Anda di halaman 1dari 23

Encephalopathy Metabolic ec Hyponatremia

Kelompok B4 :
Fakhrurrozi Pratama - 102014129
Agus Cahadi - 102016044
Mohamad Naim bin Hasan - 102016259
Francisca Angelia – 102013436
Yesie Manise - 102014202
Febriana Loto Patandianan - 102016056
Serlie - 102016116
Mieke Joseba Istia - 102016193
Wan Aishah Fariha Binti Wan Nazri - 102016269
Skenario 4
Seorang laki-laki 60 tahun dibawa
keluarganya ke UGD
Karena penurunan kesadaran
sejak 6 jam yang lalu.

Rumusan Masalah
Laki laki 60 thn dengan mengalami
penurunan kesadaran
sejak 6 jam yang lalu
Analisis Masalah
Prognosis dan Pemeriksaan Fisik
Pencegahan Anamnesis

Pemeriksaan Penunjang
Manifestasi Klinik

Diagnosis
Penatalaksanaan RM WD
Med.mentosa
DD
Non-med.mentosa

Epidemiologi
Patofisiologi Etiologi
Anamnesis & pemeriksaan fisik
• Hasil pemeriksaan:
• Hasil anamnesis: • Tampak sakit berat,
• Pasien sudah mengalami penurunan kesadaran • Kesadaran stupor.
(sulit bangun) sejak enam jam yang lalu. • TD 120/70 FN 90x/menit, FP 20x/menit dan T 36 C.
• Sebelum pasien tidak sadarkan diri. Diare 3 hari • Bising usus normoaktif/normoperistaltik
yang lalu, sebanyak 5-7x sehari.
• Mual, dehidrasi, dan nafsumakan menurun.
• Hipertensi 10 thn yang lalu, rutin minum HCT 25
mg 1x sehari.
• Perokok 1 bungkus/hari selama 20 tahun.
Diagnosis banding

Ensefalophaty ec Hyponatremia
Ensefalophaty ec Hipernatremia
Ensefalopathy hipoglikemia
Ensefalophaty hepatikum
Stroke hemoragik
Ensefalopati uremikum
Hiponatremia Hipernatremia Hiperkarbia Uremia Stroke (Iskemik Hipoglikemia Septic Hepatic
dan Hemoragik)

Gejala Gangguan Penurunan Lemas, Gangguan Cara bicara kacau, tremor, apnea, Penurunan tingkat Bingung, pikun,
Kesadaran, sakit kesadaran, lemas, mudah penglihatan, mata dan mulut sianosis, kesadaran, kejang, mengantuk dan lesu,
kepala, mual, twitching, kejang marah, tremor, asterixis, dan mulut pada takipneu, rigiditas paratonik hilang ingatan, bahkan
stupor dan akhirnya koma. bingung dan myoclonus, salah satu sisi kejang, letargi, koma
edema serebral sakit kepala chorea, kejang wajah penderita palpitasi,
sampai terlihat turun, takikardi, rasa
penurunan lengan penderita lapar, jantung
kesadaran, mengalami debar”
pruritus, lesi kelumpuhan di
kulit, restless leg salah satu bahkan
syndrome kedua lengannya

Etiologi Diare, DM, Disebabkan Terlalu banyak Gagal ginjal akut Stroke iskemik : DM, obesitas,
Efek ndotoksin, Gaga hati, kanker hati
Meningkatnya resusitasi cairan menghirup maupun kronik pasokan darah kekukrangan
mediator inflamasi,
air dalam ruang menggunakan CO2, sleep berhenti akibat nutrisi, efek
disfungsi sawar darah
ekstraseluler larutan NaCl 0,9% apnea, gumpalan darah samping obat
otak dan kerusakan
dalam jumlah besar chronic Stroke hemoragik :
cairan serebrospinal,
obstructive pembuluh darah
perubahan asam
pulmonary yang memasok
amino dan
disorder darah ke otak
neurotransmitter
(COPD) pecah
Pemeriksaan Penunjang

1.Darah lengkap  Sepsis esenfalopati


2.SGOT/SGPT  Hepatik esefalopati
3.Ureum & kreatinin  Gangguan ginjal
4.Natrium darah & urin.  Hiponatremi/hipernatremi
5.Gula darah sewaktu  Hipoglikemi/Hiperglikemi
6.CT-scan kranial  Stroke
Hasil pemeriksaan penunjang
• Na 110 mEq/L, K 3,5 mEq/L.  Hiponatremia
• GDS: 130 mg/dl.  Normal
• Darah lengkap:  Normal
• AGD: pH 7,4  Normal
• HCO3 2,4 mmHg.  Normal
• PCo2 40 mmHg.  Normal
• O2 94 mmHg.  Normal
• Kreatinin.  Normal
• Ct scan  Normal
Diagnosis kerja

Metabolik ensfalopati ec hiponatremi


(ec diare akut & penggunaan diuretik).
Hipernatremia
• Terlalu sedikit air
• Konsentrasi natrium darah yang tinggi
• Pada penderita diabetes insipidus.
Tatalaksana
• Beri cairan secara intravena
• Konsentrasi natrium darah diturunkan secara perlahan, karena perbaikan
yang terlalu cepat bisa menyebabkan kerusakan kerusakan otak yang
menetap.
• Pemeriksaan darah atau air kemih tambahan dilakukan untuk mengetahui
penyebab tingginya konsentrasi natrium.
• Jika penyebabnya telah ditemukan, bisa diobati secara lebh spesifik.
Misalnya pada diabetes insipidus diberikan hormon ADH.
• Penurunan Na tidak boleh melebihi 0.5 mEq/L/h untuk menghindari edema
cerebral.
• Jika hanya kelebihan Na dapat diberikan D5W + diuretik.
Ensefalopathy hipoglikemia
Ensefalophaty hepatikum
Esefalopati uremikum
Epidemiologi

• Hiponatremia terjadi pada 15-20% perawatan kegawat daruratan di


rumah sakit dan mengenai hampir 20% pasien yang berada dalam
kondisi kritis.
• Frekuensi lansia hyponatremia pasien dirawat di rumah sakit bahkan
lebih tinggi antara 25 dan 45%, sedangkan frekuensi lansia
hyponatremia pasien yang dirawat di rumah lebih rendah, yaitu 8%.
Hiponatremia adalah gambaran klinis pada 15-20% dari rawat inap
darurat ke rumah sakit.
Stroke
Gejala Klinis
Klasifikasi hiponatremia

• Hiponatremia ‘ringan’ 130 dan 135 mmol/L.

• Hiponatremia ‘sedang’ 125 dan 129 mmol/L.

• Hiponatremia ‘berat’ <125 mmol/L.

• Hiponatremia akut (<48 jam)

• Hiponatremia kronik (>48 jam)


Patofisiologi
Prognosis & Komplikasi Hiponatremia

• Pada kondisi hiponatremia kronis, di mana kadar natrium turun


secara bertahap dalam 2 hari atau lebih, komplikasi yang muncul
belum berbahaya.
Tatalaksana

Tatalaksana

Manajemen jam pertama, terlepas apakah hiponatremia akut atau kronis.8

1. Beri i.v. infus 150 ml 3% hipertonik selama 20 menit.


2. Periksa kadar natrium serum setelah 20 menit sambil mengulang infus 150 ml
3% larutan hipertonik selama 20 menit berikutnya.
3. Untuk mengulangi rekomendasi terapeutik. (1) dan (2) dua kali atau hingga
target peningkatan 5 mmol / l dalam konsentrasi natrium serum tercapai.
Pencegahan Hiponatremia
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghindari hiponatremia, di antaranya adalah:

1. Mengatasi kondisi yang bisa memicu hiponatremia, misalnya kekurangan hormon adrenal.
2. Minum air secukupnya, jangan kurang atau berlebihan. Anda bisa mengetahui apakah tubuh Anda
kekurangan cairan atau tidak dari rasa haus atau dengan melihat warna urine Anda.
3. Minum minuman yang bisa menggantikan elektrolit tubuh yang hilang, saat beraktivitas dan
berolahraga
Kesimpulan
• Berdasarkan skenario yang didapat, pasien dapat di diagnosis terkena
ensefalopati metabolik ec hyponatremia (ec Diare akut & penggunaan
diuretic). Karena didapatkan kesadaran pasien sudah menurun, yang
disebabkan pemakaian HCT dan riwayat diare yang menjadi faktor
penyebab terjadinya hiponatremia.

Anda mungkin juga menyukai