Anda di halaman 1dari 17

*

KELOMPOK 12
ISLAM DISIPLIN ILMU KEDOKTERAN
* 1102100108 Andi Fuji Astuti
* 1102100109 Neno febriyanti
* 1102100110 Husni Harmansyah
* 1102100111 Mukhraeni
* 1102100112 Muh. Jayadi Hamka
* 1102100113 Abdullah Azzam
* 1102100114 Muh. Anas Fadli F
* 1102100115 Aan Andrian
* 1102100116 Andi Dika Gustri

*
*Narkoba adalah singkatan dari narkotika,
psikotropika dan bahan adiktif lainnya.
Istilah lainnya adalah Napza [narkotika,
psikotropika dan zat adiktif]. Istilah ini
banyak dipakai oleh para praktisi kesehatan
dan rehabilitasi.

*
*Narkotika adalah zat atau obat yang berasal
dari tanaman atau bukan tanaman baik
sintetis maupun semi sintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan.

*
*Dalam UU no. 35 tahun 2009 tentang narkotika,
narkotika dibagi atas 3 golongan ; golongan I,
golongan II, golongan III tercantum dalam pasal 6
ayat 1
*Narkotika golongan I adalah narkotika yang hanya
dapat digunakan untuk tujuan pengembangan
IPTEK (pasal 8 ayat 2) dan tidak digunakan dalam
terapi kesehatan (pasal 8 ayat 1) serta mempunyai
potensi sangat tinggi mengakibatkan
ketergantungan
* Narkotika golongan II adalah narkotika yang berkhasiat
pengobatan digunakan sebagi pilihan terakhir dan dapat
digunakan dalam terapi dan atau untuk pengembangan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan
ketergantungan
* Narkotika golongan III adalah narkotika yang berkhasiat
pengobatan digunakan banyak digunakan dan dapat digunakan
dalam terapi dan atau untuk pengemabangan ilmu
pengetahuan serta mempunyai potensi rendah
mengakibatkan ketergantungan
*Narkotika golongan I : ganja, heroin,
kokain,opium
*Narkotika golongan II : benzetidin,
betametadol,petidin dan turunannya
*Narkotika golongan III ; kodein dan
turunannya, metadon,

*
1. Depresan
*
* Menekan atau memperlambat fungsi sistem saraf pusat sehingga dapat
mengurangi aktivitas fungsional tubuh.
* Dapat membuat pemakai merasa tenang, memberikan rasa melambung
tinggi, member rasa bahagia dan bahkanmembuatnya tertidur atau tidak
sadarkan diri
2. Stimulan
* Merangsang sistem saraf pusat danmeningkatkan kegairahan (segar dan
bersemangat) dan kesadaran.
* Obat ini dapat bekerja mengurangi rasa kantuk karena lelah, mengurangi
nafsu makan, mempercepat detak jantung, tekanan darah dan
pernafasan.
3. Halusinogen
* Dapat mengubah rangsangan indera yang jelas serta merubah perasaan
dan pikiran sehingga menimbulkan kesan palsu atau halusinasi.
* Seorang pakar kesehatan pernah mengatakan, “Yang namanya narkoba
pasti akan mengantarkan pada hilangnya fungsi kelima hal yang islam
benar-benar menjaganya, yaitu merusak agama, jiwa, akal, kehormatan
dan harta.”
*Para ulama sepakat haramnya mengkonsumsi
narkoba ketika bukan dalam keadaan darurat.
Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Narkoba
sama halnya dengan zat yang memabukkan
diharamkan berdasarkan kesepakatan para
ulama. Bahkan setiap zat yang dapat
menghilangkan akal, haram untuk dikonsumsi
walau tidak memabukkan” (Majmu’ Al Fatawa,
34: 204).
Dari artikel 'Narkoba dalam Pandangan Islam —
Muslim.Or.Id'
Allah Ta’ala berfirman,
ََِِ‫َبَا‬ ُ ‫م الطَّ ِيِّبَاتِ َو ُيح َِرِّ ُم ََََ هي ِه‬
َ ‫م هال‬ ُّ ‫ح‬
ُ ‫ل لَ ُه‬ ِ ‫َو ُي‬
*“Dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan
mengharamkan bagi mereka segala yang buruk” (QS. Al
A’rof: 157). Setiap yang khobits terlarang dengan ayat ini.
Di antara makna khobits adalah yang memberikan efek
negatif.
Allah Ta’ala berfirman,

‫ة‬ َ ُ ‫ه‬ َّ ‫ه‬ ُ ‫ه‬ َ


ِ ‫َو ََل ُت هَ ُقوا بِأي ِديكم إِلى التهَك‬
َ
*“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri
ke dalam kebinasaan” (QS. Al Baqarah: 195).

‫ه‬ ُ َ َ َّ
‫َللا ان بِكم َم ِ ي ا‬
َ َّ
‫ن‬ ‫إ‬ ‫ه‬
‫م‬ ُ
‫ك‬ َ
‫س‬ ُ
‫ف‬ ‫ه‬
‫ن‬ َ ‫أ‬ ‫وا‬ ُ
َ ُ
‫ت‬ ‫ه‬
‫ق‬ َ ‫ت‬ َ
‫ََل‬‫و‬
ِ
* “Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah
Maha Penyayang kepadamu” (QS. An Nisa’: 29).
Dua ayat di atas menunjukkan akan haramnya
merusak diri sendiri atau membinasakan diri
sendiri. Yang namanya narkoba sudah pasti
merusak badan dan akal seseorang. Sehingga
dari ayat inilah kita dapat menyatakan bahwa
narkoba itu haram.
Dari Ummu Salamah, ia berkata,

‫ل‬ ِّ ِ ُ ‫ن‬ ِ َّ ‫ول‬


‫ ََ ه‬-‫صَى هللا ََيه وسَم‬- ‫َللا‬ ُ ‫س‬ُ ‫نَهَى َم‬
‫سكِ ٍر َو ُم َفتِِّ ٍر‬
‫ُم ه‬

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang dari segala
yang memabukkan dan mufattir (yang membuat lemah)” (HR.
Abu Daud no. 3686 dan Ahmad 6: 309. Syaikh Al Albani
mengatakan bahwa hadits ini dho’if). Jika khomr itu haram,
maka demikian pula dengan mufattir atau narkoba.

Hadits ini menunjukkan akan ancaman yang amat keras bagi


orang yang menyebabkan dirinya sendiri binasa.
Mengkonsumsi narkoba tentu menjadi sebab yang bisa
mengantarkan pada kebinasaan karena narkoba hampir sama
halnya dengan racun. Sehingga hadits ini pun bisa menjadi
dalil haramnya narkoba.
*Kadang beberapa jenis obat-obatan yang
termasuk dalam napza atau narkoba dibutuhkan
bagi orang sakit untuk mengobati luka atau
untuk meredam rasa sakit. Ini adalah keadaan
darurat. Dan dalam keadaan tersebut masih
dibolehkan mengingat kaedah yang sering
dikemukakan oleh para ulama,

*
*Imam Nawawi rahimahullah berkata,
“Seandainya dibutuhkan untuk mengkonsumsi
sebagian narkoba untuk meredam rasa sakit
ketika mengamputasi tangan, maka ada dua
pendapat di kalangan Syafi’iyah. Yang tepat
adalah dibolehkan.”

*Al Khotib Asy Syarbini dari kalangan Syafi’iyah


berkata, “Boleh menggunakan sejenis napza
dalam pengobatan ketika tidak didapati obat
lainnya walau nantinya menimbulkan efek
memabukkan karena kondisi ini adalah kondisi
darurat”.
Islam sangat memperhatikan sekali keselamatan akal dan jiwa
seorang muslim sehingga sampai dilarang keras berbagai
konsumsi yang haram seperti narkoba. Namun demikian karena
pengaruh lingkungan yang jelek, anak-anak muda saat ini
mudah terpengaruh dengan gelamornya dunia. Sehingga mereka
pun terpengaruh dengan teman-temannya yang jelek yang
mengajak untuk jauh dari Allah.

*
*

“Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang sholih dan


orang yang jelek adalah bagaikan berteman dengan pemilik
minyak misk dan pandai besi. Jika engkau tidak dihadiahkan
minyak misk olehnya, engkau bisa membeli darinya atau
minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi,
jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus
terbakar, minimal engkau dapat baunya yang tidak enak” (HR.
Bukhari no. 2101, dari Abu Musa).

Anda mungkin juga menyukai