Anda di halaman 1dari 53

The principle of the

protection of shareholders'
rights

ANGGIE OCTAVIA 1806162521


ANITA RAHMAN 1806258975
CENDIKIANI AYU PAMBUDI 1806162534
Outline
01 The basic rights of shareholders

02 Decisions which require the approval of the Annual


General Meeting (AGM) material

03 General Meeting of Shareholders (GMS), GMS organizing


a transparent, fair, and accountable

04 Disclosure of ownership structure, including the possession of


pyramids, cash-flow rights, control rights, and to the incentive
s for expropriation

05 The role of institutional investors

06 The role of professional accountants in facilitating th


e implementation of the rights of the shareholders
The basic rights of shareholders
Pemegang saham merupakan pemilik atau penyedia
modal bagi perusahaan. Tujuan Utama dari perusahaan adalah
memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham sesuai
dengan prinsip Fairness (dengan tetap memaksimalkan
kepentingan stakeholder lainya).

Peran Corporate Governance dalam hal ini adalah untuk


menyelaraskan kepentingan manajemen dengan pemegang
saham dalam rangka mencegah terjadinya konflik yang
berdampak negatif terhadap kinerja perusahaan.
Menurut OECD Tahun 2004 Prinsip 2 tentang The Rights of Shareholders
and Key Ownership Functions, kerangka CG harus dapat melindungi dan
memfasilitasi kegiatan dari para pemegang saham. Hal ini tertuang dalam
beberapa hak dasar dari para pemegang saham, yaitu:

1. Metode yang aman untuk registrasi kepemilikan


Tertuang dalam:
- UU PT No. 40 Tahun 2007 pasal 50 bahwa direksi perusahaan wajib mengadakan dan menyimpan
daftar pemegang saham.
- Peraturan Bapepam LK No X.H.1 Tentang Laporan Biro Administrasi Efek atau Emiten & Perusahaan
Publik yang menyelenggarakan Administrasi Efek. Sesuai ketentuan tersebut, BAE atau Emiten dan
Perusahaan Publik wajib menyampaikan laporan kepada Bapepam-LK yang salah satunya adalah
formulir X.H.1-2 mengenai laporan kegiatan registrasi (mengadministrasikan, menyimpan, dan
memelihara catatan, pembukuan, data, dan keterangan tertulis pemegang saham).
2. Menyampaikan atau mengalihkan saham
Tidak terdapat aturan yang melarang pemegang saham untuk mentransfer sahamnya ke pihak lain.
Dalam UU Pasar Modal No 8 tahun 1995, pemblokiran rekening efek hanya dapat dilakukan oleh Lembaga
Penyimpan dan Penyelesaian untuk kepentingan peradilan dalam perkara perdata maupun pidana.

3. Mendapatkan informasi yang relevan dan material mengenai perusahaan tepat waktu dan secara
reguler
Tertuang dalam:
- Peraturan Bapepam LK X.K.6 yang mengharuskan perusahaan untuk menyediakan laporan tahunan kepada
pemegang saham saat RUPS.
- Peraturan Bapepam LK IX.I.1 yang mengharuskan perusahaan mengumumkan kepada publik hasil RUPS
dalam waktu dua hari setelah RUPS dalam dua surat kabar Indonesia.
- UU PT No. 40 Tahun 2007 Pasal 100 mengatur jika pemegang saham meminta secara tertulis, Direksi
memberi izin kepada pemegang saham untuk memeriksa daftar pemegang saham, daftar khusus, risalah
RUPS, dan laporan tahunan.
4. Berpartisipasi dan memberikan suara di RUPS
UU PT No. 40 Tahun 2007 Pasal 52 menyebutkan bahwa Pemegang
Saham berhak menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS.

5. Memilih dan mengganti anggota dewan


Hal ini tertuang dalam UU PT No. 40 Tahun 2007 Pasal 94 bahwa pemegang saham
mempunyai hak dalam melakukan pengangkatan, penggantian, dan pemberhentian
anggota Direksi dan Dewan Komisaris.
6. Memperoleh bagian atas laba perusahaan
Hal ini juga tertuang dalam UU PT No. 40 Tahun
2007 Pasal 52 bahwa pemegang saham berhak
menerima pembayaran dividen dan sisa
kekayaan hasil likuidasi.
Pemegang saham juga memiliki hak untuk berpartisipasi dan mendapatkan informasi yang memadai
terkait keputusan mengenai perubahan mendasar yang terjadi di perusahaan, seperti:
- Amandemen Undang-Undang, atau anggaran dasar, atau dokumen pemerintahan serupa perusahaan
(akta pendirian perusahaan).
- Otorisasi saham tambahan
- Transaksi luar biasa/material, termasuk diantaranya pengalihan hampir semua atau semua aset
perusahaan.

Hal ini tertuang dalam UU PT No. 40 Tahun 2007 Pasal 19


bahwa perubahan anggaran dasar dan penambahan modal perusahaan
harus ditetapkan oleh RUPS.
Menurut pedoman GCG yang dikeluarkan oleh KNKG Tahun 2006
Hak-Hak Pemegang Saham adalah:
• Hak untuk memperoleh penjelasan lengkap
• Hak untuk menghadiri, menyampaikan
dan informasi yang akurat mengenai
pendapat, dan memberikan suara
prosedur yang harus dipenuhi berkenaan
dalam RUPS.
dengan penyelenggaraan RUPS agar
pemegang saham dapat berpartisipasi
• Hak untuk memperoleh informasi A B dalam pengambilan keputusan, termasuk
mengenai perusahaan secara tepat keputusan mengenai hal-hal yang
waktu, benar dan teratur, kecuali mempengaruhi eksistensi perusahaan dan
hal-hal yang bersifat rahasia.
C D hak pemegang saham.

• Hak untuk menerima bagian dari


keuntungan perusahaan yang • Dalam hal terdapat lebih dari satu jenis dan klasifikasi
diperuntukkan bagi pemegang
saham dalam bentuk dividen dan saham dalam perusahaan, maka:
pembagian keuntungan lainnya, (i) Setiap pemegang saham berhak mengeluarkan suara sesuai
sebanding dengan jumlah saham dengan jenis, klasifikasi dan jumlah saham yang dimiliki.
yang dimilikinya. (ii) Setiap pemegang saham berhak untuk diperlakukan setara
berdasarkan jenis dan klasifikasi saham yang dimilikinya.
Decisions which require the approval
of the AGM material
Bapepam LK mengeluarkan aturan mengenai transaksi material (IX.E.2) dan transaksi
yang mengandung benturan kepentingan (IX.E.I), sebagai berikut:

Transaksi material adalah transaksi dengan nilai sama dengan atau lebih besar dari
20% ekuitas perusahaan.
• Untuk transaksi dengan nilai 20%-50% ekuitas, perusahaan wajib mengumumkan
kepada publik rincian transaksi tersebut paling lambat 2 hari setelah perjanjian
transaksi ditandatangani.
Informasi yang diungkapkan antara lain ringkasan laporan penilaian yang meliputi
pendapat mengenai kewajaran transaksi.
• Untuk transaksi >50% ekuitas, perusahaan harus mendapat persetujuan dari RUPS
dan juga diumumkan ke publik sebagaimana halnya transaksi dengan nilai <50%.
Transaksi yang mengandung benturan kepentingan
Transaksi ini harus mendapatkan persetujuan dari pemegang saham
independen.

Selain transaksi dengan benturan kepentingan, diatur juga transaksi afiliasi (dengan pihak
berelasi). Transaksi ini harus dilaporkan ke Bapepam LK dan dilaporkan ke publik paling
lambat dua hari setelah terjadinya transaksi. Perbedannya dengan transaksi benturan
kepentingan yaitu transaksi dengan benturan kepentingan harus terlebih dahulu mendapatkan
persetujuan pemegang saham independen atau wakil mereka dalam RUPS baru boleh
melaporkan ke publik.
General Meeting of Shareholders
General Meeting of Shareholder / Rapat Umum Pemegang Saha
m

• PRINSIP DASAR
RUPS  Wadah bagi pemegang saham untuk mengambil keputusan penting
yang berkaitan dengan modal yang ditanam di dalam perusahaan.

RUPS dan atau pemegang saham tidak dapat melakukan intervensi terhadap
tugas, fungsi dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi dengan tidak
mengurangi wewenang RUPS untuk menjalankan haknya sesuai dengan
Anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan.
Pedoman Pokok Pelaksanaan RUPS

1. Pengambilan keputusan RUPS harus dilakukan secara wajar dan transparan


dengan memperhatikan hal-hal yang diperlukan untuk menjaga kepentingan usaha
perusahaan dalam jangka Panjang. (UU PT Pasal 87)

2. RUPS harus diselenggarakan sesuai dengan kepentingan perusahaan dan dengan


memperhatikan anggaran dasar & peraturan perundang-undangan, serta dengan
persiapan yang memadai, sehingga dapat mengambil keputusan yang sah.
Persiapan dan Penyelenggaraan RUPS yang memadai harus memperhatikan
hal-hal sebagai berikut:

Pemegang saham diberikan kesempatan


01 untuk mengajukan usul mata acara RUPS

Panggilan RUPS mencakup informasi mata cara,


02 tanggal, waktu, dan tempat RUPS (UU PT Psl 82)

Bahan mengenai mata acara harus tersedia


03 sebelum RUPS diselenggarakan.

Risalah RUPS harus tersedia dan perusahaan


04 menyediakan fasilitas agar pemegang saham dapat
membaca risalah tersebut. (UU PT Psl 90)
Pedoman Pokok Pelaksanaan RUPS

3. Penyelenggaraan RUPS merupakan tanggung jawab Direksi. Untuk itu,


Direksi harus mempersiapkan dan menyelenggarakan RUPS dengan baik
dan dengan berpedoman pada butir 1 & 2 diatas.

Dalam hal Direksi berhalangan, maka penyelenggaraan RUPS dilakukan


oleh Dewan Komisaris atau pemegang saham sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dan anggaran dasar perusahaan.
Rapat Umum Pemegang Saham

Transparansi

Kewajaran
dan
Kesetaraan

Akuntabilitas
1. Transparansi

Prinsip dasar: perusahaan harus menyediakan informasi yang material dan relevan
dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan.

Pedoman Pokok Pelaksanaan:


• menyediakan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat dan dapat diperbandingkan serta
mudah diakses oleh pemangku kepentingan sesuai dengan haknya.
• Prinsip keterbukaan yang dianut oleh perusahaan tidak mengurangi kewajiban untuk memenuhi
ketentuan kerahasiaan perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan, rahasia jabatan, dan
hak-hak pribadi.
• Kebijakan perusahaan harus tertulis dan secara proporsional dikomunikasikan kepada pemangku
kepentingan.
2. AKUNTABILITAS

Prinsip dasar: Perusahaan harus dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya secara


transparan dan wajar.

Pedoman Pokok Pelaksanaan:


• Perusahaan harus menetapkan rincian tugas dan tanggung jawab masing-masing organ perusahaan dan
semua karyawan secara jelas dan selaras dengan visi, misi, nilai-nilai perusahaan (corporate values), dan
strategi perusahaan.
• Perusahaan harus meyakini bahwa semua organ perusahaan dan semua karyawan mempunyai
kemampuan sesuai dengan tugas, tanggung jawab, dan perannya dalam pelaksanaan GCG.
• Perusahaan harus memastikan adanya sistem pengendalian internal yang efektif dalam pengelolaan
perusahaan.
• Perusahaan harus memiliki ukuran kinerja untuk semua jajaran perusahaan yang konsisten dengan
sasaran usaha perusahaan, serta memiliki sistem penghargaan dan sanksi.
• Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, setiap organ perusahaan dan semua karyawan
harus berpegang pada etika bisnis dan pedoman perilaku (code of conduct) yang telah disepakati.
3. KEWAJARAN DAN KESETARAAN

Prinsip dasar: perusahaan harus senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang saham


dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan.

Pedoman Pokok Pelaksanaan:


• Perusahaan harus memberikan kesempatan kepada pemangku kepentingan untuk memberikan masukan
dan menyampaikan pendapat bagi kepentingan perusahaan serta membuka akses terhadap informasi
sesuai dengan prinsip transparansi dalam lingkup kedudukan masing-masing.

• Perusahaan harus memberikan perlakuan yang setara dan wajar kepada pemangku kepentingan sesuai
dengan manfaat dan kontribusi yang diberikan kepada perusahaan
Disclosure of ownership structure
Pengungkapan Struktur Kepemilikan

Menurut OECD (2004), apabila terdapat struktur modal maupun perjanjian terkait modal saham
yang memungkinkan pemegang saham tertentu untuk mendapatkan pengendalian yang tidak
proporsional dengan kepemilikan sahamnya, sehingga hal tersebut perlu diungkapkan.

Contoh:
• Struktur Piramida (investasi tidak langsung melalui perusahaan lain)
• Cross Shareholder
• Saham dengan hak suara terbatas atau hak suara berbeda
• Perjanjian pemegang saham  kelompok pemegang saham tertentu (individu) dapat bertindak
sebagai pemegang saham mayoritas.
CONTROL RIGHT VS CASHFLOW RIGHT
Control Right  kemampuan untuk menggunakan hak suara dalam RUPS  1 share 1 vote.

Cashflow Right  hak atas pembayaran dividen.

Jika pemegang saham pengendali memiliki perusahaan melalui struktur piramida atau cross-shareholding, maka
dimungkinkan control right > cashflow rightnya. Hal ini menimbulkan insentif untuk melakukan ekspropriasi atas

pemegang saham minoritas.

Alternatif 1: Alternatif 2:
Investasi langsung di PT ABC. Investor AA Investasi tidak langsung melalui PT

Sehingga investor A memiliki BB.Sehingga investor A memiliki


80% Control Right = 60%
Control = Cashflow Right
Cashflow Right =60%*80% = 48%
=60% 60% PT BB

60%

PT ABC
CONTROL RIGHT VS CASHFLOW RIGHT

Hal tersebut dapat menimbulkan motivasi untuk melakukan ekspropriasi.


Contoh: Investor AA mengendalikan PT BB, di mana investor AA dapat mengendalikan PT BB untuk mengarahkan suatu
transaksi di PT ABC, misalnya penjualan aset dari PT ABC ke perusahaan yang dimiliki investor AA misalnya PT BB.

Aset dijual harga lebih rendah dari harga pasar  PT ABC mendapatkan kerugian 500jt  kerugian ditanggung all shareholder.
Investor AA sebagai pemegang saham tidak langsung PT ABC hanya akan rugi sebesar cashflow right 48%. Namun akan
mendapatkan keuntungan sebagai pemegang saham langsung dari PT BB sebesar 80%.

Pengungkapan Pemegang Saham Utama dan Pengendali, baik langsung maupun tidak  Bapepam LK-X.K.6
The Role of Institutional Investors
• Investor individu  Masyarakat umum yang mendaftar atas nama pribadi.

• Investor institusi  Suatu organisasi yang menginvestasikan asetnya sendiri atau


aset-aset pihak lain yang dipercayakan padanya melalui bursa efek (pasar modal).
Investor institusi bukan investor perorangan tetapi investor yang merupakan lembaga.
Misalnya dana pensiun, perusahaan asuransi dan perusahaan lain melakukan investasi.
Berdasarkan OECD (2004), pemegang saham, termasuk investor institusi, harus dapat menggunakan hak-
haknya. Kepemilikan institusional memiliki arti penting dalam memonitor manajemen karena dengan adanya
kepemilikan oleh institusional akan mendorong peningkatan pengawasan yang lebih optimal. Monitoring
tersebut tentunya akan menjamin kemakmuran untuk pemegang saham, pengaruh kepemilikan institusional
sebagai agen pengawas ditekan melalui investasi mereka yang cukup besar dalam pasar modal. Tingkat
kepemilikan institusional yang tinggi akan menimbulkan usaha pengawasan yang lebih besar oleh pihak
investor untuk mengoptimalkan nilai perusahaan.

Kepemilikan institusional memiliki kelebihan antara lain:


• Memiliki profesionalisme dalam menganalisis informasi sehingga dapat menguji keandalan informasi.
• Memiliki motivasi yang kuat untuk melaksanakan pengawasan lebih ketat atas aktivitas yang terjadi di
dalam perusahaan.
Aturan mengenai investor institusi

Belum ada aturan yang spesifik mengatur


mengenai investor institusi. Investor institusi
sebagaimana investor lainnya mempunyai
hak-hak sebagai pemegang saham.
The Role of Professional Accountants in
Facilitating the Implementation of the
Rights of the Shareholders
Berikut adalah peran akuntan profesional terkait prinsip hak-hak pemegang saham:

Akuntan manajemen berperan dalam menyiapkan laporan keuangan perusahaan. Dalam laporan
keuangan tersebut terdapat berbagai informasi yang berguna bagi penggunanya, seperti informasi
mengenai kinerja keuangan perusahaan, kebijakan akuntansi, transaksi pihak berelasi, struktur
kepemilikan. Informasi tersebut perlu disampaikan secara transparan, akurat dan tepat waktu ke
pemegang saham.

Akuntan publik berperan melakukan verifikasi atas informasi dalam laporan keuangan dan
memberikan pendapat mengenai kewajaran dari laporan keuangan.

Akuntan manajemen dan internal audit berperan dalam merancang dan mengimplementasikan sistem
informasi dan pengendalian yang mendorong keterbukaan terhadap pemegang saham, terkait
dengan pelaksanaan prinsip-prinsip perlindungan terhadap pemegang saham.

Akuntan professional yang merupakan anggota komite audit melakukan pengawasan atas hal tersebut.
CASE: OECD Practice Assessment 2 CG
Principles
PT Aneka Tambang Tbk.
Profil Perusahaan
• ANTAM merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang didirikan pada tahu
n 1968 melalui merger beberapa perusahaan pertambangan nasional yang mem
produksi komoditas tunggal.
• ANTAM merupakan perusahaan pertambangan yang terdiversifikasi dan terintegr
asi secara vertikal yang berorientasi ekspor. Melalui wilayah operasi yang ter
sebar di seluruh Indonesia yang kaya akan bahan mineral.
• Kegiatan ANTAM mencakup eksplorasi, penambangan, pengolahan serta pemas
aran dari komoditas bijih nikel, feronikel, emas, perak, bauksit dan batubara.

Tujuan perusahaan saat ini berfokus pada peningkatan nilai pemegang saham. H
al ini dilakukan melalui penurunan biaya seiring usaha bertumbuh guna menci
ptakan keuntungan yang berkelanjutan. Strategi perusahaan adalah berfokus pada
komoditas inti nikel, emas, dan bauksit melalui peningkatan output produksi untuk
meningkatkan pendapatan serta menurunkan biaya per unit.
Komposisi Pemegang Saham PT Antam Tbk
Praktik Penerapan GCG di PT Antam Tbk

Guna mengetahui tingkat penerapan GCG di Perusahaan, ANTAM melakukan penilaian


penerapan GCG secara konsisten setiap tahunnya sejak tahun 2004.

Penilaian dilakukan oleh Pihak Independen dengan menggunakan parameter SK-16/MBU/


2012 dari Kementerian BUMN, ASX Corporete Governance Principles & Recommen
dations, ASEAN CG Scorecard serta Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka da
ri Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selain itu ANTAM secara aktif ikut serta dalam penilaian
Corporate Governance Perception Index (CGPI) dari Indonesia Institute of Corporate Go
vernance (IICG) dan memperoleh predikat Most Trusted Company.
Penilaian Praktek CG Prinsip OECD
di PT Antam Tbk Tahun 2017

KRITERIA PRINSIP 2 OECD:


1. Metode yang aman untuk registrasi kepemilikan
2. Menyampaikan atau mengalihkan saham
3. Mendapatkan informasi yang relevan dan material mengenai perusahaan
tepat waktu dan secara reguler
4. Berpartisipasi dan memberikan suara di RUPS
5. Memilih dan mengganti anggota dewan
6. Memperoleh bagian atas laba perusahaan
ANALISA PENERAPAN PRINSIP 2 OECD di PT Antam, Tbk

1. Metode yang aman untuk registrasi kepemilikan.

ANTAM menunjuk PT Datindo Entrycom sebagai Biro Administrasi Efek untuk :


• Melaksanakan pencatatan kepemilikan efek,
• Memberikan laporan kepemilikan efek kepada perusahaan secara berkala.

Beberapa informasi yang dikelola pencatatannya adalah:


 Daftar komposisi denominasi saham dari saham yang ditempatkan dan disetor penuh;
 Daftar penyebaran saham dari saham yang ditempatkan dan disetor penuh;
 Daftar komposisi pemilikan saham dari saham yang ditempatkan dan disetor penuh;
 Laporan kegiatan registrasi;
 Pemilikan saham yang mencapai 5% atau lebih dari saham yang ditempatkan dan disetor penuh;
 Laporan kepemilikan saham Direksi dan Dewan Komisaris;
 Daftar pemegang saham pengendali;
Daftar Pemegang Saham PT Antam Tbk
No. NAMA PEMEGANG SAHAM JUMLAH SAHAM PERSENTASE STATUS
1 PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) 15,619,999,999 65.00.00 PERSEROAN TERBATAS
2 DJS KETENAGAKERJAAN PROGRAM JHT 530,380,879 02.21 PERSEROAN TERBATAS
3 PT TASPEN (PERSERO) - THT 455,414,956 0,104166667 ASURANSI
4 ASURANSI JIWASRAYA 276,328,100 01.15 ASURANSI
5 DJS KETENAGAKERJAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA 198,435,724 0,057638889 ASURANSI
6 BPJS KETENAGAKERJAAN - BPJS 150,060,080 0,043055556 ASURANSI
7 JPMCB NA RE - VANGUARD EMERGING MARKETS STOCK INDEX FUND 147,276,852 0,042361111 BADAN USAHA ASING
8 CITIBANK NEW YORK S/A GOVERNMENT OF NORWAY - 16 142,100,000 00.59 BADAN USAHA ASING
9 PT ASURANSI JIWA ADISARANA WANAARTHA - DESK 1 135,239,294 00.56 ASURANSI
10 PT AIA FINL - UL EQUITY 133,252,900 00.55 ASURANSI
11 JPMCB NA RE-VANGUARD TOTAL INTERNATIONAL STOCK INDEX FUND 124,114,927 00.52 BADAN USAHA ASING
12 BANK NEW YORK S/A EMERGING MARKETS CORE EQUITY PORTFOLIO OF DFA INV 121,570,419 00.51 BADAN USAHA ASING
13 PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE - SEF 116,386,400 00.48 ASURANSI
14 REKSA DANA HPAM SYARIAH EKUITAS 108,008,000 00.45 REKSADANA
15 CITIBANK NEW YORK S/A DIMENSIONAL EMERGING MARKETS VALUE FUND 94,883,377 00.39 BADAN USAHA ASING
16 REKSA DANA SUCORINVEST EQUITY FUND 93.489,85 00.39 REKSADANA
17 SSB 2Q27 S/A ISHARES CORE MSCI EMERGING MARKETS ETF-2144613424 81,325,443 00.34 BADAN USAHA ASING
18 PT AIA FINL - SYARIAH EQ 77,280,600 00.32 ASURANSI
19 CITIBANK NEW YORK S/A EMERGING MARKETS SMALL CAP SERIES OF THE DFA INVESTMEN 74,075,391 00.31 BADAN USAHA ASING
20 REKSA DANA MANDIRI SAHAM ATRAKTIF 70,897,900 00.30 REKSADANA
ANALISA PENERAPAN PRINSIP 2 OECD di PT Antam, Tbk

2. Menyampaikan atau mengalihkan saham.

PT Antam mengadakan pengalihan kepemilikan sebesar 15.619.999.999 saham seri B atau 65% dari
Seluruh saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh di dalam perseroan melalui proses penambah
an PMN RI ke dalam modal saham yang dilaksanakan negara RI pada Perusahaan Perseroan PT
Indonesia Asahan Alumunium (PT Inalum Persero) berdasarkan:
• PP No. 47 tahun 2017 tentang Penambahan PMN RI ke dalam modal PT Inalum
• KMK RI No. 887/KMK.06/2017 tentang Penetapan nilai penambahan PMN RI ke dalam modal saham
PT Inalum.
• Perjanjian pengalihan hak atas saham Negara RI pada Perseroan ke dan dalam rangka penambahan
PMN RI ke modal saham PT Inalum.
ANALISA PENERAPAN PRINSIP 2 OECD di PT Antam, Tbk

2. Menyampaikan atau mengalihkan saham.


ANALISA PENERAPAN PRINSIP 2 OECD di PT Antam, Tbk
3. Mendapatkan informasi yang relevan dan material mengenai perusahaan tepat waktu dan secara
reguler
Antam menyediakan akses terhadap informasi kepada pemegang saham nya dalam media sebagai berikut:
• Rapat Umum Pemegang Saham
ANALISA PENERAPAN PRINSIP 2 OECD di PT Antam, Tbk
3. Mendapatkan informasi yang relevan dan material mengenai perusahaan tepat waktu dan secara
reguler
Antam menyediakan akses terhadap informasi kepada pemegang saham nya dalam media sebagai berikut:
• Rapat Umum Pemegang Saham
ANALISA PENERAPAN PRINSIP 2 OECD di PT Antam, Tbk

3. Mendapatkan informasi yang relevan dan material mengenai perusahaan tepat waktu dan secara
reguler

Antam menyediakan akses terhadap informasi kepada pemegang saham nya dalam media sebagai berikut:
• Media elektronik seperti website dan email resmi perusahaan
• Media komunikasi lainnya external meetings, news alert, program advertising, conference call, non deal roadshow and
conferences, site visit, Public Expose, dan Investor Summits;
• Dalam website ANTAM juga telah disediakan bagian khusus informasi pemegang saham, berbagai laporan dan publikasi
yang dengan mudah dapat diunduh oleh pemegang saham maupun publik.
ANALISA PENERAPAN PRINSIP 2 OECD di PT Antam, Tbk

4. Berpartisipasi dan memberikan suara di RUPS

Saham Seri A Dwiwarna


(Hanya dapat dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia)
Dapat meminta diselenggarakannya Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan dan/atau Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa (RUPS LB)

Mengusulkan, menyetujui pengangkatan dan pemberhentian anggota Dewan Komisaris dan Direksi

Menyetujui perubahan Anggaran Dasar termasuk perubahan modal

Menyetujui penggabungan, peleburan, pengambilalihan dan pemisahan Perseroan, pengajuan permohonan agar Perseroan
dinyatakan pailit dan pembubaran

Meminta laporan dan penjelasan mengenai hal tertentu kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dengan memperhati-
kan peraturan perundang-undangan serta ketentuan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia

Menerima tanggapan Dewan Komisaris atas laporan Direksi (triwulan dan tahunan) serta pada setiap waktu yang diperlukan
mengenai perkembangan Perseroan dan hasil pelaksanaan tugasnya tepat pada waktunya
ANALISA PENERAPAN PRINSIP 2 OECD di PT Antam, Tbk

4. Berpartisipasi dan memberikan suara di RUPS

Saham Seri B
Setiap saham mewakili satu suara

Dapat meminta penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan/atau
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) (pemegang saham yang mewakili 1/10
dari total saham dengan hak suara yang sah)

Dapat melakukan pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan/atau Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) (pemegang saham yang mewakili 1/10 dari total
saham dengan hak suara yang sah)

Mengusulkan agenda Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan dan/atau Rapat Umum P
emegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) (pemegang saham yang mewakili 1/10 dari total saham de
ngan hak suara yang sah)
ANALISA PENERAPAN PRINSIP 2 OECD di PT Antam, Tbk

4. Berpartisipasi dan memberikan suara di RUPS

Mekanisme pengambilan keputusan Rapat yang disebutkan secara rinci dalam Tata Tertib Rapat.

a. Keputusan Rapat diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawar
ah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil dengan pemungutan suara :

• Untuk Mata Acara Rapat Pertama sampai dengan Mata Acara Rapat keenam, keputusan mata acara Rapat
adalah sah jika disetujui oleh paling sedikit lebih dari ½ bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir
dalam Rapat;
• Untuk Mata Acara Rapat Ketujuh, keputusan mata acara Rapat adalah sah jika disetujui oleh lebih dari ¾ bagia
ndari seluruh saham dengan hak suara dari Pemegang Saham Seri B dan/atau kuasa mereka yang sah yang
hadir dalam Rapat; dan
• Mata Acara Rapat Kedelapan, keputusan mata acara Rapat adalah sah jika disetujui oleh paling sedikit lebih
dari ½ bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam Rapat & harus disetujui oleh Pemegang
Saham Seri A Dwiwarna;

b. Pemungutan suara terhadap setiap mata acara Rapat dilakukan secara terbuka dengan prosedur mempersilahkan
mereka yang TIDAK SETUJU dan/atau memberikan suara ABSTAIN untuk mengangkat tangan dan menyerahkan
kartu suara yang telah diisi kepada petugas Rapat.
ANALISA PENERAPAN PRINSIP 2 OECD di PT Antam, Tbk

4. Berpartisipasi dan memberikan suara di RUPS


ANALISA PENERAPAN PRINSIP 2 OECD di PT Antam, Tbk

5. Memilih dan mengganti anggota dewan


Berdasarkan risalah RUPS PT Antam Tbk, tahun 2016
ANALISA PENERAPAN PRINSIP 2 OECD di PT Antam, Tbk

6. Memperoleh bagian atas laba perusahaan


Berdasarkan risalah RUPS PT Antam Tbk, tahun 2017
ANALISA PENERAPAN PRINSIP 2 OECD di PT Antam, Tbk

7. Pemegang saham memiliki hak untuk berpartisipasi dan memperoleh informasi yang memadai terkait keputusan mengenai perubahan
mendasar yang terjadi di perusahaan
KESIMPULAN PENERAPAN PRINSIP 2 OECD di PT Antam, Tbk

Prinsip 2 OECD Implementasi


Metode yang aman untuk registrasi kepemilikan

Menyampaikan atau mengalihkan saham.

Mendapatkan informasi yang relevan dan material mengenai perusahaan t
epat waktu dan secara reguler ✔
Berpartisipasi dan memberikan suara di RUPS

Memilih dan mengganti anggota dewan

Memperoleh bagian atas laba perusahaan

Pemegang saham memiliki hak untuk berpartisipasi dan memperoleh info ✔
rmasi yang memadai terkait keputusan mengenai perubahan
mendasar yang terjadi di perusahaan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai