Perencanaan Program Kegiatan Penanggulangan BDB

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 26

PERENCANAAN PROGRAM KEGIATAN

PENANGGULANGAN BDB
OLEH MASYARAKAT DI KELURAHAN
TELUK NIBUNG, BUNGUS

OLEH :
FERDINAL FERRY
NO. BP: 1630322004

DOSEN PEMBIMBING:
PROF. DR. DR. RIZANDA MACHMUD, M.KES
I. PENDAHULUAN

Sejak Januari sampai dengan 5


Maret tahun 2014 total kasus
DBD di seluruh provinsi di
Demam Berdarah atau Indonesia sudah mencapai
26.015, dengan jumlah kematian
Dengue Hemorrhagic sebanyak 389 orang
Fever (DHF) ialah (CFR=1,53% ). Penyakit DBD sering
penyakit yang disebabkan
salah didiagnosis
oleh virus dengue yang
dengan penyakit lain
ditularkan melalui gigitan
seperti flu atau tipus.
nyamuk Aedes aegypti dan
Aedes albopictus
Penyakit DBD pertama kali di
Indonesia ditemukan di Surabaya Meningkatnya jumlah kasus serta
pada tahun 1968, Sejak pertama kali bertambahnya wilayah yang terjangkit,
ditemukan, jumlah kasus disebabkan karena semakin baiknya
menunjukkan kecenderungan sarana transportasi penduduk, adanya
meningkat baik dalam jumlah pemukiman baru, kurangnya perilaku
maupun luas wilayah yang terjangkit masyarakat terhadap pembersihan
dan secara sporadis selalu terjadi sarang nyamuk, terdapatnya vektor
KLB setiap tahun. nyamuk hampir di seluruh pelosok tanah
air serta adanya empat sel tipe virus
yang bersirkulasi sepanjang tahun.
II. TUJUAN

• Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan


hidup sehat bagi setiap masyarakat agar terhindar dari penyakit
DBD melalui terciptanya masyarakat yang hidup dengan perilaku
dan lingkungan yang sehat terbebas dari penyakit DBD, serta
memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan
yang bermutu dan merata.
III. KEBIJAKSANAAN

Mengingat obat dan vaksin pencegah penyakit DBD hingga dewasa ini belum ada maka
upaya pemberantasan DBD dititik beratkan pada:

1. Kewaspadaan dini terhadap penyakit DBD


• Melaksanakan surveilans vektor guna mencegah dan
membatasi agar tidak terjadi KLB/wabah.

2. Pemberantasan nyamuk penularnya


• Nyamuk dewasa
• Jentik
IV. STRATEGI

Karena titik berat program pemberantasan penyakit DBD adalah penggerakan


masyarakat melalui Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD meliputi:

Menyelanggarakan penyuluhan kepada masyarakat agar


mampu secara mandiri mencegah penyakit DBD.

1.Penggerakan masyarakat dalan pemberantasan sarang


nyamuk DBD melalui kerjasama lintas program yang
dikoordinasikan oleh kepala wilayah/daerah.
Melakukan tindakan kewaspadaan dini
kasus/KLB-DBD.

Melaksanakan pengobatan/pertolongan
penderita DBD di RS dan puskesmas.

Menanggulangi secepatnya KLB-DBD agar


penyebaran dapat dibatasi.
V. SASARAN, WAKTU,TEMPAT PELAYANAN,
DAN TENAGA PELAKSANA.

Sasaran Waktu

Seluruh masyarakat di kelurahan Teluk Kegiatan ini dilaksanakan


Nibung Kecamatan Bungus Teluk Kabung pada tanggal 1-28 Mei
Kota Padang yang mempunyai faktor 2018 selama 4 minggu
risiko tinggi terhadap penyebaran
penyakit Demam Berdarah Dengue
Tempat Pelayanan Tenaga Pelaksana

Program pemberantasan penyakit DBD Jumlah tenaga disesuaikan dengan


dilaksanakan di seluruh kediaman warga sasaran yang ada.
Kelurahan Teluk Nibung Kecamatan a. Tenaga Kesehatan
Bungus Teluk Kabung Kota Padang - Tenaga paramedis : memeriksa kesehatan
dengan metode pemfogingan dan masyarakat baik penderita DBD maupun yang
belum menderita DBD.
abatesasi. - Tenaga non paramedis : mencatat, membantu
mengisi kartu, menyiapkan sarana pelayanan,dll.
Sedangkan tempat pelayanan penyuluhan
b. Kader bertugas:
adalah di posyandu atau tempat-tempat - Pendataan sasaran
lain berdasarkan kesepakatan, - Penyuluhan
(puskesmas, puskesmas pembantu, - Menyiapkan tempat pelayanan
polindes,dll. )
VI. KEGIATAN POKOK PROGRAM

• Untuk mencapai keberhasilan program dilakuakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:


Minggu
No Kegiatan
I II III IV
1 Tahap Persiapan
(Kewaspadaan Dini)
a. Penyusunan rencana kerja  - - -

b. Mobilisasi sumber dana  - - -

c. Pelatihan 
d. Kunjungan rumah    
e. Penemuan dan    
pelaporan penderita
f. Penyuluhan    
g. Penggerakan    
masyarakat
2 Tahap Pelaksanaan
(Penanggulangan KLB)
a.Gerakan 3M (PSN-DBD)    
b.Fogging - -  
c.Abatisasi   - -
3 Pembinaan (Meningkatkan SDM)    
4 Monitoring dan Evaluasi    
MONITORING DAN EVALUASI

Pemantauan Kegiatan
1. Pemantauan dilakukan melalui:
• Sistem pencatatan dan pelaporan program.
• Unit pengaduan masyarakat.
• Kunjungan rumah
2. Tindak Lanjut Pemantauan dilakukan melalui:
• Umpan Balik
• Supervisi
• Bimbingan teknis
Evaluasi Kegiatan
• Jumlah penderita DBD yang diberikan pengobatan dan penyuluhan di desa-desa risiko
tinggi.
• Jumlah fogging yang dipakai.
• Lokasi dan jumlah pos pelayanan.
• Masalah pendistribusian bubuk abate.
• Masalah-masalah lain.
VII. ANGGARAN KEGIATAN

Dana Dana
APBN Penyedian APBD Biaya
Fogging dan
operasional
bubuk Abate
BIAYA OPERASIONAL
No Biaya Operasional Jumlah
1. Biaya Tenaga/ Satuan Output Rp.7.500.000
Rp.50.000 x 15 org x 10 hr/4 mgg

2. Biaya Transpor/ Satuan Output Rp. 3.000.000


Rp.20.000 x 15 org x 10 hr/4 mgg

3. Biaya Snack/ Satuan Output Rp 2.250.000


Rp.15.000 x 15 org x 10 hr/4 mgg

4. Biaya tidak tetap/ Satuan Output Rp.500.000

Biaya Total Rp.13.250.000


KEGIATAN PEMBERANTASAN PENYAKIT
DEMAM BERDARAH DENGUE
1. KUNJUNGAN RUMAH SECARA BERKALA

• Kunjungan rumah secara berkala dilaksanakan oleh Kader/Dasawisma guna menyampaikan


informasi tentang DBD dan pencegahannya kepada keluarga serta melakukan pemeriksaan
jentik.
• Hasil pemeriksaan jentik yang ada disetiap rumah dan pada buku/formulir catatan kader.
• Selanjutnya, catatan hasil pemeriksaan jentik disampaikan kepada ketua RT yang
bersangkutan untuk tindak lanjut sepenuhnya.
2 PENYULUHAN KESEHATAN

A. Tujuan B. Sasaran

• Menyebarluaskan pengetahuan/ • Penderita penyakit DBD


pengertian yang tepat dan benar tentang • Keluarga penderita penyakit DBD
penyakit DBD. • Masyarakat
• Meningkatkan kesadaran masyarakat • Petugas kesehatan
tentang penyakit DBD
• Meningkatkan kerjasama antar penderita,
keluarga, masyarakat dan petugas
kesehatan kesehatan tentang
penanggulangan penyakit DBD.
C. Materi-materi penyuluhan

1. Pengertian DBD
penyakit menular berbahaya penyakit menular yang disebabkan oleh virus
suatu penyakit yang
yang disebabkan oleh virus, dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes Agypti,
disebabkan oleh virus
menyebabkan gangguan ditandai dengan demam mendadak 2-7 hari tanpa
dengue Famili
pada pembuluh darah penyebab yang jelas, lemah/lesu, gelisah, disertai
Flaviviridae, dengan
kapiler dan sistem tanda pendarahan di kulit berupa bintik
genusnya adalah
pembekuan darah sehingga pendarahan (patechiae), lebam (ecchymosis) atau
Flaviirus.
mengakibatkan pendarahan. ruam (purpura).
• Virus dengue (Virus RNA untai
tunggal, genus flavivirus, terdiri dari
2. Penyebab 4 serotipe yaitu Den-1, 2, 3, dan 4)
DBD • ditularkan pada manusia melalui
gigitan nyamuk betina Aedes yang
terinfeksi virus dengue
3. Faktor risiko untuk terjangkit penyakit demam
berdarah

Penularan demqm berdarah dengue dapat terjadi di semua tempat yang terdapat nyamuk penularannya.
Oleh karena itu tempat yang berpotensial untuk terjadi penularan DBD adalah:

a. Wilayah yang banyak kasus DBD (rawan/endemis)

b. Tempat Umum
• Sekolah
• RS/Puskesmas dan sarana pelayanan kesehatan lainnya
• Tempat umum lainnya seperti: Hotel, pertokoan, pasar, restoran,
tempat ibadah, dan lain-lain.
• Pemukiman baru di pinggir kota
Manifestasi
pendarahan

Demam tinggi yang


mendadak 2-7 hari
Hepatomegali

4. Gejala
Hemokonsentrasi
Syok

Trombositopeni,
mual,
muntah,
sakit perut
anoreksia, kejang dan
lemah sakit kepala

4. Gejala
Pendarahan Rasa sakit pada
pada hidung dan otot dan
gusii persendian
bintik-bintik
merah pada
kulit
5. Penularan
Resiko
gigitan nyamuk Aedes aegypti / Aedes
albopictus betina yang sebelumnya telah
membawa virus Dengue Anak-anak <15 tahun

Tinggal di lingkungan lembab


dan kumuh

Musim penhujan
6. PENCEGAHAN
Lingkungan Biologis Kimiawi
• Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) • ikan pemakan • Pengasapan/fogging
• Pengelolaan sampah padat jentik (ikan adu/ (dengan menggunakan
• Modifikasi tempat perkembangbiakan cupang), malathion dan fenthion
nyamuk hasil samping kegiatan manusia, dan • bakteri (Bt.H-14) • Memberikan bubuk
perbaikan desain rumah. abate (temephos) pada
• Menguras bak mandi/penampungan air tempat-tempat
sekurang-kurangnya sekali seminggu. penampungan air
• Mengganti/menguras vas bunga dan tempat
minum burung seminggu sekali.
• Menutup dengan rapat tempat
penampungan air.
• Mengubur kaleng-kaleng bekas, aki bekas
dan ban bekas di sekitar rumah dan lain
sebagainya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai