BERDARAH DENGUE
Pembimbing :
dr. Qodri Santosa, Sp.A, M.Si.Med
Disusun Oleh:
Nur Fitri Margaretna (G4A014083)
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Definisi DSS Angka kejadian Upaya Penurunan
• keadaan yang ditandai • 50 sampai 100 juta infeksi mortalitas
gejala syok hipovolemik virus dengue yang baru • pendekatan terapi dini
disertai kebocoran plasma, terjadi setiap tahun. yang tepat
trombositopeni, 200.000 - 500.000 kasus • kontrol vektor penyebab
abnormalitas koagulasi, DHF/DSS berpotensi infeksi
dan perdarahan (Velasquez et mengancam jiwa. Tingkat • program edukasi
al., 2015). kematian sekitar mengenai penyakit (Huy et
5%,terutama anak < 15th al., 2013).
(Noisakran & Perng, 2008).
Gender
perempuan (imunologi dan fisiologi)
Genetik
kekebalan tubuh
Keadaan
komorbiditas asma, DM, penyakit kronis
Status nutrisi
Malnutrisi
Faktor digestif
Mual, munta,nyeri perut
Tanda perdarahan
t.U perdarahan gastrointestinal
Faktor virus
DENV-2
Flaviviridae
DENV-1, DENV-2,
DENV-3, DENV-4
nyamuk spesies
Aedes aegypti
rantai tunggal RNA
genom
Rajapakse, 2011
Hipotesis Patogenesis Syok Dengue
peningkatan permeabilitas 1.
Virus dengue ditularkan oleh
vaskuler yang mengakibatkan DHF/DSS disebabkan
nyamuk jenis Aedes aegypti
habisnya volume intravascular virulensi berlebih virus
dan Aedes albopictus.
dan terjadi syok dengue
Kesalahan respon T
Virulensi virus dengue Imunitas heterofil sel diakhir infeksi oleh
antigen sin original
Halstead, 2016
Teori Secondary Heterologous
Infection
infeksi pertama Ab
yang memiliki aktifitas
netralisasi diproduksi
proses kekebalan
terhadap infeksi
terhadap jenis virus
tersebut untuk jangka
waktu yang lama
IL-1 (mayor
imunomodulator) (CSF) akan merangsang
Neutrophil membawa
mempunyai efek pada neutrophil, oleh
superoksid yang endothel menjadi
endothelial sel pengaruh ICAM 1
termasuk radikal bebas nekrosis, kerusakan
termasuk didalamnya adhesi dengan endothel
mempengaruhi endothel pembuluh
pembentukan mengeluarkan
oksigenasi pada darah gangguan
prostaglandin dan lisosim dinding
mitochondria dan siklus vaskuler syok
merangsang ekspresi endothel lisis
GMPs
Intercellular Adhesion endothel terbuka
Molecule 1 (ICAM).
Infeksi DENV
meningkat dlm
monosit
Pemberian O2
Pemeriksaan darah
Farmakologi Antipiretik
Resusitasi cairan
Resusitasi koloid saat syok menetap
Syok masih menetap tranfusi WB
Tranfusi platelet
Kortikosteroid
vasopresor
Rajapakse, 2011
KESIMPULAN
Dengue syok sindrom adalah keadaan yang ditandai
dengan gejala DHF ditambah dengan kegagalan sirkulasi
berupa nadi lemah, hipotensi, akral dingin, tekanan darah
menyempit.
Faktor risiko yang dapat mempengaruhi kejadian dengue
syok sindrom adalah umur, genetik, gender, status nutrisi,
dan penyakit kronis
Terdapat dua teori patogenesis syok pada demam
berdarah dengue yang sering digunakan, yaitu teori infeksi
sekunder dan teori Antibody Dependent Enhancement
Terapi yang cepat dan tepat sangat dibutuhkan pada kasus
dengue syok sindrom terutama terapi resusitasi cairan.
DAFTAR PUSTAKA
Candra, A., 2010. Demam Berdarah Dengue: Epidemiologi, Patogenesis, dan Faktor Risiko Penularan. Aspirator, 2(2), pp.110-19.
Halstead, S.B., 2016. Pathogenesis of Dengue: Dawn of a New Era. F1000Research, pp.1-8.
Huy, N.T. et al., 2013. Factors Associated with Dengue Shock Syndrome: A Systematic Review and Meta-Analysis. PLOS
Neglected Tropical Diseases, VII(9), pp.1-15.
Mutia, K., 2011. Optimasi Uji Imunofluoresensi untuk Mendeteksi dan Membedakan Serotipe Virus Dengue. Skripsi. Depok: Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia Universitas Indonesia.
Noisakran, S. & Perng, G.C., 2008. Alternate Hypothesis on the Pathogenesis of Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)/Dengue
Shock Syndrome (DSS) in Dengue Virus Infection. Experimental Biology and Medicine (Maywood), 233, pp.401-08.
Pang, T., Cardosa, M.J. & Guzman, M.G., 2007. Of cascades and perfect storms: the immunopathogenesis of dengue
haemorrhagic fever-dengue shock syndrome (DHF/DSS). Immunology and Cell Biology, 85, pp.43-45.
Rachmayanti, N., 2014. Struktur Proteomik Virus Dengue dan Manfaatnya Sebagai Target Antivirus. MKA, 37(2), pp.173-81.
Rajapakse, S., 2011. Dengue Shock. Journal of Emergencies, Trauma, and Shock, (4), pp.120-27.
Sierra, B. et al., 2010. Secondary Heterologous Dengue Infection Risk: Disequilibrium between Immune Regulation and
Inflammation. Cellular Immunology, 262, pp.134-40.
Soegijanto, S., 2006. Patogenesa dan Perubahan Patofisiologi Infeksi Virus Dengue. Buletin. Surabaya: SMF Ilmu Kesehatan Anak FK
UNAIR Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
Velasquez, V.C. et al., 2015. Alpha Tryptase allele of tryptase 1 (TPSAB1) gene associated with Dengue Hemorrhagic Fever
(DHF) and Dengue Shock Syndrome (DSS) in Vietnam and Philippines. Human Immunology, 30, pp.1-6.
Whitehorn, J. & Simmons, C.P., 2011. The pathogenesis of dengue. Vaccine, 29, pp.7221– 7228.
Yacoub, S., Mongkolsapaya, J. & Screaton, G., 2016. Recent advances in understanding dengue. F1000Research, 5(78), pp.1-10.
TERIMAKASIH