6-Hukum LH-2012
6-Hukum LH-2012
SUSTAINABLE DEVELOPMENT
Pengasuh :
Prof. H. Didik Sarudji, M.Sc.
VII
GOAL
HUKUM LINGKUNGAN
HUKUM LH 1
TUJUAN
HUKUM LH 2
A. PENDAHULUAN
3. INSTRUMEN HUKUM;
B. POKOK-2 ISI
UUPPLH
4. HUKUM LH SUDAH ADA SEJAK ZAMAN
HINDIA BLD SEKALIPUN BELUM
MENYELURUH/SEMPURNA.
HUKUM LH 3
A. PENDAHULUAN
HUKUM LH 4
A. PENDAHULUAN
HUKUM LH 5
A. PENDAHULUAN
A. PENDAHULUAN
7. Tgl 11 maret 1982 lahir UULH NO. 4 TAHUN
1982 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN
POKOK PENGELOLAAN LH.
B. POKOK-2 ISI
UUPPLH
HUKUM LH 6
A. PENDAHULUAN
A. PENDAHULUAN
6. Tgl 11 maret 1982 lahir UULH NO. 4 TAHUN
1982 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN
POKOK PENGELOLAAN LH.
B. POKOK-2 ISI
UUPPLH
HUKUM LH 7
A. PENDAHULUAN
A. PENDAHULUAN
PENGELOLAAN LH YANG SERASI, SELARAS
DAN SEIMBANG;
HUKUM LH 8
A. PENDAHULUAN
MENYESUAIKAN PERKEMBANGAN
KESADARAN DAN KEHIDUPAN MASY DLM
KAITANNYA DGN PENGELOLAAN LH MAKA
TUJUAN
POKOK MATERI SEBAGAIMANA DIATUR DLM
UU NO.4 TH 1982 TTG KETENTUAN-2 POKOK
PENGELOLAAN LH PERLU DISEMPURNAKAN
A. PENDAHULUAN UTK MENCAPAI TUJUAN PEMB. YANG
BERKELANJUTAN YANG BERWAWASAN LH.
HUKUM LH 9
A. PENDAHULUAN
HUKUM LH 10
A. PENDAHULUAN
HUKUM LH 11
B. POKOK-POKOK ISI UUPPLH
HUKUM LH 12
B. POKOK-POKOK ISI UUPPLH
B. POKOK-2 ISI
UUPPLH
HUKUM LH 13
I. KETENTUAN UMUM
HUKUM LH 14
I. KETENTUAN UMUM
HUKUM LH 15
I. KETENTUAN UMUM
HUKUM LH 16
I. KETENTUAN UMUM
HUKUM LH 17
I. KETENTUAN UMUM
HUKUM LH 18
I. KETENTUAN UMUM
HUKUM LH 19
I. KETENTUAN UMUM
HUKUM LH 20
I. KETENTUAN UMUM
HUKUM LH 21
I. KETENTUAN UMUM
HUKUM LH 22
I. KETENTUAN UMUM
HUKUM LH 23
I. KETENTUAN UMUM
HUKUM LH 24
I. KETENTUAN UMUM
HUKUM LH 25
I. KETENTUAN UMUM
HUKUM LH 26
I. KETENTUAN UMUM
HUKUM LH 27
II. ASAS, TUJUAN DAN RL
A. ASAS
HUKUM LH 28
II. ASAS, TUJUAN DAN R.L.
A. ASAS (Ps. 2)
g. keadilan;
h. ekoregion;
i. keanekaragaman hayati;
j. pencemar membayar;
k. partisipatif;
l. kearifan lokal;
m. tata kelola pemerintahan yang baik; dan
n. otonomi daerah.
HUKUM LH 29
II. ASAS, TUJUAN DAN R.L.
B. TUJUAN
HUKUM LH 30
II. ASAS, TUJUAN DAN R.L.
B. TUJUAN
HUKUM LH 31
II. ASAS, TUJUAN DAN R.L.
C. TUJUAN
a. perencanaan;
b. pemanfaatan;
c. pengendalian;
d. pemeliharaan;
e. pengawasan; dan
f. penegakan hukum.
HUKUM LH 32
III. PERENCANAAN
HUKUM LH 33
III. PERENCANAAN
HUKUM LH 34
III. PERENCANAAN
HUKUM LH 35
IV. PEMANFAATAN
HUKUM LH 36
IV. PEMANFAATAN
HUKUM LH 37
V. PENGENDALIAN
a. Pencegahan;
HUKUM LH 38
V. PENGENDALIAN
7) Perizinan;
8) Instrumen ekonomi lingkungan hidup;
9) Peraturan perundang-undangan berbasis lingkungan
hidup;
10) Anggaran berbasis lingkungan hidup;
11) Analisis risiko lingkungan hidup;
12) Audit lingkungan hidup; dan
13) Instrumen lain sesuai dengan kebutuhan dan/atau
perkembangan ilmu pengetahuan.
HUKUM LH 39
V. PENGENDALIAN
HUKUM LH 40
V. PENGENDALIAN
HUKUM LH 41
V. PENGENDALIAN
HUKUM LH 42
V. PENGENDALIAN
HUKUM LH 43
V. PENGENDALIAN
HUKUM LH 44
V. PENGENDALIAN
a. kenaikan temperatur;
b. kenaikan muka air laut;
c. badai; dan/atau
d. kekeringan.
HUKUM LH 45
V. PENGENDALIAN
HUKUM LH 46
V. PENGENDALIAN
HUKUM LH 47
V. PENGENDALIAN
HUKUM LH 48
V. PENGENDALIAN
HUKUM LH 49
V. PENGENDALIAN
HUKUM LH 50
V. PENGENDALIAN
HUKUM LH 51
V. PENGENDALIAN
HUKUM LH 52
V. PENGENDALIAN
HUKUM LH 53
V. PENGENDALIAN
HUKUM LH 54
V. PENGENDALIAN
HUKUM LH 55
V. PENGENDALIAN
HUKUM LH 56
V. PENGENDALIAN
HUKUM LH 57
V. PENGENDALIAN
HUKUM LH 58
V. PENGENDALIAN
HUKUM LH 59
V. PENGENDALIAN
HUKUM LH 60
V. PENGENDALIAN
Pasal 49
(1) Menteri mewajibkan audit LHkepada:
a. usaha dan/atau kegiatan tertentu yang berisiko tinggi
terhadap lingkungan hidup; dan/atau
b. penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang
menunjukkan ketidaktaatan terhadap peraturan
perundang-undangan.
(2) Penanggung jawab .......................
HUKUM LH 61
V. PENGENDALIAN
Pasal 51
HUKUM LH 62
V. PENGENDALIAN
HUKUM LH 63
V. PENGENDALIAN
HUKUM LH 64
V. PENGENDALIAN
HUKUM LH 65
VI. PEMELIHARAAN
HUKUM LH 66
VI. PEMELIHARAAN
HUKUM LH 67
VII. PENGELOLAAN B3 SERTA LIMBAH B3
Pasal 58
HUKUM LH 68
VII. PENGELOLAAN B3 SERTA LIMBAH B3
Pasal 60
Pasal 61
HUKUM LH 69
VIII. SISTEM INFORMASI
HUKUM LH 70
IX. TUGAS DAN WEWENANG PEMERINTAH DAN PEMDA
Pasal 63:
Tugas dan wewenang dlm perlindungan dan pengelolaan LH:
(1) Pemerintah :
a. menetapkan kebijakan nasional;
b. menetapkan norma, standar, prosedur, dan kriteria;
c. menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai
RPPLH nasional;
d. menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai
KLHS;
e. menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai
amdal dan UKL-UPL;
f. menyelenggarakan inventarisasi sumber daya alam
nasional dan emisi gas rumah kaca;
HUKUM LH 71
IX. TUGAS DAN WEWENANG PEMERINTAH DAN PEMDA
Pasal 63:
(1) Pemerintah :
g. mengembangkan standar kerja sama;
h. mengoordinasikan dan melaksanakan pengendalian
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup;
i. menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai
sumber daya alam hayati dan nonhayati,
keanekaragaman hayati, sumber daya genetik, dan
keamanan hayati produk rekayasa genetik;
j. menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai
pengendalian dampak perubahan iklim dan
perlindungan lapisan ozon;
HUKUM LH 72
IX. TUGAS DAN WEWENANG PEMERINTAH DAN PEMDA
Pasal 63:
(1) Pemerintah :
k. menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai
pengendalian dampak perubahan iklim dan
perlindungan lapisan ozon;
l. menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai
B3, limbah, serta limbah B3;
m. menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai
perlindungan lingkungan laut;
o. menetapkan dan melaksanakan kebijakan mengenai
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup
lintas batas negara;
HUKUM LH 73
IX. TUGAS DAN WEWENANG PEMERINTAH DAN PEMDA
Pasal 63:
(1) Pemerintah :
p. melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
pelaksanaan kebijakan nasional, peraturan daerah,
dan peraturan kepala daerah;
q. melakukan pembinaan dan pengawasan ketaatan
penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap
ketentuan perizinan lingkungan dan peraturan
perundangundangan;
r. mengembangkan dan menerapkan instrumen
lingkungan hidup;
s. mengoordinasikan ............................
HUKUM LH 74
IX. TUGAS DAN WEWENANG PEMERINTAH DAN PEMDA
Pasal 63:
(1) Pemerintah :
s. mengoordinasikan dan memfasilitasi kerja sama dan
penyelesaian perselisihan antardaerah serta
penyelesaian sengketa;
t. mengembangkan dan melaksanakan kebijakan
pengelolaan pengaduan masyarakat;
u. menetapkan standar pelayanan minimal;
v. menetapkan kebijakan mengenai tata cara pengakuan
keberadaan masyarakat hukum adat, kearifan lokal,
dan hak masyarakat hukum adat yang terkait dengan
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
HUKUM LH 75
IX. TUGAS DAN WEWENANG PEMERINTAH DAN PEMDA
Pasal 63:
(1) Pemerintah :
w. mengelola informasi lingkungan hidup nasional;
x. mengoordinasikan, mengembangkan, dan
menyosialisasikan pemanfaatan teknologi ramah
lingkungan hidup;
y. memberikan pendidikan, pelatihan, pembinaan, dan
penghargaan;
z. mengembangkan sarana dan standar laboratorium
lingkungan hidup;
aa. menerbitkan izin lingkungan;
bb. menetapkan wilayah ekoregion; dan
cc. melakukan penegakan hukum lingkungan hidup.
HUKUM LH 76
IX. TUGAS DAN WEWENANG PEMERINTAH DAN PEMDA
Pasal 63:
Tugas dan wewenang dlm perlindungan dan pengelolaan LH:
HUKUM LH 77
IX. TUGAS DAN WEWENANG PEMERINTAH DAN PEMDA
Pasal 63:
Tugas dan wewenang dlm perlindungan dan pengelolaan LH:
HUKUM LH 78
IX. TUGAS DAN WEWENANG PEMERINTAH DAN PEMDA
Pasal 63:
Tugas dan wewenang dlm perlindungan dan pengelolaan LH:
HUKUM LH 79
IX. TUGAS DAN WEWENANG PEMERINTAH DAN PEMDA
Pasal 63:
Tugas dan wewenang dlm perlindungan dan pengelolaan
LH:
HUKUM LH 80
IX. TUGAS DAN WEWENANG PEMERINTAH DAN PEMDA
Pasal 63:
Tugas dan wewenang dlm perlindungan dan pengelolaan LH:
HUKUM LH 81
IX. TUGAS DAN WEWENANG PEMERINTAH DAN PEMDA
Pasal 63:
Tugas dan wewenang dlm perlindungan dan pengelolaan LH:
HUKUM LH 82
IX. TUGAS DAN WEWENANG PEMERINTAH DAN PEMDA
Pasal 63:
Tugas dan wewenang dlm perlindungan dan pengelolaan LH:
HUKUM LH 83
IX. TUGAS DAN WEWENANG PEMERINTAH DAN PEMDA
Pasal 63:
Tugas dan wewenang dlm perlindungan dan pengelolaan LH:
HUKUM LH 84
IX. TUGAS DAN WEWENANG PEMERINTAH DAN PEMDA
Pasal 63:
Tugas dan wewenang dlm perlindungan dan pengelolaan LH:
HUKUM LH 85
X. HAK, KEWAJIBAN DAN LARANGAN
(1) Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan
sehat sebagai bagian dari hak asasi manusia.
(2) Setiap orang berhak mendapatkan pendidikan lingkungan
hidup, akses informasi, akses partisipasi, dan akses
keadilan dalam memenuhi hak atas lingkungan hidup
yang baik dan sehat.
(3) Setiap orang berhak mengajukan usul dan/atau keberatan
terhadap rencana usaha dan/atau kegiatan yang
diperkirakan dapat menimbulkan dampak terhadap
lingkungan hidup.
(4) Setiap orang ...................
HUKUM LH 86
X. HAK, KEWAJIBAN DAN LARANGAN
Pasal 66
Setiap orang yang memperjuangkan hak atas LH yang
baik dan sehat tidak dapat dituntut secara pidana maupun
digugat secara perdata.
HUKUM LH 87
X. HAK, KEWAJIBAN DAN LARANGAN
HUKUM LH 88
X. HAK, KEWAJIBAN DAN LARANGAN
HUKUM LH 89
X. HAK, KEWAJIBAN DAN LARANGAN
HUKUM LH 90
XI. PERAN MASYARAKAT
Pasal 70:
HUKUM LH 91
XI. PERAN MASYARAKAT
HUKUM LH 92
XI. PERAN MASYARAKAT
Pasal 70:
HUKUM LH 93
XII. PENGAWASAN DAN SANGSI ADM.
Pasal 72
Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan
kewenangannya wajib melakukan pengawasan ketaatan
penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap izin
lingkungan.
Pasal 73
Menteri dapat melakukan pengawasan terhadap ketaatan
penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang izin
lingkungannya diterbitkan oleh pemerintah daerah jika
Pemerintah menganggap terjadi pelanggaran yang serius
di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup.
HUKUM LH 94
IX. TUGAS DAN WEWENANG PEMERINTAH DAN PEMDA
HUKUM LH 95
XIII. PENYELESAIAN SENGKETA LH
Pasal 84
HUKUM LH 96
XIII. PENYELESAIAN SENGKETA LH
HUKUM LH 97
XIV. PENYIDIKAN DAN PEMBUKTIAN
HUKUM LH 98
XIV. PENYIDIKAN DAN PEMBUKTIAN
HUKUM LH 99
XV. KETENTUAN PIDANA
Pasal 98 . . .
HUKUM LH 100
XV. KETENTUAN PIDANA
Pasal 98 . . .
(2) Apabila perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mengakibatkan orang luka dan/atau bahaya kesehatan
manusia, dipidana dengan pidana penjara paling singkat
4 (empat) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan
denda paling sedikit Rp4.000.000.000,00 (empat miliar
rupiah) dan paling banyak Rp12.000.000.000,00 (dua
belas miliar rupiah).
(3) Apabila perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mengakibatkan orang luka berat atau mati, dipidana
dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan
paling lama 15 (lima belas) tahun dan denda paling
sedikit Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) dan paling
banyak Rp15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah).
HUKUM LH 101
XV. KETENTUAN PIDANA
Pasal 99
(1) Setiap orang yang karena kelalaiannya mengakibatkan
dilampauinya baku mutu udara ambien, baku mutu air,
baku mutu air laut, atau kriteria baku kerusakan LH,
dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu)
tahun dan paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling
sedikit Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan paling
banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah).
(2) Apabila perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mengakibatkan orang luka dan/atau bahaya kesehatan
manusia, dipidana dengan pidana penjara paling singkat
2 (dua) tahun dan paling lama 6 (enam) tahun dan denda
paling sedikit Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah) dan
paling banyak Rp6.000.000.000,00 (enam miliar rupiah).
HUKUM LH 102
XV. KETENTUAN PIDANA
Pasal 99
(3) Apabila perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mengakibatkan orang luka berat atau mati, dipidana
dengan pidana penjara paling singkat 3 (tiga) tahun dan
paling lama 9 (sembilan) tahun dan denda paling sedikit
Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah) dan paling banyak
Rp9.000.000.000,00 (sembilan miliar rupiah).
HUKUM LH 103
XV. KETENTUAN PIDANA
Pasal 100
(1) Setiap orang yang melanggar baku mutu air limbah, baku
mutu emisi, atau baku mutu gangguan dipidana, dengan
pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan denda
paling banyak Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah).
HUKUM LH 104
XV. KETENTUAN PIDANA
Pasal 101
HUKUM LH 105
XV. KETENTUAN PIDANA
Pasal 102
HUKUM LH 106
XV. KETENTUAN PIDANA
Pasal 103
HUKUM LH 107
XVI. KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 121
HUKUM LH 108
XVII. KETENTUAN PENUTUP
Pasal 124
HUKUM LH 109
C. PERTANYAAN
1.
2.
.