PADA
SISTEM SARAF
Informasi yang masuk diolah sedemikian rupa sehingga
terjadi reaksi motorik yang tepat.

karena tidak penting biasanya dipindahkan ke latar


belakang bila informasi sensoris penting telah dipilih maka
selanjutnya disalurkan ke dalam daerah motorik otak yang
tepat untuk menimbulkan reaksi yang diinginkan.

Dalam hal ini sinaps berperan dalam mengolah informasi


dan menentukan arah penyebaran isyarat saraf di dalam
sistem saraf .
Biasanya sinaps neuron ke neuron yang lain melibatkan
suatu pertautan antara sebuah terminal akson di satu neuron
dan dendrit atau badan sel saraf yang lain.

Sinaps hanya beroperasi dalam satu arah. Proses hantaran


impuls melalui sinaps harus melalui serentetan peristiwa
fisika dan kimia yang mengalami sederetan proses
sebelumnya sehingga dapat menimbulkan potensial aksi di sel
pascasinaps. Penghantaran impuls melalu sinaps mudah
dipengaruhi oleh obat-obatan dan zat kimia .
Neuron prasinaps mempengaruhi neuron
pascasinaps tetapi neuron pasca sinaps tidak mempengaruhi
neuron prasinaps.

Melalui proses eksositosis ion Ca++ menginduksi pelepasan


suatu neurotransmiter dari sebagian vesikel sinaps ke dalam
celah sinaps. Neurotransmiter yang dibebaskan akan berdifusi
melewati celah dan berikatan dengan reseptor protein
spesifik di membrane subsinaps.

Sinaps hanya dapat beroprasi dengan satu arah, yaitu arah


dari neuron prasinaps ke neuron pascasinaps.
Ada beberapa jenis hubungan sinaps diantaranya:

1) sinaps interneuronal yaitu hubungan kontak


fungsional antara dua neuron.

2) sinaps neuromuskular yaitu hubungan kontak


fungsional antara satu neuron dengan satu sel otot
atau satu serat otot.

3) sinaps neuroglandular yaitu hubungan kontak


antara satu neuron dengan satu kelenjar.
Hasil dari olahan informasi sebagian besar
disimpan untuk kegiatan motorik di masa yang akan
datang dan digunakan dalam proses berpikir.

Penyimpanan informasi merupakan proses daya


ingat dan fungsi sinaps. Setiap kali suatu saraf
sensoris tertentu melalui serangkaian sinaps maka
sinaps yang bersangkutan menghatarkan isyarat yang
sama pada kesempatan berikutnya. Proses ini disebut
dengan fasilitasi .
Sinapsis
 Yaitu, sel-sel persimpangan yang memungkinkan
sinyal-sinyal kimia atau listrik diteruskan dari satu
neuron ke neuron lain atau sel otot.
Gerak Refleks

Refleks adalah gerakan yang dilakukan tanpa


sadar dan merupakan respon segera setelah
adanya rangsang.
Ciri-Ciri Gerak Refleks

• Memiliki tujuan tertentu bagi organisme tersebut


• Memiliki reseptor tertentu dan terjadi pada
efektor tertentu
• Berlangsung cepat, tergantung pada jumlah
sinapsis yang dilalui impuls
• Spontan, tidak dipelajarai dulu
• Fungsi sebagai pelindung dan pengatur tingkah
laku hewan
• Respon terus menerus dapat menyebabkan
kelelahan
Klasifikasi Gerak Reflek
Refleks-refleks yang penting bagi neurologi
klinis
• Refleks Superfisial (kulit dan lendir)
Refleks superfisial atau refleks plantar dan
abdominal diawali oleh stimulasi kutan. Refleks
ini membutuhkan lengkung refleks korda dan
jalur kortikospinal.
Contohnya:Refleks dinding perut : goresan dinding
perut daerah epigastrik, supra umbilikal,
umbilikal, intra umbilikal dari lateral ke medial.
Respon : kontraksi dinding perut
• Refleks Tendon Dalam (miotatik)
Contohnya:Refleks Biceps (BPR) : ketukan pada jari
pemeriksa yang ditempatkan pada tendon m.biceps
brachii, posisi lengan setengah diketuk pada sendi
siku.
Respon : fleksi lengan pada sendi siku.
. Refleks Viseral (organik)
Disebut juga Refleks otonom karena sering
melibatkan organ internal tubuh. Beberapa refleks
visceral, seperti urinasi dan defekasi, merupakan
refleks spinal yang bisa terjadi tanpa input dari otak.
• Refleks Patologik (abnormal).
Contonya: Babinsky : penggoresan telapak
longlegs bagian lateral dari posterior ke
anterior.
Respon : ekstensi ibu jari longlegs dan
pengembangan jari longlegs lainnya.
Mekanisme Gerak Refleks

• Rangsangan Sel saraf sensorik


Sumsum tulang belakang Sel
saraf motorik Otot

Reseptor Sensoris

Klasifikasi reseptor sensorik, reseptor sensorik


berperan untuk mentranduksi stimulus menjadi
impuls saraf. Reseptor ini dapat diklasifikasikan
berdasarkan sumber stimulus yang
mempengaruhi ujung reseptor, jenis sensasi yang
terdeteksi reseptor, distribusi reseptor atau ada
tidaknya lapisan pada ujung reseptor.
Sumber (lokasi) sensasi

1. Eksteroseptor sensitif terhadap stimulus eksternal


terhadap tubuh dan terletak pada atau di dekat
permungkaan tubuh
2. Propioseptor terletak pada tubuh dalam otot,
tendon, dan persendian. Juga mencangkup reseptor
pada ekuilibrium pada area telinga dalam.
3. Interoseptor (viseroseptor) dipengaruhi oleh
stimulus yang muncul dalam organ viseral dan
pembuluh darah yang memiliki inervasi motorik. Dari
SSO,
Jenis sensasi yang terdeteksi
TERMORESEPTOR

MEKANORESEPTOR NOSISEPTOR

KEMORESEPTOR FOTORESEPTOR
Distribusi reseptor

Penginderaan umum mengacu pada


informasi dari tubuh sebagai satu
kesatuan.
Penginderaan khusus mengacu pada
organ indera yang terletak dalam
kepala.
Ujung reseptor sensorik, biasanya terbagi
menjadi dua jenis yaitu :

Ujung saraf bebas tidak memiliki lapisan selular


dan terdapat dalam kulit, jaringan ikat, dan
pembuluh darah. Saraf ini merasakan nyeri,
sentuhan ringan, dan suhu.

Ujung saraf berkapsul, terbungkus dalam


bermacam jenis kapsul dan terletak di kulit, otot,
tendon, persendian, dan organ tubuh.
Reseptor berikut ini berkapsul :

• KORPUSKEL PACINIAN
• KORPUSKEL MEISSNER DAN DISKUS MERKIE

• KORPUSKEL RUFFINI
• UJUNG BULBUS KRAUSE

• SPINDEL NEUROMUSKULAR DAN ORGAN


TENDON GOLGI
SENSASI SOMATIK

Indera somatik adalah mekanisme saraf yang


mengumpulkan informasi sensorik dari
tubuh.
klasifikasi sensasi somatik

• Sensasi eksteroreseptif
• Sensasi proprioseptif
• Sensasi visceral
• Sensasi dalam
Sensasi somatik Mekanoreseptif

Jenis reseptor taktil :


1. Ujung saraf bebas
2. Badan Meissner.
3. Diskus Merkel.
4. Organ ujung rambut
5. Ujung organ Ruffini
6. Badan Paccini
Sensasi somatik nyeri

Nyeri adalahmekanisme untuk melindungi tubuh terhadap


suatu gangguan dan kerusakan di jaringan

Sifat nyeri:
• Nyeri tertusuk
• Nyeri terbakar
• Pegal
Nyeri kepala
Nyeri kepala merupakan nyeri alihan kepermukaan
kepala dari struktur-struktur dalam otot kepala
Macam-macam nyeri kepala :
• Nyeri kepala pada meningitis
• Nyeri kepala migren
• Nyeri kepala alkoholik
• Nyeri kepala konstipas
• Nyeri kepala karena iritasi struktur hidung
• Nyeri kepala gangguan mata
Pengertian Suhu Tubuh
Yaitu, perbedaan antara jumlah panas yang
dproduksi oleh proses tubuh dan jumlah panas yang
hilang ke lingkungan luar.

Adapun tempat pengukuran suhu tubuh:


suhu inti yaitu suhu jaringan dalam relatif konstan
seperti rektum, membran timpani, esofagus, arteri
pulmoner, kandung kemiih dan suhu permukaan
seperti kulit, aksila, oral.
o Suhu tubuh manusia diatur dengan mekanisme
umpan balik (feed back) yang diperankan oleh pusat
pengaturan suhu di hipotalamus. Apabila pusat
temperatur hipotalamus mendeteksi suhu tubuh
yang terlalu panas, tubuh akan melakukan
mekanisme umpan balik.

o Mekanisme umpan balik ini terjadi bila suhu inti


tubuh telah melewati batas toleransi tubuh untuk
mempertahankan suhu, yang disebut titik tetap (set
point). Titik tetap tubuh dipertahankan agar suhu
tubuh inti konstan pada 37°C.
Dengan anestesi blok rasa dingin/panas dapat
diblok sehingga objektif maupun subjektif rasa
dingin dan panas dapat dipisah yaitu:

1. Rasa suhu kulit yang tetap ( rasa suhu


static )
2. Rasa suhu kulit yang berubah ( rasa
suhu dinamik )
3. Titik rasa dingin dan panas
Asal Panas Pada Tubuh Manusia

Pembentukan panas (heat production) dalam tubuh


manusia bergantung pada tingkat metabolisme yang
terjadi dalam jaringan tubuh tersebut. Hal ini
dipengaruhi oleh:
1. BMR, terutama terkait dengan sekresi hormon
tiroid.
2. Aktivitas otot, terjadi penggunaan energi menjadi
kerja dan menghasilkan panas.
3. Termogenesis menggigil (shivering thermogenesis);
aktivitas otot yang merupakan upaya
4. Termogenesis tak-menggigil (non-shivering
thermogenesis) Hal ini terjadi pada bayi baru lahir.
Macam – macam suhu tubuh
Macam-macam suhu tubuh menurut (Tamsuri Anas
2007) :
· Hipotermi, bila suhu tubuh kurang dari 36°C
· Normal, bila suhu tubuh berkisar antara 36 – 37,5°C
· Febris / pireksia, bila suhu tubuh antara 37,5 – 40°C
· Hipertermi, bila suhu tubuh lebih dari 40°C
Sistem Pengaturan Suhu Tubuh
Suhu dapat di bagi, antara lain:
1. Suhu inti (core temperature) Suhu inti menggambarkan
suhu organ-organ dalam (kepala, dada, abdomen) dan
C.°dipertahankan mendekati 37
2. Suhu kulit (shell temperature) Suhu kulit
menggambarkan suhu kulit tubuh, jaringan subkutan,
batang tubuh. Suhu ini berfluktuasi dipengaruhi oleh
suhu lingkungan.
3. Suhu tubuh rata-rata (mean body temperature)
merupakan suhu rata-rata gabungan suhu inti dan suhu
kulit.
Mekanisme Tubuh Ketika Suhu Tubuh
Berubah
1. Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh
meningkat yaitu :
a. Vasodilatasi
b. Berkeringat
c. Penurunan pembentukan panas
2. Mekanisme tubuh ketika suhu tubuh
menurun, yaitu :
a. Vasokontriksi kulit di seluruh tubuh
b. Vasokontrik
c. Peningkatan pembentukan panas
Faktor Yang Mempengaruhi Suhu
Tubuh

1. Exercise 10. Irama sirkardiansuhu tubuh


berubah secara normal 0,5-1
2. Hormon derajat Celcius selama periode 24
3. Sistem syaraf jam.suhu tubuh rendah antara
4. Suhu tubuh pukul 01:00 dan 04:00 dini hari.
5. Asupan makanan 11. Stres
12. Lingkungan
6. Berbagai macam factor
seperti 13. Demam ( peradangan ).
Proses peradangan dan demam dapat
7. Usia
menyebabkan peningkatan
8. Olahraga metabolisme sebesar 120% untuk
9. Kadar Hormon tiap peningkatan suhu 10°C.
Gangguan Pengaturan Suhu Tubuh
1. Demam
2. Kelelahan akibat panas
3. Hipertermia
4. Heat stroke
5. Hipotermia
Fungsi Luhur
 otak yang menyebabkan manusia
berkomunikasi satu sama lain melalui
bicara, menulis, dan gerak isyarat.
Fungsi yang memungkinkan manusia
Fungsi dapat memenuhi kebutuhan jasmani
Luhur dan rohani sesuai dengan nilai moral
yang berlaku, terdiri dari :

- Kognisi
- Memori
- Bahasa
- Emosi
- Visuospatial
Suatu proses mental untuk memperoleh
pemahaman atau pengertian terhadap
sesuatu.

Rangkaian proses kognisi diantaranya :


Sensasi
Persepsi
Asosiasi
Pikiran
Perhatian
Pertimbangan
Memori

Fungsi Kognisi
Fungsi Bahasa

Pemikiran/konsep/opini dengan menggunakan


simbol bahasa dan tata bahasa melalui bentuk
lisan maupun tulisan.
Hasil aktivitas hemisfer dominan
Bahasa non-verbal : ekspresi emosi untuk
memperjelas bahasa verbal dengan :
Intonasi
Gerakan mata, kepala, badan
Isyarat
Body language/ bahasa isyarat
Hasil aktivitas hemisfer non-dominan
Secara anatomis ada 3 daerah
utama otak untuk fungsi
bahasa, yaitu :

1. Dua daerah reseptif


2. Satu daerah yang
berfungsi
Proses Bahasa Ucapan
Diterima alat dengar → Pusat otak
primer dan sekunder : area 41 & 42 → Pusat otak
Asosiatif : Area Wernicke (area 22) kata yang didengar
akan dipahami → Girus Angularis (area 39) tempat pola
kata-kata dibayangkan lewat Area Wernicke di Fasikulus
Arkuatus →Area Broca: Gerakan Motorik Pembicaraan
→ Area Motorik Primer (area 4) otot-otot lidah untuk
ucapan → Area Motorik Suplementer (area 6) agar
ucapan/gerakan lidah menjadi jelas.
Proses Bahasa Visual

Diterima alat visual → Pusat otak primer penglihatan:


area 17 → Pusat otak Asosiasi penglihatan: area 18&19
(disini terjadi pengenalan informasi) → Girus Angularis
→ Area Wernicke Area Broca (gerakan pembicaraan)
→ Area Motorik Primer dan Suplementer, sehingga
pada akhirnya tulisan dapat dimengerti.
Aspek Afektif Bahasa

Pusat afektif bahasa pada hemisfer non-dominan. Keruskan daerah


frontal non-dominan yang homolog dengan area broca → Gangguan
ekspresi emosi dalam bahasa.

Keruskan daerah temporal non-dominan yang homolog dengan area


wernicke → gangguan lagu kalimat (aprosodia= bicara tanpa lagu).

Bila kerusakannya pada hemisfer dominan → tidak ada gangguan


bahasa non verbal.

Bila terjadi gangguan hemisfer dominan → terjadi afasia.


Afasia Sensorik = Afasia Wernicke

Ketidakmampuan untuk mengerti bahasa :

• Tidak mengerti bahasa ucapan maupun tulisan


• Tidak dapat memberi nama benda
• Tidak bisa membaca dan menulis
• Neologisme (kata-kata baru tapi tidak dimengerti)
• Parafasia (kata-katanya hanya sebagian yang
benar)
Afasia Motorik = Afasia Broca

Ketidakmampuan untuk mengeluarkan bahasa :

• Berbicara tidak lancar


• Kesulitan mengeluarkan kata-kata
• Tidak dapat mengulang kata-kata yang didengar
• Tidak dapat memberi nama benda walaupun
mengenal benda itu.
Fungsi Memori ( Ingatan )

Immediate Korteks prefrontal Milidetik


Memory
Recent Hipokampus, lobus Beberapa detik sampai
Memory temporal beberapa menit
Remote Didistribusikan ke hampir Jam, hari, bulan,
Memory seluruh hemisfer cerebri Tahun → ingatan
t.u lobus temporal Permanen
Jenis memori yang lain :

Ingatan sensorik ~ immediate


Memory Ingatan jangka pendek
(short term memory)

Ingatan primer ~ recent


Memory
Ingatan sekunder ~ remote Ingatan jangka panjang
Memory (long term memory)
1. Resepsi
Mekanisme
memori
2. Retensi atau storage

3. Recall
Fungsi Emosi

• Perasaan kompleks (menyenangkan atau tidak


menyenangkan) pada organisme
• Melibatkan perubahan aktivitas organ tubuh
terutama organ visceral
• Berada di bawah kontrol sistem saraf otonom
• Mendorong munculnya respon atau perilaku
tertentu
Komponen emosi

• Stimulus (real atau khayalan)


• Afek atau perasaan
• Perubahan aktivitas otonom organ visceral
• Dorongan aktivitas atau perilaku tertentu

Emosi Dasar
→ Mempertahankan hidup dan jenis suatu organisme
Struktur Anatomi Otak Untuk Emosi
• Bangunan utama sistem limbik :

– Amigdala
– Septum (dinding)
– Hipokampus
– Girus singulatus
– Thalamus anterior dan hipotalamus

• Menurut papez (1958, yang dikenal sebagai sirkuit


papez), bagian otak yang mengurus emosi adalah :
hipokampus, amigdala, corpus mamillare, nuclei
anterior thalamus, dan girus singulatus.
Fungsi Visuospatial

•Fungsi hemisfer kanan

•Gangguan persepsi visual

•Gangguan gerakan visual (integrasi visuo-motor)


PENGATURAN GERAK DAN SIKAP
Semua masukan impuls dari berbagai tingkat
susunan saraf pusat (medula spinalis ,medula oblongata,
dan korteks serebri) akan mengatur sikap tubuh dan
kemungkinan terjadi gerak yang terkoordinasi.Berbagai
masukan motorik neuron menghasilkan tiga aktivitas
dasar motorik:
• Gerak terampil atas kemauan.
• Penyesuaian sikap tubuh yang mendasari gerakan.
• Koordinasi gerak otot menghasilkan gerak halus dan
tepat
Sikap dan keseimbangan tubuh dapat dipertahankan
karena adanya interaksi antara berbagai refleks yang kompleks
meliputi tiga proses:
o Sikap statik/sikap tonik
o Koreksi terhadap perubahan kecil pada posisi tubuh

Reseptor yang mendeteksi perubahan tubuh ialah


1. Alat vestibular
2. Proprioseptor pada otot,tendo,dan sendi leher,bekerja
membantu perubahan yang terdapat pada otot dan sendi leher
3. Proprioseptor pada otot,tendo,ligamentum,dan sendi seluruh
tubuh,terutama sekitar kolumna vertebralis dan tungkai,serta
reseptor raba dan tekan pada telapak kaki.
Refleks statokinetik berfungsi untuk mempertahankan
sikap tubuh pada waktu melakukan gerakan sehingga
distribusi beban merata dan otot-otot berada dalam
keadan seimbang sesuai dengan gerakan yang
bersangkutan.
Reseptor pada alat vestibular yang berfungsi
untuk mempertahankan sikap statis terhadap tarikan
grafitasi.
SEKIAN

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai