Anda di halaman 1dari 15

ETIKA REKAYASA

Studi Kasus Mengenai Etika di Bidang IT

Nama Kelompok :
• Aldy Tamara ( 2016230131 )
• Fajar Azhari ( 2016230137 )
• Mohamad Afwan Afiandi ( 2016230107 )
• Sayid Widad Alawi ( 2016230103 )
 Undang Undang Informasi dan Transaksi
Elektronik
“Ketentuan yang berlaku untuk setiap orang yang
melakukan perbuatan hukum sebagaimana diatur dalam
UU ITE Undang-Undang ini, baik yang berada di wilayah hukum
Indonesia maupun di luar wilayah hukum Indonesia, yang
memiliki akibat hukum di wilayah hukum Indonesia dan
atau di luar wilayah hukum Indonesia dan merugikan
Indonesia.”
 Pertama, “pembangunan nasional sebagai suatu
proses yang berkelanjutan yang harus senantiasa
tanggap terhadap berbagai dinamika yang terjadi di
masyarakat;”

Dasar  Kedua, “globalisasi informasi telah menempatkan


Pembentukan Indonesia sebagai bagian dari masyarakat informasi
dunia sehingga mengharuskan dibentuknya
UU ITE pengaturan mengenai pengelolaan Informasi dan
Transaksi Elektronik di tingkat nasional sehingga
pembangunan Teknologi Informasi dapat dilakukan
secara optimal, merata, dan menyebar ke seluruh
lapisan masyarakat guna mencerdaskan kehidupan
bangsa;”
 Ketiga, “perkembangan dan kemajuan Teknologi
Informasi yang demikian pesat telah menyebabkan
perubahan kegiatan kehidupan manusia dalam
berbagai bidang yang secara langsung telah
memengaruhi lahirnya bentuk-bentuk perbuatan
Dasar hukum baru; “
Pembentukan
UU ITE Cont.  Keempat, “penggunaan dan pemanfaatan Teknologi
Informasi harus terus dikembangkan untuk menjaga,
memelihara, dan memperkukuh persatuan dan
kesatuan nasional berdasarkan Peraturan Perundang-
undangan demi kepentingan nasional; ”
 Kelima, “pemanfaatan Teknologi Informasi berperan
penting dalam perdagangan dan pertumbuhan
perekonomian nasional untuk mewujudkan
kesejahteraan masyarakat;”
Dasar
Pembentukan  Keenam, “pemerintah perlu mendukung
UU ITE Cont. pengembangan Teknologi Informasi melalui
infrastruktur hukum dan pengaturannya sehingga
pemanfaatan Teknologi Informasi dilakukan secara
aman untuk mencegah penyalahgunaannya dengan
memperhatikan nilai-nilai agama dan sosial budaya
masyarakat Indonesia; ”
 Pemanfaatan Teknologi Informasi, media, dan
komunikasi telah mengubah baik perilaku masyarakat
maupun peradaban manusia secara global.
 Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
telah pula menyebabkan hubungan dunia menjadi
Penjelasan UU tanpa batas (borderless) dan menyebabkan perubahan
sosial, ekonomi, dan budaya secara signifikan
ITE berlangsung demikian cepat.
 Teknologi Informasi saat ini menjadi pedang bermata
dua karena selain memberikan kontribusi bagi
peningkatan kesejahteraan, kemajuan, dan peradaban
manusia, sekaligus menjadi sarana efektif perbuatan
melawan hukum.
 Saat ini telah lahir suatu rezim hukum baru yang
dikenal dengan hukum siber atau hukum telematika.
 Hukum siber atau cyber law, secara internasional
digunakan untuk istilah hukum yang terkait dengan
Penjelasan UU pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.

ITE  Demikian pula, hukum telematika yang merupakan


perwujudan dari konvergensi hukum telekomunikasi,
hukum media, dan hukum informatika. Istilah lain yang
juga digunakan adalah hukum teknologi informasi (law
of information technology), hukum dunia maya
(virtual world law), dan hukum mayantara.
 Permasalahan hukum yang seringkali dihadapi adalah
Permasalahan ketika terkait dengan penyampaian informasi,
komunikasi, dan/atau transaksi secara elektronik,
HukumYang khususnya dalam hal pembuktian dan hal yang terkait
Dihadapi dengan perbuatan hukum yang dilaksanakan melalui
sistem elektronik.
 Secara teknis perbuatan yang dilarang sebagaimana
dimaksud pada UU ITE ini dapat dilakukan, antara lain
dengan :

a. melakukan komunikasi, mengirimkan, memancarkan


Penerapan atau sengaja berusaha mewujudkan hal-hal tersebut
kepada siapa pun yang tidak berhak untuk
Teknis UU ITE menerimanya; atau

b. sengaja menghalangi agar informasi dimaksud tidak


dapat atau gagal diterima oleh yang berwenang
menerimanya di lingkungan pemerintah dan/atau
pemerintah daerah.
 25 Maret 2008, disetujuinya UU ITE dengan
ditandatanganinya oleh 10 Fraksi.
 UU ITE dikenal dengan UU ITE No. 11 Tahun 2008
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik yang
ditanda tangani oleh Presiden Susilo Bambang
Yudhonoyo.
 Telah lahir suatu rezim hukum baru yang dikenal
Resume dengan hukum siber atau hukum telematika. Hukum
siber atau cyber law, secara internasional digunakan
untuk istilah hukum yang terkait dengan pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi.
 Hukum Telematika, Hukum Telekomunikasi, Hukum
Media, dan Hukum Informatika.
 Istilah lainnya adalah digunakannya Hukum Teknologi
Informasi (Law Of Information Technology).
 Kasus Kisruh Luna Maya yang kabarnya dituntut
karena melecehkan profesi wartawan (bukan jurnalist,
kalau jurnalist menulis dengan fakta dan bukti yang
nyata, kalau wartawan bisa menulis dengan abstrak
dalam hal ini kita pandang sebagai ISU) Infotainment
Contoh Kasus dengan kata yang tidak baik “Pembunuh” dan
1 “Pelacur”. Semakin hari kasusnya semakin ramai
dibicarakan di setiap berita.
"Infotemnt derajatnya lebh HINA dr pd
PELACUR,PEMBUNUH!!!!may ur soul burn in hell!!"
begitulah bunyi status account twitter Luna Maya yang
tim cumicumi kutip dari Twitter, Rabu dini hari
(16/12/2009).
 Pendapat yang mengatakan bahwa penghinaan ringan
tidak termasuk dalam cakupan Pasal 27 Ayat (3) UU
ITE.
 Alasannya disebabkan:
 Pertama, kualifikasi pencemaran disebutkan dalam
Pasal 27 Ayat (3) secara tegas. Apabila Pembentuk UU
ITE menghendaki penghinaan ringan termasuk di
dalamnya, mestinya kualifikasi penghinaan ringan di
Analisa Kasus 1 masukkan pula disamping pencemaran, padahal
kenyataannya tidak.
 Kedua, kualitas penghinaan ringan tidak sama dengan
pencemaran, lebih-lebih lagi fitnah. Tidak adil dan
diluar logika hukum kualitas dua tindak pidana yang
jauh berbeda diberikan acaman dengan pidana yang
sama persis.
 Pada tahun 1994 seorang sekolah musik yang berusia
16 tahun. Yang bernama Richard Pryce atau lebih
dikenal dengan hacker alias Datastream
Cowboy ditahan lantaran masuk secara ilegal kedalam
ratusan sistem komputer rahasia termasuk pusat data
dari graffits Air Force, nasa dan korean atomic research
institute atau badan penelitian atom korea.
Contoh Kasus  Dalam intgrosasinya dengan FBI, ia mengaku belajar
2 hacking dan cracking dari seseorang yang dikenalnya
lewat internet dan menjadikan seorang mentor yang
memiliki julukan “kuji”. Hebatnya , hingga saat ini sang
mentor pun tidak pernah diketahui keadaanya. Hingga
akhirnya pada febuari 1995 giliran kevin mitnick
diganjar hukum penjara untuk yang kedua kalinya. Dia
di tuntut dengan tuduhan telah mencuri sekitar 20.000
nomor kartu kredit. Bahkan ketika ia bebas ia
menceritakan kondisinya ketika di penjara yang tidak
boleh menyentuh komputer atau telepon.
 Seharusnya Richard Pryce belajar sesuai dengan umurnya,
tidak untuk sebagai hacking atau cracking yang menjadi
penjahat dunia maya, dia masih bisa mencari atau belajar
yang bermanfaat lainnya. Sebaiknya para pengguna
internet atau yang memiliki kemampuan tentang IT dapat
menggunakan kemampuannya untuk hal yang berguna.
 Dan sanksi menjerat para pelaku yakni dikenakan pasal 30
UU ITE tahun 2008 ayat 3 : “Setiap orang dengan sengaja
Analisa Kasus dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses computer
2 dan/atau system elektronik dengan cara apapun dengan
melanggar, menerobos, melampaui, atau menjebol system
pengaman (cracking, hacking, illegal access). Ancaman
pidana pasal 46 ayat 3 setiap orang yang memebuhi
unsure sebagaimana dimaksud dalam pasal 30 ayat 3
dipidana dengan pidana penjara paling lama 8 (delapan)
dan/atau denda paling banyak Rp 800.000.000,00 (delapan
ratus juta rupiah)”.
END OF FILE
THANK

YOU

Anda mungkin juga menyukai