Anda di halaman 1dari 49

HAK KEKAYAAN

INTELEKTUAL
Disusun Oleh :
Endang Retno Tunjiah (15133100204)
Ririn Mayasari (16133100124)
Woro Diah Kusumastuti (16133100161)
Ayu Mugi Pratiwi (16133100187)
Hak kekayaan intelektual pada prinsipnya adalah hasil pemikiran,
kreasi dan desain seseorang yang oleh hukum diakui dan diberikan ha katas
kebendaan sehingga hasil pemikiran, kreasi dan desain tersebut dapat
diperjualbelikan. Hak kekayaan intelektual (HAKI) di Indonesia telah ada sejak
tahun 1840. Kemudian pemerintah belanda mengundangkan:
1. UU merk tahun 1885
2. Undang-undang paten tahun 1910
3. UU hak cipta tahun 1912

2
Secara berturut-turut pemerintah mengeluarkan kebijakan yang menyangkut HAKI sebagai
berikut:
1. Tahun 1988 berdasarkan keputusan presiden republik Indonesia No.32 ditetapkan
pembentukan direktorat jendral hak cipta, paten dan merek
2. Pada tanggal 13 oktober 1989 dewan perwakilan rakyat menyetujui RUU tentang paten
3. 28 agustus 1992 pemerintah RI mengesahkan UU No 19 tahun 1992 tentang merek
4. Pada tanggal 15 april 1994 pemerintah RI menandatangani persetujuan TRIPS
5. Tahun 1997 pemerintah RI merevisi perangkat peraturan perundang-undangan di bidang HAKI
6. Akhir tahun 2000 disahkan tiga undang-undang baru dibidang HAKI
7. Untuk menyelaraskan dengan persetujuan TRIPS

3
A. MEREK

Menurut pasal 1 angka 1 UU No 15 tahun 2001, merek adalah tanda


yang berupa gambar, nama, kata, huruf, angka-angka, susunan warna atau
kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang mempunyai unsur pembeda yang
dapat digunakan untuk usaha perdagangan barang atau jasa.
Dari pengertian diatas UU No 15 tahun 2001 ada 2 hal yang dapat dipetik:
a) Berupa gambar/ lukisan. Bentuk ini harus bisa membedakan dalam
wujud gambar atau lukisan antara barang yang satu dengan barang
yang diproduksi oleh perusahaan lain.
b) Dari pengertian merek diatas, disebutkan ada beberapa jenis merek,
yang kemudian dijelaskan dalam pasal 1 angka 2,3 dan 4 dari UU No 15
tahun 2001.

4
✘ Syarat Dan Tata Cara Permohonan Pendaftaran Merek
Berdasarkan ketentuan UU No 15 tahun 2001 tentang merek, syarat dan permohonan
pendaftaran merek adalah sebagai berikut:
a) Permohonan
b) Pemeriksaan
c) Pengumuman
✘ Keberatan Dan Sanggahan Atas Pendaftaran Merek
Selama jangka waktu pengumuman merek dalam berita resmi merek, setiap pihak
dapat mengajukan keberatan secara tertulis kepada direkttorat jenderal atas permohonan
pendaftaran merek tersebut dengan dikenai biaya.

5
✘ Sertifikat Merek
Jangka waktu berlakunya sertifikat merek adalah sepuluh tahun terhitung
sejak tanggal penerimaan, dan dapat diperpanjang. Sepanjang jangka waktu tersebut
merek yang sudah terdaftar akan mendapat perlindungan tak akan dipergunakan oleh
pihak lain.

6
✘ Banding Terhadap Tidak Didaftarkannya Dan Penolakan Pendaftaran
Merek
Dengan alasan tertentu suatu merek tidak akan bisa didaftarkan dan akan ditolak pendaftarannya.
Suatu merek tidak dapat didaftar apabila merek tersebut mengandung salah satu unsur:
1. Bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, moralitas agama, kesusilaan atau
ketertiban umum,
2. Tidak memiliki daya pembeli
3. Telah menjadi milik umum atau
4. Merupakan keterangan atau berkaitan dengan barang atau jasa yang dimohonkan pendaftarannya
Sedangkan permohonan pendaftaran merek akan ditolak apabila:
1. Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan mkerek pihak lain yang sudah
terdaftar lebih dahulu untuk barang dan atau jasa yang sejenis
2. Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan indikasi geografis yang sudah
7 dikenal
✘ Komisi Banding Merek
Komisi banding adalah badan khusus yang independent dan berada di lingkungan departemen yang
membidangi hak kekayaan intelektual (pasal 1 huruf 1 peraturan pemerintah No 7 tentang susunan organisasi,
tugas dan fungsi komisi banding merek). Komisi banding merek terdiri atas:
1. Seorang ketua merangkap anggota
2. Seorang wakil merangkap anggota
3. Anggota yang terdiri atas beberapa ahli dibidang yang diperlukan dan pemeriksaan senior dan berjumlah
paling banyak 15 orang.

8
Untuk dapat diangkat sebagi anggota komis banding diatas harus memenuhi syarat sebagai berikut:
Warga negara republik Indonesia
a) Bertempat tinggal di wilayah RI
b) Bertaqwa kepada tuhan yang maha esa
c) Sehat jasmani dan rohani
d) Mempunyai kecakapan berbahasa inggris
e) Memiliki pengetahuan, pemahaman dan keahlian di bidang merek dan
f) Berumur setinggi-tingginya 65 tahun pada saat pengangkatan
Keanggotan komisi banding berakhir apabila:
a) Meninggal dunia
b) Mengundurkan diri atas permohonan sendiri
c) Bertempat tinggal diwilayah Indonesia
d) Sakit jasmani dan atau rohani terus menerus selama enam bulan yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter
e) Berakhirnya masa jabatan keanggotaan komisi banding atau
f) Diberhentikan karena tidak dapat menjalankan tugasnya atau melakukan perbuatan tercela.
9
✘ Tata Cara Dan Syarat Permohonan Banding
Permohonan banding harus memuat sekurang-kurangnya:
1. Tanggal, bulan, dan tahun perrmohonan banding
2. Nama dan alamat lengkap pemohon banding
3. Nama dan alamat lengkap kuasa, jika permohonan banding diajukan oleh kuasa
4. Merek yang dimohonkan banding
5. Nomor dan tanggakl keputusan penolakan permintaan pendaftaran merk dan
6. Alasan pengajuan permohonan banding yang memuat uraian secara lengkap mengenai
keberatan terhadap keputusan penolakan permintaan pendaftran merek.

10
✘ Tata Cara Pemeriksaan dan Penyelesaian
Permohonan Banding
Secara berurutan tata cara pemeriksaan dan penyelesaian permohonan banding adalah sebagai berikut :
a. Dalam tahap awal, akan dilakukan pemeriksaan administratif oleh sekretariat komisi banding,
khususnya menyangkut kelengkapan persyaratan sebagaimana dikemukakan diatas.
b. Pemeriksaan administratif dilakukan dalam jangka waktu paling lama satu bulan sejak permohonan
banding diterima
c. Dalam hal permohonan banding diajukan melampaui jangka waktu tiga bulan sejak penerimaan surat
pemberitauhan atas tidak didaftrakan atau ditolaknya permohonan pendaftaran merek,Sekretaris
Komisi Banding memberitahukan secara tertulis kepada permohonan banding atau kuasanya , bahwa
permohonan banding tidak dapat diterima.
d. Dalam hal terdapat kekurangan kelengkapan persyaratan permohonan banding,Sekretaris Komisi
Banding memberitahukan secara tertulis kepada pemohon banding atau kuasanya agar melengkapi
persyaratan tersebut paling lama dua bulan terhitung sejak tanggal pengiriman pemberitahuan untuk
11 mengetahui kelengkapan dimaksud.
e. Dalam hal kelengkapan persyaratan tidak dipenuhi dalam jangka waktu yang telah ditetapkan, Sekretaris Komisi
Banding memberitahukan secara tertulis kepada pemohon banding atau kuasanya, bahwa permohonan
banding dianggap ditarik kembali.
f. Dalam hal permohonan banding telah memenuhi kelengkapan persyaratan , Sekretaris Komisi Banding segera
mencatat permohonan banding ke dalam buku khusus permohonan banding dan memberitahukan secara
tertulis kadapa pemohon banding atau kuasanya.
g. Sekretaris Komisi Banding segera menyampaikan berkas permohonan banding yang telah dicatat kepada Ketua
Komisi Banding untuk segera dibentuk Majelis Komisi Banding.
h. Majelis Komisi Banding yang akan memeriksa dan memutus permohonan banding haruslah berjumlah ganjil
terdiri dari sekurang-kurangnya tiga orang, satu diantaranya adalah Pemeriksa Senior yang tidak melakukan
pemerksaan subtantif terhadap permintaan pendaftran memeriksa yang ditolak.
i. Persidangkan pemeriksaan banding terbuka untuk umum, dan untuk kepentigan pemeriksaan Majelis Komisi
Banding dapat memanggil dan mendengar keterangan dari:
1. Permohonan banding atau kuasanya;
2. Pemeriksa merek yang melakukan pemeriksaan subtantif terhadap permintaan pendaftaran merek yang
ditolak dan atau
3. Tenaga ahli yang dianggap perlu.

12
j. Keputusan Komisi Banding diberikan dalam waktu paling lama tiga bulan terhitung sejak tanggal penerimaan
permohonan banding dinyatakan lengkap yang dicatat dalam buku khusus.
k. Keputusan Komisi Banding;(a) mengabulkan seluruh permohonan banding;(b) mengabulkan sebagian
permohonan banding atau(c) menolak permohonan banding.
l. Keputusan Komisi Banding dibuat secara tertulis dan ditandatangani Ketua Majelis dan anggota yang
memeriksa dan memutus permohonan banding.Dalam hal salah anggaota majelis tidak dapat menandatangani
keputusan, Ketua Komisi Banding memberi catatan yang menjelaskan alasan anggota Majelis Banding tersebut
tidak dapat menandatangani keputusan tersebut.
m. Keputusan Majelis Komisi Banding harus memuat sekurang-kurangnya:
1) Hari, tanggal bulan dan tahun keputusan ;
2) Nama dan tanda tangan Ketua Majelis dan anggota yang memeriksa dan memutus permohonan
banding;
3) Nama dan alamat lengkap permohonan banding /kuasanya;
4) Merek yang dimintakan Banding;
5) Pokok-pokok alasan dan pengajuan permohonan banding;
6) Dasar hukum yang menjadi dasar keputusan;
7) Amar keputusan

13
n. Ketua Komisi Banding menyampaikan Keputusan Majelis Banding dengan surat resmi
kepada Permohonan Banding/kuasanya dan Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intelektual
paling lambat 30(tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal keputusan.
o. Dalam hal Komisi Banding mengabulkan permohonan banding maka Direktorat Jendral
Hak Kekayaan Intektual harus melakukan pengumuman permintaan pendaftaran merek,
dan segera menerbitkan Sertifikat Merek paling lambat 30 (tiga puluh) hari teritung sejak
tanggal keputusan Komisi Banding diterima Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intektual.

14
B. HAK CIPTA

Mengenai Hak Cipta diatur dalam Undang-Undang Nomor 19 tahun 2002 tentang Hak
Cipta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4220), yakni Hakcipta adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima
hak utnuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya atau memberikan izin untuk itu
dengan tidak mengurangi pembatasan-pembatasan menurut praturan perundang undangan yang
berlaku. Undang- undang ini diundangkan pada tanggal 29 Juli 2002 dan dinyatakan mulai berlaku
satu tahun setelah diundangkan dan itu berati mulai berlaku tanggal 29 Juli 2003. Dengan
berlakunya undang-undang ini, Undang Undang Nomor 6 Tahun 1982 Tentang Hak Cipta
sebagaimana diubah dengan Undang –Undang Nomor 7 Tahun 1987 dan terakhir diubah dengan
Undang –Undang Nomor 12 Tahun 1997 dinyatakan tidak berlaku.

15
✘ Undang –Undang Nomor 19 Tahun 2002 Hak Cipta berlaku terhadap:
1. Semua ciptaan warga negara, penduduk , dan badan hukum Indonesia;
2. Semua ciptaan seorang yang bukan negara Indonesia , bukan penduduk Indonesia, dan
bukan badan hukum Indonesia yang diumumkan untuk pertama kali di indonesia ;
3. Semua ciptaan bukan warga negara indonesia , bukan penduduk indonesia, dan bukan
hukum indonesia, dengan ketentuan;
4. Negara mempunyai perjanjian bilateral mengenai perlindungan Hak Cipta dengan Negara
Republik Indonesia;atau
5. Negaranya dan Negara Republik Indonesia merupakan pihak atau peserta dalam perjanjian
multilateral yang sama mengenai perlindungan Hak Cipta.

16
✘ Ciptaan yang dilindungi dengan Undang –Undang Nomor 19 Tahun 2002 adalah ciptaan dalam bidang
ilmu pengetahuan, seni dan sastra yang mencakup :
1. Buku, program komputer ,pamflet , perwajaran (lay out) karya tulis yang diterbitkan, semua hasil
karya tulis lain ;
2. Ceramah, kuliah, pidato dan ciptaan lain yang sejenis dengan itu’
3. Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan;
4. Lagu atau musik dengan tanpa teks’
5. Drama atau drama musikal, tari, koreografi pewayangan, dan panotonim;
6. Seni rupa dalam segala bentuk seperti seni lukis, gambar, seni ukir, seni kaligrafi ,seni pahat, seni
patung, kolase, dan seni terapan;
7. Arsitetur;
8. Peta;
9. Seni batik;
10. Fotografi;
11. Sinemafotografi;
12. Terjemahan, tafsir, saduran , bunga rampai, database dan karya lain dari hasil pengalihwujudan.
17
✘ Tidak ada hak cipta atau tidak akan diberikan hak cipta terhadap hal-hal yang berkaitan
dengan :
1. Hasil rapat terbuka lembaga-lembaga negara
2. Peraturan perundang-undangan
3. Pidato kenegaraan atau pidato pejabat Pemerintah
4. Putusan Pengadilan atau penetapan hakim
5. Keputusan badan arbitrase atau penetapan badan –badan sejenis lainnya.

18
✘ Pembatasan Hak Cipta
Pembatasan Hak Cipta adalah pembatasan terhadap
hal-hal yang menetukan apa saja yang dapat mengilangkan
dan /atau mengurangi hak atas sesuatu ciptaan

19
Dalam Pasal 14 Undang –Undang Hak Cipta ditentukan, bahwa tidak akan dianggap
sebagai pelanggaran terhadap Hak Cipta adalah hal-hal sebagai berikut:
1. Pengumuman dan /atau perbanyakan lambang negara dan lagu kebangasaan menurut
sifatnnya yang asli.
2. Pengumuman dan/atau perbanyakan segala sesuatu yang diumumkan /atau diperbanyak
oleh atau atas nama Pemerintah
3. Pengambilan berita aktual baik selluruhnya maupun sebagian dari kantor berita, Lembaga
Penyiaran, dan surat kabar atau sumber jenis lain,dengan ketentuan sumbernya harus
disebutkan secara lengkap.

20
Demikian juga tidak akan dianggap sebagai pelanggaran Hak Cipta denga syarat sumbernya harus
disebutkan atau dicamtumkan, yaitu dalam hal:
1. Penggunaan ciptaan pihak lain untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah,
penyusunan laporan , penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah dengan tidak merugikan kepentingan
yang wajar dari Pencipta;
2. Pengambilan ciptaan pihak lain, baik selurunya maupun sebaian , guna keperluan pembelaan di dalam
atau di luar ;
3. Pengambilan penciptaan pihak lain, baik seluruhnya maupun sebagian.
4. Perbanyakan suatu ciptaan bidang ilmu pengetahuan, seni dan sastra dalam huruf barille guna keperluan
para tunenetra
5. Perbanyakan suatu ciptaan selain program komputer, secara terbatas dengan cara atau alat apa pun atau
proses yang serupa oleh perpustakaan umum, lembaga ilmu pengetahuan atau pendidikan ,dan pusat
dokumentasi yang nonkomersial semata-mata untuk keperluan aktivitasnya.
6. Perubahan yang dilakukan berdasarkan pertimbangan pelsaksanaan teknis atas karya arsiktektur, seperti
ciptaan bangunan;
7. Pembuatan salinan cadangan suatu program komputer oleh pemilik program komputer yang dilakukan
semata-mata untuk digunakan sendiri.

21
✘ Pendaftaran Ciptaan
Pendaftaran yang dapat dilakukan atas permohonan yang diajukan oleh Pencipta atau
oleh Pemengang Hak Cipta atau Kuasanya. Permohonan tersebut diajukan kepada Direktorat Jendral
Hak Kekayaan Intelektual secara tertulis (dengan surat) rangkap dua yang ditulius dalam bahasa
indonesia dan disertai contoh ciptaan atau penggantinya dengan dikenai biaya. Terhadap
permohonan pendaftaran Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intelektual akan memberikan keputusan
paling lama sembilan bulan terhitung sejak tanggal diterimanya permohonan secara lengkap .
Dalam Daftar Umum Ciptaan Direktur Jendral Hak Kekayaan Intelektual paling sedikit harus
memuat:
a. Nama Pencipta dan Pemengang Hak Cipta;
b. Tanggal penerimaan surat Permohonan;
c. Tanggal lengkanya persyaratan menurut Pasal 37; dan
d. Nomor pendaftran ciptaan.
22
Kekuatan hukum dari suatu pendaftaran ciptaan tidak berlaku selamanya, namun
pendaftaran tersebut dapat terhapus karena:
a. Penghapusan atas permohonan orang atau badan hukum yang namanya tercatat
sebagai Pencipta atau Pemengang Hak Cipta;
b. Lampau waktu;
c. Dinyatajan batal oleh putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum
tetap.

23
✘ Masa Berlakunya Hak Cipta
Masa berlakunya suatu hak cipta berbeda antara jenis ciptaan yang satu dengan yang lain.
Hak Cipta atas ciptaan:
a. Buku, pamflet,dan semua hasil karya tulis lain;
b. Drama atau drama musikal, tari ,koreografi;
c. Segala bentuk seni rupa, seperti seni lukis, seni pahat san seni patung;
d. Seni batik;
e. Lagu atau musik denngan atau tanpa teks;
f. Arsitektuk ;
g. Ceramah,kuliah ,pidato dan ciptaan sejenis lain;
h. Alat praga ;
i. Peta;
j. Terjemahan, tafsir,saduran , dan bunga rampai berlaku selama hidup Pencipta dan terus berlangsunng hingga 50 (lima puluh)
tahun setelah Pencipta meninggal dunia.Jika ciptaan tersebut dimiliki oleh dua atau lebih ,Hak Cipta Berlaku selama hidup
Pencipta yang meninggal dunia paling akhir dan berlangsung pada lima puluh tahun sesudanya.

24
Hak Cipta atas ciptaan:
a. Program komputer;
b. Sinematografi;
c. Fotografi;
d. Database;dan
e. Karya hasil pengalihwujudan, berlaku selama lima tahun sejak pertama kali dimumkan .
Hak Cipta perwajahan karya tulis yang diterbitkan berlaku selama lima puluh tahun sejak pertama
kali diterbitkan.

25
✘ Penyelesaian Sengkerta di Bidang Hak Cipta
Penyerahan Hak Cipta atas seluruh ciptaan kepada pihak lain tidak mengurangi hak pencipta atau ahli warisnya
untuk mengugat tanpa persetujuannya:
1. Memindakan nama Pencipta yang tercantum pada ciptaan itu;
2. Mencantumkan nama Pencipta pada ciptaannya;
3. Mengganti atau mnegubah judul ciptaan; atau
4. Mengubah isi ciptaan.
Atas tindakan pihak lain atas pelanggaran ciptaan sebagaimana tersebut di atas Pemegang Hak Cipta
berhak mengajukan gugatan ganti rugi kepada Pengadilan Niaga atas pelangaran Hak ciptaannya dan meminta
penyitaan terhadap benda yang diumumkan atau hasil perbanyakan ciptaan itu.Pemegang Hak Cipta juga berhak
memohon kepada pengadilan Niaga agar pemerintah penyerahan seluruh atau sebagian penghasilan yang
diperoleh dari penyelenggaraan ceramah, pertemuan ilmiah , persetujuan atau pameran karya , yang merupakan
hasil pelanggaran Hak Cipta .

26
Sebelum menjatuhkan putusan akhir dan untuk mecegah kerugian yang lebih besar pada
pisak yang haknya dilanggar ,hakim dapat memerintakan pelanggar untuk menghentikan kegiatan
pengumam dan/atau perbanyakan ciptaan atau barang yang merupakan hasil pelanggaran Hak Cipta.
Hak pemegang atau hak cipta untuk mengajukan gugatan tidak berlaku terhadap ciptaan yang berada
pada pihak yang dengan itikad baik memperoleh ciptaan tersebut semata-mata untuk keperluan
sndiri dan tidak digunakan untu suatu kegiatab komersial dan/atau kepentingan yang berkaiatan
dengan kegioiatan komersial.
Gugatan atas pelanggaran Hak Cipta dapat diajukan kepada Ketua Pengadilan Niaga.Dan
Panitera yang mendaftarkan gugatan wajib memberikan tanda terima tertulis kepada pemengang
Hak Cipta yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang. Panitera menyampaikan gugatan
kepada ketua pengadilan niaga paling lama 2 ( dua) hari setelah gugatan didaftarkan . Dalam jangka
waktu paling lama 3( tiga) hari setelah gugatan pendaftaran .Pengadilan Niaga mempelajari gugatan
dan menetapkan hari sidang .Dan sidang pemeriksaan atas gugatan dimulai dalam jangka waktu
paling lama 60 (enam puluh) hari setelah gugatan didaftarkan.
27
1. Prosedur pemeriksaan Gugatan
Setelah mempelajari gugatan dan menetapkan hari sidang Ketua Pengadilan segera
melakukan pemanggilan para pihak paling lama tujuh hari setelah gugatan didaftarkan untuk segera
dilakukan pemeriksaan.
Putusan atas gugatan harus diucapkan paling lama sembilan puluh hari setelah gugatan
didaftarakan dan dapat didiperpanjang paling lama tiga puluh hari atas persetujuan Ketua Mahkamah
Agung.Kemudian isi putusan Pengadilan Niaga Wajib disampaikan oleh juruh sita kepada para pihak
paling lama empat belas hari setelah putusan atas gugatan diucapkan.
Putusan Pengadilan Niaga yang oleh salah satu pihak dianngap tidak sesuai putusan
tersebut hanya dapat diajukan kasasi. Permohonan kasasi diajukan paling lama empat belas hari
setelah tanggal putusan yang dimohon kasasi diucapkan atau diberitahukan kepada para pihak
mendaftarkan kepada pengendalian yang telah mutus gugatan tersebut. Panitera yang menerima
permohonan kasasi harus mendaftar permohonan kasasi pada tanggal permohonan yang
bersangkutan diajukan dan kedapa permohonan yang berangkutan diajukan dan kepada pemohon
kasasi diberikan tanda terima tertulis yanng ditandatangani oleh panitera dengan tanggal yang sama
dengan tanggal permintaan pendaftaran.
28
Permohonan kasasi wajib menyampaikan memori kasasi kepada panitera dalam waktu empat belas
hari sejak tanggal permohonan kasasi, dan Panitera wajib mengirimkan permohonan kasasi paling lama tujuh hari
setelah memori kasasi diterima oleh panitera.
Termohon kasasi dapat mengajukan kontra kasasi kepada panitera paling lama empat belas setelah
tanggal termohon kasasi menerima memori kasasi dan panitera wajib menyampaikan kontra memori kasasi
kepada pemohon kasasi paling lama tujuh hari setelah kontra kasasi diterima oleh panitera.
Kemudian Panitera wajib mengirimkan berkas kasasi yang bersangkutan kepada Mahkamah Agung
paling lama empat belas hari setelah lewat menerima kontra memori kasasi dari termohon.
Mahkamah Agung wajib mempelajari berkas kasasi dan menetapkan hari sidang paling lama tujuh
hari setelah permohonan kasasi diterima oleh Mahkamah Agung.Dan sidang pemeriksaan atas permohonan
kasasi mulai dilakukan paling lama enam puluh hari setelah permohonan kasasi diterima oleh Mahkamah Agung.
Putusan atas permohonan kasasi harus diucapkan paling lama sembilan puluh hari setelah
permohonan kasasi diterima oleh Mahkamah Agung. Putusan tersebut harus memuat secara lengkap
pertimbangan hukum yang mendasari putusan tersebut harus diucapkan dalam sidang yang mendasari putusan
tersebut harus diucapkan dalam sidang yang dibuka untuk umum.
Panitera Mahkamah Agung Wajib menyampaikan salinan putusan kasasi kepada panitera paling lama
tujuh hari setelah putusan atas permohonan kasasi diucapkan.
Penyelesaian sengketa di bidang Hak Cipta juga diselesaiakan memulai arbirase atau alternatif
29 penyelesaian senketa.
2. Penyidikan Kepindahan
Hak untuk mengajukan gugatan keperdataan tidak mengurangi hak negara untuk
melakukan tuntunan pidana terhadap pelanggaran Hak Cipta .Dengan demikian tentunya diperlukan
Penyidik, dan dalam undang –undang yang berkaitan dengan Hukum Acara Pidana undang –
undang Hak cipta menentukan, bahwa selain Penyidik Pejabat polisisi Negara Republik Indonesia,
Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di lingkungan departemen dan lingkup tugas dan tanggung
jawabnya meluputi pembinaan Hak Kekayaan Intelektual diberi wewenang khusus sebagai Penyidik
untuk melakuakn penyidikkan tindak pidana di bidang Hak Cipta.

30
C. Hak Paten

Hak khusus yang diberikan berdasarkan undang-


undang kepada seorang penemu atau beberapa orang
(inventor) yang harus dimohonkan kepada negara,
khususnya penemuan atau ide di bidang teknologi, temuan
yang sifat menyempurnakan temuan yang sudah ada atau
perbaikan baru atas cara kerja, untuk selama jangka waktu
tertentu.

31
1. Invensi yang Dapat Diberikan Paten
Paten diberikan untuk invensi atau penemuan yang baru dan mengandung langkah
pembaruan serta dapat diterapkan dalam industri. Dikatakan invensi atau pembaruan jika
penemuan atau ide tersebut merupakan hal yang tidak dapat diduga sebelumnya.
Menurut Pasal 7 UU No 14 Th 2001 Paten tidak diberikan untuk penemuan tentang :
a. Proses atau produk yang pengumuman dan penggunaan atau pelaksanaannya
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, moralitas agama,
ketertiban umum, atau kesusilaan.
b. Metode pemeriksaaan, perawatan, pengobatan dan/ atau pembedahan yang
diterapkan terhadap manusia dan/ atau hewan
c. teori dan metode di bidang ilmu pengetahuan dan matematika
d. Semua mahluk hidup, kecuali jasad renik, proses biologis yang esensial untuk
memproduksi tanaman atau hewan, kecuali proses nonbiologis dan mikrobiologis.

32
2. Jangka Waktu dan Hak Subyek Paten
Paten diberikan untuk jangka waktu selama 20 tahun terhitung sejak tanggal
diterimanya permohonan hak paten dan jangka waktu itu tidak dapat diperpanjang. Yang berhak
memperoleh paten adalah inventor atau yang menerima lebih lanjut hak inventor yang
bersangkutan. Pihak yang berhak memperoleh paten atas suatu penemuan yang dihasilkan
dalam suatu hubungan kerja adalah pihak yang memberikan pekerjaan tersebut, kecuali
diperjanjikan lain.
Pemegang paten memiliki hak eksklusif untuk melaksanakan paten yang dimilikinya dan
melarang pihak lain yang tanpa persetujuannya :
a) Hak Paten-produk : membuat, menggunakan, menjual, mengimpor, menyewakan,
menyerahkan, atau menyediakan untuk dijual atau disewakan atau diserahkan produk
yang diberi paten
b) Hak Paten-proses : menggunakan proses produksi yang diberi paten untuk membuat
barang dan tindakan lainnya sebagaimana dimaksud dalam huruf a
33
3. Permohonan Paten
Paten diberikan atas dasar permohonan. Permohonan hanya dapat diajukan untuk satu
penemuan atau beberapa penemuan yang merupakan satu kesatuan. Permohonan diajukan
secara tertulis dengan membayar biaya kepada Direktorat Jenderal yang bertanggung jawab di
bidang Hak Kekayaan Intelektual. Atas permohonan Paten, Direktur Jenderal berkewajiban untuk
menyetujui atau menolak permohonan. Persetujuan atau penolakan harus dilakukan paling lama
36 bulan sejak tanggal diterimanya surat permohonan, dan paling lama 24 bulan untuk paten
sederhana sejak tanggan penerimaan permohonan.

34
4. Pengalihan dan Lisensi Paten
Hak atas paten dapat beralih atau dialihkan seluruhnya atau pun sebagian dengan :
a. Pewarisan
b. Hibah
c. Wasiat
d. Perjanjian tertulis
e. Cara lain yang diperbolehkan oleh ketentuan perundang-undangan.
Pengalihan paten dengan cara sebagaimana tersebut dalam hurus (a) samapi dengan (c) harus disertai dengan
dokumen paten dan pihak lain yang berkaitan dengan paten tersebut.
Lisensi wajib hanya diberikan apabila :
 Pihak yang mengajukan permohonan lisensi wajib tersebut, dapat menunjukkan bukti yang
meyakinkan.
 Direktur Jenderal berpendapat bahwa paten tersebut dapat dilaksanakan di Indonesia dalam skala
ekonomi yang layak dan dapat memberikan kemanfaatan kepada sebagian besar masyarakat.

35
5. Pembatalan Paten
Secara yuridis ada beberapa hal atau beberapa cara yang dapat menimbulkan pembatalan paten :
 Batal Demi Hukum
Apabila Pemegang Paten tidak memenuhi kewajiban membayar biaya tahunan dalam
jangka waktu yang ditentukan dalam UU
 Batal atas Permohonan Pemegang Paten
Paten dapat dibatalkan oleh Direktorat Jenderal untuk seluruh atau sebagian atas
permohonan Pemegang Paten yang diajukan secara tertulis kepada Direktoral Jenderal.
 Batal Berdasarkan Gugatan
Gugatan pembatalan paten dapat diajukan ke Pengadilan Niaga oleh pihak ketiga, jaksa,
pemegang lisensi

36
6. Penyelesaian Sengketa tentang Paten
Penyelesaian sengketa tentang Paten secara umum berpijak pada penyelesaian
melalui Pengadilan Niaga denga tidak melepas kemungkinan untuk diselesaikan melalui
arbitrase.
Menurut Muhammas Djumhana (2003:156), proses pemeriksaan sengketa paten dilakukan
dengan melihat (jenis) materi yang diajukan para pihak, yaitu :
 Sengketa pemberian paten
Pemberian paten oleh Direktorat Jenderal ternyata diberikan kepada pihak lain selain
dari yang berhak, maka yang berhak dapat mengajukan gugatan.
 Sengketa atas hak eksklusif pemegang paten
Menyangkut perbuatan pihak yang tidak berhak atau tidak mendapat persetujuan dari
pemegang paten.

37
7. Penyidikan di Bidang Paten
Selain penyidik POLRI, PNS tertentu di departmen yang lingkup tugas dan tanggung jawabnya meliputi bidang
Hak Kekayaan Intelektual diberi wewenang khusus sebagai penyidik.
Penyidik Pejabat Pegawai Negeri Sipil berwenang :
 Melakukan pemeriksaan atas kebenaran aduan berkenaan dengan tindak pidana di bidang Paten
 Melakukan pemeriksaan terhadap orang atau badan hukum yang diduga melakukan tindak pidana
di bidang Paten
 Meminta keterangan dan barang bukti dari pihak yang terkait
 Melakukan pemeriksaan atas pembukuan, catatan dan dokumen lainnya yang berkenaan dengan
tindak pidana di bidang Paten
 Melakukan pemeriksaan di tempat tertentu yang di duga terdapat barang bukti, pembukuan,
catatan dan dokumen-dokumen lain, serta melakukan penyitaan terhadap barang dan bahan hasil
pelanggaran yang dapat dijadikan bukti perkara
 Meminta bantuan ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana di bidang paten
38
✘ JURNAL :
“PERLINDUNGAN HUKUM DALAM PELANGGARAN HAK
CIPTA SOFTWARE DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG
NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA”

39
PENDAHULUAN

✘ LATAR BELAKANG MASALAH


Pelanggaran hukum terhadap software merupakan fenomena yang banyak ditemui
dalam kehidupan sehari-hari, pelanggaran hukum atau sering disebut pembajakan secara yuridis
adalah perbuatan melawan hukum karena bertentangan dengan perlindungan hak eksklusif.
Namun dalam kenyataan sehari-hari banyak sekali ditemui kegiatan pembajakan software.
Pembajakan software di Indonesia menjadi sebuah rahasia umum, baik pemilik komputer di rumah
maupun karyawan atau seorang Sekretaris di perusahaan-perusahaan. Alasan penggunaan
software bajakan adalah karena biayanya yang lebih hemat namun memiliki manfaat yang hampir
sama dengan software asli. Meskipun di Indonesia telah mempunyai perangkat hukum yang
mengatur bidang hak cipta, namun penegakan terhadap tindak pidana hak cipta masih kurang
memadai. Dengan adanya aturan saja belum dapat menjamin berkurangnya pelanggaran hak
cipta.(Sumber Detiknet) Hasil penelitian dari International Data Corporation (IDC), Indonesia tercatat
sebagai negara dengan tingkat pembajakan software yang cukup tinggi. Hasil penelitian tersebut
menunjukkan bahwa pada tahun 2009 pembajakan software di Indonesia mencapai 86%, artinya
40 dari 100 perangkat yang diinstal, 86 unit diantaranya menggunakan program bajakan.
✘ RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah pertanggungjawaban dalam pelanggaran hak cipta
software menurut Undang-Undang No 28 tahun 2014 Tentang Hak
Cipta?
2. Bagaimanakah bentuk perlindungan hukum dalam pelanggaran hak
cipta software berdasarkan Undang-Undang No 28 Tahun 2014 Tentang
Hak Cipta guna menjamin kepastian hukum bagi pencipta?

41
✘ IDENTIFIKASI MASALAH (TUJUAN)
1. Konsep pertanggungjawaban dalam pelanggaran hak cipta software
menurut Undang-Undang No 28 tahun 2014 Tentang Hak Cipta.
2. Bentuk perlindungan hukum dalam pelanggaran hak cipta software
berdasarkan Undang-Undang No 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta
guna menjamin kepastian hukum bagi pencipta.

42
PEMBAHASAN

✘ LATAR BELAKANG TERBENTUKNYA UU HAK CIPTA


Perlindungan Hak Cipta di Indonesia telah dimulai dari zaman Hindia Belanda dengan berlakunya
Auteurswet (Hak Pengarang) 1912 Stbl. 600/1912. Sejalan dengan berlakunya Undang-undang Dasar tahun 1945,
keberlakuan Auteurswet 1912 tetap dipertahankan hingga terbitnya Undang-undang No. 6 tahun 1982 tentang Hak
Cipta. ( St. Moh. Syah, Bandung, 1951) Dan baru pada tahun 2002 Undang-undang tadi disempurnakan dengan
diterbitkannya Undang-Undang No. 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta yang berlaku sekarang, kemudian
diperbagarui lagi dengan terbitnyaUndang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta.
Indonesia secara resmi telah meratifikasi beberapa konvensi internasional di bidang Hak Cipta seperti
Berne Convention dengan Keputusan Presiden RI No. 18 Tahun 1997 serta WIPO Copyright Treaty dengan
Keputusan Presiden RI No. 19 Tahun 1997. Pasal 1 angka (1) Undang-undang Hak Cipta menggariskan Hak Cipta
merupakan hak eksklusif bagi Pencipta atau Pemegang Hak Cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak
ciptaannya, yang timbul secara otomatis (deklaratif) setelah suatu Ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi
pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

43
✘ PERLINDUNGAN HAK CIPTA
Yang termasuk dalam kategori ciptaan yang mendapatkan Hak Cipta setidaknya harus memenuhi
prinsip-prinsip dasar Hak Cipta, yaitu :
1. Yang dilindungi Hak Cipta adalah ide berwujud asli. Salah satu prinsip yang paling fundamental dari
perlindungan Hak Cipta adalah konsep bahwa Hak Cipta berkenaan dengan bentuk perwujudan dari suatu
ciptaan, sehingga tidak berkenaan atau tidak berurusan dengan substansi. ( Edy Damian, Bandung 2002:96-
106 ) Dan dari prinsip dasar tadi telah melahirkan dua sub prinsip, yaitu :
1. Suatu ciptaan harus memperhatikan keaslian untuk dapat menikmati hak-hak yang diberikan undang-
undang. Keaslian sangat erat hubungannya dengan bentuk perwujudan suatu ciptaan.
2. Suatu ciptaan mempunyai Hak Cipta jika ciptaan yang bersangkutan diwujudkan dalam bentuk tertulis
atau dalam bentuk material yang lain. Ini berarti bahwa suatu ide atau suatu pikiran atau suatu gagasan
atau cita-cita belum merupakan suatu ciptaan.
2. Hak Cipta timbul dengan sendirinya. Yaitu Hak Cipta eksis pada saat seorang pencipta mewujudkan idenya
dalam bentuk yang berwujud. Dengan adanya wujud dari suatu ide tadi, maka suatu ciptaan lahir. Suatu
ciptaan yang tidak diumumkan, Hak ciptanya tetap pada penciptanya.
44
3. Suatu ciptaan tidak perlu diumumkan untuk memperoleh Hak cipta. Artinya, suatu ciptaan baik
yang diumumkan maupun yang tidak diumumkan kedua-duanya dapat memperoleh Hak Cipta.
4. Hak Cipta suatu ciptaan merupakan suatu hak yang diakui hukum (legal right) yang harus
dipisahkan dan harus dibedakan dari pengusaaan fisik suatu ciptaan.
5. Hak Cipta bukanlah suatu monopoli mutlak melainkan hanya suatu limited monopoly. Hal itu dapat
terjadi karena Hak Cipta secara konseptual tidak mengenal konsep monopoli penuh, sehingga
mungkin saja seseorang pencipta menciptakan suatu ciptaan yang sama dengan ciptaan yang
telah tercipta terlebih dahulu.
Perlindungan yang diberikan oleh hak cipta adalah eksprsi idea yang tertuang dalam suatu
bentuk materiil (fixed material form) yang dapat dilihat, dibaca atau didengar. Oleh karena itu, setiap
pelanggaran hak cipta senantiasa dikaitkan secara langsung dengan peniruan bentuk materiil atau
ekspresi ide dari sebuah ciptaan yang telah ada.

45
✘ KATEGORI PELANGGARAN HAK CIPTA
Hak Cipta merupakan salah satu objek Hak Kekayaan Intelektual yang paling rentan terhadap
pelanggaran. Modus pelanggaran hak cipta juga semakin canggih dan dilakukan sejalan dengan tingginya
tingkat perkembangan teknologi. Saat ini pelanggaran hak cipta paling banyak dilakukan melaui media internet
sebagai konsekuensi logis dari adanya invansi dibidang teknologi perekaman dan penyimpanan (storing),
seperti memory card atau flash disk. Kemajuan teknologi penyimpanan telah mempermudah pengguna untuk
merekam atau mengkopi suatu ciptaan dalam jumlah yang besar yang tampil di media internet dengan mudah
dan biaya murah. Beberapa terobosan di bidang hukum informasi dan teknologi telah dilakukan untuk
mengantisipasi makin meluasnya tindak pidana pelanggaran hak cipta yang dilakukan melalui media internet.
Sedangkan untuk dapat dikatakan sebagai pelanggaran terhadap Hak Cipta harus memenuhi
unsur-unsur sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang Hak Cipta pasal 14 samapai pasal 28. Adapun
akibat hukum dari pelanggaran Hak Cipta diatur dalam Undang-Undang hak Cipta dengan jumlah 9 ayat. Dari
kesimbilan ayat tersebut, yang menyangkut hak cipta dilindungi, hanya terdapat pada ayat (1), (2) dan (3).
Sedangkan ayat (4) berkenaan dengan larangan pemerintah, dan ayat (5) berkenaan dengan Hak Cipta
berdasarkan potret. Ayat (6) berkenaan hak moral dan penyelesaian sengketa, ayat (7) berkenaan dengan
informasi elektronik dan ayat (8) dan (9) berkenaan dengan sarana kontrol teknologi.
46
✘ KATEGORI PEMBAJAKAN SOFTWARE
Software secara harafiah berarti piranti lunak, yaitu kumpulan beberapa perintah yang dieksekusi oleh
mesin komputer dalam menjalankan pekerjaannya.Selain itu, software juga merupakan data elektronik yang
disimpan sedemikian rupa oleh komputer itu sendiri. Diantara modus pelanggaran yang termasuk pelanggaran
pembajakan software, ( Hutagalung, 2012:325) seperti :
1. Melakukan Hardisk Loading, pembajakan ini terjadi ketika seorang konsumen membeli software asli kemudian
untuk kepentingan pribadi konsumen biasanya menginstal software tersebut ke lebih dari satu komputer
melebihi Lisensi atau izin yang diperbolehkan.
2. Counterfeiting (pemalsuan). Jenis pemalsuan software yang biasanya dilakukan secara serius, kepingan
Compact Disc (CD) Software tidak dibungkus dengan plastik biasa. Di sini, pelaku pembajakan juga membuat
dus kemasan seperti yang asli, lengkap dengan manual book dan kepingan CD yang meyakinkan.
3. Selain itu, pelanggaran pembajakan juga sering dilakukan melalui Internet/online Piracy. Yaitu, jenis
pembajakan yang dilakukan melalui koneksi jaringan internet.

47
KESIMPULAN

Penegakan hukum dinilai masih lemah dan akibatnya Indonesia masuk daftar Priority Watch List (PWL)
lagi. Artinya, Indonesia dinilai sebagai negara yang upaya memberantas pelanggaran Hak Cipta masih sangat kurang
sehingga perlu diamati secara khusus. Dalam peraturan perundang-undangan pemerintah Indonesia, masalah yang
terkait dengan lingkup Hak Cipta telah dituangkan dalam bentuk perundang- undangan. Perlindungan hukum terhadap
hak cipta merupakan salah satu bagian terpenting dalam memberikan kepastian hukum pada pencipta atas suatu
ciptaan. Dengan demikian, untuk melindungi ciptannya dari pihak pembajak, khususnya pembajak software. Oleh
karena itu perlu diupayakan secara serius agar pelaku pembajak software mengindahkan undang-undang Hak Cipta
dan menghormati karya orang lain dengan tidak mengcopy secara ilegal atau membajak karya orang lain demi
keuntungan pribadi, dan tentunya untuk kepentingan ekonomis.

48
TERIMAKASIH

49

Anda mungkin juga menyukai