Hazard
Tujuan K3
Lingkungan kerja,
o Fisik mekanik Konsep K3 :
o Kimia Pekerja
o Biologi Manajemen Risiko o Sehat,
Pekerja Somatik o Selamat
o Antropometri
o Status Kesehatan o Sejahtera
o Status Kebugaran
1. Antisipasi
o Produktif
o Penyakit, DM, TBC 2. Recognisi hazar
dll o Kompetitif
3. Evaluasi/Penilaian
Ergonomik
o Postur janggal, risiko
Organisasi
beban, durasi, 4. Control/intervensi
frekuensi o Sustainabis
Perilaku development
o Rokok, sedentary
makan, tidur
Budaya Kerja
Pengorganisasian
Pekerjaan
Pengertian
Mrpk proses yg bertahap dan berkesinambungan utk
mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat
kerja secara komperhensif di lingkungan RS
Adl aktifitas klinik dan administratif yg dilakukan oleh
RS utk melakukan identifikasi, evaluasi serta
..
pengurangan risiko keselamatan dan kesehatan kerja
Meminimalkan risiko keselamatan dan kesehatan di RS
pd tahap yang tidak bermakna shg tdk menimbulkan
efek buruk thd keselamatan dan kesehatan pekerja,
pasien, pengantar, pengunjung dan masyarakat sekitar
Manajemen Risiko
HAZARD
o Suatu keadaan/kondisi yang dapat mengakibatkan (berpotensi)
menimbulkan kerugian (cedera/injury/penyakit) bagi pekerja
lingk kerja, pekerjaan (mesin, metoda, material),
pengorganisasian pekerjaan, budaya kerja dan pekerja lain
RISIKO
o Kemungkinan/peluang suatu hazard menjadi suatu kenyataan
Pajanan, Frekuensi, Konsekuensi
Dose – Response
KONSEKUENSI
o Akibat dari suatu kejadian yang secara kualitatif atau kuantitatif,
berupa kerugian, sakit, cedera, keadaan merugikan atau
menguntungkan
Hazard K3
Hazard Somatik
Hazard Lingkungan Kerja (Fisik, Kimia, Biologi)
Hazard Perilaku (Behaviour)
Hazard Ergonomi
Hazard Pengorganisasian Pekerjaan
Hazard Budaya Kerja
Hazard Somatik
Hazard yang (sudah) ada pada tubuh pekerja,
mengikuti aktifitas kerja
Merupakan “Faktor risiko”: Hipertensi, Diabetes
Mellitus, Obesitas, Dyslipidemia, Asthma
Pengendalian :
o Pemeriksaan kesehatan berkala (Check Up)
o Pola hidup sehat (diet seimbang, cukup olah raga,
cukup istirahat, tidak merokok, dll)
Hazard Lingkungan Fisik
Ruang radiasi :
o Radiasi non pengion: UV light, infra red, microwave (gelombang mikro)
Efek kesehatan: gangguan mata (sementara-permanen),
gangguan pada kulit
o Radiasi pengion: sinar X, sinar α, sinar β, dll
Efek akut: syndrom SSP, gangguan pencernaan, gangguan
hemopoetik
Efek kronis: karsinogen, kerusakan genetik
o Pengendalian:
Menempatkan sumber radiasi secara benar (mis: ruang isolasi)
Perlindungan operator dgn APD
Bising, suara yg tidak dikehendaki, terpapar dlm pekerjaan
o Efek terhadap pekerja : gangguan fisiologis, gangguan
psikologis, gangguan patologis organis
o Pengendalian
Substitusi, Eliminasi, Administrasi (SOP)
Hazard Lingkungan Fisik (2)
Suhu/Temperatur
o Suhu tinggi: heat stroke & heat cramps
o Pengendalian: air minum, asupan garam, istirahat, tidur, pakaian,
aklimatisasim, ventilasi/penghawaan
Pencahayaan
o Mengakibatkan kelelahan pada mata;
Iritasi, mata berair, mata merah, sakit kepala, viskositas
menurun, contrast sensitivity, akomodasi menurun
o Pengendalian, harus diperhatikan hal2 sbb:
Sumber pencahayaan: intensitas, sumber cahaya, efisiensi &
efektivitasnya pengukuran luxmeter
Keadaan lingkungan tempat kerja: luas, jendela, langit2/dinding
Tenaga kerja: kemampuan penglihatannya, kondisi kesehatan
Getaran, akibat terpajan thd getaran dpt menimbulkan Raynaud
Syndrome
o Pengendalian, dg pemakaian APD sesuai dg giat yg dilakukan
Hazard Lingk. Kimia
Inorganic, tumpahan bahan/limbah B3, padat, cair dan gas,
serta organic, solvent, vapours & gases
Efek Kesehatan:
o Larutan korosif (menimbulkan iritasi/kerusakan kulit)
o Gas sianida, asam sulfida, karbon monoksida,
formaldehide
o Uap logam, menimbulkan ‘demam uap logam’,
dermatitis, gas merkuri (karsinogen)
o Bahan B3 di RS, sesuai dg MSDSnya
Pengendalian :
o Pemberian tanda/label B3 dan daftar pengaman (MSDS)
o Pengukuran Nilai Ambang Batas (NAB)
o Menyediakan Spill kit
Hazard Biologi
Mikro organisme : bakteri, virus, fungi
o toksin, infeksi, alergi
Arthropoda : serangga, dll
o sengatan infeksi
Tumbuhan
o Tingkat tinggi (toksin & allergen)
dermatitis, asma, pilek
o Tingkat rendah (yang membentuk spora)
Vertebrata (protein allergen)
o urine, saliva, faeces, kulit/rambut allergi
Intervetebrata (cacing, protozoa)
Potensi bahaya yg disebabkan oleh makhluk hidup (biologi)
o reaksi alergi/iritasi akibat bahan-bahan biologis (debu kapas,
dedaunan, bulu, bunga, dll)
Gangguan kesehatan pada pekerja yang terpajan
Penanggulangan Hazard Biologi
11
Hazard Perilaku (Behavior)
Merokok
Pola makan
Minum2an beralkohol
Workaholic
Efek Kesehatan: PJK, DM, Stroke, Stress
Pengendalian: Pola hidup sehat
Infeksi
Masuknya kuman patogen ke dalam tubuh dan menimbulkan
gangguan kesehatan
Exogenous penyebab infeksi dari luar tubuh
Oportunistik kuman yang sebenarnya tidak ganas, tapi
karena dosis berlebih atau daya tahan tubuh rendah
Carrier seseorang yang membawa bibit penyakit tanpa
menderita sakit
Masuknya mikroorganisme ke dlm tubuh tdk selalu
mengakibatkan infeksi, dipengaruhi oleh banyak faktor, al:
o Virulensi
o Route of infection
13
Agent Penyebab
VIRUS
HEPATITIS B & HEPATITIS C
menyerang organ hepar/liver/hati, masuk ke dalam
tubuh melalui:
o Tranfusi darah yang tercemar
o Tertusuk/teriris jarum/pisau yag terkontaminasi
o Hubungan sexual
o Luka jalan lahir waktu melahirkan
o Placenta
o ASI
14
Lanjutan
HUMAN IMMUNODEFISIENCY VIRUS (HIV)
menyebabkan penurunan daya kekebalan tubuh, ditularkan
melalui:
o Tranfusi darah yang tercemar
o Tertusuk/teriris jarum/pisau yag terkontaminasi
o Hubungan sexual
o Luka jalan lahir waktu melahirkan
Pekerja berisiko:
o Pekerja RS
o Pekerja yang sering ganti-ganti pasangan
15
Lanjutan
BAKTERI
Tuberkulosis paru
Anthrax kulit & paru
Brucellosis sakit kepala, artralgia endokarditis
Leptospirosis demam, sakit kepala, mual, ggn hati
PARASIT
Malaria gigitan nyamuk anopheles
Anxylostomiosis anemia khronis
Jamur gatal-gatal dikulit
HEWAN
Serangga sengatan
Binatang berbisa gigitan
Binatang buas karnivora
TUMBUHAN
Debu kayu alergi & asma
Debu kapas alergi saluran nafas
16
Ergonomi
Kesesuaian antara manusia dg sistem kerjannya
mendesain pekerjaan & tempat kerja agar sesuai dg
kemampuan & keterbatasan tubuh manusia
Tujuan : menyesuaikan pekerjaan dg kondisi tubuh manusia
utk menurunkan risiko yg akan dihadapi
Manfaat : mencegah cedera, meningkatkan kualitas hidup &
kualitas kerja, mengurangi kelelahan serta ketidak nyamanan
kerja
Faktor Risiko
o Individu : kapasitas kerja fisik, umur, fitness
o Organisasi : job context (rotasi kerja, upah, karir, dll) dan
job content : tingkat kesulitan pekerjaan,
ketelitian, dll)
o Pekerjaan : postur, durasi, frekuensi, beban objek (force)
17
Hazard Pengorganisasian
Pekerjaan
1. Waktu
o Long work hours (shift kerja)
o Career Planning (jalur karir, kenaikan pangkat&jabatan)
o Central Planning (Otonomi, Partisipasi Karyawan)
2. Beban Pekerjaan
o Jumlah & jenis pekerjaan
o Karyawan tidak dibebani pekerjaan yang dia tidak bisa
o Fasilitas yang memadai
o Reward yang sesuai
18
Hazard Budaya Kerja
1. Value (Tata Nilai Perusahaan)
o Kepemimpinan Otoriter vs Demokrasi
o Profit Oriented
o Kebersihan
2. Norma (Peraturan atau kegiatan yang dikerjakan untuk
mendukung Value)
3. Suasana Kerja/Iklim
(Iklim yang kondusif untuk bekerja)
o Keterbukaan (friendly)
o Tertutup
4. Kerja dalam Team Work
o Karyawan yang individualistis akan sulit bekerja dalam tim
o Adanya dukungan atasan dan rekan sekerja tim
19
Efek Kesehatan
Efek Kesehatan yang akan timbul dari
Hazard Pengorganisasian Pekerjaan & Hazard
Budaya Kerja --adalah: Stres yang berhubungan
dengan pekerjaan (Work Related Stress)
Pengendalian:
o Kesepakatan
o Saling menghargai, keterbukaan
o Olah raga, rekreasi, dll
20
Jenis Risiko
Risiko Klinis
o Risiko yg dikaitkan langsung dg layanan medis
maupun layanan lain yg dialami pasien selama di RS
Methyl :
Methacrylate, Hg Ruang pemeriksaan gigi Petugas/dokter gigi, dokter
(amalgam) bedah, perawat
o Hazard analysis
o Risk management
o Accident Investigation & Report System
o Safety Inspection & Communication
o Fire Prevention Program
o Emergency Response Preparedness
Hazard analysis
o Identifikasi potensi bahaya yang berpengaruh pada kondisi
keselamatan di tempat kerja & menentukan pengendalian
o Dengan menggunakan pendekatan atau metode2 analisis
bahaya & dampaknya
Risk management
o Upaya pengelolaan risiko2 yang berdampak pada aspek
kerugian keselamatan kerja
o Bertujuan untuk menurunkan tingkat risiko sampai pada
batas yang dapat diterima sistem kerja (As Low As
Reasonable Aspect)
Accident Investigation & Report System
o Upaya penyelidikan & pelaporan kecelakaan di tempat kerja
o Disertai analisis penyebab, kerugian kecelakaan dan tindakan
pencegahan serta pengendalian kecelakaan
o Menggunakan pendekatan metode2 analisis kecelakaan
RS X
Laporan Kecelakaan Kerja (lanjutan)
RS X
Laporan Kecelakaan Kerja