Lanjut
Kelompok B4 :
Fakhrurrozi Pratama - 102014129
Agus Cahadi - 102016044
Mohamad Naim bin Hasan - 102016259
Francisca Angelia – 102013436
Yesie Manise - 102014202
Febriana Loto Patandianan - 102016056
Serlie - 102016116
Mieke Joseba Istia - 102016193
Wan Aishah Fariha Binti Wan Nazri - 102016269
Skenario 9
• Rumusan masalah:
Laki – laki 60 tahun dengan keluhan sering BAK terutama pada
malam hari
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
• Setiap selesai BAK selalu merasa • Keadaan Umum : Tampak sakit ringan-
sedang
tidak lampias
• Kesadaran : Compos Mentis
• Pancaran urinnya lemah
• TTV dalam batas normal
• Dirasakan sejak 6 bulan terakhir
• PF Head to toe dalam batas normal
• Semakin memberat • Rectal Toucher : teraba prostat > 4cm dari
• Sisa urin > 150 cc anus
Pemeriksaan : Komplikasi
- Fisik
- Penunjang
Prognosis
RUMUSAN
Anamnesis MASALAH Pencegahan
Pemeriksaan Penunjang
diagnosis ataupun komplikasi hiperplasi prostat
1. Pemeriksaan Prostat Specific Antigen
– Peningkatan PSA pembesaran kelenjar prostat, 5. Pemeriksaan Fungsi Ginjal
perkiraan ukuran & berat prostat – Menentukan adakah gangguan fungsi ginjal akibat
3. USG Rektal
– Menentukan keganasan atau kelainan lainnya
4. Urinalisis
– Adanya infeksi atau kondisi lain yang mendukung
BPH Ca Prostat Striktur Uretra ISK
- Berkurangnya kematian sel prostat Asimptomatis • Proses Sekunder. Ex:penggunan • Bakteri gram negatif (80%)
kateter
- Dehidrotestosteron : E. Coli, Klebsiella, Proteus
- Stem cell • Bakteri gram positif (10-15%)
- Faktor inflamasi : Staphylococcus, Streptococcus
ISK Atas:
Menggigil dan takikardi.
Sakit sekitar pinggang dan ginjal sulit
diraba karena spasme otot-otot. First
percussion di daerah sudut
costovertebral selalu dijumpai pada
setiap pasien.
PSA berkisar antara 4-10ng/ml PSA >10ng/ml Uretrografi, uretroskopi, Uroflometri. Leukositosis, leukosituria, kultur urin ;
Retrograde Urethrogram (RUG) with bakteriuria >105/ml urin.
Voiding Cystourethrogram (VCUG).
kamera fiberoptik pada uretra.
Klasifikasi
Stadium I
Ada obstruksi, tetapi kandung kemih masih mampu mengeluarkan urine sampai habis.
Stadium II
Ada retensi urine, tapi kandung kemih masih mampu mengeluarkan urine walaupun tidak sampai habis,
masih tersisa kurang lebih 50-150- cc. disuria , Nokturia
Stadium III
Setiap buang air kecil urine selalu tersisa 150 cc atau lebih
Stadium IV
Retensio urine total, buli-buli penuh, pasien kesakitan, urine menetes secara periodic (over flow
incontinentia)
Gejala Klinis
• Gejala obstruksi : • Gejala iritasi :
1. Menunggu pada permulaan miksi 1. Rasa tidak dapat menahan kencing (urgensi)
2. Pancaran miksi terputus-putus (intermitten) 2. Terbangun untuk kencing pada saat tidur malam
3. Rasa tidak puas sehabis miksi hari (nocturia)
4. Urin menetes pada akhir miksi (terminal 3. Bertambahnya frekuensi miksi
dribling) 4. Nyeri pada waktu miksi (disuria).
5. Pancaran urin jadi lemah
Epidemiologi
• 8% laki – laki usia 31 - 40 • Faktor resiko: belum pasti studi:
• 20% laki-laki usia 41-50 tahun predisposisi genetik, suku & ras.
dalam 5 tahun
Kesimpulan
Pada kasus, pasien ini diduga menderita BPH (Benign prostat hyperplasia)
dimana terjadi pembesaran jinak kelenjar prostat, disebabkan oleh karena hiperplasia
beberapa atau semua komponen prostat meliputi jaringan kelenjar / jaringan
fibromuskuler yang menyebabkan penyumbatan uretra pars prostatika.