Anda di halaman 1dari 43

BAGIAN ILMU PENYAKIT SARAF REFERAT

FAKULTAS KEDOKTERAN November 2018


UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

CEDERA MEDULA SPINALIS

Disusun Oleh :
Vika Prima Cillia, S.Ked
111 2017 1014
Pembimbing:
Dr. H. M. Yusuf Sp.S M.Kes

Bagian Ilmu Penyakit Saraf


RSU A. Makassau Pare Pare
Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia
2018
ANATOMI COLUMNA VERTEBRALIS
• Terbentang dari cranium sampai os. Coccygis
• Terdiri dari : 7 V. cervical, 12 V. thoracal, 5 V. lumbalis, 5
v.sacralis(os.sacrum) dan 5 V.coccyges (os.coccyges)
• Fungsi : - pendukung/penyokong badan yang kokoh
- memberikan fleksibilitas dan memungkinkan
membongkok tanpa patah
- menyerap goncangan yang terjadi bila
menggerakkan badan seperti waktu
berlari dan meloncat
ANATOMI MEDULLA SPINALIS
• Berawal dari ujung bawah medulla oblongata.
• Fungsi :mengadakan komunikasi antara otak dan semua
bagian tubuh dan bergerak refleks.
• 3 traktus : T. kortikospinalis
T. Sphinotalamikus
T. Kolumna dorsalis
AREA
GREY MATER
PERJALANAN
SERABUT SARAF

Desendens Asendens

MOTORIK : SENSORIK:
Yang Nyeri
disadari Suhu
maupun Getaran
tidak Raba
disadari Posisi
(Refleks)
tubuh
Vaskularisasi Medulla Spinalis

Arteri spinalis superior


Arteri spinalis anterior
Arteri Radikularis
DEFINISI

Cedera medulla spinalis adalah cedera


pada tulang belakang yang menyebabkan
penekanan pada medulla spinalis
sehingga menimbulkan myelopati dan
merupakan kasus kegawatdaruratan
neurologi yang memerlukan tindakan
yang cepat, tepat dan cermat untuk
mengurangi kecacatan.
EPIDEMIOLOGI
Kasus Baru 15-50/juta penduduk

USA : 40 KASUS/1 JUTA PENDUDUK


ATAU, 12.000 Kasus baru/tahun
Angka mortalitas diperkirakan 48% dalam 24 jam
pertama, 80% meninggal di tempat kejadian oleh
karena V.cervicalis memiliki risiko trauma paling
besar, dengan level tersering C5, C4, C6, kemudian
T12, L1, dan T10
ETIOLOGI

NON-
TRAUMATIC TRAUMATIC
PATOMEKANISME

•Hiperekstensi
•Hiperfleksi
•kompresi
Cedera fleksi dan anterofleksi
(hiperfleksi)
Cedera retrofleksi (hiperekstensi)
Cedera kompresi
KLASIFIKASI
Sindrom cedera medulla spinalis

CENTRAL CORD SYNDROME


BROWN SEQUARD SYNDROME
ANTERIOR SEQUARD SYNDROME
POSTERIOR SEQUARD SYNDROME
CAUDA EQUINA SYNDROME
Central cord syndrome
• kelemahan yang lebih prominen pada ekstremitas
atas dibanding ektremitas bawah
• Kehilangan fungsi sensoris bervariasi
• Pemulihan fungsi eks. bawah biasanya lebih cepat,
daripad eks. Atas (tangan dan jari)
• Disabilitas neurologi permanen
BROWN SEQUARD SYNDROME
 terjadi parese ipsilateral di bawah level lesi
 kehilangan fungsi sensoris sentuhan, tekanan, getaran
dan posisi
 kehilangan sensoris nyeri dan suhu kontralatetal
Anterior sequard syndrome
• Paraplegi
• Kehilangan sensorik sensasi nyeri dan suhu
• sensoris terhadap raba, tekanan, posisi, dan getaran
tetap baik.
Posterior cord syndrome

• Ciri khas : kelemahan motorik yang lebih berat pada


lengan di banding tungkai
• Disertai kelemahan sensorik
• Defisit motorik yang lebih jelas pada lengan (daripada
tungkai)
• Romberg (+), gaya jalan ataksik (atau stomping), dan
tanda Lhermitte (+)
Cauda Equina Syndrome

• kehilangan control berkemih


• meningkatnya keparahan mati rasa antara kaki, paha
bagian dalam, dan punggung kaki,
• Sakit yang hebat dan kelemahan yang menyebar ke satu
atau kedua kaki
• sulit untuk berjalan.
GEJALA KLINIS

• TANDA KEMUNGKINAN
• BERDASARKAN LETAK LESI :
CEDERA MEDULA SPINALIS :
• LOKASI LUKA
• SERVIKAL

• MEMAR LOKAL
• TORAKAL

• DEFORMITAS PADA VERTEBRA


• LUMBOSAKRAL

• TANDA BEEVORS’
DIAGNOSIS

PEMERIKSAAN
ANAMNESIS PEMERIKSAAN FISIK
KHUSUS

• INSPEKSI • KEKUATAN OTOT


• PALPASI • ROM
• FUNGSI GERAK • VAS
AKTIF • PEMERIKSAAN
• FUNGSIONAL SENSORIS
• PEMERIKSAAN
MOTORIK
PEMERIKSAAN KHUSUS

1. Kekuatan otot (Manual muscle test)


2. Range of motion
3. Pemeriksaan nyeri (Visual Analog Scale)
4. Pemeriksaan sensoris
5. Pemeriksaan Motorik (Manual Muscle Test)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Rontgen posisi AP. Jika ada keraguan dapat dilakukan CT


scan (bone window).
• Xray Spinal
• MRI
• Myelografi atau CT-Mielografi
PENATALAKSANAAN
PRE HOSPITAL

PENANGANAN DIRUMAH SAKIT

MEDIKAMENTOSA

TINDAKAN REDUKSI NON OPERATIF

OPERATIF

REHABILITASI MEDIK
PRE HOSPITAL

• Airway
• Breathing
• Circulation
• Dissability
• Exposure
Perhatian :
• Jangan memindahkan / membawa
pasien dengan dugaan trauma tulang
leher pada posisi duduk atau tengkurap.

• Pastikan dulu pasien dalam kondisi


stabil sebelum transportasi.
PENANGANAN DI RUMAH SAKIT

• Periksa Vital sign,


• Pasang ‘nasogatrictube’
• Pasang kateter urin
• Segera normalkan ‘Vital Sign’
• Kortikosteroid. Methylprednisolon 30mg/kgBB
MEDIKAMENTOSA
• Kortikosteroid (Methylprednisolon)..
• 21 Aminosteroid (Lazaroid/Tirilazad mesilat)
• GM-1 Gangliosid
• Antagonis Opioid
• Thyrotropin-Releasing Hormone (TRH) dan Analog
TRH.
• Penyekat kanal kalsium
• Magnesium
• Penyekat kanal natrium
• Modulasi Metabolisme Asam Arakidonat
Tindakan Reduksi non – operatif

• Spinall alligment
• Dekompresi dan Stabilisasi Spinal
REHABILITASI MEDIK

• ’bladder training’
• ’bowel training’
• latihan otot pernafasan,
• pencapaian optimal fungsi – fungsi neurologic
• program kursi roda bagi penderita paraparesis / paraplegi
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai