Anda di halaman 1dari 30

PENGANTAR AKUSTIK LINGKUNGAN SAINS TEKNOLOGI BANGUNAN 1

2013 _ ARSITEKTUR FTUB


kenyamanan
termal visual audio
SASARAN ARSITEKTURAL
AKAN PENGENDALIAN BUNYI

• Menyediakan kondisi suara yang ideal untuk didengarkan baik


dalam ruang tertutup maupun ruang terbuka

• Peniadaan atau pengurangan bising dan getaran dalam jumlah


yang cukup
BUNYI
PANJANG GELOMBANG ( λ, m ) :
“jarak 2 titik pada posisi yang sama (jarak 2 puncak atau jarak 2 lembah)”
 kekuatan bunyi, seberapa jauh bunyi bisa merambat

FREKUENSI ( f, Hz ) : AMPLITUDO ( A ) :
“jumlah getaran per detik” “simpangan gelombang bunyi”
 kekhasan/warna bunyic  keras/lemahnya bunyi

CEPAT RAMBAT BUNYI ( v, m/s ) :


“jarak yang mampu ditempuh bunyi dalam 1 detik”
 cepat/lambatnya bunyi diterima
FREKUENSI ( f, Hz ) :
“jumlah getaran per detik”
 kekhasan/warna bunyi
PROSES TERDENGARNYA BUNYI OLEH MANUSIA
1. Getaran oleh sumber bunyi

Gendang telinga .2
Cairan dlm rumah siput yg kemudian bergetar
3. dan mengalir >>> di cairan tsb terdpt syaraf2
atau rambut getar

Merangsang syaraf-syaraf .4
5. Getarannya diinterpretasikan oleh otak
SIFAT BUNYI
• Datang dan dipantulkan dengan sudut yang sama
• Diserap oleh lapisan permukaan
• Disebar/ difus
• Dibelokkan
• Ditransmisikan
• Dirambatkan di bidang permukaan/ struktur bangunan
PERAMBATAN BUNYI
 Air borne sound
 Melalui medium udara

 Structure borne sound


 Melalui struktur bangunan itu sendiri
Ambang batas pendengaran manusia (dalam dB)

DECIBELL (DB) Sound Level (dB)


140
Contoh keadaan
Ambang batas atas pendengaran
130 Pesawat terbang tinggal landas
Perbedaan tingkat kekuatan bunyi & 120 Diskotik yang amat gaduh
penerimaan telinga manusia
110 Diskotik yang gaduh
Perbedaan 2 Penerimaan telinga 100 Pabrik yang gaduh
sumber bunyi
90 Kereta api berjalan
± 1 dB Tidak terlalu berbeda
± 3 dB Mulai dapat dibedakan
80 Pojok perempatan jalan
± 6 dB Dapat dibedakan cukup jelas 70 Mesin penyedot debu
± 7 dB Dapat dibedakan dengan jelas 60 Percakapan dengan berteriak
+ 10 dB 2 x lebih keras 30-50 Percakapan normal
- 10 dB ½ x lebih pelan 20 Desa yang tenang, angin berdesir
+ 20 dB 4 x lebih keras 0-10 Ambang bawah pendengaran
- 20 dB ¼ x lebih pelan Sumber: Mediastika (2005)
RENTANG AUDIO MANUSIA
Manusia mempunyai kemampuan untuk mendengarkan
frekwensi suara 20 - 20.000 Hz

Tingkat kuat suara yang dapat didengar manusia dari


0 dB - 140 dB. Lebih dari ambang tersebut akan
menimbulkan kerusakan pada gendang telinga & organ
telinga lainnya

Ambang batas maksimum yang aman bagi manusia 80


dB. Manusia dapat mentolerir lebih dari 80 dB hanya
bila dalam waktu singkat
TERITORIALITAS SUARA
Appropriate Audible Intensity Sense of Personal Space Physical Proximity Implies
Signal (dB) (Inch)

Soft whisper - Very close 3–6 Top secret communication


Audible whisper/ 44 - 69 Close 8 - 20 Confidential
intimate voice communication
Normal voice 50 – 75 Neutral 20 – 60 Personal communication
Loud voice 56 – 81 Public (near) 5,5 – 8 feet Non personal/ group
information
Overload voice 62 – 87 Public (across room) 8 – 20 feet Group address
Shouting 68 - 93 Upper limit Over 20 feet Hailing
SOUND VS NOISE

“Sound which is
unwanted”
EFEK NEGATIF NOISE
Sakit kepala, tekanan darah,
Mengganggu gangguan jantung & otak
percakapan,
Menyebabkan Gangguan
tidak dapat
stress pendengaran
mendengar
dengan jelas

Mengganggu terutama pada


pasien yang butuh istirahat
SUMBER NOISE/ KEBISINGAN

SUMBER KEBISINGAN
 Luar tapak
 Dalam tapak tetapi di luar bangunan
 Dalam bangunan sendiri
Kebisingan bersifat subjektif untuk tiap orang bergantung: Jenis kebisingan :
Lingkungan & keadaan Background noise
Sosial budaya Noise
Kegemaran/hobi Ambient noise
JENIS KEBISINGAN
1. BACKGROUND NOISE
Bising latar belakang, berlangsung terus-menerus

2. NOISE
Bising yang berlangsung tidak terus-menerus

3. AMBIENT NOISE
Gabungan background noise dan noise
JENIS KEBISINGAN
(berdasar sifat dan spektrum bunyi)
1. KEBISINGAN KONTINYU DENGAN SPEKTRUM FREK. LUAS
 mesin-mesin, kipas angin dan lain-lain.
2. KEBISINGAN KONTINYU DENGAN SPEKTRUM FREK. SEMPIT
 gergaji, sirkuler, katup gas dan lain-lain.
3. KEBISINGAN YANG TERPUTUS-PUTUS
 lalu lintas, suara pesawat di lapangan udara.
4. KEBISINGAN IMPULSIF
 ledakan, tembakan senapan atau meriam.
5. KEBISINGAN IMPULSIF BERULANG
 mesin tempa di perusahaan
JENIS KEBISINGAN
(berdasar pengaruhnya pada manusia)

1. BISING YANG MENGGANGGU (IRRITATING NOISE).


Bising yang mempunyai intensitas tidak terlalu keras, misalnya mendengkur.
2. BISING YANG MENUTUPI (MASKING NOISE)
Bunyi yang menutupi pendengaran, dapat menguntungkan atau merugikan.
+ suara AC menyamarkan & memberi privasi untuk percakapan pribadi
- bising mesin menutupi suara panggilan keberangkatan di airport
3. BISING YANG MERUSAK (DAMAGING/INJURIOUS NOISE)
Bunyi dengan intensitas melampui Ambang Batas, menurunkan fungsi pendengaran.
Rekomendasi Noise Criteria (NC) untuk fungsi tertentu
Fungsi bangunan Rekomendasi NC Setara dB
Ruang konser, opera, studio rekam, r. lain dg tingkat akustik NC 15 - NC 20 25 – 30
sangat detail
RS, r. tidur/istirahat di rumah tinggal, apartemen, hotel, motel NC 20 – NC 30 30 – 40
Auditorium multi fungsi, studio radio/televisi, r. konferensi, dan r. NC 20 - NC 30 30 – 40
lain dg tingkat akustik sangat baik
Kantor, kelas, perpustakaan, dan r. lain dg tingkat akustik yang NC 30 - NC 35 40 – 45
baik
Kantor dg penggunaan ruang bersama, kafetaria, tempat olah NC 35 - NC 40 45 – 50
raga, dan r. lain dg tingkat akustik yang cukup
Lobi, koridor, bengkel kerja, dan dan r. lain yang tidak butuh NC 40 - NC 45 50 – 55
tingkat akustik yang cermat
Dapur, r.cuci, garasi, pabrik, pertokoan NC 45 - NC 55 55 – 65
Sumber: Egan (1976)
KEBISINGAN YANG DITERIMA DIPENGARUHI OLEH:
1. SUMBER KEBISINGAN
 Jarak sumber kebisingan dari bangunan
 Tingkat kebisingan
 Durasi kebisingan
 Waktu munculnya kebisingan

2. MEDIUM YANG DILALUI KEBISINGAN


 Kondisi udara
 Jarak tempuh gelombang bunyi kebisingan
 Ada tidaknya objek dalam medium

3. BANGUNAN SEBAGAI PENERIMA


 Tingkat kerapatan elemen bangunan
 Kemungkinan perlindungan ruang dari kebisingan
PENGENDALIAN KEBISINGAN LINGKUNGAN
1. Penekanan bising di sumbernya,
penyelimutan sumber bising

2. Urban planning
• Zonasi kawasan bising dan tenang
(indutri, perdagangan, permukiman)
• Pembuatan buffer zone antara
kawasan bising dan tenang (jalur hijau
zona perantara)
• Pengaturan jalur transportasi
3. Site planning
• Zonasi kebisingan dan tata massa
• Orientasi massa bangunan
• Jarak sumber kebisingan & bangunan
• Landscaping sebagai noise barrier
• Tanaman (perdu, pohon, ± 3-5 dB, max 10 dB)
• Pagar (± 15 dB)
• Tanah/ earth berm (± 15 dB)
NOISE BARRIER
4. Rancangan arsitektural
• Penataan geometri bangunan dan denah
• Dinding masif

5. Rancangan struktural

6. Rancangan ME

7. Penyerapan bunyi
• Elemen insulasi bunyi
PENGENDALIAN KEBISINGAN LINGKUNGAN
Physical Technique Potential Effectiveness Situations Where Most Cost Comments
Effective
Acoustical Site Good-excellent: depends Before building construction, Low. only costs are fees of Fairly inexpensive but requires
Planning on size of lot and natural before subdivision development acoustical consultant and site space which may be
terrain. planner. unavailable. Has limited sound
reduction. Positive aesthetic
impacts.
Acoustical Architectural Fair Before building construction. Low: only cost is that of Low cost but limited
Design acoustical consultant effectiveness.
Acoustical construction. Excellent for interior, poor During building construction Varies with amount of noise Most effective noise reduction
for exterior. best. Most costly after reduction desired but generally for interiors
construction. high especially after
construction.
Barriers Fair-excellent, depends on Varies with type of barrier Moderate-high: varies with type High noise reduction and
height and mass of barrier, see below. potentially low cost. Achieves
exterior noise reduction. Can
have adverse aesthetic impacts.
PENGENDALIAN KEBISINGAN LINGKUNGAN
Physical Technique Potential Effectiveness Situations Where Most Cost Comments
Effective
Earth Berms Good-excellent Best during construction when Moderate-high: depends on Good noise reduction
earth is available. Impractical in availability of earth. properties and aesthetic
densely populated areas where appeal, but requires space
land is scarce. and requires maintenance.

Walls and Fences Poor-excellent, depends Any time Low-high: depends on height Requires little space and no
on height and mass and thickness. maintenance, but may be
aesthetically unappealing and
can reflect noise to other side
of road.
Plantings Poor After road construction. After Moderate high: depends on size Poor noise reduction but often
building construction. of buffer strip. necessary for aesthetic appeal.
Best used in combination with
other techniques.
Combinations Good-excellent. Depends on particular Moderate-high: depends on Potentially high noise reduction
combination. type of barrier used and aesthetic appeal.
Material Thickness Weight Transmission Loss
(mm) (kg/m2) (dB(A))
JENIS MATERIAL Concrete Block, 200mm x 200mm
x 405 (8" x 8" x 16") light weight
200mm 151 34

& SERAPAN Dense Concrete


Light Concrete
100mm
150mm
244
244
40
39
KEBISINGAN Light Concrete
Steel, 18 ga
100mm
1.27mm
161
10
36
25
Steel, 20 ga 0.95mm 7.3 22
Steel, 22 ga 0.79mm 6.1 20
Steel, 24 ga 0.64mm 4.9 18
Aluminum, Sheet 1.59mm 4.4 23
Aluminum, Sheet 3.18mm 8.8 25
Aluminum, Sheet 6.35mm 17.1 27
Wood, Fir 12mm 8.3 18
Wood, Fir 25mm 16.1 21
Wood, Fir 50mm 32.7 24
Plywood 12mm 8.3 20
Plywood 25mm 16.1 23
Glass, Safety 3.18mm 7.8 22
Plexiglass 6mm 7.3 22
PENGGUNAAN BAHAN AKUSTIK
 Mempunyai koefisien serap sesuai dengan kebutuhan penyerapan
 Penampilan sesuai dgn karakter estetik bangunan/ ruangan
 Tahan terhadap api
 Biaya pemasangan memadai
 Pemasangan mudah
 Awet (sesuai kondisi suhu, kelembaban dsb)
PARAMETER KENYAMANAN AKUSTIK
1. LOUDNESS: keseluruhan kekuatan suara
2. CLARITY: derajat terpisahnya percakapan terhadap waktu & terdengar jelas
3. REVERBERANCE: persistensi suara dalam ruangan (pantulan)
4. INTIMACY: impresi auditory dari kedekatan terhadap orkestra
5. DIRECTIONALITY: impresi auditory bahwa suara datang dari sumbernya
6. ENVELOPMENT: rasa berada dikelilingi/ berada dalam ruang lingkup suara
7. BALANCE: level relatif dari bas dan treble frekuensi
8. ECHOES: refleksi suara yang panjang yang jelas terdengar
9. BACKGROUND NOISE: terdengarnya suara dibandingkan dengan sumber2 lain di sekitar
10. OVERALL IMPRESSION: impresi keseluruhan dari kualitas akustik ruangan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai