Anda di halaman 1dari 20

MANAJEMEN NYERI

Roseline Natazsa Puri Gracia


712018010

Pembimbing: dr. Irma Yanti, Sp.S


PENDAHULUAN

• Nyeri  perasaan sensasi emosional yang tidak menyenangkan dan disampaikan ke


otak terkait dengan adanya potensi maupun kerusakan jaringan.
• Bersifat subjektif dan emosional
JENIS NYERI

Berdasarkan durasinya: Berdasarkan intensitasnya:


• Nyeri akut • Mild pain
• Nyeri kronis • Moderate pain
Berdasarkan asalnya: • Severe pain
• Nyeri nosiseptif  nyeri perifer/somatic dan
nyeri visceral
• Nyeri neuropatik
MEKANISME NYERI
NOSISEPTIF
Mekanisme nyeri nosiseptif:
1. Stimulasi / Transduksi
2. Transmisi
3. Persepsi
4. Modulasi
MEKANISME NYERI
NOSISEPTIF
Nociceptor berhubungan dengan saraf
aferen berujung pada spinal cord.
Noxious pain (panas, tekanan, mediator
inflamasi histamin, PG, leukotrien, serotonin)
 nociceptor  transduksi menjadi impuls
saraf  transmisi (potensial aksi) saraf aferen
 spinal cord  SSP  persepsi nyeri 
modulasi nyeri.
• Modulasi nyeri merupakan proses interaksi
antara impuls nyeri yang masuk dengan
analgesik endogen. Contoh analgesik
endogen: endogenous opiate system, NE,
GABA, neurotensin.
NYERI NEUROPATI
• Nyeri akibat kerusakan atau malfungsi sistem saraf perifer atau CNS.
• Biasanya bertahan lebih lama dan lebih sulit diobati.
• Contoh: nyeri pada pasien stroke, DM, irritable bowel syndrome.
• Gejala yang dialami: rasa terbakar, tingling/kesemutan (parasthesia)
GEJALA DAN TANDA

• Nyeri bisa berupa nyeri tajam, tumpul, dan rasa terbakar.


• Nyeri bervariasi tergantung intensitas dan lokasinya.
• Nyeri bersifat subjektif

• Nyeri akut dapat menyebabkan hipertensi, takikardia, mydriasis. Namun tidak selalu
ada.
• Nyeri neuropati biasanya bersifat kronik dan sukar diobati dengan analgesik biasa.
TUJUAN PENATALAKSANAAN NYERI

1. Mengurangi intensitas dan durasi keluhan nyeri


2. Menurunkan kemungkinan berubahnya nyeri akut menjadi nyeri kronik yang
persisten
3. Mengurangi penderitaan dan ketidakmampuan akibat adanya nyeri
4. Meningkatkan kualitas hidup pasien dan mengoptimalkan kemampuan pasien
untuk menjalankan aktivitas hidup sehari-hari.
STRATEGI TERAPI PRINSIP PENGOBATAN

Terapi non farmakologi Pengobatan nyeri harus mulai dari


analgesik yang paling ringan sampai ke
• Terapi stimulasi : TENS (Transcutaneous
analgesik yang paling kuat.
Electrical Nerve Stimulation)
• NSAID
• Psikologis
• Opiat lemah
Terapi farmakologi
• Opiat kuat
• Analgesik : Opiat dan Non Opiat
(dapat ditambahkan adjuvan seperti
antidepresan, antikonvulsan dll –
tergantung kebutuhan pasien)
PENATALAKSANAAN NYERI NEUROPATI

• Hampir sebagian besar nyeri neuropati tidak berespon terhadap NSAID dan
analgesik opioid
• Terapi utamanya adalah antidepresan trisiklik (TCA’s), antikonvulsan, dan anestetik
sistemik lokal
• Contoh obat yang dapat digunakan: Pregabalin, Gabapentin, Fenitoin, Carbamazepin
ANALGESIK NON OPIAT
• Asetaminofen, aspirin, dan NSAID biasanya digunakan untuk treatment mild-
moderate pain.
• Parasetamol • Asam propionat

• Salisilat  Ibuprofen
 Aspirin  Ketoprofen
 Diflunisal
 Naproksen
 Salisilamid
• Asam pirolizin karboksilat
• Fenamat
 Ketolorak
 Meklofenamat
• Inhibitor COX-2
 Asam mefenamat
• Na diklofenak  Celecoxib

• Antalgin  Valdecoxib
CONTOH ANALGESIK NON OPIOID

Nama Obat Dosis analgesik Dosis maksimal Interval dosis Waktu paruh
(mg) harian (mg) (jam) (jam)
Asetaminofen 500-1000 4000 4-6 2-3
Salisilat 500-1000 4000 4-6 0,25
Ibuprofen 200-400 2400 4-6 2-2,5
Ketorolac 30 / 60 mg i.m 150 (D1), 120 (D2) 6 6
Asam mefenamat 500 (awal), 250 1500 6 2
Meloxicam 7,5 – 15 15 24 15-20
Celecoxib 200-400 400 12-24 11
ANALGESIK OPIAT
Opioid biasanya dikombinasikan dengan nonopioid untuk mendapatkan efek dose-
sparing sehingga dosis opioid yang butuhkan lebih sedikit.

Nama Obat Dosis parenteral (mg) Dosis oral (mg)


Morfin sulfat 10 30
Kodein 120 200
Fentanyl 0,1 -
Hidromorfon 1,5 7,5
Metadon 3-5 10
Oxycodone - 20
EFEK OPIOID
GUIDELINE ACUTE PAIN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai