Bronkopneumonia
Bronkopneumonia
Bercak-bercak infiltrat
yang terbentuk adalah
bercak-bercak yang
difus, mengikuti
pembagian dan
penyebaran bronkus
dan ditandai dengan
adanya daerah-
daerah konsolidasi
terbatas yang
mengelilingi saluran-
saluran nafas yang
lebih kecil.
KLASIFIKASI
1. Berdasarkan lokasi lesi di 3. Berdasarkan mikroorganisme
paru penyebab
• Pneumonia lobaris • Pneumonia bakteri
• Pneumonia lobularis (bronkopneumoni) • Pneumonia virus
• Pneumonia interstitialis • Pneumonia mikoplasma
2. Berdasarkan asal infeksi • Pneumonia jamur
• Pneumonia yang didapat dari 4. Berdasarkan karakteristik
masyarkat (community acquired penyakit
pneumonia = CAP) • Pneumonia tipikal
• Pneumonia yang didapat dari rumah • Pneumonia atipikal
sakit (hospital-based pneumonia) 5. Berdasarkan lama penyakit
• Pneumonia akut
• Pneumonia persisten
EPIDEMIOLOGI
•Insiden Bronchopneumonia di negara
berkembang hampir 30% pada anak-anak di
bawah umur 5 tahun dgn resiko kematian yg
tinggi,
•Sedangkan di Amerika pneumonia menunjukkan
angka 13% dari seluruh penyakit infeksi pada
anak di bawah umur 2 tahun.
PATOGEN PENYEBAB PNEUMONIA PADA
ANAK BERVARIASI TERGANTUNG :
STATUS
USIA IMUNIS
STATUS ASI
IMUNOLO
GIS
KONDISI FAKTOR PEJAMU
LINGKUNGAN (PENYAKIT
(EPIDEMIOLOGI PENYERTA,
SETEMPAT, MALNUTRISI)
POLUSI UDARA
SISTEM PERTAHANAN SALURAN
PERNAPASAN
8
Patofisiologi
Patologi dan
Patogenesis
Stadium II/Hepatissi
Stadium I/ Hiperemia Merah
• Hidung tersumbat
• Rewel/irritabel
• Nafsu makan kurang • Demam
• Demam (39°C) • Menggigil
• Gelisah
• Gelisah
• Distress pernapasan
(grunting,pernapasan
• Pernapasan cepat
cuping hidung, retraksi • Batuk
• supraklavikuler, • Sianosis sekitar
interkostal dan mulut
subkostal, takikardi,
takipnu)
PEMERIKSAAN FISIK
Dalam pemeriksaan fisik ditemukan hal-hal sebagai
berikut :
• Suhu tubuh ≥ 38,5o C
• Pada setiap nafas terdapat retraksi otot epigastrik,
interkostal, suprasternal, dan pernapasan cuping
hidung.
• Takipneu berdasarkan WHO:
Usia < 2 bulan ≥ 60 x/menit
Usia 2-12 bulan ≥ 50 x/menit
Usia 1-5 tahun ≥ 40 x/menit
Usia 6-12 tahun ≥ 28 x/menit
PEMERIKSAAN FISIK
Anak dengan
pemberian malnutrisi energi
antibiotik yang protein dan
tepat dan pengobatan
adekuat maka yang terlambat
mortalitas dapat menunjukkan
dturunkan. mortalitas yang
tinggi
Prognosis
Nama : Muhammad
Irsyad Maulana
Umur : 3 bulan
Jenis Kelamin : Laki - laki
Kebangsaan : Indonesia
Suku Bangsa : Jawa
Agama : Islam
Alamat : Bendungjawa
ANAMNESIS
Keluhan utama :
Sesak nafas
RPS
Persalinan : Bidan
Penolong persalinan : Bidan
Cara persalinan : Spontan presentasi kepala
Masa gestasi : 9 bulan + 1 minggu (37 minggu)
Ketuban pecah : Ibu tidak tahu
Berat plasenta : Ibu tidak tahu
Ketuban : Ibu tidak tahu
Jumlah air ketuban : Ibu tidak tahu
Keadaan bayi : Berat lahir : 3000 gram
Panjang badan : 52 cm
Lingkar kepala : ibu tidak tahu
Menurut Ibu, saat lahir bayi langsung menangis, kulit bayi berwarna
kemerahan, gerakannya aktif, dan tidak ditemukan adanya kelainan fisik
pada bayi.
Riwayat Kehamilan Ibu pasien
Riwayat Kehamilan Ibu
Perawatan antenatal
Kontrol secara teratur ke bidan di
puskesmas.
Tidak terdapat masalah selama kehamilan
dan janin di dalam kandungan dinyatakan
sehat.
Penyakit selama kehamilan
Riwayat masalah dan penyakit selama
masa kehamilan tidak ada.
Obat-obatan yang diminum
Ibu pasien minum vitamin yang diberikan
oleh bidan.Penyakit selama kehamilan
Riwayat masalah dan penyakit selama
masa kehamilan tidak ada.
• Langsung menangis
• Ibu tidak ada pendarahan
• Anak tidak pernah sakit setelah lahir seperti asfiksia,
infeksi intra partum, trauma lahir dan lain-lain.
Riwayat imunisasi
Kepala
Rambut & Kulit kepala rambut hitam terdistribusi merata, tidak mudah dicabut, kulit kepala tidak ada kelainan,
Mata Mata sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, pupil bulat, isokor, refleks cahaya positif normal di
kedua mata, kornea jernih.
Telinga Serumen -/-, sekret -/-
Mulut :
Bibir tidak tampak labioschizis, tidak tampak palatoschizis, bibir tidak sianosis, bibir tidak kering
Leher Simetris, tidak tampak pembesaran kelenjar getah bening.
Thorax
Paru-paru I : Bentuk normochest, simetris, retraksi subcostal (+), pernafasan torakoabdominal, pembesaran KGB axilla (-/-)
P : Stem fremitus meningkat paru kiri = kanan
P : Sonor di kedua lapang paru
A : Bunyi nafas vesikuler, rhonki +/+, wheezing +/+
Jantung I :Ictus cordis tidak terlihat
P :Ictus cordis tidak teraba
P : batas kanan : Linea sternalis dextra ICS V
Batas atas : ICS III linea parasternalis sinistra
Batas kiri : ICS V Linea midclavicularis sinistra
A : bunyi jantung I dan II reguler, tidak ada murmur, tidak ada gallop
Abdomen
Inspeksi perut datar, venektasi (-), caput medusae (-)
Palpasi Teraba soefel, massa (-), hepar/ lien tidak teraba
Perkusi Timpani pada seluruh lapang abdomen
Auskultasi Bising usus (+) normal
Tulang Belakang Spina bifida (-)
Genitalia Laki - laki, tidak ada kelainan
Anus Lubang intak, tidak tampak massa yang keluar dari anus, perianal rash (-)
Anggota gerak Akral hangat, capillary refill time < 2 detik, lesi kulit (–), sianosis (-), edema (-), petechiae (+), purpura (+)
Lemah pada anggota gerak atas sebelah kiri.
Kulit Tidak pucat, tidak sianosis, tidak ikterik, turgor baik.
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Parameter Jumlah Satuan Nilai Rujukan
1. Leukosit 34,4 (H) 10^3/uL 6,0-17.5 /uL
2. Eritrosit 4,7 10^6/uL 3,10-4,70 / uL
3. Hemoglobin 12,0 gr/dl 9,6-12,8 g/dl
4. Hematokrit 37 % 31-43%
5. MCV 78 Femtoliter 77-113 fl
6. MCH 26 Pikograms 23-36 pg
7. MCHC 33 g/dl 26-34 g/dl
8. Trombosit 1006 (HH) 10^3/ul 150-400 uL
9. Limfosit 53,80 (H) % 25-40%
10. Monosit 8,80 (H) % 2-8%
11. Basofil 0.20 (H) % 0-1
12. Eosinofil 0,30 % 2.00 -4.00
13 Netrofil 36,90 (L) % 50-70
14 MPV 8.4 fL 7.2-11.1
15 RDW-SD 41,4 fL 35,1-43,9
16 RDW-CV 15,4(H) % 11,5-14,5
17 LED 1 JAM 6 mm/Jam 0 – 10
18 LED 2 JAM 14 (H) Mm/Jam 0 - 10
PeMEriksaan Radiologi
DIAGNOSA KERJA
• Bronkopneumonia, Distress Pernapasan.
RENCANA
PENGELOLAAN
- Posisi ½ duduk
- O2 masker 6 liter/ menit
- Infus D5% + aminophilin 3 cc, 24 cc/jam
- Meropenem 4x125
- Gentamicin 2x24
- Metronidazol 3x50
- Metilprednisolon 3x30
- Solvinex 3x1/2 amp
- Midazolam 0,21/jam
- Epinephrine 3x0.05 iv diencerkan 1 cc
- Sibital 3x15
- paracetamol 6x75 jika suhu 37,6
- aspilet 3x1 tab
- salbutamol 0.6
- ambroxol 6 mg 3x1
- diett sonde 6x30
- isap lendir/ 4 jam
- foto thorax
Prognosis
Bayi Anak
• Saturasi oksigen ≤ 92 %, sianosis • Saturasi oksigen ≤ 92 %, sianosis
• Frekuensi napas > 60 x/menit • Frekuensi napas ≥ 50 x/menit
• Distress pernapasan, apneu • Distress pernapasan
intermitten, atau grunting
• Grunting
• Tidak mau minum/menetek
• Terdapat tanda dehidrasi
• Keluarga tidak bisa merawat
• Keluarga tidak bisa merawat
dirumah
dirumah
Indikasi Rawat Inap
Frekuensi napas ≥50x/menit
Distress pernapasan
Merintih